• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang Biodiesel PDF

N/A
N/A
Handoko Desta

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang Biodiesel PDF"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

- Massa minyak = 475 gram - Mol minyak =

massa minyak

Mr asamlemak

=

475 gram

256,42 g/ mol

= 1,8524 mol - Mol metanol = 3n minyak

= 3 x 1,8524 mol

= 5,5572 mol

- Massa metanol = n metanol x Mr metanol

= 5,5572 mol x 32 g/mol

= 177,8304 gram

180 gram - Katalis (massa NaOH) = 1 % x Massa minyak

= 1 % x 475 gram

= 4,75 gram

- Memanaskan air pada viscosity bath sampai dengan suhu 40

°

C

- Memasukkan sample pada viskometer ostwald sebanyak ¾ dari ukuran bolanya - Dipanaskan

±

5 menit didalam

viscosity bath yang telah dipanaskan pada suhu 40

°

C

- Sampel dihisap dengan boulp pipet sampai dengan tanda batas

- Sampel dibiarkan mengalir ke bawah dan waktu yang diperlukan dari start mark ke stop mark dicatat dengan menggunakan stopwatch

Mulai

Hasil

(2)

Uji Kadar FFA Minyak

- Berat sampel = 20 gram

PERCOBAAN Volume Sampel (mL) Volume NaoH 0,1 N (mL)

I 20 gram sampel + 50 mL

metanol 4,3

II 20 gram sampel + 50 mL metanol

4,2

- Volume NaoH 0,1 N rata-rata = 4,25 mL - %FFA =

V KOH x N x BM asam lemak

Berat contoh x 100

x 100%

=

4,25 mL x 0,1 N x 256,42 g / mol

20 gram x 100

x 100%

= 0,5419 % (sesuai literatur <2%) Viskositas Kinematik

Percobaan Waktu (s) Viskositas Kinematik (μ = K x t)

I 49,81 5,1105

II 46,75 4,7966

III 48,04 4,9289

Perhitungan

μ1 = K x t = 0,1026 x 49,81 = 5,1105 mm3/s μ2 = K x t = 0,1026 x 46,75 = 4,7966 mm3/s μ3 = K x t = 0,1026 x 48,04 = 4,9289 mm3/s

Viskositas Kinematik rata-rata = 4,9453 mm3/s

(sesuai dengan standar 2,3- 6

mm3/s)

Bilangan Asam

- Volume Sampel = 2 mL

PERCOBAAN Volume Sampel (mL) Volume KOH 0,1 N (mL)

I 2 mL sampel + 10 mL etanol

95% 0,6

II 2 mL sampel + 10 mL etanol

95% 0,6

Bilangan Asam =

A x N x 56,1

G

(3)

=

0,6 mL x 0,1 N x 56,1

2 gram

= 1,683 mg KOH/gram minyak (tidak sesuai standar >0,8 mg KOH/gram)

A = volume larutan KOH yang dibutuhkan untuk titrasi (ml)

N = normalitas larutan KOH G = berat sampel (gram)

56,1 = bobot molekul KOH (g/mol)

Mulai

- Timbang massa pikno 1 set lengkap kosong

- Sampel dimasukkan kedalam piknometer (sampai tumpah dan terisi penuh)

- Keringkan piknometer dengan tissue - Ditimbang massa pikno yang berisi

sampel

- Hitung densitas dari sampel Hasil

Mulai

- Masukkan 2 mL biodiesel ke dalam erlenmeyer 250 mL

- Tambahkan etanol 95% sebanyak 20 mL - Tambahkan indikator fenolftalein

- Lakukan titrasi dengan larutan standar KOH 0,1 N hingga terjadi perubahan warna merah muda

- Banyaknya KOH yang digunakan dicatat dan lakukan triplo

- Lakukan perhitungan bilangan asam dengan rumus

Hasil

(4)

Mulai

- Timbang 20 gram sampel dalam erlenmeyer

- Tambahkan etanol panas dan 3 tetes indikator pp

- Dinginkan pada suhu ruang

- Lakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna merah jambu

- Catat volume titran dan hitung kadar FFA - Jika hasil uji kadar FFA dalam sampel

>2% maka dilakukan proses esterifikasi hinggan FFA <2%

Hasil

Mulai

- Timbang sampel sebanyak 475 g - Timbang katalis (NaOH) sebanyak 1%

dari berat sampel minyak

- Timbang metanol dengan erbandingan mol 3:1 dari berat minyak

- Masukkan sampel ke dalam labu bundar leher 4 yang telah dirangkai bersama dengan motor pengaduk di dalam penangas air

- Campurkan katalis dan metanol, dipanaskan pada suhu

±

40

°

C hingga larut

- Set suhu penangas air pada suhu 60

°

C

- Panaskan sampel pada suhu 60

°

C - Dilakukan pengadukan selama 90 menit - Setelah dingin, lakukan pemisahan

dengan corong pisah

- Diamkan biodiesel pada corong pisah selama 24 jam

- Cuci biodiesel dengan air panas beberapa kali hingga air pencuci berwarna jernih

- Biodiesel yang sudah dicuci kemuadian dimasukkan kedalam oven pada

temperatur 105

°

C - Lakukan analisa Hasil

(5)

1. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari senyawa kimia bernama alkil ester yang bisa diperoleh dari minyak nabati. Hasil biodiesel ini berwarna kuning/orange dan bening. Jika sudah tidak ada kandungan airnya.

2. Reaksi Estrifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Reaksi Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi ester dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Pada praktikum kali ini, tidak dilakukan proses esterifikasi dikarenakan %FFA dari sampel minyak sudah <2%. Jadi langsung dilakukan tahap

transesteridikasi menggunakan katalis basa.

3. Dari hasil analisa biodiesel yang didapat, untuk densitas dan bilangan asam belum memenuhi standar SNI 7182:2015 sedangkan untuk

viskositas kinematik sudah memenuhi standar SNI 7182:2015. Jadi untuk produk biodiesel yang kita buat belum layak diaplikasikan atau digunakan, karena masih ada parameter uji yang belum memenuhi SNI 7182:2015.

Referensi

Dokumen terkait

1. Untuk mengetahui cara pembuatan larutan dengan cara titrasi. 2. Untuk menentukan normalitas larutan baku primer dan larutan baku sekunder, dan kadar

5 ml larutan asam oksalat diambil dengan menggunakan pipet ukur dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.. Titrasi asam oksalat dilakukan dengan larutan NaOH 0,1 N

Bagan Titrasi Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan oksigen (DO) (Suin, 2002).. 1 ml MnSO4 1 ml KOH-KI Dikocok

Dari percobaan, diperoleh massa jenis biodiesel sebesar 0,93 gr/ml, bilangan asam sebesar 0,022 mg KOH/g biodiesel, dan viskositas kinematik sebesar 57,463

- Timbang teliti 10 gram contoh (atau sejumLah 30 mg sampai dengan 125 mg biuret) dan pindahkan ke dalam gelas piala 400 mL. Tambahkan, sambil diaduk 20 mL larutan kalium natrium

Penetapan kadar sulfanilamid Timbang seksama lebih kurang 500 mg sampel, larutkan dalam 75 ml air dan 5 ml asam klorida P, dinginka, titrasi dengan larutan baku NaNO2 0,1 M secara

larutan ZnS n diperoleh e gram 9 gram 3 gram 0 gram gram ta bantuan/m nsur Ca Se Fe Si Mg Al data yang be percobaan am yang tel asam, sepe akan menga : SO 4 akan

Keterangan: % kadar : kadar formalin %b/b V1 : volume HCl rata-rata pada titrasi blangko V2 : volume HCl pada titrasi sampel BE : bobot ekivalen formalin N HCl : normalitas larutan