Di Jawa Timur
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS LINGKUNGAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT (ECO- TOURISM)
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Universitas Brawijaya Malang Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pusat Kajian Keuangan Negara & Daerah
LAPORAN AKHIR
Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam me ndongkrak pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur
Berbagai potensi pariwisata merupakan “magnet” yang terbukti dapat menarik wisa tawan mancanegara tersebut untuk datang ke Provinsi Jawa Timur. Beberapa di ant aranya adalah kawasan wisata berbasis lingkungan dan partisipasi masyarakat (eco tourism) seperti deretan pantai di wilayah Malang Selatan, Gili Labak dan Gili Iyang di Pulau Madura, serta pegunungan Bromo yang terkenal akan keindahan alamnya.
Jumlah Wisatawan Mancanegara
yang Datang ke Jawa Timur Tahun 2018-2019
Latar Belakang
Trend pariwisata dunia sendiri adalah meningkatkan kepedulian terhadap keberlangsungan obyek wisata sendiri dan meminimalkan ekses negatifnya dengan konsep sustainable tourism dan ecotourism yang menyatukan pelestarian lingkungan alam, komunitas dan meningkatkan kesejahteraannya (TIES, 1990) serta meningkatkan kapasitas serta memberikan edukasi kepada komunitas lokal (Ross & Wall, 1999).
Trend pariwisata dunia sendiri adalah meningkatkan kepedulian terhadap keberlangsungan obyek wisata sendiri dan meminimalkan ekses negatifnya dengan konsep sustainable tourism dan ecotourism yang menyatukan pelestarian lingkungan alam, komunitas dan meningkatkan kesejahteraannya (TIES, 1990) serta meningkatkan kapasitas serta memberikan edukasi kepada komunitas lokal (Ross & Wall, 1999).
Disamping itu, wisatawan mempunyai keinginan yang tinggi untuk merasakan pengalaman baru dalam berbagai macam kegiatann di alam, situs-situs arke- ologi, sejarah atau berinteraksi dengan adat, budaya serta atata cara hidup masyarakat setempat. Dalam dua dekade terakhir, trend permintaan ke nature based tourism di negara-negara berkembang menunjukan perkembangan yang signifikan dibandingkan ke desti- nasi-destinasi biasanya
Disamping itu, wisatawan mempunyai keinginan yang tinggi untuk merasakan pengalaman baru dalam berbagai macam kegiatann di alam, situs-situs arke- ologi, sejarah atau berinteraksi dengan adat, budaya serta atata cara hidup masyarakat setempat. Dalam dua dekade terakhir, trend permintaan ke nature based tourism di negara-negara berkembang menunjukan perkembangan yang signifikan dibandingkan ke desti- nasi-destinasi biasanya
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS LINGKUNGAN
DAN PARTISIPASI MASYARAKAT (ECOTOURISM)
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS LINGKUNGAN
DAN PARTISIPASI MASYARAKAT
(ECOTOURISM)
Tujuan
1. Menganalisa
potensi pariwisata yang berbasis lingkungan dan par- tisipasi masyarakat (ecotourism),
khususnya Desa Wisata di Jawa Timur.
1. Menganalisa
potensi pariwisata yang berbasis lingkungan dan par- tisipasi masyarakat (ecotourism),
khususnya Desa Wisata di Jawa Timur.
2. Menyusun rencana pengembangan
pariwisata yang berbasis lingkungan dan partisipasi masyarakat (eco- tourism), khusus- nya Desa Wisata di Jawa Timur.
2. Menyusun rencana pengembangan
pariwisata yang
berbasis lingkungan
dan partisipasi
masyarakat (eco-
tourism), khusus-
nya Desa Wisata di
Jawa Timur.
Maksud
1. Produk ekowisata di Jawa Timur
mempunyai nilai
ekologi yang tinggi.
2. Warga
masyarakat sadar ter- hadap
lingkungan.
3. Penduduk
lokal terli-
bat dalam
kegiatan
penyediaan
dan pen-
gelolaan
jasa ekow-
isata.
Sasaran
Sasaran perencanaan
pengembangan pariwisata berbasis lingkungan dan par- tisipasi masyarakat adalah semua stakeholder dan pihak- pihak yang terkait yang terli- bat dengan ecotourism di Jawa Timur.
Sasaran perencanaan
pengembangan pariwisata
berbasis lingkungan dan par-
tisipasi masyarakat adalah
semua stakeholder dan pihak-
pihak yang terkait yang terli-
bat dengan ecotourism di Jawa
Timur.
Manfaat
Dari segi ekonomi, ekow- isata merupakan salah satu sumber menambah pendapatan masyarakat
dan daerah.
Dari segi ekonomi, ekow- isata merupakan salah satu sumber menambah pendapatan masyarakat
dan daerah.
Dari segi sosial budaya, wisatawan dikenalkan dengan kebudayaan, adat
istiadat, kesenian serta keindahan alam dan kepribadian bangsa.
Dari segi sosial budaya, wisatawan dikenalkan dengan kebudayaan, adat
istiadat, kesenian serta keindahan alam dan kepribadian bangsa.
Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini adalah dokumen kajian perencanaan pengembangan pariwisata berbasis lingkungan dan partisipasi masyarakat (ecotourism)
di Jawa Timur.
Definisi
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan mendefinisikan
wisata
sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan men- gunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengem- bangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan mendefinisikan
wisata
sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan men- gunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengem- bangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.Sedangkan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
Sedangkan pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah dan pemerintah daerah.
Definisi
Fandeli (2002) menjelaskan ekowisata sebagai suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Fandeli (2002) menjelaskan ekowisata sebagai suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Sementara dalam PP RI No. 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona TN, Tahura, TWA, ekowisata sebagai kegiatan perjalanan atau seba-
gian dari kegiatan tersebut yang di- lakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keu- nikan dan keindahan alam di Taman Na- sional, Taman Hutan Rakyat dan Taman
Wisata Alam.
Sementara dalam PP RI No. 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona TN, Tahura, TWA, ekowisata sebagai kegiatan perjalanan atau seba-
gian dari kegiatan tersebut yang di- lakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keu- nikan dan keindahan alam di Taman Na- sional, Taman Hutan Rakyat dan Taman
Wisata Alam.
Definisi
Denman (2001) menjelaskan bahwa ekowisata berbasis masyarakat dapat membantu memelihara penggunaan sumberdaya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.
Beberapa syarat dasar dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat adalah (Denman, 2001):
1. Lanskap atau flora fauna yang dianggap menarik bagi para pengunjung khusus atau bagi pengunjung yang lebih umum.
2. Ekosistem yang masih dapat menerima kedatangan jumlah tertentu tanpa menimbulkan kerusakan.
3. Komunitas lokal yang sadar akan kesempatan-kesempatan potensial, resiko dan perubahan yang akan terjadi serta memiliki ketertarikan untuk menerima kedatangan pengunjung.
4. Adanya struktur yang potensial untuk pengambilan keputusan komunitas yang efektif.
5. Tidak adanya ancaman yang nyata-nyata dan tidak bisa dihindari atau dicegah terhadap budaya dan tradisi lokal.
6. Penaksiran pasar awal menunjukkan adanya permintaan yang potensial untuk ekowisata dan terdapat cara yang efektif untuk mengakses pasar tersebut.
Komunitas lokal yang terlibat dalam pengembangan ekowisata berbasis masyarakat perlu memenuhi beberapa aspek yaitu:
a. Kemampuan menjadi tuan rumah penginapan.
b. Keterampilan dasar Bahasa Inggris.
c. Keterampilan komputer.
d. Keterampilan pengelolaan keuangan.
e. Keterampilan pemasaran.
f. Keterbukaan terhadap pengunjung
Lokasi Kajian
Lokasi pelaksanaan kegiatan terkait Perencanaan Pengembangan Pariwisata Berbasis Lingkungan dan Partisipasi Masyarakat (Ecotourism) ini didasarkan pada cluster sampling, yaitu:
a) Daerah tapal kuda;
b) Daerah mataraman;
c) Daerah pantura;
d) Daerah madura.
1. Daerah Tapal Kuda:
Kabupaten Pasuruan:
- Desa Wonosari, Kecamatan Tutur
Kabupaten Probolinggo:
- Desa Jetak, Kecamatan Suka- pura
Kabupaten Bondowoso:
- Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan
Kabupaten Banyuwangi:
- Desa Bangsring, Kecamatan
Wongsorejo
Lokasi Kajian
2. Daerah Mataraman:
Kabupaten Ngawi:
- Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorejo Kabupaten Madiun:
- Desa Brumbun, Kecamatan Wungu Kabupaten Kediri:
- Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar Kabupaten Blitar:
- Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Bojonegoro:
- Desa Sumberarum, Kecamatan Dander Kabupaten Tulungagung:
- Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat Kabupaten Ponorogo:
- Desa Groogol, Kecamatan Jetis Kabupaten Malang
- Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang 3. Daerah Pantura:
Kabupaten Tuban:
- Desa Bejagung, Kecamatan Tuban Kabupaten Lamongan:
- Desa Wisata Sendang Duwur, Kecamatan Paciran
4. Daerah Madura:
Kabupaten Bangkalan:
- Desa Kwanyar, Kecamatan Kwanyar Kabupaten Sampang:
- Desa Wisata Hutan Kera Nepa, Kecamatan Banyuates
Kabupaten Sumenep:
- Desa Lombang, Kecamatan Batang-batang
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu, jumlah pengunjung, jumlah masyarakat dan jumlah pengelola.
Sedangkan sampel ditentukan dengan kuota:
Sampel Penelitian Responden Per Desa
Wisata Jumlah 17 Desa Wisata
Pengunjung 6 102
Masyarakat 3 51
Pengalola 1 17
Total 10 170
Sumber Data
Sumber Sumber Data
Data
Data Primer Data
Primer Data
Sekunder Data
Sekunder
Teknik Pengumpulan Data
Te k n ik P e n g u m p u la n D a ta Te k n ik P e n g u m p u la n D a ta
Observasi Observasi Wawancara Wawancara
Kuesioner Kuesioner Dokumentasi Dokumentasi
FGD FGD
Teknik Analisa Data
Matriks QSPM Matriks
QSPM Matriks
IFE dan EFE Matriks IFE dan
EFE
Hasil Penelitian
No. Deskripsi Responden Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Usia responden 21-30 tahun 28 27.5
2 Jenis kelamin Laki-laki 59 57.8
3 Pendidikan responden SMA 40 39.2
4 Pekerjaan responden Karyawan 23 22.5
5 Tujuan wisata Rekreasi/Liburan 79 77.5
6 Kali berkunjung Pertama Kali 35 34.3
7 Teman berkunjung Teman-teman 44 43.1
No. Aspek Atraksi (Daya Tarik Wisata) Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah % 1 Daya tarik wisata Pemandangan
alam 60 58.8
2 Sifat daya tarik Menarik 78 76.5
3 Kepuasan Puas 76 74.5
Hasil Penelitian
No. Fasilitas Wisata Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Tempat sampah Ada 64 62.7
2 Jumlah tempat sampah Memadai 45 44.1
3 Kondisi tempat sampah Rapi 45 44.1
4 Shelter/pondok Tidak ada 59 57.8
5 Jumlah shelter/pondok Tidak memadai 39 38.2
6 Kondisi shelter/pondok Bersih 50 49.0
7 Toilet Tidak ada 59 57.8
8 Jumlah toilet Memadai 40 39.2
9 Kondisi toilet Bersih 42 41.2
10 Musholla Tidak ada 57 55.9
11 Kondisi musholla Sangat bersih 43 42.2
12 Jaringan komunikasi Ada 51 50.0
13 Sinyal komunikasi Sangat kuat 55 53.9
14 Jaringan listrik Ada 60 58.8
15 Ketersediaan air bersih Tidak ada 57 55.9
16 Kondisi air bersih Jernih 48 47.1
Hasil Penelitian
No. Aksesibilitas Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Asal informasi Informasi lisan 87 85.3
2 Lama perjalanan <1 jam 48 47.1
3 Rambu penunjuk jalan Kurang jelas 39 38.2
4 Kondisi jalan masuk Baik 91 89.2
5 Transportasi Ada 58 56.9
6 Kelancaran transport Lancar 53 52.0
No. Aspek Masyarakat dan Lingkun-gan
Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Keamanan Aman 80 78.4
2 Gangguan dari orang Tidak ada 95 93.1
No. Aspek Pasar Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah % 1 Warung makan dan minum Cukup banyak 43 42.2 2 Menu warung makan dan minum Cukup beragam 46 45.1
3 Kebersihan warung Bersih 47 46.1
4 Penataan warung Tertata 43 42.2
Hasil Penelitian
No. Pengelolaan dan Pelayanan Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Tiket Tidak ada 81 79.4
2 Harga tiket Murah 43 42.2
3 Tempat parkir Ada 80 78.4
4 Pengelola parkir Tidak ada 58 56.9
5 Parkir berbayar Tidak 68 66.7
6 Luas parkir Luas 34 33.3
7 Kerapian parkir Rapi 40 39.2
8 Pusat informasi wisata Ada 54 52.9
9 Kejelasan informasi Membantu 67 65.7
10 Keramahan petugas informasi Ramah 45 44.1
No. Keterkaitan daya Tarik Wisata Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Sifat kunjungan Tujuan utama 68 66.7
Hasil Penelitian
No. Tanggapan Masyarakat Terhadap Pengunjung
Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah % 1 Pengaruh terhadap pola/gaya
hidup Cukup berpen-
garuh 26 51.0
2 Tanggapan kedatangan pengun-
jung Tidak meng-
ganggu 49 96.1
3 Jumlah pengunjung Cukup meningkat 29 56.9
No. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Keterlibatan pengelolaan Tidak 32 62.7
2
Keterlibatan perlindungan
lingkungan Ya 29 56.9
No. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Manfaat
Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah % 1 Dampak terhadap pendapatan
masy. Ya 38 74.5
Hasil Penelitian
No. Partisipasi Masyarakat
Dalam Bentuk Pengambilan Kepu- tusan
Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah %
1 Kehadiran rapat renbang Tidak 34 66.7
2 Memberikan saran dalam renbang Tidak 40 78.4 3
Mengambil keputusan dalam ren-
bang Tidak 37 72.5
No. Partisipasi Masyarakat Dalam Eval- uasi
Frekuensi Terbesar
Keterangan Jumlah % 1 Ikut serta dalam rapat evaluasi
pengembangan Tidak 29 56.9
Hasil Penelitian
Analisis SWOT
Faktor Strategis Internal Rating Bobot Score Kondisi alam dan budaya yang sangat
menarik
3 0.11 0.35
Potensi seni budaya yang mengakar pada
masyarakat 3 0.11 0.31
Potensi alam sebagai unsur wisata lingkun- gan dan
petualangan
3 0.12 0.40
Keramahan masyarakat sekitar 3 0.12 0.40
Paket wisata yang lengkap dengan beberapa
fasilitas 2 0.09 0.21
Kurangnya atraksi wisata seperti pergelaran
kesenian 3 0.10 0.28
Promosi belum maksimal 3 0.11 0.32
Kurangnya toko souvenir 3 0.11 0.31
Harga dalam fasilitas objek wisata maupun harga
makanan menurut pengunjung terlalu mahal
2 0.05 0.08
SDM rendah kualitasnya 3 0.11 0.31
IFE 28 1.00 2.97
Hasil Penelitian
Analisis SWOT
Faktor Strategis Eksternal Rating Bobot Score Sektor Pariwisata yang semakin berkembang
dan
semakin diminati
3 0.11 0.32
Menyerap tenaga kerja di daerah sekitar ob- jek wisata yang dapat mengurangi pengang- guran
3 0.10 0.26
Melestarikan budaya 3 0.13 0.45
Teknologi yang semakin berkembang 3 0.10 0.28 Omongan atau opini positif dari wisatawan ke
orang lain
3 0.12 0.42
Persaingan pariwisata antar objek wisata 2 0.08 0.18 Terjadinya bencana/gangguan alam 2 0.07 0.12
Kondisi jalan yang rusak 2 0.09 0.22
Kurangnya alat transportasi umum 3 0.10 0.26 Kurangnya dukungan Pemerintah dalam
promosi
maupun sarana-prasarana
3 0.11 0.32
EFE 27 1.00 2.82
H as il P en el it ia n
Faktor Penentu Alternatif StrategiBobot MDS PDS MPS
AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
Kondisi alam dan budaya yang sangat menarik 0.09 1.941 0.17 1.882 0.16 1.647 0.14 Potensi seni budaya yang mengakar pada
masyarakat 0.09 1.706 0.16 2.176 0.20 1.882 0.18
Potensi alam sebagai unsur wisata lingkungan dan
petualangan 0.07 1.824 0.14 1.824 0.14 2.176 0.16
Keramahan masyarakat sekitar 0.07 1.765 0.13 1.706 0.13 1.118 0.08 Paket wisata yang lengkap dengan beberapa
fasilitas 0.12 1.941 0.23 1.765 0.21 1.706 0.20
Kelemahan
Kurangnya atraksi wisata seperti pergelaran ke-
senian 0.11 2.176 0.25 2.118 0.24 1.765 0.20
Promosi belum maksimal 0.09 1.941 0.18 1.765 0.16 1.647 0.15
Kurangnya toko souvenir 0.09 2 0.19 1.824 0.17 1.529 0.14
Harga dalam fasilitas objek wisata maupun harga makanan menurut pengunjung terlalu mahal
0.16 2.706 0.43 2.353 0.37 2.235 0.35 SDM rendah kualitasnya 0.09 1.765 0.17 1.647 0.15 1.294 0.12
Peluang
Sektor Pariwisata yang semakin berkembang dan
semakin diminati 0.09 1.353 0.12 1.235 0.11 1.059 0.09
Menyerap tenaga kerja di daerah sekitar objek wisata
yang dapat mengurangi pengangguran 0.10 2 0.20 1.294 0.13 1.647 0.17
Melestarikan budaya 0.07 1.765 0.12 1.647 0.11 1.529 0.10
Teknologi yang semakin berkembang 0.10 1.412 0.14 1.529 0.15 1.294 0.13 Omongan atau opini positif dari wisatawan ke
orang lain 0.07 1.353 0.10 1.353 0.10 1.765 0.13
Ancaman
Persaingan pariwisata antar objek wisata 0.12 1.941 0.24 2.412 0.30 2.118 0.26 Terjadinya bencana/gangguan alam 0.14 2.882 0.40 2.647 0.37 2.941 0.41 Kondisi jalan yang rusak 0.11 1.882 0.21 2.353 0.26 1.941 0.22 Kurangnya alat transportasi umum 0.10 2.353 0.24 2.176 0.22 2.059 0.21 Kurangnya dukungan Pemerintah dalam promosi
maupun sarana-prasarana 0.09 1.941 0.17 1.706 0.15 2.059 0.18
Jumlah Total Nilai 3.97 3.84 3.6
3
Perencanaan Pengembangan Desa Wisata
Pengemban- gan Desa
Wisata Pengemban-
gan Desa Wisata
Kelemba- gaan Kelemba-
gaan
Pengamban- gan Industri
Wisata Pengamban-
gan Industri
Wisata Pemasaran Pemasaran
1. Pembangunan fisik daya tarik desa wisata;
2. Peningkatan penye- diaan fasilitas umum dasar;
3. Peningkatan kemu- dahan dan keterse- diaan infor masi;
4. Pembangunan in- frastruktur pen- dukung;
5. Perbaikan dan pen- ing katan aksesibil- itas di dalam Desa Wisata;
6. Peningkatan aksesi- bilitas ke destinasi lain dalam area kawasan yang lebih luas;
7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pro ses pembangunan Desa Wisata.
1. Pembangunan fisik daya tarik desa wisata;
2. Peningkatan penye- diaan fasilitas umum dasar;
3. Peningkatan kemu- dahan dan keterse- diaan infor masi;
4. Pembangunan in- frastruktur pen- dukung;
5. Perbaikan dan pen- ing katan aksesibil- itas di dalam Desa Wisata;
6. Peningkatan aksesi- bilitas ke destinasi lain dalam area kawasan yang lebih luas;
7. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pro ses pembangunan Desa Wisata.
1. Mendorong peran aktif kelembagaan lokal (pemda dan desa);
2. Mendorong pen- guatan kelemba- gaan swadaya masyarakat;
3. Mendorong terben- tuk nya Forum Ko- munikasi Pari- wisata;
4. Peningkatan sumber daya manusia pen- gelola dan pelaku usaha
(masyarakat desa);
5. Penetapan peraturan terkait insentif dan disinsentif;
6. Penyediaan fasilitas kemudahan pin- jaman modal;
7. Penyediaan fasilitas pariwisata berbasis usaha rakyat melalui koperasi.
1. Mendorong peran aktif kelembagaan lokal (pemda dan desa);
2. Mendorong pen- guatan kelemba- gaan swadaya masyarakat;
3. Mendorong terben- tuk nya Forum Ko- munikasi Pari- wisata;
4. Peningkatan sumber daya manusia pen- gelola dan pelaku usaha
(masyarakat desa);
5. Penetapan peraturan terkait insentif dan disinsentif;
6. Penyediaan fasilitas kemudahan pin- jaman modal;
7. Penyediaan fasilitas pariwisata berbasis usaha rakyat melalui koperasi.
1.Pengembangan dan penguatan usaha pariwisata dalam bentuk koperasi;
2.Peningkatan kuali- tas produk dan daya saing industri pariwisata;
3.Penetapan peratu- ran daerah dalam pengembangan usaha berbasis ekonomi hijau;
4.Penguatan jejaring antar usaha pariwisata dan an- tara usaha pari- wisata dengan us- aha terkait lain- nya;
5.Peningkatan kuali- tas sumber daya manusia.
1.Pengembangan dan penguatan usaha pariwisata dalam bentuk koperasi;
2.Peningkatan kuali- tas produk dan daya saing industri pariwisata;
3.Penetapan peratu- ran daerah dalam pengembangan usaha berbasis ekonomi hijau;
4.Penguatan jejaring antar usaha pariwisata dan an- tara usaha pari- wisata dengan us- aha terkait lain- nya;
5.Peningkatan kuali- tas sumber daya manusia.
1.Promosi desti- nasi Desa
Wisata sebagai daya tarik
wisata dan pro- duk pariwisata;
2.Promosi produk industri pari- wisata berbasis lokal;
3.Penyeleng- garaan even promosi;
4.Peningkatan kerjasama pro- mosi dengan pelaku lainnya baik dalam Desa Wisata maupun dengan desti- nasi pariwisata lainnya.
1.Promosi desti- nasi Desa
Wisata sebagai daya tarik
wisata dan pro- duk pariwisata;
2.Promosi produk industri pari- wisata berbasis lokal;
3.Penyeleng- garaan even promosi;
4.Peningkatan kerjasama pro- mosi dengan pelaku lainnya baik dalam Desa Wisata maupun dengan desti- nasi pariwisata lainnya.