• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang Alergi Makanan

N/A
N/A
DEWI RAHMAWATI

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang Alergi Makanan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Alergi Makanan SOP

No.

Dokumen

: SOP/DKT/ / / No. Revisi :

Tanggal Terbit

: Halaman : 1/2

KLINIK DKT PANGRANGO

drg. Inawati Gandhi Pembina – IV/a NIP.

196403021990032003

1. Pengertian Makanan dapat menimbulkan beraneka ragam gejala yang ditimbulkan reaksi imun terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi atau non alergi. Reaksi alergi makanan terjadi bila alergen makanan menembus sawar gastro intestinal yang memacu reaksi IgE. Gejala dapat timbul dalam beberapa menit sampai beberapa jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa organ, kulit, saluran napas dan cerna, lokal dan sistemik

2. Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus alergi makanan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik DKT Pangrango Nomor Kep / / / tentang Pemberian Layanan Klinis

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP

5. Prosedur 1. Petugas menganamnesa pasien, keluhan seperti a. Pada kulit: eksim dan urtikaria

b. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.

c. Pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non spesifik dan berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa faring, muntah, kram, distensi,dan diare.

d. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas lambat non Ig-E-mediated seperti pada enteropati protein makanan dan penyakit seliak

e. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding atau frank colitis

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada kulit dan mukosa serta paru.

3. Pemeriksaan Penunjang: -

4. Petugas menegakan diagnostik (Assessment) Klinis, Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik

Diagnosis Banding Intoksikasi makanan

5. Petugas memberikan tatalaksanaan Medika mentosa Riwayat reaksi alergi berat atau anafilaksis

a. Hindari makanan penyebab

b. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan Rencana Tindak Lanjut

1/2

(2)

a. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien

b. Menghindari makanan yang bersifat alergen secara sengaja mapun tidak sengaja (perlu konsultasi dengan ahli gizi)

c. Perhatikan label makanan

d. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek protektif terhadap alergi makanan

6. Pasien akan merujuk pasien apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan eliminasi makanan terjadi reaksi anafilaksis.

7. Unit Terkait Poli Umum

2/2

Referensi

Dokumen terkait

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama serta

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya

Ia menyebut kit diagnostik ekstrak alergen dalam bentuk patch transdermal berguna untuk mengidentifikasi jenis alergen baik alergen ingestan (alergi makanan) dan alergen

ü Rinitis / pilek alergi adalah gejala kelainan hidung akibat terpapar alergen yang.. inflamasinya

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama

Rinitis alergi yaitu penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya