• Tidak ada hasil yang ditemukan

etika bisnis dan lingkungan ekste csr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "etika bisnis dan lingkungan ekste csr"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Etika Bisnis dan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Disusun Oleh :

Aulia Rizqi Mega K.

(F0211021)

Hafid Kamaludin S.

(F0211052)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Tanggung jawab sosial perusahaan, apa artinya mengatakan bisnis yang memiliki tanggung jawab? hanya orang yang dapat memiliki tanggung jawab. Korporasi adalah orang buatan dan dalam pengertian ini mungkin memiliki tanggung jawab buatan, tapi bisnis secara keseluruhan tidak dapat dikatakan memiliki tanggung jawab bahkan dalam hal ini terkesan samar-samar. Langkah pertama dalam memeriksa tanggung jawab sosial perusahaan adalah untuk meminta apa yang tepat dan untuk siapa. Sepertinya, individu yang bertanggung jawab adalah pengusaha, yang berarti pemilik atau eksekutif perusahaan. Sebagian besar pembahasan tanggung jawab sosial diarahkan pada perusahaan, sehingga sebagian besar akan mengabaikan pemilik perusahaan dan berbicara tentang eksekutif perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, seorang eksekutif perusahaan adalah karyawan dari pemilik perusahaan tersebut. Ia memiliki tanggung jawab langsung kepada atasannya. bahwa tanggung jawab adalah melakukan kegiatan usaha sesuai dengan keinginan mereka, yang pada umumnya akan menghasikan uang sebanyak mungkin sementara sesuai dengan aturan dasar masyarakat, baik yang diwujudkan dalam hukum maupun yang terkandung dalam adat etis. Tentu saja, dalam beberapa kasus pemilik perusahaan mungkin memiliki tujuan yang berbeda selain menghasilkan uang.

Di Indonesia sendiri kegiatan CSR telah diatur baik dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, maupun peraturan menteri. Diluar itu pemerintah daerah juga menerbitkan aneka produk sejenis Perda CSR. Salah satunya adalah Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi Undang – Undang tersebut, yaitu:

Pada pasal 74 di Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

(3)

Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Sedangkan pada pasal 25 (b) Undang – Undang Penanaman Modal menyatakan kepada setiap penanam modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

A. Definisi

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni komitmen perusahaann dalam pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002). Sedangkan menurut Commission of The European Communities 2001, mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder.

Tanggung jawab sosial menurut sudut pandang strategisnya, bahwa suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi pergerakan bisnis tersebut.

(4)

yaitu :

1. Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat.

2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum yang ditentukan oleh pemerintah

3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam suatu masyarakat.

4. Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang diasumsikan bersifat sukarela.

Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.

Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggung jawab sosial, yaitu sebagai berikut :

1. Pemegang saham

Pandangan tentang tanggung jawab sosial yang menyebutkan bahwa sasaran organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka nilai saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.

2. Pihak yang berkepentingan (Stakeholder)

Teori tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang mengatakan bahwa tanggung jawab manajemen yang terpenting adalah kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang saham).

B. Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yaitu :

1. Moralitas

(5)

masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.

2. Kepentingan Sendiri

Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan . Perusahaan berharap dengan begitu akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Teori Investasi

Perusahaan harus bertanggung jawab sosial karena tindakan yang dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.

C. Tindakan Perusahaan Dalam Pengelola Tanggung Jawab Sosial

1. Reaktif

Kegiatan bisnis yang melakukan tindakan reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial yang diakibatkn langsung dari bisnisnya. Contohnya, perusahaan rokok cenderung untuk menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan konsumsi rokok dengan peluang penyakit kanker, mereka memilih memberikan atau berkontribusi dalam pendidikan, pembangunan dll Akan tetapi, karena adanya peraturan pemerintah unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal tersebut dilakukan mau tidak mau dilskuksn oleh perusahaan rokok.

2. Defensif

(6)

karena adanya kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langkah akomodatif yang diambil pemerintah untuk lebih memajukan sector UKM.

4. Proaktif

Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru akan berpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang disandangnya. Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial, misalnya dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan dalam setiap kegiatan sosial lingkungan masyarakat atau dengan membarikan pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan masyarakat.

D. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Manfaat bagi Perusahaan

Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi positif di masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya ,perusahaan justru akan memperoleh tanggapan yang positif setiap kali menawarkan sesuatu kepada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa perbaikan masyarakat.

2. Manfaat bagi Masyarakat

(7)

juga dalam sector sosial, pembangunan dan lain-lain.

3. Manfaat bagi Pemerintah

Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legtimasi untuk mengubah tatanan masyarakat agar ke arah yang lebih baikakan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

Sukses tidaknya program tanggung jawab perusahaan sangat bergantung pada kesepakatan pihak-pihak berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan yang terlibat dalam proses produksi tindakannya disatu sisi dapat mendukung kinerja perusahaan tapi disisi lain dapat menjadi penggangu karena setiap pihak mempunyai kriteria tanggung jawab yang berbeda yang disebabkan kepentingan yang berbeda pula, selain itu apapun konsep yang digunakan, tidak akan efektif dilaksanakan jika pada saat penyusunan program perusahaan tidak berusaha melakukan survey kebutuhan program terhadap target penerima manfaatnya terlebih dahulu. Terlebih lagi tidak melakukan pemetaan siapa saja yang menjadi pemangku kepentingan atas operasional usahanya tersebut. Hal-hal mendasar ini yang seringkali terlupakan atau dilewatkan sehingga akhirnya setelah berjuta-juta dan bahkan bermilyar anggaran CSR dikeluarkan tetap saja hasilnya tidak sesuai harapan. Tidak harapan masyarakat, tidak pula harapan manajemen perusahaan.

(8)

PT Freeport Indonesia

A. Profil

PT Freeport Indonesia ( FI ) merupakan jenis perusahaan multinasional ( MNC ), yaitu perusahaan internasional atau transnasional yang berpusat di satu Negara tetapi cabang ada di berbagai Negara maju dan berkembang. PT Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di

kabupaten Mimika, provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

B. Latar Belakang Masalah

Pemberian biaya CSR atau dana sosial kepada warga sekitar bertujuan sebagai ucapan terima kasih perusahaan yang untung kepada Negara dalam hal ini masyarakat di sekitar tambang. Salah satu pihak yang mendapatkannya yaitu YAMAHAK ( Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan ). Yamahak mendapatkan uang dari PT Freeport Indonesia sebesar 2.500.000.000,00 per tahun. Namun Yamahak boleh mendapatkan uang itu dengan satu syarat, asalkan tidak meneror pelanggaran HAM yang dilakukan oleh perusahaan. Jadi bila ada masalah mengenai Pelanggaran Ham oleh PT Freeport lembaga HAM ini akan bungkam. Ini sama saja PT Freeport member dana social untuk YAMAHAK untuk menyuapnya bukan untuk memberi bantuan sosial.

Kedikdayaan Freeport selama di Papua dan dalam konstitusi Republik Indonesia hanya dengan cara membodohi saja. Cara suap model csr justru menjadi cara baru pelecehan harkat, harkat, martabat, dan membunuh kemanusiaan yang merdeka berdaulat. Jadi pemberian dana social ini dilakukan oleh manajemen Freeport hanya untuk meyuap suara-suara kritis dari lembaga HAM di papua.

(9)

Pembodohan yang terjadi adalah sering adanya ingkar janji. Cara seperti ini justru melemahkan hak hak warga lokal untuk berpijak dalam menuntut hak hak mereka. Seharusnya CSR dibuatkan dalam suatu peraturan legal yang didalamnya terjadi efek hukum sehingga dapat diproses secara hukum bila satu pihak melanggar komitmen tersebut. Sebut saja perjanjian kerja bersama (PKB) antara perusahaan dengan pekerja adalah satu fakta penyelesaian diluar hukum positif. Artinya PKB dilakukan bila hal hal menyangkut kenaikan gaji atau manajemen kerja yang belum diatur dalam undang undang boleh diatur dalam PKB.

PT Freeport Indonesia membentuk suatu badan khusus untuk menangani masalah seperti ini guna menciptakan lingkungan kerja yang damai dan harmonis. Sehingga tidak timbul masalah seperti ini lagi di kemudian hari.

Referensi

Dokumen terkait

Rukun Islam, seperti yang diketahui, ada lima bentuk ajaran, yaitu mengucapkan dua kalimat sumpah ( syah ā datain ) bahwa Allah adalah Tuhan satu- satunya dan tidak ada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna transparansi dalam anggaran berbasis kinerja mencakup keterbukaan proses anggaran oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang

Dengan memperbaiki atau meningkatkan efisiensi teknis dari 71% menjadi 98% (efisiensi teknis tertinggi yang dicapai oleh petani sam- pel), rata-rata produktivitas kentang

Tahapan pengolahan data dan analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Analisis kinerja untuk setiap jenis instrumen investasi dan untuk por- tofolio yang terbentuk

Hasil penelitian ini merupakan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang menjadi determinan dalam variasi perubahan yang terjadi pada rasio non performing loan (NPL) di

Keywords : data mining, medical record, support vector machine, type 2 diabetes

Sedangkan pengalaman tidak menyenangkan yang dirasakan informan yaitu di tempat pendaftaran pasien (pasien harus menulis sendiri identitas pada status pasien dan terjadi

Langkah-langkah penerapan Metode Quantum Teaching pada mata pelajaran Al- Qur‟an Hadits materi hadits tentang ciri -ciri orang munafiq pada siswa kelas VB MI Al