• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Jas man

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

JASMAN 2304204010014

PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

(2)

LATAR BELAKANG

Langkah-langkah efisiensi energi sedang diadopsi secara bertahap di sektor industri, termasuk konstruksi untuk mendukung manajemen lingkungan berkelanjutan. Dalam merancang bangunan, penting untuk memperhitungkan penggunaan energi dengan tujuan mengurangi konsumsi. Manfaat dari efisiensi energi termasuk pengurangan biaya energi dan emisi gas rumah kaca. Penerapan konsepgreen buildingpada bangunan, sepertiJakarta International Stadium, dapat menghemat energi dan meminimalkan dampak pada lingkungan.

IMPLEMENTASI KONSEP GREEN BUILDING PADA DESAIN BANGUNAN JAKARTA

INTERNATIONAL STADIUM SEBAGAI BENTUK EFISIENSI ENERGI

(3)

PERMASALAHAN

Faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan pada berkonsep green building dan bagaimana penilaiannya supaya dapat mencepaigreen building platinum sesuai dengan standar yang berlaku

Bagaimana penerapan efisiensi energi pada bangunan Jakarta International Stadium sebagai sarana olahraga sepakbola.

(4)

TUJUAN DAN MANFAAT

TUJUAN

Mengentahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi energi pada stadion sepakbola yang menerapkan konsep green building pertama di indonesia dan menentukan strategi atau metode untuk mencapai standargreen building.

MANFAAT

Memperkaya literatur atau pengetahuan mengenai penerapan efisiensi energi pada bangunan stadion sepak bola dengan pendekatangreen building.

(5)

EFISIENSI ENERGI DAN BANGUNAN

Hal ini harus dipertimbangkan selama tahap desain, pemilihan bahan konstruksi, proses konstruksi dan pengoperasian bangunan. Konsumsi energi yang efisien pada bangunan adalah salah satu cara paling terjangkau untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim dan masalah terkait kesehatan, selain itu juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan mengurangi emisi karbon dioksida.

(6)

ASPEK-ASPEK UTAMANYA

Penggunaan bahan energi berwujud rendah untuk konstruksi bangunan penting untuk mengurangi dampak pemanasan global dan membuat bangunan hemat energi.

Desain bangunan pasif yang hampir tanpa energi melibatkan adopsi semua strategi pasif surya pada tahap desain

sebelum konstruksi aktual dimulai.

01

02 03 04

Mengintegrasikan teknologi energi terbarukan di dalam gedung adalah cara lain untuk mengurangi konsumsi energi dan mengurangi jejak karbon.

Penggunaan bahan energi di gedung yang membutuhkan energi serendah mungkin, seperti lampu LED, kipas angin, AC dan lain sebagainya sebagai pertimbangan.

(7)

GREEN BUILDING

Bangunan hijau (green building) merupakan bangunan yang mengkombinasikan konsep tata letak lahan yang baik, energi listrik yang efisien, menghemat air, memiliki kondisi ruangan yang nyaman, serta material gedung yang aman dan ramah lingkungan, serta sikap dalam

membangun dan mengoperasikan gedung secara green.

(8)

PRINSIP BANGUNAN HIJAU

PENYESUAIAN DENGAN IKLIM

Bangunan di desain untuk dapat meminimalkan kebutuhan bahan bakar dalam pengoperasian bangunan tersebut

KONSERVASI ENERGI

Bangunan dirancang menyesuaikan dengan iklim dan sumber energi alam

yang ada pada lokasi pembangunan tersebut

MEMINIMALISIR PENGGUNAAN SUMBERDAYA

Bangunan dirancang untuk mengurangi pemakaian sumberdaya, khususnya sumber daya

yang tidak dapat diperbarui,

MEMPERHATIKAN PENGGUNA

Bangunan hijau harus memperhatikan kenyamanan, keamanan dan kesehatan bagi

pemakai/pengguna bangunan tersebut dan dengan mempertimbangkan budaya dimana

bangunan didirikan.

MEMPERHATIKAN LAHAN (SITE)

Adanya inferaksi antara bangunan dengan lahan tempat bangunan

tersebut didirikan dengan mengoptimalkan potensi lahan

tersebut.

HOLISTIK

Bangunan hijau dirancang melalui pendekatan holistik (menyeluruh) dengan mengkombinasikan

seluruh prinsip yang ada sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan dapat memberikan fungsi

yang sesuai dengan kriteria bangunan hijau

(9)

SKEMA RATING GREEN BUILDING

Alat rating bangunan hijau adalah sistem yang menetapkan standar dan langkah-langkah untuk

membuat bangunan lebih ramah lingkungan. Standar penilian GREENSHIP mencakup aspek

perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan harian yang dikelompokan ke dalam

berbagai kategori seperti efisiensi energi, konservasi air sumber daya material, kualitas udara

dalam berbagai kategori seperti efisiensi energi, konservasi air, sumber daya material, kualitas

udara dalam ruangan dan manajemen lingkungan bangunan

(10)

STADION SEPAK BOLA

Sebuah stadion adalah bangunan tempat acara olahraga diadakan, dengan lapangan di tengah

dan tempat duduk penonton di sekelilingnya. Jakarta internasional stadium adalah salah satu

stadion terbesar di Indonesia, mampu menampung 82.000 penonton dengan jarak sekitar

8meter dari lapangan ke kursi penonton. Stadion ini juga memenuhi standar FIFA dengan

menggunakan rumput hybrid dan memiliki struktur atap yang dapat dibuka dan ditutup, yang

pertama di Indonesia.

(11)

LOKASI SITE

Lokasi site bangunan Jakarta international stadium yang berlokasi di RT. 1/RW.12, Papanggo, Tj.

Priok, kota Jakarta Utara.

(12)

DESKRIPSI OBJEK

Jakarta international stadium(JIS) adalah stadion sepak bola berstandar internasional. dibangun di atas lahan 22 H. stadium ini memiliki konsep green building yang berada di Indonesia. Menggunakan teknologi seperti panel surya dan zero run off. Stadion ini masih dalam proses penilaiangreen building dengan target level platinum

(13)

PENCAPAIAN GREEN BUILDING

Evaluasi greenship dilakukan dalam dua tahap yang pertama adalah design recognition (DR)

untuk memverifikasi bagaimana desain sesuai dengan prinsip bangunan hijau dan final

assement (FA) sebagai evaluasi keseluruhan kinerja bangunan dalam hal keberlanjutan.

(14)

ENERGY EFFICIENCY AND CONSERVATION (EEC)

Efisiensi dan konservasi energi yang terpenuhi didetailkan sebagai berikut:

⬣ Pemisahan panel HVAC, lampu dan beban lainnya dan terpasang kWh meter di setiap panel beban.

⬣ Pemasangan panel surya 1.080unit sebagai supaya penghematan dan efisiensi dengan menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Panel surya mampu menghemat sekitar lima persen kebutuhan listrik untuk stadion utama.

(15)

EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI YANG TERPENUHI DIDETAILKAN SEBAGAI BERIKUT:

Penggunaan lampu LED di ruangan dan taman sekitar kawasan stadion dengan alasan lebih hemat energi.

Penggunaan fasad perforated terdapat lubang-lubang yang membentuk pola macan dengan

material enamel yang dapat memaksimalkan pertukaran udara lewat lubang tersebut tersebut

sehingga dapat meminimalkan penggunaan udara buatan.

(16)

WATER CONSERVATION (WAC)

⬣ Pemenuhan terkaitwater conservation(WAC) pada bangunanJakarta international stadiummemiliki meliputi pemasangan alat meteren air (volume meter) yang ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu pada sistem distribusi air, dimana:

⬣ Satu volume meter di setiap keluaran sumber air bersih seperti sumber PDAM atau air tanah (dari PDAM, mobil air bersih, air hujan).

⬣ Satu volume meter untuk monitor keluaran sistem air daur ulang (keluaran recyle kemake up water cooling tower, siram taman).

⬣ Satu volume meter dipasang untuk mengukur tambahan keluaran air bersih apabila dari sistem daur ulang tidak mencukupi (back up dari PDAM).

(17)

⬣ Penanganan limpasan air hujan dengan menerapkan zero run-off supaya air hujan tidak akan membanjirin lingkungan sekitar.

(18)

MATERIAL RESOURCE CYCLE

Pemenuhan kriteria material resource and cycle (MRC) pada bangunan Jakarta internasional

stadium memiliki tolak ukur tidak menggunakan chloro fluoro carbon (CFC) sebagai regrigerant

dan tidak mengandung bahan perusak ozon serta halon sebagai bahan pemadam kebakaran.

(19)

PENERAPAN EFISIENSI ENERGI SECARA UMUM

⬣ Efisiensi energi yang diterapkan pada bangunan Jakarta internasional stadium, selain dari tolak ukur penilaian green building, juga terdapat beberapa poin yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

⬣ Penggunaan AC dengan performa tinggi, area yang dikondisikan adalah seluruh area indoor termasuk koridor.

⬣ Penggunaan lampu LED menghasilkan daya yang lebih hemat dan kualitas pencahayaan memenuhi standart.

⬣ Renewable energi, sebesar 5.1% dari daya listrik yang dibutuhkan gedung dapat dipenuhi oleh solar panel

.

(20)

KESIMPULAN

Berdasarkan Analisa terkait implementasi konsep green building pada desain bangunan

Jakarta international stadium sebagai bentuk efisiensi energi. Penilaian yang diperoleh masih

masuk kedalam level green building platinum. Bentuk efisiensi energi yang diterapkan antara

lain penggunaan lampu LED, menggunakan solar panel, penggunaan fasad perforated . Jakarta

international stadium juga mengusung konsep zero run off sebagai salah satu pemenuhan

green building.

(21)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana wujud rancangan bangunan Pusat Bahasa yang ramah terhadap lingkungan melalui pengelolaan energi pada bangunan dengan dengan pendekatan. prinsip

a) Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat dihindari. b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan

Menggabungkan standar-standar perencanaan dan perancangan rumah sakit dengan penekanan desain rumah sakit hijau yang mengedepankan prinsip efisiensi energi dan desain

a) Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat dihindari. b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan

Semua persyaratan kemudahan bangunan gedung harus mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan pengguna bangunan gedung yang berbeda melalui penerapan prinsip desain

ARSITEKTUR HIJAU • arsitektur ekologis atau arsitektur ramah lingkungan, adalah satu pendekatan desain dan pembangunan yang didasarkan atas prinsip- prinsip ekologis dan konservasi

Conserving Energy : Pengoperasian bangunan harus menimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik Minimizing New Resources : Mendesain dengan mengoptimalkan kebutuhan

Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim menjadi “backbone” dalam Transformasi Ekonomi Indonesia menuju Ekonomi Hijau MembangunLingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan