• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN SEKSUALITAS DAN PERKAWINAN

N/A
N/A
Pau Linus

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN SEKSUALITAS DAN PERKAWINAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

SEKSUALITAS DAN PERKAWINAN

BAB VI

SEKSUALITAS DAN PERKAWINAN

Teologi moral seksualitas berupaya menjelaskan makna dan tujuanseksualitas manusia, serta arti moral dari berbagai tindakan dan relasimanusiawi yang memiliki ciri erotis dan seksual. Usaha merancang sebuahetika seksual menjumpai kesulitan-kesulitan khusus dewasa ini. Perilakudan sikap manusia terhadap seksualitas telah mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Orang pada umumnya menilai bahwa

etikaseksual Kristen tradisional tidak memuaskan dan tidak lagi

meyakinkan.Pandangannya tentang seksualitas dianggap terlalu sempit, hanya

terpusatpada fungsi prokreasi tindakan seksual. Di samping itu, orang menuduhbahwa teori-teori dualistik yang berasal dari Gnostisisme dan Manikeismetelah berhasil

menancapkan pengaruhnya di dalam etika Kristen. Semuakeinginan dan kenikmatan seksual dicurigai, atau bahkan diremehkansebagai sesuatu yang hina dan merendahkan martabat. Kepuasan dagingdicurigai sebagai bertentangan dengan kegembiraan roh.

Kenikmatanseksual dikaitkan dengan lembah gelap irasional. Dengan cepat kualifikasimoral tentang dosa ringan dan dosa berat digunakan untuk

menentangnya.¹"Seks ditampilkan sebagai sesuatu keharusan yang disesalkan, dan dosa-dosa seksual dipandang sebagai jenis dosa yang paling berat."² Alhasil,lahirlah sebuah etika seksual yang dipepaki peringatan serta larangan, nyaristanpa apresiasi apa pun tentang nilai-nilai positif dari kasih seksual, dandengan sedikit bimbingan yang konstruktif.

Teologi moral seksualitas berupaya menjelaskan makna dan tujuanseksualitas manusia, serta arti moral dari berbagai tindakan dan relasimanusiawi yang memiliki ciri erotis dan seksual. Usaha merancang sebuahetika seksual menjumpai kesulitan-kesulitan khusus dewasa ini. Perilakudan sikap manusia terhadap seksualitas telah mengalami perubahan-perubahan yang mendasar. Orang pada umumnya menilai bahwa

etikaseksual Kristen tradisional tidak memuaskan dan tidak lagi

meyakinkan.Pandangannya tentang seksualitas dianggap terlalu sempit, hanya

terpusatpada fungsi prokreasi tindakan seksual. Di samping itu, orang menuduhbahwa teori-teori dualistik yang berasal dari Gnostisisme dan Manikeismetelah berhasil

menancapkan pengaruhnya di dalam etika Kristen. Semuakeinginan dan kenikmatan seksual dicurigai, atau bahkan diremehkansebagai sesuatu yang hina dan merendahkan martabat. Kepuasan dagingdicurigai sebagai bertentangan dengan kegembiraan roh.

Kenikmatanseksual dikaitkan dengan lembah gelap irasional. Dengan cepat kualifikasimoral tentang dosa ringan dan dosa berat digunakan untuk

menentangnya.¹"Seks ditampilkan sebagai sesuatu keharusan yang disesalkan, dan

dosa-dosa seksual dipandang sebagai jenis dosa yang paling berat."² Alhasil,lahirlah

sebuah etika seksual yang dipepaki peringatan serta larangan, nyaristanpa apresiasi

apa pun tentang nilai-nilai positif dari kasih seksual, dandengan sedikit bimbingan yang

konstruktif.

(2)

A. Hakikat dan Makna Seksualitas Manusia

A. Hakikat dan Makna Seksualitas Manusia

Menjadi manusia berarti lahir sebagai anak manusia lain. Di balik

setiapmanusia ada seorang laki-laki, seorang perempuan dan sebuah

keluarga.Dua arus kehidupan manusiawi menyatu di dalam perkawinan, dan padatitik tertentu lahir makhluk manusia baru ke dunia. Dalam saat

tertentumuncul aku yang baru.[20.18, 16/9/2022] Alping Belayan: Pada awal kehidupan manusia baru ada dorongan dan cinta serta ke-suburan dua

manusia, cinta ayah dan ibu. Cinta dan kesuburan tersebutberlandas pada perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin bukansaja penting untuk penciptaan kehidupan baru. Perbedaan jenis kelaminselalu dan senantiasa meresapi seluruh kepribadian; perbedaan itu mem-bentuk seluruh perbuatan dan bersifat kreatif, bahkan melampaui aspekprokreasi.

Pada awal kehidupan manusia baru ada dorongan dan cinta serta ke-suburan dua manusia, cinta ayah dan ibu. Cinta dan kesuburan tersebutberlandas pada perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin bukansaja penting untuk penciptaan kehidupan baru. Perbedaan jenis kelaminselalu dan senantiasa meresapi seluruh kepribadian; perbedaan itu mem-bentuk seluruh perbuatan dan bersifat kreatif, bahkan melampaui aspekprokreasi.

Menjadi manusia berarti lahir sebagai anak manusia lain. Di balik

setiapmanusia ada seorang laki-laki, seorang perempuan dan sebuah

keluarga.Dua arus kehidupan manusiawi menyatu di dalam perkawinan, dan padatitik tertentu lahir makhluk manusia baru ke dunia. Dalam saat

tertentumuncul aku yang baru.[20.18, 16/9/2022] Alping Belayan: Pada awal kehidupan manusia baru ada dorongan dan cinta serta ke-suburan dua

manusia, cinta ayah dan ibu. Cinta dan kesuburan tersebutberlandas pada perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin bukansaja penting untuk penciptaan kehidupan baru. Perbedaan jenis kelaminselalu dan senantiasa meresapi seluruh kepribadian; perbedaan itu mem-bentuk seluruh perbuatan dan bersifat kreatif, bahkan melampaui aspekprokreasi.

Pada awal kehidupan manusia baru ada dorongan dan cinta serta ke-suburan

dua manusia, cinta ayah dan ibu. Cinta dan kesuburan tersebutberlandas pada

perbedaan jenis kelamin. Perbedaan jenis kelamin bukansaja penting untuk

penciptaan kehidupan baru. Perbedaan jenis kelaminselalu dan senantiasa

meresapi seluruh kepribadian; perbedaan itu mem-bentuk seluruh perbuatan

dan bersifat kreatif, bahkan melampaui aspekprokreasi.

(3)

1. Pandangan Alkitabiah Tentang Seksualitasa)

1. Pandangan Alkitabiah Tentang Seksualitasa)

Pernyataan Perjanjian Lama khususnya Kitab Kejadian telah me-ngandung pemahaman orisinal manusia mengenai perbedaan jenis kelamin.Heteroseksualitas manusia dalam pandangan Kitab Suci adalah karya pen-Seksualitas dan Perkawinancipta: "Allah

menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gam-bar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nyamereka" (Kej 1:27). Teks itu berbicara pada saat yang bersamaan tentangmanusia sebagai gambaran Allah dan sebagai dua jenis kelamin. Penulismenambahkan bahwa segala yang dijadikan-Nya sangat baik (bdk.

1:31).Secara keseluruhan manusia diciptakan dalam keadaan baik. Karena itusebagai karunia Allah, seksualitas secara keseluruhan adalah baik.

Pernyataan Perjanjian Lama khususnya Kitab Kejadian telah me-ngandung pemahaman orisinal manusia mengenai perbedaan jenis kelamin.Heteroseksualitas manusia dalam pandangan Kitab Suci adalah karya pen-Seksualitas dan Perkawinancipta: "Allah

menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gam-bar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nyamereka" (Kej 1:27). Teks itu berbicara pada saat yang bersamaan tentangmanusia sebagai gambaran Allah dan sebagai dua jenis kelamin. Penulismenambahkan bahwa segala yang dijadikan-Nya sangat baik (bdk.

1:31).Secara keseluruhan manusia diciptakan dalam keadaan baik. Karena itusebagai

karunia Allah, seksualitas secara keseluruhan adalah baik.

(4)

2. Sifat Seksual Manusia Umumnya

2. Sifat Seksual Manusia Umumnya

Perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan adalah bagiantetap dari kodrat manusiawi. Kedua jenis kelamin tidak hanya berbedakarena alat kelamin.

Seluruh struktur anatomis mereka berbeda satu samalain. Jadi, seorang lelaki memiliki tulang-belulang kukuh kuat dan banguntubuh yang lebih kekar,

sementara bentuk tubuh seorang perempuan lebihHakikat dan Makna Seksualitas Manusialembut, dengan pinggul lebar dan dada lebih kuat dan berkembang.'

Dikebanyakan negara harapan hidup bagi para perempuan lebih lama 5-7tahun daripada para laki-laki.

Perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan adalah bagiantetap dari kodrat manusiawi. Kedua jenis kelamin tidak hanya berbedakarena alat kelamin.

Seluruh struktur anatomis mereka berbeda satu samalain. Jadi, seorang lelaki memiliki tulang-belulang kukuh kuat dan banguntubuh yang lebih kekar,

sementara bentuk tubuh seorang perempuan lebihHakikat dan Makna Seksualitas Manusialembut, dengan pinggul lebar dan dada lebih kuat dan berkembang.'

Dikebanyakan negara harapan hidup bagi para perempuan lebih lama 5-7tahun

daripada para laki-laki.

(5)

3. Kodrat dan Tujuan Cinta Seksual

3. Kodrat dan Tujuan Cinta Seksual

Daya tarik dan cinta satu sama lain antara kedua jenis kelamin mencapaiungkapan yang paling intim, badaniah dan sekaligus ekstatis dalam tindakancinta seksual.

Pelaksanaan cinta seksual yang berhasil bergantung secarahakiki dari kenyataan entah pelaksanaan itu sesuai dengan makna seksuali-tas yang lebih dalam dan

sejati; jarak antara pelaksanaan sejati dan maknasejati cinta seksual akan berujung pada frustrasi, penderitaan dan penyalah-gunaan partner secara semena-mena.

Karena itu, upaya memberikandefinisi yang paling tepat mengenai kodrat dan

tujuan cinta seksual adalahhal yang sangat fundamental dalam moral seksual dan perkawinan. Tentusaja harus diingat bahwa mencari definisi lengkap tentang tujuan ini bukanpekerjaan yang enteng.

Daya tarik dan cinta satu sama lain antara kedua jenis kelamin mencapaiungkapan yang paling intim, badaniah dan sekaligus ekstatis dalam tindakancinta seksual.

Pelaksanaan cinta seksual yang berhasil bergantung secarahakiki dari kenyataan entah pelaksanaan itu sesuai dengan makna seksuali-tas yang lebih dalam dan

sejati; jarak antara pelaksanaan sejati dan maknasejati cinta seksual akan berujung pada frustrasi, penderitaan dan penyalah-gunaan partner secara semena-mena.

Karena itu, upaya memberikandefinisi yang paling tepat mengenai kodrat dan

tujuan cinta seksual adalahhal yang sangat fundamental dalam moral seksual dan

perkawinan. Tentusaja harus diingat bahwa mencari definisi lengkap tentang tujuan

ini bukanpekerjaan yang enteng.

(6)

4. Sifat Sosial Tindakan Seksual

4. Sifat Sosial Tindakan Seksual

Karena seksualitas mengarahkan seseorang kepada orang lain, dan karenapelaksanaan sempurnanya melibatkan pasangan, maka seksualitas secaraniscaya mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Tak seorang pundapat dengan semena-mena mempergunakan orang lain sebagai pemuasgairah seksualnya. Ia harus menghormati hak pasangannya akan tubuhnyasendiri sebagaimana juga hak menentukan dirinya secara bebas, hak atasperlakuan yang manusiawi dan atas pemeliharaan yang penuh tanggungjawab. Dan masyarakat harus melindungi hak-hak ini.Lebih dari itu, hubungan seksual memiliki peran luar biasa untuk sebuahmasyarakat, karena perbuatan itu menghasilkan anak yang merupakan masadepan masyarakat.

Kelangsungan hidup, kesejahteraan dan pertumbuhansebuah masyarakat tergantung dari generasi muda yang kuat dan sehatsecara jasmani dan mental. Hal ini menuntut pengaturan hubungan seksualyang memungkinkan terpeliharanya generasi muda yang sehat. Kehidupankeluarga yang teratur pasti merupakan syarat dasar untuk itu.Umumnya orang sepakat bahwa dorongan seksual manusia harus diberibentuk dan arah meskipun tak ada kesepakatan tentang kriteria-kriteriabagi norma-norma yang sepadan tentang hal itu. Perlunya norma-normadibuktikan oleh penelitian terhadap tingkah laku.

Seksualitas manusia me-miliki kualitas-kualitas yang energi-energinya harus dikontrol agar berman-14 J.

Gründel, "Geschlechtlichkeit," Sacramentum Mundi II, 1968, 337.Hakikat dan Makna Seksualitas Manusia Karena seksualitas mengarahkan seseorang kepada orang lain, dan karenapelaksanaan sempurnanya melibatkan pasangan, maka seksualitas secaraniscaya mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Tak seorang pundapat dengan semena-mena mempergunakan orang lain sebagai pemuasgairah seksualnya. Ia harus menghormati hak pasangannya akan tubuhnyasendiri sebagaimana juga hak menentukan dirinya secara bebas, hak atasperlakuan yang manusiawi dan atas pemeliharaan yang penuh tanggungjawab. Dan masyarakat harus melindungi hak-hak ini.Lebih dari itu, hubungan seksual memiliki peran luar biasa untuk sebuahmasyarakat, karena perbuatan itu menghasilkan anak yang merupakan masadepan masyarakat.

Kelangsungan hidup, kesejahteraan dan pertumbuhansebuah masyarakat tergantung dari generasi muda yang kuat dan sehatsecara jasmani dan mental. Hal ini menuntut pengaturan hubungan seksualyang memungkinkan terpeliharanya generasi muda yang sehat. Kehidupankeluarga yang teratur pasti merupakan syarat dasar untuk itu.Umumnya orang sepakat bahwa dorongan seksual manusia harus diberibentuk dan arah meskipun tak ada kesepakatan tentang kriteria-kriteriabagi norma-norma yang sepadan tentang hal itu. Perlunya norma-normadibuktikan oleh penelitian terhadap tingkah laku.

Seksualitas manusia me-miliki kualitas-kualitas yang energi-energinya harus dikontrol agar berman-14 J.

Gründel, "Geschlechtlichkeit," Sacramentum Mundi II, 1968, 337.Hakikat dan Makna Seksualitas Manusia

(7)

5. Kepedulian Kristiani Terhadap Martabat

Perempuan

5. Kepedulian Kristiani Terhadap Martabat

Perempuan

Perjumpaan laki-laki dan perempuan dalam cinta sejati dan kehidupankeluarga yang bahagia pada dasarnya bergantung dari penghormatan ter-hadap martabat perempuan. Sejarah kebudayaan memperlihatkan

bahwapenghargaan yang adil terhadap perempuan kerap kali hanya dambaanyang jauh dari perwujudannya.

Semakin mendesak bagi orang Kristenuntuk melihat kembali sikap Kristus terhadap perempuan.Pelecehan terhadap perempuan bukan sekadar peristiwa yang sesekaliterjadi dalam sejarah kebudayaan dan agama,

melainkan menjadi kenyataanyang jamak dan luas tersebar. Menurut teori India tentang reinkarnasi dankarma, seorang perempuan tidak dapat masuk ke dalam nirwana dan fir-daus, ia harus sekali lagi dilahirkan sebagai

seorang laki-laki; sebaliknyaseorang lelaki yang jahat di dalam hidupnya akan lahir kembali sebagaiperempuan di dalam kehidupan berikutnya. Dualisme Persia yang sangatkuat berpengaruh di wilayah Laut Tengah

mengandaikan adanya prinsipkebaikan yang menciptakan dunia roh-roh dan prinsip kejahatan yangmenciptakan materi. Laki-laki berhubungan dengan prinsip kebaikan,sedangkan perempuan berkaitan dengan prinsip

kejahatan. Teori ini diambilalih oleh kaum Gnostis. Karena itu pengaruhnya masuk ke Yudaisme danbeberapa kalangan kristiani (misalnya Manikeisme dan kemudian Katar-isme). Meskipun teori yang mengatakan bahwa menurut ajaran Quranperempuan tidak memiliki jiwa tidak benar, namun kehidupan konkret duniaIslam sering ditandai oleh pengungkungan kebebasan perempuan dan pe-rendahan total perempuan di bawah otoritas suami.

Perjumpaan laki-laki dan perempuan dalam cinta sejati dan kehidupankeluarga yang bahagia pada dasarnya bergantung dari penghormatan ter-hadap martabat perempuan. Sejarah kebudayaan memperlihatkan

bahwapenghargaan yang adil terhadap perempuan kerap kali hanya dambaanyang jauh dari perwujudannya.

Semakin mendesak bagi orang Kristenuntuk melihat kembali sikap Kristus terhadap perempuan.Pelecehan terhadap perempuan bukan sekadar peristiwa yang sesekaliterjadi dalam sejarah kebudayaan dan agama,

melainkan menjadi kenyataanyang jamak dan luas tersebar. Menurut teori India tentang reinkarnasi dankarma, seorang perempuan tidak dapat masuk ke dalam nirwana dan fir-daus, ia harus sekali lagi dilahirkan sebagai

seorang laki-laki; sebaliknyaseorang lelaki yang jahat di dalam hidupnya akan lahir kembali sebagaiperempuan di dalam kehidupan berikutnya. Dualisme Persia yang sangatkuat berpengaruh di wilayah Laut Tengah

mengandaikan adanya prinsipkebaikan yang menciptakan dunia roh-roh dan prinsip kejahatan yangmenciptakan materi. Laki-laki berhubungan dengan prinsip kebaikan,sedangkan perempuan berkaitan dengan prinsip

kejahatan. Teori ini diambilalih oleh kaum Gnostis. Karena itu pengaruhnya masuk ke Yudaisme danbeberapa kalangan kristiani (misalnya Manikeisme dan kemudian Katar-isme). Meskipun teori yang mengatakan bahwa menurut ajaran Quranperempuan tidak memiliki jiwa tidak benar, namun kehidupan konkret duniaIslam sering ditandai oleh pengungkungan kebebasan perempuan dan pe-rendahan total perempuan di bawah otoritas suami.

(8)

B. Pegangan Umum Bagi Moral Seksual

B. Pegangan Umum Bagi Moral Seksual

Seksualitas adalah daya kreatif. Sebagaimana daya kodrati lainnya dayaini harus dikendalikan pada jalur yang benar agar bermanfaat bagi manusiadan bukan

malahan menindasnya. Kalau tidak, daya ini malahan menjadisumber perbudakan, frustrasi, rasa muak dan kehancuran. "Keunikan seks-ualitas manusia dan dinamika yang melekat di dalamnya melarang manusiauntuk hanya mengikuti dorongan daya tersebut, tetapi menuntut untuk me-nempa dan mengendalikannya."26 Bila tidak dilakukan tempaan maka jalanmenuju kematangan akan terhambat. Dampaknya adalah fiksasi tidakmatang, sikap-sikap kompensasi dan tingkah laku tak wajar.

Seksualitas adalah daya kreatif. Sebagaimana daya kodrati lainnya dayaini harus dikendalikan pada jalur yang benar agar bermanfaat bagi manusiadan bukan

malahan menindasnya. Kalau tidak, daya ini malahan menjadisumber perbudakan,

frustrasi, rasa muak dan kehancuran. "Keunikan seks-ualitas manusia dan dinamika

yang melekat di dalamnya melarang manusiauntuk hanya mengikuti dorongan daya

tersebut, tetapi menuntut untuk me-nempa dan mengendalikannya."26 Bila tidak

dilakukan tempaan maka jalanmenuju kematangan akan terhambat. Dampaknya

adalah fiksasi tidakmatang, sikap-sikap kompensasi dan tingkah laku tak wajar.

(9)

1. Rasa MaluSikap rasa malu menghormati batas-batas yang patut dijaga di bidangseksualitas. Untuk sungguh memahami kebajikan ini secara benar, kita perlumengadakan refleksi tentang rasa malu.

1. Rasa MaluSikap rasa malu menghormati batas-batas yang patut dijaga di

bidangseksualitas. Untuk sungguh memahami kebajikan ini secara benar, kita

perlumengadakan refleksi tentang rasa malu.

(10)

THANK YOU THANK YOU

NAMA : PAULINUS

NIK :19.K.21

NAMA : PAULINUS

NIK :19.K.21

Referensi

Dokumen terkait

27—37 33 Narasi Seorang perempuan imigran China-Amerika yang mencintai laki-laki kelas konglomerat Seorang perempuan imigran China- Amerika yang mencintai laki-laki kelas atas,

Menjadi seorang istri dalam kerangka patriarki, perempuan mendampingi laki-laki sebagai kepala keluarga sehingga perempuan sudah sepantasnya mempertahankan nilai-nilai normatif sebagai