• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download (20kB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Download (20kB)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Guru memiliki kedudukan sebagai tenaga profesional, pengakuan kedudukan tersebut dibuktikan dengan adanya sertifikat pendidik. Dengan adanya sertifikat pendidik diharapkan kinerja guru akan menjadi lebih baik, tentu ada persyaratan yang harus di penuhi. Salah satunya ialah memenuhi beban mengajar 24 jam tatap muka per minggu, banyak guru yang berusaha mencari tambahan jam mengajar ke sekolah lain sehingga mengakibatkan tidak efektifnya proses pengajaran. Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis mengambil judul “EFEKTIFITAS PROGRAM SERTIFIKASI GURU SMP DALAM PEMENUHAN BEBAN MENGAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT”.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sijunjung, dengan fokus permasalahan tentang efektif atau tidaknya persyaratan beban mengajar bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan adanya syarat pemenuhan beban mengajar bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dapat bekerja dengan efektif, untuk mengetahui faktor-faktor kendala menghadapi serta kemudian mencarikan solusi dan pemecahannya. Dalam pengamatan ini penulis akan melakukan penelitian eksploratif menggunakan metode deskriptif dan pendekatan induktif. Informan yang diambil pada pengamatan ini Kepala Satuan dan Kepala Dinas Pendidikan dan beberapa kepala sekolah dan guru di Kabupaten Sijunjung, teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa hambatan bagi para guru untuk mendapatkan tunjangan profesi guru yaitu : persyaratan beban mengajar 24 jam tatap muka perminggu, jumlah guru yang tidak sesuai dengan kuota yang seharusnya dan motivasi guru. Sulitnya bagi guru untuk dapat mengajar 24 jam tatap muka permingu berdampak kepada proses pemberian pengajaran kepada murid dan tidak efektifnya pemberian materi yang akan disampaikan karena guru harus mengejar dari sekolah satu ke sekolah lainnya. Maka dalam hal ini penulis memberi saran dalam mengatasi hambatan yang ada seharusnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meninjau kembali persyaratan beban mengajar 24 jam tatap muka per minggu, karena hal tersebut dapat mempengaruh kualitas kerja seorang guru. Dilakukan pemerataan terhadap guru per bidang studi agar tidak terjadinya kelebihan atau kekurangan guru bidang studi dan memberikan sosiali mengenai keterlambatan.

Kata Kunci: Pendidikan, Guru, Sertifikasi

i

(2)

ABSTRAC

The teacher has a position as a professional, the recognition of the position is evidenced by the existence of a certificate of educators. With the certificate of educator is expected to perform better teacher performance, there are requirements that must be fulfilled. One of them is 24 hours face to face in the week, many teachers are trying to earn money to other schools. Writing the title “EFEKTIFITAS PROGRAM SERTIFIKASI DALAM PEMENUHAN BEBAN GURU SMP DALAM PEMENUHAN BEBAN MENGAJAR PADA DINAS PENIDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT”.

This research was conducted in Sijunjung District, focusing on effective or not requirement for teachers who already have educator certificate. The purpose of this study is to find out whether the appropriate burden for teachers who have certified educators can work effectively, to find out the necessary factors and solutions. In this explorative observation the authors use deskriptive method with inductive approach. Informants used in this study and heads of Education and Teachers in Sijunjung District, data collection techniques using interviews, and documentation.

Based on the results of the exam can be concluded that the number for teachers to get professional teachers are: 24 hours face-to-face requirements in the week, the number of teachers who are not in accordance with the emphasize quotas and motivation teachers. It is difficult for teachers to be able to teach 24 hours face-to-face that allows for students and ineffective material to be conveyed because teachers must use from one school to another. So in this case the author will provide information in 24 hours face to face in the week, because these things can affect the quality of a teacher's work. Equalization of teachers per field of study for not excessive or teachers in the field of study and provide socialization.

Keywords: Education, Teacher, Sertification

ii

Referensi

Dokumen terkait

Kabupaten/Kota mengatur penugasan guru yang belum memenuhi beban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka per minggu ke satuan pendidikan yang ada dalam lingkungan kewenangannya.

Kegiatan tatap muka dalam beban belajar setiap satu jam pelajaran dilaksanakan selama 40 menit jam pelajaran (JP) dan Kegiatan tatap muka dalam beban belajar bagi peserta

Untuk melengkapi beban mengajar 24 jam tatap muka, sebagai guru SMA N 1 Klaten yang merupakan sekolah eks RSBI yang penuh dengan fasilitas sarana prasarana merasa terpanggil untuk

Tahun Pelajaran ……… Bulan Januari s.d Maret 2017 Melaksanakan tugas mengajar dengan beban kerja sebanyak ……… Jam Tatap Muka (JTM) yang terdiri

Tahun Pelajaran ……… Bulan Januari s.d Maret 2016 Melaksanakan tugas mengajar dengan beban kerja sebanyak ……… Jam Tatap Muka (JTM) yang terdiri

Guru tetap yang tidak dapat memenuhi beban kerja minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan maksimal 40 (empat puluh) jam tatap muka per minggu pada satuan pendidikan di mana

Untuk dapat terpenuhi beban kerja minimal 24 jam tatap muka per minggu hendaknya ada peraturan yang memayungi berkaitan dengan: (i) beban kerja tatap muka bisa 12 jam per

ANGKA KREDIT GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 1.. MENGURANGI JAM MENGAJAR TATAP MUKA GURU