• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen referensi: Syok hipovolemik

N/A
N/A
Izzati Adha

Academic year: 2024

Membagikan "Dokumen referensi: Syok hipovolemik "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Syok hipovolemik disebabkan oleh hilangnya volume darah efektif yang bersirkulasi akibat hipoperfusi sistemik. Jika tidak diobati, syok hipovolemik dapat menyebabkan cedera iskemik pada organ vital, yang menyebabkan kegagalan multi-sistem organ dan kematian. Ketika status volume cairan terus menurun, khususnya ketika 25- 30% dari volume darah efektif, pasien mengalami keadaan syok dengan penurunan tekanan darah sistolik, takikardia, dan oliguria. Akibatnya, pengiriman oksigen ke organ vital tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen (Taghavi, 2023).

Salah satu cara intervensi yang dapat dilakukan untuk membantu pernapasan pasien dengan memberikan posisi semi Fowler. Posisi Semi Fowler merupakan posisi 45 derajat pada area kepala tempat tidur. Tujuan dari posisi semi Fowler adalah untuk membantu kesulitan pernafasan dan kardiovaskular. Selain itu dapat juga diberikan terapi oksigen sesuai kebutuhan untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan meningkatkan saturasi oksigen (El Haque et. al., 2021).

Cairan kristaloid adalah pilihan pertama untuk resusitasi cairan pada kondisi hipovolemia, perdarahan, sepsis, dan dehidrasi. Pasien harus menerima tantangan cairan 20 mL/kg selama 30 menit pertama pengobatan. Dosis volume selanjutnya harus bergantung pada tingkat keparahan hipovolemia dan harus disesuaikan dengan peningkatan 500 mL, dengan tujuan mencapai tekanan vena sentral akhir 8 hingga 12 mmHg (Epstein & Waseem, 2023).

Hipoglikemia sering kali ditentukan oleh konsentrasi glukosa plasma di bawah 70 mg/dL; namun, tanda dan gejala mungkin tidak muncul sampai konsentrasi glukosa plasma turun di bawah 55 mg/dL. Glukosa adalah bahan bakar metabolisme utama untuk otak dalam kondisi fisiologis. Berbeda dengan jaringan tubuh lainnya, otak sangat terbatas dalam menyuplai glukosa. Otak membutuhkan pasokan glukosa arteri yang stabil untuk fungsi metabolisme yang memadai. Potensi komplikasi dapat timbul akibat terganggunya pasokan glukosa (Mathew & Thoppil, 2022).

Pasien hipoglikemia yang menerima larutan pekat dekstrosa 40% (D40%) dalam proses koreksinya perlu menghindari lonjakan gula darah yang berlebih. Cara pemberian D40% diberikan dengan dua cara yang berbeda yaitu melalui intravena infus (iv infus) dan intravena bolus (iv bolus) (Andarajati & Pramono, 2019)

(2)

Referensi: (El Haque et al., 2021)

Andarajati, R., & Pramono, L. A. (2019). Perbandingan Efek Protokol Manajemen Hipoglikemia dengan Larutan Pekat Dekstrosa 40 % secara Intravena Infus dan Intravena Bolus terhadap Respon Gula Darah Pascakoreksi. 8(May). https://doi.org/10.15416/ijcp.2019.8.2.99

El Haque, I. T., Gunawan, A., & Puspayanti, S. (2021). Application of Semi Fowler Position to

Inaffectiveness of Breathing Patterns in Congestive Heart Failure (Chf) Patients. JURNAL VNUS (Vocational Nursing Sciences), 3(1), 29–37. https://doi.org/10.52221/jvnus.v3i1.325

Epstein, EM, Waseem, M. (2023). Crystalloid Fluids. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Mathew, P., Thoppil, D. (2022). Hipoglikemia. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Taghavi, S., Nassar, A.k., Askari, R. (2023). Syok Hipovolemik. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):

StatPearls Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Pemeberian posisi semi fowler pada pasien tuberculosis telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas, dari tindakan dapat dilihat

15 responden pada kelompok intervensi I yang dilakukan intervensi posisi semi- fowler mengalami perubahan saturasi oksigen sebesar 4.07. 15 responden pada kelompok intervensi II

Perbedaan nilai saturasi oksigen SaO2 terlihat antara sebelum intervensi pre-test hingga pasca Semi-Fowler 45˚ dengan hasil p value 0,025 dan hasil dari pasca semi fowler 45 hingga

Kesimpulan PICOT Dari ketiga jurnal penelitian mengenai intervensi pemberian posisi semi fowler pada pasien gagal ginjal kronik yang mengalami sesak napas diperoleh kesimpulan bahwa

Hasil penelitian tentang analisis intervensi posisi semi fowler terhadap respiratory rate untuk menurunkan sesak nafas pada pasien TB paru di Rumah Sakit Pelni Jakarta yang dilakukan

Standart operasional prosedur SOP menyebutkan bahwa saat menjalani terapi nebulizer pasien dapat di posisikan pada posisi fowler atau semi fowler, posisi fowler akan menghilangkan

Ada pengaruh posisi semi fowler dengan kombinasi Pursed Lips Breathing terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK di RS HKBP Balige untuk posisi semi fowler adalah 16.16,

Selain itu pemantauan parameter hemodinamika yang dilakukan pada keempat pasien memiliki perubahan setelah dilakukan intervensi pengaturan posisi terapeutik semi fowler dimana pada