• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen tentang Green Management

N/A
N/A
Naufal Dimas

Academic year: 2023

Membagikan " Dokumen tentang Green Management"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 Green Management adalah strategi pengelolaan lingkungan yang terpadu yang meliputi pengembangan struktur organisasi, sistem dan budidaya dalam suatu kompetensi hijau dengan cara menerapkan dan mentaati seluruh peraturan tentang pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan bahan baku,

pengolahan limbah, penggunaan sumberdaya alam yang efektif, penggunaan teknologi produksi yang menghasilkan limbah minimal serta menerapkan komitmen kesadaran lingkungan bagi seluruh karyawan dalam organisasinya.

 Green Marketing adalah suatu proses pemasaran dan produksi barang atau jasa yang lebih mengutamakan keramahan terhadap lingkungan. Green Marketing sebaiknya dilakukan oleh semua perusahaan di dunia, karena sekarang ini lingkungan kita semakin rusak karena adanya Pemanasan Global (Global Warming). Global Warming terjadi karena kandungan CO2

(Karbondioksida) dalam udara di bumi ini sangatlah melimpah dibandingkan dengan kandungan O2 (Oksigen). Hal ini mengakibatkan efek rumahkaca, yaitu CO2 tidak bisa keluar dari lapisan ozon sehingga suhu di bumi semakin panas, parahnya, lapisan ozon tersebut bisa rusak atau berlubang yang diakibatkan hal tersebut. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pohon-pohon di dunia ini, banyak sekali pohon di hutan yang ditebangi secara ugal-ugalan dan tidak memikirkan tentang kelestarian lingkungan, pabrik-pabrik besar yang beroprasi terus menerus menyebabkan banyaknya polusi yang dihasilkan, baik polusi udara, air, dan tanah, hal itu yang sangat menyebabkan rusaknya lingkungan alam kita, polusi juga disebabkan oleh kendaraan bermotor. Jadi perusahaan harus memikirkan lingkungan juga, bukan hanya memikirkan profit saja

 Industri Hijau memiliki karakteristik seperti menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan, menerapkan reduce, recycle, reuse dan recovery pada proses produksi, menggunakan intensitas energi yang rendah, menggunakan intensitas air yang rendah, menggunakan SDM yang kompeten, melakukan minimisasi limbah, dan menggunakan teknologi rendah karbon.

(2)

 Contoh kasus perusahaan yang menerapkan Green Management : PT Pembangunan Jaya Ancol

Hal terpenting yang senantiasa menjadi concern PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk sejak didirikan adalah menjaga hubungan baik dengan para stakeholder. Terus berinteraksi dan tumbuh bersama para pelanggan, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan warga sekitar perusahaan, sudah menjadi tekad Ancol.

Sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian, Ancol selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitarnya dan telah

mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) secara nyata untuk tumbuh -kembangnya hubungan

harmonis dengan masyarakat dan berpartisipasi secara aktif dalam percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan income generate, pendidikan dan penghijauan sebagai salah satu pilar menuju Ancol Green Company yang menerapkan budaya perusahaan ramah lingkungan.

Program CSR Ancol terdiri dari 5 program utama yang meliputi Program

Pendidikan, Program Pengelolaan Lingkungan, Program Sosial Kemasyarakatan, Kegiatan Operasional dan Program Tanggap Darurat. Seluruh program CSR ini berjalan secara bersamaan dan berkesinambungan. Ada banyak program CSR yang telah berjalan dan dikembangkan, antara lain Program ANCOL SAYANG LINGKUNGAN (ASL), SEKOLAH RAKYAT ANCOL (SRA) dan TEENS GO GREEN.

JASINDO

Perusahaan didirikan dan menjalankan operasionalnya bukan hanya memiliki tanggungjawab ekonomis kepada Pemegang Saham dan tanggungjawab legal kepadaPemerintah, akan tetapi memiliki tanggungjawab sosial terhadap masyarakat yang merupakan komponen terbesar dalam pertumbuhan perusahaan dengan harapan dapat memberikan pengaruh ekonomi serta dukungan sosial terhadap masyarakat.

Sebagai wujud atas dukungan perusahaan terhadap Program Pemerintah dalam mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat umumnya serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan memperdayakan masyarakat, maka PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai

(3)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui implementasi Program

Tanggungjawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ) ikut berperan aktif untuk mendorong serta menciptakan kesempatan kerja yang merupakan komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dalam wujud peningkatan kualitas hidup masyarakat luas.

Kepedulian terhadap lingkungan/komunitas sebagai wujud Corporate Social Responsibility dilaksanakan oleh perusahaan bukan karena Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi trend global, akan tetapi perusahaan memiliki kesadaran tentang pentingnya mempraktekan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian pada stakeholder yang telah memberikan dukungan terhadap kemajuan perusahaan.

Program Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam pelaksanaan Program Bina Lingkungan bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN agar masyarakat merasa ikut memiliki serta ikut

bertanggungjawab dalam pengamanan asset perusahaan dari berbagai rintangan yang ada. Dengan demikian tercipta iklim yang sehat dan mendorong kondisi saling menguntungkan antara swasta dan Badan Usaha Milik Negara serta memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN.

AKTIVITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Aktivitas pengelolaan lingkungan meliputi kegiatan memberikan bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan atau pelatihan, peningkatan

kesehatan, bantuan dana sarana dan prasarana umum, perbaikan gedung sekolah dan bantuan dana sarana ibadah, yaitu :

a.) Bantuan kepada Korban Bencana Alam

Pada tanggal 10 November 2010 perusahaan melakukan program Jasindo Peduli Korban Bencana Alam bagi korban Merapi di Jogja Solo dan Gempa Mentawai b.) Bantuan Pendidikan dan Pelatihan

Pada tahun 2010 perusahaan melakukan program bantuan pendidikan dan pelatihan

c.) Bantuan Peningkatan Kesehatan

Pada tanggal 22 Juni 2010 Perusahaan melakukan program peningkatan

kesehatan dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 368 warga perkampungan nelayan Poncol Marunda. Perusahaan juga melakukan Khitanan Massal dengan jumlah peserta khitanan 225 orang pada tanggal 26 Juni 2010.

(4)

d.) Bantuan Sarana Ibadah

Pada bulan Februari dan Maret 2010 perusahaan melakukan program perbaikan sarana ibadah baik masjid maupun gereja di Jakarta, Makassar dan Kupang dengan total pembangunan prasarana 6 buah.

AKTIVITAS PELESTARIAN LINGKUNGAN

Dalam rangka menjaga pelestarian lingkungan (Jasindo Go Green) perusahaan pada tanggal 25 Juni 2010 melakukan program pelestarian alam dengan

penanaman pohon bakau di Muara Karang sebanyak 200 batang pohon.

SERTIFIKASI ATAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Sampai saat ini perusahaan belum mendapatkan sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.

Jasa Marga

Sebagai suatu institusi bisnis yang memiliki core business dalam membangun dan mengelola jalan tol, Jasa Marga berorientasi pada peningkatan laba dalam setiap aktivitas bisnisnya. Namun demikian, Jasa Marga menyadari bahwa keberlanjutan dari keuntungan setiap bisnis dipengaruhi oleh praktik-praktik ketenagakerjaan dan kerja yang layak kepada karyawan di dalamnya, aktivitas menjalin komunikasi baik dengan komunitas di sekitarnya, keberlanjutan dari lingkungan dan faktor- faktor lainnya, sehingga perhatian Jasa Marga tidak hanya terimplementasi pada faktor keuntungan semata, melainkan juga terhadap aktivitas pengelolaan

lingkungan dan penjagaan hubungan baik dengan stakeholders di dalamnya.

Keberlanjutan dari bisnis Jasa Marga merupakan faktor fundamental yang

menjadi perhatian dari Perseroan. Menyadari bahwa keberlanjutan dari bisnis ini dipengaruhi oleh aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, Perseroan berupaya untuk tetap menjaga eksistensi bisnis dengan berlandaskan Triple Bottom Line;

People, Planet dan Profit sebagai landasan aktivitas dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis yang dijalankan.

Jasa Marga percaya bahwa melalui aktivitas keberlanjutan yang dikemasi dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan tanggung jawab terhadap pertumbuhan perusahaan tumbuh dan berkembang dari akar yang sama atau

(5)

dengan kata lain bahwa kepentingan akan keberlanjutan terhadap pertumbuhan perusahaan dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan merupakan dua usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang datang dari visi yang sama dan saling melengkapi.

Program-program TJSL yang dijalankan Jasa Marga mencakup 5 (lima) pilar utama yakni :

1. Kepatuhan pada etika, merupakan komitmen bersama para Direksi dan Karyawan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban secara bersih, transparan dan professional sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

2. Kepatuhan pada hukum, adalah komitmen Jasa Marga untuk selalu mematuhi Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.

3. Kepedulian pada karyawan, Komitmen Jasa Marga untuk terus mengembangkan kapabilitas karyawan. Menyesuaikan remunerasi

karyawan dengan indikator ekonomi nasional dan hasil kinerja individual, serta melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadipenerapan prinsip-prinsip Keselamatan Kerja (K3) yang ketat.

4. Kepedulian kepada masyarakat melalui berbagai program Bina Lingkungan atau program-program community development,, mengembangkan

Program Kemitraan (PK), yang merupakan program penyaluran pinjaman lunak kepada pelaku usaha mikro/kecil atau koperasi, serta kepedulian terhadap konsumen melalui berbagai pelayanan.

5. Kepedulian pada lingkungan hidup, dilakukan Jasa Marga Upaya untuk meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif dari

aktivitas bisnis ini terus menjadi fokus perbaikan utama, melalui program penghematan energi, serta penghutanan jalan tol, Termasuk Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagai manajemen risiko lingkungan dalam setiap aktivitas operasional

- The Body Shop Indonesia: Menuju Perilaku Ramah Lingkungan

The Body Shop dikenal sebagai produsen kosmetik berbahan dasar alami,

menentang keras uji coba pada binatang dan berkomitmen pada penyelamatan planet bumi.Salah satu komitmen The Body Shop adalah menghemat energi dan peduli pada persediaan listrik maupun air.Program penghematan energi khusus

(6)

hari Jumat pernah dilakukan TBSI, yaitu dengan memanfaatkan jam istirahat Jumat yang lebih panjang. ”Selama 1,5 jam di hari Jumat semua listrik dimatikan "

- PT Unilever Indonesia Tbk.:Ciptakan Lingkungan Hijau lewat Program Kemasyarakatan

Kami mengajak keluarga Indonesia untuk menggeser paradigma dalam menggunakan air untuk hemat energi dan menyelamatkan lingkungan,” kata Direktur Human Resources and Corporate Relations PT Unilever Indonesia Tbk., Josef Bataona.Program CSR lingkungan yang pernah digelar ULI di antaranya Green and Clean, Trashion, Green Festival, Jakarta Green Office, dan Jakarta Green School.

- NSN Indonesia: Green untuk Pelanggan, Karyawan, dan Masyarakat

Awal 2009 silam, 150 karyawan Nokia Siemens Network Indonesia (NSN) berjalan kaki melewati medan terjal dan menanjak sejauh enam kilometer menuju Taman Nasional Gunung Pangrango. Rombongan “orang kantoran” ini terlihat kelelahan setelah menanam 1.000 bibit pohon.Akhir tahun lalu, tepatnya November 2009, NSN kembali melakukan program penghijauan dengan menanam 3.000 mangrove (bakau) di Taman Laut Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi ini juga memberikan pelatihan kepada para nelayan setempat mengenai lingkungan, wirausaha, dan information and communication technology (ICT).Program CSR yang kini masih berjalan adalah program Green Empowerment di Tambora, Jakarta Barat. Rencananya, kawasan kumuh dan padat penduduk ini akan diperbaiki dengan menciptakan lingkungan sehat.

- Go Green ala BNI dengan meluncurkan KPR Griya Hijau BNI yaitu perumahan yang mengusung tema green dalam konsep pembangunannya.

- Go Green ala Excelcomindo dengan menerapkan slogan Go Green Go Paperless, dimana para pelanggan Xplor (produk pasca bayar yang diluncurkan oleh

Excelcomindo Pratama) tidak akan mendapatkan tagihan secara fisik, melainkan diubah kedalam bentuk e-bill (yaitu melalui website resmi Exelcomindo atau dapat dikirim melalui email pelanggan). Namun jika pelanggan menginginkan tagihan tersebut pelanggan bisa mendapatkannya dengan syarat pelanggan membayar Rp.10.000 setiap bulannya.

(7)

Program ini dilakukan oleh Exelcomindo Pramata sebagai wujud partisipasi perusahaan yang sejak 29 Desember 2009 berganti nama menjadi PT. XL Axiata, Tbk dalam menjaga kelestarian lingkungan seperti yang tertera pada surat edaran yang ditujukan oleh pelanggan Xplor yang berisi : "Pernahkan anda berhitung, berapa lembar kertas yang kita gunakan dalam sehari ? dan tahukah anda, bahwa untuk menghasilkan 1 rim kertas HVS, dibutuhkan waktu selama 5 tahun untuk membesarkan sebuah pohon ? dalam rangka mendukung gerakan GO GREEN GO PAPERLESS, XL mengajak anda untuk ikut berpartisipasi menjadi kelestarian lingkungan, dengan mengurangi pemakaian kertas dengan cara mengalihkan tagihan fisik menjadi tagihan elektronik melalu email dan website.

Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi perusahaan yang akan menerapkan strategi go greeen pada sistem pemasaran mereka yaitu :

1. Perusahaan harus mampu mengapresiasikan apa yang di kampayekan kepada perusahaan secara menyeluruh baik secara eksternal maupun internal sehingga tidak terkesan go green tersebut hanya sekedar mencari keuntungan saja atau sekegar iklan atau omong kosong saja.

2. Pengetahuan konsumen terhadap penyelamatan lingkungan masih

tergolong sangat rendah karenanya perusahaan perlu melakukan edukasi pada promosi-promosi yang dilakukan, tekankan pada penggunakan

kalimat-kalimat yang mudah dipahami dan tidak menggunakan istilah teknis namun menjadi nilai tambah dari produk yang ditawarkan, misalnya saja hemat energi.

3. Jangan segan-segan untuk mencantumkan sertifikasi ramah lingkungan jika perusahaan telah memilikinya pada packaging dari produk yang

ditawarkan.

4. Jika perlu lakukan fasilitasi konsumen berupa konsultasi. Hal ini bertujuan agar kesadaran konsumen tinggi sehingga konsumen dengan mudah mempertimbangkan dan menghitung biaya konsumsi yang mereka hemat jika menggunakan produk ramah lingkungan. Hal ini bisa dilakukan

perusahaan pada gerai resmi, call center, maupun website resmi perusahaan.

Hal yang perlu diingat dan diperhatikan oleh marketer adalah jangan sampai

(8)

green marketing mengkotak-kotakan inovasi dan kreasi marketer dengan selalu menampilkan aspek warna hijau pada packaging maupun tampilan luar

perusahaan. Karena sesungguhanya green marketing lebih menekankan pada aspek ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang jika perusahaan ingin menerapkan strategi green marketing dalam mendistribusikan dan mempromosikan produk maupun mempositioningkan perusahaan dibenak konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

(2009), bahwa etika, tanggung jawab sosial dan pengelolaan lingkungan (green management) pada perusahaan harus menjadi bagian integral dari bisnis, integrasi ini akan disukai bila

Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) merupakan pelebaran tanggung jawab perusahaan sampai lingkungan baik secara fisik maupun psikis.Hal

Upaya secara konsisten memiliki tanggung jawab dan mampu dalam menyelesaikan tugas dengan memiliki solusi yang terbaik. Karyawan Perusahaan harus memiliki tanggung jawab

jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan ini diharapkan perusahaan memperoleh legitimasi atas peran sosial dan kepedulian lingkungan yang telah

Tanggung jawab sosial perusahaan PT Sucofindo cabang Cirebon Program kemitraan dan Bina lingkungan (PKBL) merupakan sebuah istilah untuk program tanggung jawab sosial

74/2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan, peraturan pemerintah tersebut mewajibkan adanya pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam

Ukuran suatu perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perusahaan, dikarenakan perusahaan memiliki kewajiban

jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan ini diharapkan perusahaan memperoleh legitimasi atas peran sosial dan kepedulian lingkungan yang telah