Nama : Christina Yasinta Br.S.D Kelas : B
NPM : 6101901216 Tugas 1 Kewirausahaan
Entrepreneurship adalah sebuah proses yang didalamnya mengandung kegiatan yang inovatif dan kreatif yang bertujuan untuk menciptakan suatu perubahan yang dapat menambahkan nilai dalam suatu perekonomian serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dahulu,profesi ini dianggap sangat sulit untuk digeluti tetapi pandangan ini sudah berubah. Kegiatan kewirausahaan atau entrepreneurship ini merupakan profesi yang sedang naik daun di Indonesia. Melansir pernyataan dari artikel bisnis Indonesia,telah terjadi lonjakan yang cukup signifikan pada jumlah entrepreneurship di Indonesia yaitu dari 0.18% menjadi 1.56% pada Januari 2012.
Meskipun demikian,jumlah entrepreneur tersebut masih belum cukup. Pemerintah terus mendorong untuk memperbesar pengembangan wirausaha baru di Indonesia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bahkan menargetkan ada sebanyak empat persen dari total penduduk Indonesia yang harus berwirausaha. Hingga September 2020,jumlah wirausahawan di Indonesia baru sekitar tiga persen dari total populasi penduduk yang ada dan masih diperlukan waktu panjang demi mencapai target. Dapat dilihat bahwa angka-angka ini termasuk dalam golongan angka yang kecil dalam kurun waktu yang panjang. Disaat Indonesia masih mencapai angka tiga persen,negara-negara maju lain telah memiliki standar ketetapan entrepreneur diatas angka 14%.
Mengutip pernyataan dari kabar bisnis, Indonesia memerlukan setidaknya empat juta wirausaha baru agar dapat mendorong penguatan ekonomi. Dan berdasarkan data Global Entrepreneurship Index 2018,dari 137 negara,Indonesia berada di peringkat 94 dalam hal kewirausahaan. Posisi tersebut masih tertinggal dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Itu artinya,meski Negara kita telah menghasilkan banyak suksesor muda pun,namun dalam skala internasional kita belum mampu bersaing karena rendahnya minat masyarakat dalam berwirausaha.
Oleh karena itu,untuk meningkatkan angka entrepreneur dan mencapai perkembangan yang telah ditargetkan tentunya diperlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat,kampus,mahasiswa,masyarakat dan pihak lainnya. Bukan tanpa alasan,sesungguhnya faktor pengahambat pertumbuhan wirausaha di Indonesia antara lain karena adanya pola pikir masyarakat yang lebih tertarik untuk bekerja di perkantoran atau yang lainnya dibanding berwirausaha.
Kemudian minat masyarakat memakai produk buatan asli Indonesia masih tergolong rendah dan sistem Pendidikan Indonesia yang tidak mengajarkan wirausaha sejak dini.
Untuk dapat melahirkan para wirausahawan baru,elemen penting dalam Pendidikan ialah Pendidikan kewirausahaan. Seharusnya konsep kewirausahaan harus diintegrasikan dalam kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar ( SD) hingga Universitas. Kemudian kendala selanjutnya ialah modal. Diketahui bahwa, peningkatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) hampir mencapai 100% tiap tahunnya. Dari 2009 hingga 2016 telah terdapat lebih dari 59 juta unit UMKM. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa UMKM dapat memegang peran penting dalam menopang perekonomian negara kita tetapi UMKM masih dihadapkan dengan administrasi yang sulit serta pinjaman yang terbatas. Bahkan sebagian dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan Lembaga keuangan mikro dengan resiko yang cukup berat. Oleh karena itu, beberapa kebijakan diterapkan pemerintah guna mendukung kegiatan tersebut yaitu antara lain mewajibkan perbankan untuk mengalokasikan kredit pada UMKM mulai tahun 2015 yang berawal dari 5% hingga mencapai 20% pada akhir tahun 2018 lalu. Lalu, terkait pajak penghasilan final yang diterapkan untuk pelaku UMKM sebesar 1% pada bulan Juli 2018 telah diturunkan menjadi 0.5%.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah tersebut,harapannya dapat meningkatkan entrepreneurship di Indonesia. Ditambah juga dengan kemajuan teknologi memungkinkan semua orang dapat memulai usaha dengan mudah melalui pasar online dengan bermodalkan kreatifitas,inovatif dan keberanian untuk memulai hal baru.
Dari pernyataan di atas,terdapat kata kreatif dan inovatif yang seharusnya dimiliki semua para wirausahawan karena seorang wirausaha dalam mendirikan usaha tidak untuk satu atau dua tahun saja tetapi kelangsungan usaha tersebut harus berlangsung terus,kalau bisa sampai ke anak cucu dapat menikmati hasil usahanya tersebut Kreatif adalah proses menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain sedangkan inovatif ialah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada menjadi ada. Hal-hal inilah yang sejatinya dimiliki oleh para wirausahawan. Kreatifitas dibutuhkan untuk menentukan hasil akhir dari strategi yang diterapkan. Semakin kreatif orang tersebut semakin baik pula hasil dari bisnis yang dijalankan. Selain kreatif, hal lain yang diperlukan dalam berwirausaha adalah inovatif. Dengan inovasi, wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Dari pernyataan di atas, sesungguhnya
Implikasi penting dari kondisi ini adalah semakin pentingnya penyediaan lapangan kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal besarnya porsi penduduk usia produktif. Lebih penting lagi, bila tingkat pendidikan secara umum diasumsikan terus membaik, produktivitas perekonomian negara ini sesungguhnya dalam kondisi baik , dimana hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk tujuan percepatan maupun perluasan pembangunan ekonomi.
Sumber :
Jumlah wirausaha Indonesia ditargetkan 4 persen pada 2030 | Umum (kabarbisnis.com) Problematika meningkatkan jumlah entrepreneur di Indonesia – Communication (binus.ac.id) Peran Inovatif dan Kreatif dalam Berwirausaha Halaman 1 - Kompasiana.com
KREATIF DAN INOVATIF DALAM BERWIRAUSAHA – Business Creation (binus.ac.id) (PDF) KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA (researchgate.net) Perkembangan Entrepreneurship Di Indonesia | PDF (scribd.com)
Perkembangan UMKM di Indonesia di Tahun 2020 | KASKUS