Paragraf
Oleh: Ignatius Rio Praseno, S.Pd.
Makna Kalimat
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan/topik. Paragraf merupakan perpaduan
kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk
gagasan/topik tersebut.
Paragraf mempunyai ide pokok (gagasan utama) yang dikemas dalam kalimat topik. Bagi penulis, ide pokok itu menjadi pengendali untuk kalimat-kalimat penjelas/
pengembang agar tidak keluar dari pokok pembicaraan.
Sementara itu, bagi pembaca, ide pokok itu menjadi
penuntun dalam memahami isi karena di situlah inti
informasi yang ingin disampaikan penulis
Unsur dan Struktur Paragraf
Paragraf terdiri dari kalimat topik (pokok) dan kalimat- kalimat penjelas.
Kalimat pokok adalah kalimat yang mengandung ide pokok.
Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan kalimat pokok.
Kalimat pokok bisa terletak di depan, di tengah, atau pun
di akhir paragraf.
Contoh
Ruang lingkup manajemen operasi mencakup tiga aspek utama, yaitu perencanaan sistem produksi, sistem pengendalian produksi, dan sistem informasi produksi.
Perencanaan sistem produksi meliputi perencanaan produk, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan tata letak (lay out) pabrik, perencanaan lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi. Sistem pengendalian produksi meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas, dan pemeliharaan.
Sementara itu, sistem informasi produksi meliputi struktur
organisasi, produksi atas dasar pesanan, dan produksi
massal (mass production)
Contoh
Dalam hal pakaian adat, masyarakat Tengger memiliki tradisi berbusana yang merefleksikan kebersahajaan hidup dan religiusitas yang mendalam. Pakaian adat dikenakan ketika ada ritual ataupun hajatan. Para pria mengenakan celana panjang warna hitam, baju koko lengan panjang—biasanya warna hitam untuk warga biasa dan warna putih untuk dukun pandita—serta mengenakan ikat kepala (udeng). Para perempuan mengenakan kain batik dan kebaya polos hitam dengan menyanggul rambut mereka atau menyisir rambut mereka dengan rapi.
(Sumber: Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya
Lokal Jawa Timur)
MACAM-MACAM PARAGRAF
1. Menurut fungsinya a. paragraf pembuka b. paragraf penghubung c. paragraf penutup
2. Menurut posisi kalimat topik a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif–induktif d. paragraf tersebar
3. Berdasarkan sifat isinya:
a. paragraf argumentasi b. paragraf narasi
c. paragraf persuasi d. paragraf eksposisi e. paragraf deskripsi
Jenis Paragraf berdasarkan isi
Paragraf narasi: Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi tentang kisah suatu peristiwa atau kejadian yang didasarkan pada data dan fakta yang ada.
Paragraf deskripsi: Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi tentang penggambaran sesuatu dan menunjukkan kepada pembaca seperti apa sesuatu atau seseorang yang disampaikan dalam tulisan tersebut.
Paragraf persuasi: paragraf yang berisi ajakan atau bujukan agar pembaca menerima gagasan yang disampaikan oleh penulis.
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang ditulis sesuai pendapat si penulis. Biasanya dalam paragraf argumentasi terdapat bukti dan alasan yang mendukung pendapat yang disampaikan.
Paragraf eksposisi: paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu dalam bentuk uraian atau gagasan. Uraian yang disampaikan didukung dengan sejumlah fakta agar pembaca bisa memercayainya.
Teknik Pengembangan Paragraf
Pengembangan dengan Kronologi: Pengembangan paragraf secara kronologis atau alamiah disusun menurut susunan waktu (the order of time).
Pada bulan Maret 1942, Imamura memasuki Bandung, tanpa menarik perhatian. Sehari sesudah itu ia memerintahkan stafnya untuk mulai menegakkan pemerintahan militer guna memerintah Pulau Jawa.
Kemudian, ia mengadakan inspeksi ke markas besar dari kedua divisi lain yang masih termasuk dalam tentara ke-16 yang ia pimpin, yaitu divisi ke-48 di Fort de Kock (Bukittinggi), Sumatera Tengah, dan divisi ke-8 di Surabaya, yang telah menduduki Jawa Timur. Pada tanggal 12 Maret 1942, Imamura mendirikan markas besar tentara ke-16 di
Batavia, yang kemudian diberi nama Djakarta (Jakarta). (Diolah dari Soekarno: Biografi 1901—1950)
Teknik Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan dalam paragraf paparan (ekspositoris) untuk menyajikan suatu gambaran umum atau khusus tentang suatu prinsip atau konsep yang dianggap belum
dipahami oleh pembaca. Pengembangan paragraf ini biasa digunakan oleh penulis yang ingin memaparkan sesuatu yang dilihatnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Gambir, kepadatan
penumpang kereta pada arus mudik semakin hari semakin meningkat.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran. Menurut Kepala Stasiun Gambir, tujuan pemudik yang memanfaatkan moda transportasi kereta adalah ke kota-kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KA telah menambah rangkaian gerbong kereta. Selain itu, PT KA juga akan
mengoperasikan kereta sapu jagat.
Teknik Pengembangan Paragraf
Pengembangan Teknik definisi: Pengembangan paragraf ini digunakan apabila seorang penulis bermaksud menjelaskan suatu istilah yang mengandung suatu konsep dengan tujuan agar pembaca memperoleh pengertian yang jelas dan mapan mengenai hal itu.