• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU TOKOH ANIMASI TOM AND JERRY DAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU TOKOH ANIMASI TOM AND JERRY DAL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU TOKOH ANIMASI “TOM AND JERRY”

DALAM TINJAUAN ETIKA MENURUT

DEMOKRITOS

Disusun Oleh : Nama : Vania Hestiani

NIM : 12/335756/FI/03692

FAKULTAS FILSAFAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

Perilaku Tokoh Animasi “Tom and Jerry” Dalam Tinjauan Etika Menurut Demokritos

Oleh: Vania Hestiani

Karya tulis ini membahas tentang perilaku dua tokoh animasi yaitu Tom dan Jerry yang ditinjau dari ajaran etika Demokritos. Perilaku dua tokoh ini membantu dalam pemahaman akan ajaran etika yang dikenalkan oleh Demokritos. Dalam cerita tersebut, Tom dan Jerry merupakan dua tokoh yang memiliki perilaku yang berbeda, sehingga keduanya menunjukkan suatu keseimbangan dalam hidup.

Tujuan penulisan ini secara umum adalah untuk memberikan gambaran tentang perilaku kedua tokoh animasi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian tujuan penulisan secara khusus adalah untuk menambah pengetahuan para pembaca di dalam pemahaman tentang etika.

Pada akhirnya penulisan ini memberikan penjelasan tentang hasil analisis ajaran etika menurut Demokritos dalam perilaku Tom dan Jerry yang menerapkan tentang adanya keseimbangan hidup. Jadi, pembaca bisa mengetahui dan memahami pentingnya keseimbangan dalam hidup dan meminimalkan ketimpangan antara hal yang baik dan hal yang buruk dalam kehidupan, seperti dapat dilihat dari perilaku dua tokoh animasi dalam karya tulis ini.

(3)

Perilaku Tokoh Animasi “Tom and Jerry” Dalam Tinjauan Etika Menurut Demokritos

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang 1. 2 Rumusan Masalah 1. 3 Tujuan Penulisan BAB II PERMASALAHAN BAB III LANDASAN TEORI

2. 1 Pengertian Etika

2. 2 Etika Menurut Demokritos BAB IV ANALISIS MASALAH

3. 1 Perilaku Tom dan Jerry

3. 2 Perilaku Tom dan Jerry dalam Tinjauan Etika Menurut Demokritos BAB V PENUTUP

4. 1 Kesimpulan 4. 2 Saran Daftar Pustaka

(4)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam berbagai bidang kehidupan, terdapat satu kata yang tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat pada umumnya, yaitu kata “etika”. Etika merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang nilai-nilai kebenaran. Di dalam filsafat, terdapat cabang-cabang inti yang diantaranya adalah Aksiologi. Aksiologi merupakan cabang dari filsafat yang mempermasalahkan nilai-nilai kehidupan. Di dalam aksiologi terdapat 2 cabang nilai, yaitu etika dan estetika. Etika bertugas untuk mencari dan menilai perilaku seseorang dari sisi benar dan salahnya, sedangkan estetika menilai perilaku dari sisi keindahan. Maka dari itu, tidaklah mengherankan jika masyarakat umum baik yang berada di perkotaan maupun yang berada di pedesaan sekalipun sering menyebut kata etika jika mereka sedang mengkritik perilaku sesorang.

(5)

Dampak positif yang dapat diambil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini salah satunya adalah untuk memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaannya atau dalam berkomunikasi, mengingat di zaman global ini kehidupan semakin menantang, sehingga membuat manusia terpaut dengan kesibukan-kesibukannya. Namun perlu diingat bahwa tidak sedikit dampak negatif yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi yang begitu pesat adalah semakin tinggi tingkat persaingan akan memiliki suatu benda yang secanggih mungkin diantara sesama manusia, bahkan ada banyak orang yang rela menjual harta bendanya yang mereka anggap sudah tidak berguna bagi mereka hanya untuk mendapatkan suatu benda atau tren yang sedang popular saat itu.

Semua hal diatas terkadang membuat orang lupa dengan tatanan etika yang berlaku di dalam kelompok masyarakat tempat ia tinggal. Bahkan tidak sedikit orang yang berubah kelakuannya dikarenakan kemajuan zaman seperti sekarang ini. Para orang tua yang masih memikirkan masalah etika terhadap anak-anaknya cenderung kesulitan untuk mengajarkan bagaimana berbuat sesuatu yang sesuai denga etika yang berlaku di masyarakat tempat mereka tinggal. Seperti dikatakan tadi bahwa kemajuan teknologi juga memiliki dampak yang positif, tentu hal ini harus dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ingin belajar untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang apa itu etika. Dengan kemajuan teknologi yang ada, akan lebih mudah seseorang dalam belajar tentang apa itu etika, mana yang baik dan mana yang buruk.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Apa itu etika?

(6)

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

- penulis ingin memaparkan pengertian dan makna dari “etika” yang selama ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat secara umum. Mereka hanya mengetahui bahwa etika adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang baik di mata masyarakat tanpa tahu arti dan teori-teroi yang terdapat di dalam etika itu sendiri;

- tujuan lain dari penulisan makalah ini adalah penulis ingin memapakan ajaran yang diusungkan oleh salah satu filsuf yang bernama Demokritos, terlebih ajarannya dalam hal etika;

- selain itu penulis juga ingin mengajak pembaca untuk berpartisipasi dalam upaya memperkenalkan masalah etika kepada teman-temannya atau keluarganya dengan cara yang menyenangkan.

BAB II

PERMASALAHAN : Perilaku Tokoh Animasi “Tom dan Jerry”

2.1 Tingkah Laku Tom dan Jerry Dalam Kehidupan Sehari-hari

(7)

sekarang yang sudah terdapat banyak channel di dalamnya. Film-film kartun disenangi oleh banyak orang terlebih bagi anak-anak. Alasannya adalah karena film-film kartun memiliki tokoh-tokoh yang lucu dan unik, jenaka, tidak membosankan, dan ceritanya cocok untuk anak-anak. Banyak perusahaan televisi yang berlomba-lomba untuk menayangkan film-film kartun yang menyenangkan. Hal ini membuat para pembuat film ikut berlomba-lomba untuk membuat film kartun tang berbeda dari film-film kartun yang sudah-sudah. Salah satunya adalah yang membuat suatu film animasi yang bertemakan tentang perilaku kehidupan seekor kucing dan seekor tikus. Ia membuat film ini menarik dengan gambar-gambar yang lucu dan ceritanya yang bisa membuat orang tertawa. Tokoh kucing dalam film tersebut diberi nama Tom, sedangkan untuk tokoh tikus diberi nama Jerry. Tom dan Jerry hidup dalam perselisihan, hampir setiap hari mereka melakukan hal-hal usil yang membuat satu diantara mereka harus merasakan kesusahan.

(8)

berantakannya keadaan meja makan tersebut saat Jerry mulai menumpahkan makanan-makanan tersebut ke atas meja untuk menghindar dari kejaran Tom. Ketika kekacauan tersebut tengah terjadi, sang majikan pun datang dan mendapati bahwa keadaan meja makan dan ruangan yang telah dipersiapkannya dengan susah payah hancur berantakan. Hal ini membuat sang majikan geram dan ia langsung melampiaskan kemarahannya tersebut kepada Tom, karena Tom lah yang diperintahkan olehnya untuk menjaga meja makan dan ruangan pesta tersebut. Akhirnya Tom diusir dari dalam rumah dan ia tidak boleh memasuki rumah sampai keesokan harinya. Pengusiran yang terjadi terhadap Tom membuat Jerry si tikus merasa begitu bahagia, karena tidak ada lagi yang dapat menghalanginya untuk mengambil keju-keju serta makanan lain yang berada di meja makan ataupun yang berada di dalam lemari pendingin.

Cerita mengenai kehidupan dari Tom dan Jerry tadi dapat kita temukan juga di dalam kehidupan kita sehari-hari, tetapi tentu dengan kejadian dan perkara yang sedikit berbeda dengan kejadiain yang dialami oleh Tom dan Jerry, namun tetap dalam makna yang sama, yakni tentang keseimbangan dalam kehidupan.

BAB III

LANDASAN TEORI : Aksiologi (Etika)

(9)

Filsafat nilai (aksiologi) merupakan salahh satu cabang dari filsafat yang berkaitan dengan nilai-nilai, baik nilai kebenaran (etika), nilai keindahan (estetika) maupun nilai agama. Hal yang menjadi pertanyaan di dalam aksiologi adalah bagaimana manusia menggunakan ilmunya dan apa manfaat dari ilmu tersebut. Banyak orang yang lebih memahami aksiologi dengan menggunakan istilah teori nilai. John Sincalir mengatakan bahwa “dalam lingkup kajian nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial, dan agama”.

Dalam aksiologi terdapat dua cabang yang saling berkaitan, yaitu etika dan estetika. Kedua cabang ini erat kaitannya baik dalam kehidupan individual maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Kata “etika” berasal dari bahasa Yunani Kuno. Etika berasal dari kata ethos yang dalam bentuk tunggalnya mempunyai banyak arti yakni kebiasaan, watak, adat, tempat tinggal, akhlak, sikap, cara berpikir, dan sikap. Sedangkan dalam bentuk jamak yaitu ta etha yang berarti adat kebiasaan. Jadi etika bisa diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tindakan atau tingkah laku manusia. Berikut beberapa pengertian etika menurut para ahli:

a. Dr. Fanz Magnis-Suseno, etika dapat diartikan sebagai pemikiran kritis, sistematis, dan mendasar tentang ajaran-ajaran serta pandangan-pandangan moral;

b. K. Bertens mengatakan bahwa etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan;

c. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarmanita:1953) menjelaskan bahwa etika berarti ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral);

d. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:1988) menjelaskan tentang pengertian dari etika, yaitu: - ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak

dan kewajiban moral (akhlak);

- kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

- nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

(10)

Sedangkan etika normatif berbicara tentang tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai dan sikap manusia ditentukan. (Hamersma:24).

Hal ini membuat manusia tidak bisa seenaknya dalam mengambil suatu tindakan. Ia harus mentaati norma yang telah berlaku di dalam suatu masyarakat tempat di mana ia tinggal. Persoalan-persoalan yang dipelajari di dalam filsafat tingkah laku atau etika antara lain:

- pengertian baik dan buruk secara moral

- persyaratan suatu tindakan itu disebut baik secara moral - kesadaran moral

- suara hati

- pertimbangan moral

Etika ialah ilmu pengetahuan mengenai kesusilaan. Ini berarti bahwa etika membicarakan kesusilaan secara ilmiah. Makasudnya ialah etika digunakan untuk mengkaji suatu tindakan atau tingkah laku yang manusia lakukan secara ilmiah. Secara ilmiah berarti pengkajian atau pengamatan yang dilakukan tersusun dengan baik, atau dilakukan dengan cara terkonsep.

3.2Etika Menurut Demokritos

Demokritos merupakan seorang murid dari Leukippos. Ia lahir pada tahun 460-370 SM. Demokritos merupakan seorang pemimpin di sebuah sekolah di Abdera. Ia telah banyak melakukan perjalanan baik ke Mesir maupun ke Yunani, namun laporan-laporan tentang perjalanannya tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya. Demokritos merupakan seorang yang rajin menulis, namun hanya sedikit dari tulisan-tulisannya yang tersimpan. Demokritos telah mengeluarkan banyak teori besar, diantaranya adalah teori tentang pengetahuan, tindakan, evolusi kebudayaan, dan etika.

(11)

pun palsu. Oleh karena itu manusia harus dibimbing oleh prinsip simetri dan harmoni. Maka dengan demikian manusia memperoleh ketenangan badan (kesehatan) dan ketenangan jiwa (kegembiraan). Ketenteraman ini hanya ditemukan pada barang-barang yang bersifat rohani.

Demokritos juga mengeluarkan suatu teori besar tentang etika, yang berbunyi “ideal tertinggi dalam hidup manusia adalah euthymia: keadaan batin yang sempurna”. Menurut Demokritos, hidup manusia akan mencapai suatu kesempurnaan apabila ada keseimbangan dalam diri orang tersebut. Demokritos mengajarkan tentang keseimbangan di dalam kehidupan, dimana ada sisi yang baik dan ada sisi yang buruk, ada sisi yang menang dan ada sisi yang tertindas, dengan adanya dua sisi tersebut, maka akan memunculkan suatu keseimbangan hidup, keseimbangan hidup ini akan membentuk suatu keadaan batin yang sempurna (euthymia). Ia juga mengatakan bahwa orang bijak adalah orang yang mengejar hal-hal yang menguntungkan jiwa dan yang memberikakn ketenangan jiwa. Untuk itu perlu keinginan-keinginan lahiriah diredakan dan cara hidup sederhana dipraktekkan. (Dr. Harun Hadiwijono:1980)

BAB IV

ANALISIS MASALAH

4.1Perilaku Tom dan Jerry Dalam Tinjauan Etika Menurut Demokritos Manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Ini berarti manusia memiliki dua peran sekaligus di dalam kehidupannya, yaitu menjadi seorang individualis, yang berarti manusia tersebut harus berusaha untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya secara sendiri-sendiri tanpa meninggalkan hakikatnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia harus dapat hidup selaras dan tidak mementingkan dirinya sendiri di dalam bermasyarakat, meskipun ia juga sebagai makhluk individual.

(12)

yang lebih menonjol di dalam kehidupan bermasyarakat biasanya adalah nilai tentang kebenaran. Masyarakat biasanya cenderung untuk menilai tingkah laku seseorang dari sisi benar atau salahnya tingkah laku orang tersebut. Jika masyarakat atau seseorang lebih memegang nilai kebenaran sebagai pedoman mereka di dalam menilai tingkah laku baik dirinya maupun tingkah laku orang lain, berarti ia sedang menerapkan etika di dalam kehidupannya.

Yang akan dibahas di dalam makalahi ini adalah etika yang dikemukakan oleh seorang filsuf yang hidup di zaman pra Socrates bernama Demokritos. Menurutnya, kebahagiaan di dalam hidup akan dicapai jika hidup ini seimbang. Artinya kehidupan ini akan menjadi baik jika di dalamnya terdapat dua aspek yang saling menyeimbangi, ada sisi yang baik dan ada yang tidak baik, ada yang senang dan ada yang sedih, ada yang menang dan ada yang tertindas.

Jika kita perhatikan, belajar suatu ilmu pengetahuan seperti etika tidak harus selalu dengan cara yang membosankan. Contohnya dengan perantaraan film kartun, masyarakat jadi dapat mengenal ajaran etika dari Demokritos. Seperti yang telah dijelaskan pada bab IV mengenai ajaran etika dari Demokirots, perilaku atau tingkah laku dari tokoh kartun Tom and Jerry bisa menggambarkan ajaran etika tersebut. Seperti yang sudah disebutkan di dalam contoh cerita tentang Tom dan Jerry pada bab II tadi, dimana Tom si kucing selalu mendapat kesengsaraan sedangkan lawannya Jerry si tikus selalu mendapatkan kemenangan dengan kecerdikan-kecerdikannya, maka dapat dilihat bahwa perilaku dari keduanya tersebut adalah seimbang.

Kedua tokoh tersebut memberikan gambaran dengan mudah tentang ajaran etika yang diutarakan oleh Demokritos. Maka hal ini tentu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang ingin mempelajari nilai etika Demokritos dengan cara yang menyenangkan.

(13)

mendapat suatu kebahagiaan yang berasal dari dalam jiwanya, karena menurutnya kebahagiaan tidak akan ditemukan pada harta benda yang kita miliki, melainkan dari dalam jiwa manusia itu masing-masing.

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

(14)

Namun bagi Demokritos, kebahagiaan tidak dapat ditemukan dari berapa banyak harta yang ia milkili. Baginya kebahagiaan terdapat di dalam jiwa manusia itu sendiri. Untuk mencapai kebahagiaan tersebut, manusia harus memiliki keseimbangan di dalam kehidupannya. Dengan memiliki keseimbangan hidup, maka akan tercapai suatu keadaan batin yang sempurna (euthyma). Inilah yang menjadi ajaran etika dari seorang Demokritos.

Berbicara mengenai keseimbangan, dapat dilihat dari perilaku atau tingkah laku dua tokoh animasi anak-anak yaitu Tom dan Jerry. Kehidupan mereka selalu seimbang, karena disetiap harinya pasti saja mereka melakukan pertengkaran, dan di dalam pertengkaran tersebut pasti selalu ada yang menjadi korban dan tersiksa, sedangkan yang memenangkan pertarungan akan merasakan kebahagiaan dan seakan hidupnya menjadi sempurna. Dengan menyaksikan film kartun ini, dimungkinkan untuk seseorang yang ingin mengetahui tentang ajaran etika dari Demokritos akan dapat mengerti dengan cepat.

5.2Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 1993. Etika. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Magnis-Suseno, Franz. 1988. Etika Dasar Masalah-masalah pokok Filsafat Moral. Kanisius: Yogyakarta

Hadiwijono, Dr. Harun. 1990. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Kanisius: Yogyakarta Poerwadarminta, W.J.S., Pusat Bahasa (Indonesia). 2003. Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai

Berdasarkan hasil penelitian di atas, bahwa dengan penerapan pembelajaran kontekstual melalui cooking class dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak

Tab mailing merupakan fasilitas yang terdapat pada Microsoft word 2007, yang berfungsi untuk membuat sesuatu dokumen yang akan dicetak dalam jumlah banyak atau

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

Merakit (pemasangan setiap komponen, handle, poros pemutar, dudukan handle alas atas bawah, dan saringan).. Mengelas (wadah dengan alas atas, saringan, handle, dan

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI TUMBUHAN BIJI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FENETIK DAN PRAKTIKUM BERBASIS VERIFIKASI.. Universitas Pendidikan Indonesia