BIOTEKNOLOGI
A.DEFENISI BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi dimulai sejak manusia menyadari
pentingnya organisme (hewan/tanaman atau mikroba) dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Sejarah
bioteknologi berawal dari proses fermentasi bird dan pembuatan keju yang dilakukan oleh orang Mesir dan Sumeria pada tahun 2000 SM. Kemudian pada tahun 500 SM, di Cina pertama kalinya ditemukan jamur penghasil antibiotik pada kedelai untuk penanganan infeksi. Tonggak bioteknologi di bidang pertanian adalah sejak dikakukannya teknik pemuliaan tanaman oleh bangsa Yunani untuk meningkatkan kualitas tanaman.
Pengembangan bioteknologi berlanjut dengan
ditemukannya mikroskop oleh ilmuwan Belanda yaitu Robert Hooke dan bakteri oleh Antoni Van
Leeuwenhoekpada abad 17 (Wardani,
2017).Bioteknologi, dalam pengertian yang umum, telah berkembang sejak ribuan tahun yang silam. Pembuatan minuman beralkohol melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh mikrobia telah dikerjakan sejak sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi, meskipun pada saat itu belum diketahui dasar ilmiahnya. Dasar-dasar ilmiah bioteknologi (konvensional) mulai diketahui sejak Antonie Van Leeuwenhoek dapat melakukan
pengamatan bentuk sel khamir sekitar tahun 1680.
Hampir seratus lima puluh tahun kemudian, sekitar
tahun 1818, proses fermentasi oleh sel khamir mlai diketahui oleh Erxleben, yang selanjutnya diikuti oleh penemuan fermentasi asam laktat oleh Pasteur pada tahun 1857. Pemahaman mengenai proses fermentasi oleh sel mikrobia kemudian berlanjut ketika Buchner, pada tahun 1897, mengungkapkan enzim yang
berperan dalam fermentasi. Penemuan-penemuan tersebut kemudian diikuti oleh penemuan-penemuan lain dalam bidang mikrobiologi yang selanjutnya menjadi salah satu ilmu dasar utama pengembangan
bioteknologi (Yumoto, 2019).Bioteknologi berasal dari kata: Bios: hidup; Teuchos; alat; Logos: ilmu; sehingga bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (protein bioaktif, enzim, vitamin, asma basa organik, alkohol, dan lain-lain) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia (Nugroho,
2018).Bioteknologi dalam artian pemanfaatan mikroorganisme untuk mengolah makanan dan
minuman, telah dikenal sejak jaman dahulu sebelum masehi. Orang mesir kuno telah mengenal pemanfaatan mikroorgansime untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju, tuak, dan yoghurt. Bioteknologi telah mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk memproduksi.
(Nurcahyono, 2011).
B. PERAN BIOTEKNOLOGI
Sesuai dengan tujuannya untuk membantu kehidupan manusia, bioteknologi kini telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang atau sektor. Bentuk aplikasi atau
penerapan tersebut merambah berbagai bidang mulai dari bidang pangan, pertanian, medis, industri, perairan, dan kehutanan.
1. Bidang Pangan
Penerapan bioteknologi dalam bidang pangan banyak sekali dan hampir semua sudah disebutkan
sebelumnya. Produk hasil bioteknologi pun sering
dikonsumsi baik dalam bentuk minuman dan makanan.
Beberapa diantaranya adalah yoghurt, sirup, roti, dan tempe.
2. Bidang Pertanian dan Kehutanan
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pertanian dan kehutanan juga sangat beragam. Beberapa diantaranya adalah jenis kedelai yang mempunyai ketahanan
terhadap herbisida, tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama dan jagung yang kebal terhadap serangga.
Sementara dalam bidang kehutanan adalah metode kultur jaringan.
3. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan aplikasi bio teknologi
kebanyakan memanfaatkan teknik rekayasa genetik.
Beberapa contoh bioteknologi dalam bidang ini yaitu produksi hormon insulin dengan bantuan bakteri,
pemanfaatan sel punca, penemuan vaksin, dan juga pemanfaatan antibodi monoklonal.
4. Bidang Industri
Aplikasi bioteknologi dalam bidang industri antara lain dengan memanfaatkan biomassa untuk melakukan
konversi energi serta berbagai produk. Biasanya produk hasil bioteknologi memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Contoh penerapannya adalah proses penghasilan gula, alkohol, enzim, dan sebagainya.
5. Bidang Kelautan
Senyawa aktif yang dihasilkan oleh organisme laut juga banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam dunia medis, pertanian, industri, hingga lingkungan. Ada banyak sekali produk kosmetik yang menggunakan senyawa aktif organisme laut sebagai bahan
campurannya dan juga proses restorasi laut.
Dampak Bioteknologi
Bioteknologi tidak hanya hadir dengan sederet manfaat bagi kehidupan manusia, tetapi juga mempunyai
dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dan dampak negatif dari bioteknologi.
C. DAMPAK BIOTEKNOLOGI 1. Dampak Positif
Meski memiliki dampak negatif, namun pada kenyataannya bioteknologi menghasilkan berbagai
dampak positif bagi kehidupan manusia. Beberapa di antara dampak tersebut tealah disebutkan sebagai manfaat bioteknologi.
Berikut ini merupakan dampak positif dari bioteknologi, antara lain:
Menghasilkan produk makanan yang inovatif dengan memanfaatkan bantuan bakteri dan jamur. Proses ini biasanya dikenal sebagai fermentasi.
Membantu untuk meciptakan tanaman yang bersifat kebal terhadap hama yang sering menyerang tanaman sejenisnya. Dengan begitu kualitas tanaman yang
dihasilkan lebih tinggi.
Menghasilkan penemuan baru dalam bidang medis seperti berbagai jenis obat-obatan dan vaksin yang menggunakan bantuan virus yang sudah dinonaktifkan.
Membantu proses perkembangbiakan pada makhluk hidup melalui berbagai cara dan biasanya individu yang dihasilkan mempunyai ketahanan yang lebih baik.
2. Dampak Negatif
Bioteknologi juga mempunyai dampak negatif bagi kehidupan. Hal ini sebenarnya wajar, khususnya pada beberapa jenis produk hasil penerapan bioteknologi.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari bioteknologi, yaitu:
Memicu hilangnya plasma nutfah dalam hal ini makhluk
hidup ‘normal’, karena yang diproduksi dan
dibudidayakan hanya makhluk hidup unggul saja.
Menyebabkan alergi terhadap tubuh. Gen asing yang digunakan sebagai bahan untuk membuah makanan dan minuman, serta obat-obatan biasanya ada yang tidak bisa diterima oleh tubuh.
Mengakibatkan kerusakan pada ekosistem, karena
kondisi normal lingkungan mengalami perubahan seperti keberadaan kapas Bt yang mengurangi populasi ulat dan kupu-kupu.
Mencemari lingkungan, karena air sisa produksi
makanan bioteknologi seringkali dibiarkan tergenang begitu sajadalam waktu yang cukup lama.
Mengganggu aktivitas otak khususnya produk minuman yang mengandung alkohol seperti anggur, bir, air tape, dan wiski.
D. PENANGGULANGAN BIOTEKNOLOGI Adanya dampak negatif yang ditimbulkan oleh
bioteknologi membuat manusia terus berusaha untuk melakukan berbagai cara mengatasi kondisi tersebut.
Berikut ini adalah beberapa cara yang biasa diterapkan untuk mengatasi dampak buruk bioteknologi, yakni:
Menyediakan bak khusus sebagai penampungan dan penyaring untuk limbah dan air limbahnya, khususnya sisa dari proses pembuatan tempe. Bak tersebut juga dibiarkan tertutup agar baunya tidak tersebar kemana- mana.
Menyediakan bak pengumpul sebagai media untuk menampung air limbah yang sudah disaring pada bak penampungan sebelumnya.
Memproduksi bahan pangan tidak dalam jumlah yang berlebihan.
E. CONTOH PRODUK BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TAPE
1. Cara pembuatan tape
* Bahan:
• 2 kg singkong segar
• 2 keping ragi tape
• beberapa lembar daun pisang
* Langkah - langkah
- Kupas singkong dan kerik bagian luarnya.
- Potong sesuai selera lalu cuci sampai bersih.
- Rebus singkong sampai ¾ matang. Tingkat
kematangan ini bisa dilihat ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu atau - lidi.
- Angkat singkong yang telah ¾ masak lalu dinginkan.
- Biarkan singkong benar-benar dingin. Anda bisa mendiamkannya selama 10 jam.
- Siapkan wadah plastik dengan tutup. Lapisi wadah plastik dengan daun pisang.
- Hancurkan dua keping ragi tape sampai benar-benar halus.
- Tata singkong di dalam wadah yang telah dilapisi daun pisang.
- Taburi dengan ragi yang telah dihaluskan.
- Tutup singkong yang telah diberi ragi dengan daun pisang. Tutup kembali dengan tutup wadah. Singkong harus benar–benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
- Simpan wadah di tempat kering, gelap, di suhu ruang.
Diamkan selama kurang lebih 2-3 hari.
* Tips pembuatan tape singkong:
Setelah tape dikukus dan menjadi ¾ matang, hindari menyentuh singkong dengan tangan. Ini untuk
mencegah singkong terkontaminasi bakteri yang dapat menggagalkan proses fermentasi. Coba gunakan
sarung tangan steril, penjepit makanan atau garpu untuk memindahkan singkong.
Jika ingin memastikan singkong sudah matang atau belum saat sudah dikukus, gunakan tusuk sate atau garpu.
Setelah tape mencapai kematangan yang diinginkan, simpan di kulkas.
Pastikan singkong benar-benar dingin sebelum ditata dan ditaburi ragi.
2. Pengaruh tape pada kesehatan tubuh Manfaat Tape bagi kesehatan
• Penghangat Tubuh
• Menambah Energi
• Mengurangi Jerawat
• Sebagai Sumber Probiotik
• Menjaga Kesehatan Otot dan Saraf
• Superfood Bagi Sistem Pencernaan
Efek Samping Terlalu Banyak Makan Tape
• Perut Menjadi Terasa Lebih Penuh
• Hipertensi
• Sakit Perut
• Fetal alcohol spectrum disorder (FAS)
• Bayi Berisiko Terkena Penyakit Kuning
• Terkena Virus atau Bakteri
3. Batas wajar bagi tubuh dalam mengkonsumsi tape.
Tape yang mengandung alkohol ini akan berakibat fatal pada tubuh jika kita terlalu banyak mengkonsumsinya.
Hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang jelas mengenai kadar yang tepat dalam mengkonsumsi tape singkong. Sebaiknya konsumsi paling banyak 40 gram tape singkong dalam sehari.Atau jika perut sudah
merasa tidak nyaman, hentikan saja untuk mengkonsumsi tape singkong tersebut.
Bagi ibu hamil yang memang ingin sekali memakan tape singkong sebaiknya komunikasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan. Selain itu, perhatikan juga
kebersihan dari makanan agar tetap higienis dan tidak
membahayakan bagi tubuh.