PENDAHULUAN
Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)
Berdasarkan RKPD yang telah ditetapkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyusun kebijakan umum APBD Tahun Anggaran 2021, sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2021. Anggaran yang dapat dilaksanakan dan bertanggung jawab untuk tahun 2021.
Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)
Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021;. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021;.
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
- Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Tahun 2020
- Laju Inflasi
- PDRB Per Kapita
- Indeks Gini
- Tingkat Kemiskinan
- Proyeksi Ekonomi Makro Daerah Tahun 2019
- Kondisi 2019
- Proyeksi Tahun 2020
- Proyeksi Tahun 2021
Hal ini menunjukkan bahwa tren kenaikan harga barang di Provinsi DKI Jakarta cukup mencerminkan kenaikan harga barang secara nasional. Inflasi terendah di Provinsi DKI Jakarta terjadi pada tahun 2016 yaitu 2,37% dan tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu 3,72%, kemudian 3,10% pada triwulan II tahun 2020. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan penduduk di Provinsi DKI Jakarta, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Hal ini sejalan dengan persentase penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta yang mengalami tren menurun meski dengan deviasi tidak lebih dari 1 persen pada periode 2015-2019. Proporsi penduduk miskin di DKI Jakarta menurun dari 3,61 persen pada September 2015 menjadi 3,42 persen pada September 2019. Akibat pandemi Covid-19, angka kemiskinan di DKI Jakarta meningkat 1,11 persen, dari 3,42 persen menjadi 4,53 persen pada Maret 2020 .
PDB Provinsi DKI Jakarta tumbuh sebesar 5,89 persen (yoy) pada tahun 2019, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 yang sebesar 6,17 persen (yoy). Secara keseluruhan, inflasi DKI Jakarta pada tahun 2019 sebesar 3,23 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2018 yang sebesar 3,27 persen (yoy). 19 Dengan penguatan peran TPID, pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan pemerintah pusat, inflasi di DKI Jakarta diperkirakan sebesar 3±1 persen pada periode 2021 hingga 2022.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
20 telah dibayar dan/atau biayanya akan diganti, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang tepat diperlukan agar penggunaan APBD dapat efektif dan efisien. Arah kebijakan memuat uraian mengenai kebijakan yang akan dijadikan pedoman pemerintah daerah dalam pengelolaan pendapatan daerah, belanja daerah, dan pendanaan daerah.
Tujuan utama kebijakan keuangan daerah adalah bagaimana meningkatkan kapasitas (riil) keuangan daerah dan mengefisienkan penggunaannya. Pada tahun 2021, kebijakan keuangan daerah fokus pada kebijakan yang memperhatikan kapasitas fiskal, yang terutama berfokus pada pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan pendapatan daerah lainnya yang sah. Kebijakan Belanja Daerah juga bertujuan untuk memenuhi kebijakan Belanja Wajib dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, juga difokuskan pada belanja untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan untuk mendukung peran Jakarta sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia serta untuk mendukung kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan belanja untuk memenuhi kebutuhan lain yang bersifat wajib dan mengikat. ketentuan. Kebijakan pembiayaan pembangunan daerah yang terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan ditujukan untuk menjaga stabilitas fiskal daerah agar pembangunan daerah dapat berlangsung secara berkelanjutan.
ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN APBD (RAPBD)
Asumsi Dasar yang Digunakan dalam APBN
Apalagi inflasi pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 3,1 persen; pada kuartal kedua tampaknya tercatat sebesar 1,54% (% tahun-ke-tahun). Situasi ini diperkirakan akan berubah pada kuartal ketiga, dimana terdapat peluang untuk kembali ke level positif setelah aktivitas perekonomian berkembang dengan protokol penyesuaian normal baru. Sektor pariwisata diperkirakan akan terpukul dengan menurunnya jumlah wisatawan asal Tiongkok dan negara lain.
Berkurangnya pasokan dari Tiongkok karena adanya larangan impor makanan dan minuman dari Tiongkok serta hewan hidup.
Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBD
- Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Tahun 2020
- Laju Inflasi DKI Jakarta Tahun 2020
- Nilai Tukar Tahun 2020
- Lain-Lain Asumsi
Belanja daerah yang berada di luar kendali pemerintah daerah dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, serta amanat peraturan perundang-undangan; dan/atau. Kebijakan Hasil Pengelolaan Aset Daerah Terpisah Pengelolaan Aset Daerah Terpisah adalah pendapatan daerah yang timbul dari hasil perusahaan yang dikelola daerah dan Pengelolaan Aset Daerah Terpisah. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dapat meningkatkan keuntungan BUMD.
Kebijakan umum berbagai pendapatan asli daerah difokuskan pada koordinasi pencairan Hibah MRT yang dituangkan dalam Perjanjian Penerusan Hibah (GPA). 35 4.2 Sasaran pendapatan daerah meliputi pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan pendapatan transfer daerah lainnya yang sah serta pendapatan daerah lainnya yang sah. Berdasarkan Tabel 4.2.2 di atas, komponen pendapatan daerah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan pendapatan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.
Pengelolaan kekayaan daerah tersendiri adalah pendapatan daerah yang berasal dari hasil badan usaha milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah tersendiri. Pendapatan Daerah Primer lainnya adalah pendapatan daerah yang berasal dari pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan daerah, pendapatan jasa giro dan bunga deposito, pendapatan badan pelayanan usaha daerah, potongan komisi dan keuntungan selisih kurs rupiah, serta pendapatan denda pajak, Penggantian daerah. dan banyak lagi – PAD lainnya. Optimalisasi pemanfaatan aset daerah yang terletak pada lahan strategis dan ekonomi melalui kerja sama dengan pihak ketiga;
KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH
Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah Yang Diproyeksikan Untuk Tahun Anggaran
Dengan melihat koreksi ke bawah pada realisasi makroekonomi Provinsi DKI Jakarta tahun 2019, proyeksi makroekonomi Jakarta tahun 2020 dan melihat kinerja Pendapatan Daerah pada tahun sebelumnya, maka diharapkan Pendapatan Daerah tidak mengalami penurunan pada tahun 2020. masa depan yang diikuti dengan berbagai upaya dan kebijakan untuk mencapainya. Pemutakhiran data melalui kadaster fiskal/sensus pajak daerah untuk pemetaan data potensi dan data intelijen pajak daerah; Elektronikisasi pengelolaan pajak reklame yang terintegrasi dengan sistem perpajakan daerah (mendorong terselenggaranya reklame oleh BUMD/Swasta melalui Skema Public Private Partnership);
Tunjangan daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau izin tertentu yang khusus diberikan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang perseorangan atau badan. 32 2) Penutupan seluruh/sebagian lokasi wisata, gedung dan taman yang dikelola Pemprov DKI Jakarta dilakukan pada masa bencana nasional COVID 19. Pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah, pendapatan jasa giro dan bunga deposito, pendapatan dari badan pelayanan usaha daerah, potongan komisi dan keuntungan selisih kurs Rupiah serta penghasilan denda pajak, tunjangan daerah dan PAD lainnya.
Pendapatan transfer merupakan dana yang diambil dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah yang berkaitan dengan pelaksanaan desentralisasi. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dan menyampaikan laporan kepada pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI untuk menjamin penyaluran dana bagi hasil serta fisik dan non-- Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, serta peningkatan kerja sama untuk menggiatkan pemungutan PPh Orang Pribadi, serta menjaring wajib pajak baru di wilayah Pemprov DKI Jakarta. 35 4.2 Ukuran pendapatan daerah meliputi pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan pendapatan daerah lainnya yang sah.
Target Pendapatan Daerah Meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer,
Dukungan finansial untuk mendorong/mengecilkan semangat pemerintah daerah lainnya, khususnya wilayah Jabodetabekjur, dalam rangka kerja sama/keterlibatan antar pemerintah daerah dengan partai politik, sesuai dengan perubahan peraturan. Pembiayaan daerah meliputi seluruh pendapatan yang harus dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran yang diharapkan. Masih adanya kelebihan perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan pinjaman daerah, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan pinjaman lanjutan dari pemerintah untuk proyek MRT.
Memberikan keringanan retribusi daerah dan/atau pencabutan sanksi administratif terhadap retribusi yang terkena dampak bencana nasional COVID-19 sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun 2020; Penutupan seluruh/sebagian lokasi wisata, bangunan, dan taman yang dikelola Pemprov DKI Jakarta terjadi pada saat bencana nasional terkait COVID 19. Dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dan menyampaikan laporan ke pemerintah pusat. melalui Direktorat Jenderal Neraca Kementerian Keuangan RI yang harus menjamin penyaluran dana bagi hasil, dana alokasi khusus (DAK), dana fisik dan non fisik, serta meningkatkan kerja sama dalam mengintensifkan pemungutan pajak penghasilan orang pribadi, dan juga perlu menjaring Wajib Pajak baru di wilayah Pemprov DKI Jakarta.
Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur kota dan mempertimbangkan besarnya peluang dari kebijakan dan peraturan yang ada, serta besarnya potensi pendanaan yang berasal dari masyarakat dan dunia usaha, maka strategi sourcing pembiayaan pembangunan di Provinsi DKI Jakarta perlu diperluas secara menyeluruh dan tanpa batasan pada pembiayaan bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah dan pemerintah daerah lainnya, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Pinjaman Luar Negeri dan Hibah, Penerbitan Obligasi Daerah, Pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan ruang, Tugas BUMD antara lain mendorong kerja sama B-to-B dan membuka seluas-luasnya partisipasi masyarakat secara sukarela dalam pelaksanaan skema TSLDU/CSR dan pembiayaan mandiri pihak lain, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Strategi dan Tujuan Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah, dapat disampaikan ringkasan Struktur RAPBD Tahun 2021 kepada KUA PPAS Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2021 sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
KEBIJAKAN BELANJA DAERAH
Kebijakan Terkait Dengan Perencanaan Belanja Daerah
Fokus pada pencapaian visi dan misi gubernur dan wakil gubernur yang dituangkan dalam RPJMD 2017-2022 serta pemenuhan layanan wajib dasar dan layanan wajib non-dasar dan pilihan; Mendorong kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis dan/atau kegiatan lain yang mempunyai dampak penting terhadap penyediaan kebutuhan dasar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; Ruang lingkup kerjasama regional meliputi penataan ruang, perumahan dan permukiman, pengendalian banjir, pengelolaan sumber daya air, kebersihan, lingkungan hidup, transportasi dan komunikasi, pariwisata, ketahanan pangan dan agribisnis, kependudukan, kesehatan, pendidikan dan sosial.
Memberikan alokasi anggaran pada sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat, termasuk hal-hal wajib terkait pelayanan dasar, dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu, kebijakan belanja tersebut ditujukan untuk pemenuhan Belanja Prioritas dalam rangka penerapan Program Prioritas Money Follow secara berkelanjutan.
Rencana Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Transfer dan Belanja Tidak Terduga
Melakukan penegakan hukum dalam proses penagihan piutang dan pembersihan data debitur pajak daerah. e. Bantuan keuangan untuk memberikan insentif/disinsentif kepada pemerintah daerah lain khususnya wilayah Jabodetabekjur dalam kaitannya dengan kerjasama/komitmen antar pemerintah daerah dengan partai politik sesuai dengan Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang bantuan keuangan kepada partai politik.
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH
Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
STRATEGI PENCAPAIAN
Strategi Pencapaian Target Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah
RUU ini antara lain mencakup Bank Pembangunan Daerah, Perusahaan Daerah, Dividen, dan Penyertaan Modal Pihak Ketiga Daerah. Penerapan strategi bisnis yang tepat, serta peningkatan sinergi antar BUMD untuk meningkatkan daya saing perusahaan. 50 diantaranya meliputi penataan ruang, perumahan dan permukiman, pengendalian banjir, pengelolaan sumber daya air, kebersihan, lingkungan hidup, transportasi dan komunikasi, pariwisata, ketahanan pangan dan agribisnis, kependudukan, kesehatan, pendidikan dan sosial.
Ringkasan RAPBD 2021
PENUTUP