• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI PERTIMBANGAN HAKIM PADA PENETAPAN PENGADILAN TERHADAP PERMOHONAN IZIN PERKAWINAN BEDA AGAMA

N/A
N/A
Jati

Academic year: 2023

Membagikan "MEMAHAMI PERTIMBANGAN HAKIM PADA PENETAPAN PENGADILAN TERHADAP PERMOHONAN IZIN PERKAWINAN BEDA AGAMA "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI PERTIMBANGAN HAKIM PADA PENETAPAN PENGADILAN

TERHADAP PERMOHONAN IZIN PERKAWINAN BEDA AGAMA

MUH. DJAUHAR SETYADI, S.H., M.H.

Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta

(2)

Produk Hukum Hakim

Putusan

Gugatan Contentiosa

(Gugatan)

Penetapan

Gugatan

Voluntair

(Permohonan)

(3)

PENETAPAN TERHADAP PERMOHONAN

Penetapan

diberikan Hakim terhadap perkara

Permohonan / yurisdiksi Voluntair

Kewenangan memeriksa dan

mengabulkan

Permohonan apabila hal itu ditentukan oleh

peraturan

perundang-undangan

Penetapan dapat diajukan upaya

hukum Kasasi

(4)

CIRI KHAS PERMOHONAN

Bersifat

kepentingan sepihak semata

Prinsipnya

tanpa sengketa dengan pihak

lain

Bersifat

ex-parte

(5)

PERTIMBANGAN HAKIM

DALAM MEMBUAT PENETAPAN

Permohonan harus memiliki dasar hukum (landasan yuridis) yang diatur oleh peraturan perundang-undangan Permohonan tidak bertentangan dengan kompetensi absolut dan kompetensi relatif Pengadilan

Fundamentum petendi (Posita)

terdapat hubungan hukum antara

Pemohon dengan permasalahan

hukum yang dimohonkan

(6)

PERTIMBANGAN HAKIM

DALAM MEMBUAT PENETAPAN

Prinsip pembuktian terpenuhi:

1. Berdasarkan alat bukti yang ditentukan Undang-Undang

2. Pembebanan pembuktian terhadap Pemohon

3. Mencapai batas minimal pembuktian

4. Alat bukti memenuhi syarat formil dan materiil Petitum harus memenuhi:

1. Bersifat deklaratif

2. Tidak melibatkan pihak lain di luar Pemohon

3. Tidak bersifat condemnatoir

4. Dirinci setiap hal-hal yang dikehendaki Pemohon

5. Tidak boleh bersifat compositur atau ex aequo et bono Penetapan harus dapat dilaksanakan atau dapat dieksekusi

(7)

KEKUATAN PEMBUKTIAN PENETAPAN

Sebagai akta otentik

Nilai kekuatan pembuktian hanya melekat kepada Pemohon

Tidak melekat asas nebis in

idem

(8)

MACAM-MACAM PERMOHONAN

Pengangkatan wali anak yang

belum dewasa

Pengangkatan

pengampuan Naturalisasi

Dispensasi perkawinan

Izin

perkawinan

Pembatalan

perkawinan

(9)

MACAM-MACAM PERMOHONAN

Perbaikan kesalahan dalam akta catatan sipil

Penunjukan arbiter dalam hal para pihak

arbitrase tidak

mencapai kesepakatan pemilihan arbiter

Pernyataan seseorang tidak hadir atau dinyatakan meninggal

dunia

Penetapan wali/kuasa untuk menjual harta

warisan

Pengangkatan anak

(10)

Bagaimana dengan Penetapan Permohonan izin perkawinan

beda agama?

(11)

UU PERKAWINAN

• Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing

agamanya dan

kepercayaannya itu (Pasal 2 ayat (1))

• Para pihak yang

perkawinannya ditolak berhak mengajukan permohonan

kepada pengadilan didalam wilayah mana pegawai

pencatat perkawinan yang mengadakan penolakan berkedudukan untuk

memberikan keputusan, dengan menyerahkan surat keterangan penolakan

tersebut diatas (Pasal 21 ayat (3))

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

• Pencatatan perkawinan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 34 berlaku pula bagi: a. perkawinan yang ditetapkan oleh Pengadilan (Pasal 35 huruf a)

• Yang dimaksud dengan

”Perkawinan yang

ditetapkan oleh Pengadilan”

adalah perkawinan yang dilakukan antar-umat yang berbeda agama (Penjelasan Pasal 35 huruf a)

(12)

ANALISA DALAM MEMBUAT

PENETAPAN PERKAWINAN BEDA AGAMA

Pasal 21 ayat (3) UU Perkawinan, Pasal 35 huruf a dan Penjelasan Pasal 35 huruf a UU Administrasi Kependudukan mengisyaratkan pada dasarnya perkawinan beda agama adalah tidak diperkenankan, karena hal yang pertama dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah penolakan untuk pencatatan;

Penolakan ini diberikan mekanisme untuk mengajukan permohonan ke Pengadilan;

Artinya penolakan tersebut tidak bersifat mutlak;

Ada syarat atau kondisi khusus yang membuat semula tidak dapat dicatat perkawinannya menjadi dapat tercatat

(13)

ANALISA DALAM MEMBUAT

PENETAPAN PERKAWINAN BEDA AGAMA

Syarat atau kondisi khusus tersebut harus dilihat berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan, yakni berdasarkan hukum agamanya dan kepercayaannya;

Beban pembuktian ada pada Pemohon

untuk menghadirkan bukti di persidangan

bahwa perkawinan beda agama menurut

agama dan kepercayaannya sah.

(14)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

1 Perkawinan dilakukan menurut masing-masing agama. 2 Penundukan sementara pada salah satu hukum agama 3 Perkawinan dilakukan di luar negeri. 4 Perkawinan dilakukan dengan

Akta Perjanjian Perkawinan Setelah Perkawinan Berlangsung (Analisa Penetapan Nomor 277/Pdt.P/2010/Pn.Tng).” Dimana dalam penulisan hukum ini mengkaji mengenai pembatalan

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, timbul beberapa masalah dalam melaksanakan perkawinan beda agama antara perkawinan

Skripsi dengan judul “Peluang Pencatatan Perkawinan Beda Agama Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan studi Pandangan Hakim Pengadilan

Akibat Hukum Perkawinan Beda Agama Menurut Hukum Perkawinan Indonesia, berkaitan dengan status dalam perkawinan dimana suatu perkawinan yang sah sah harus memenuhi ketentuan dalam

Permohonan Pemisahan Harta Perkawinan dal am Penetapan i ni di l akukan setel ah perkawinan dilakukan. Permohonan Penetapan ini kemudian dikabulkan / ditetapkan oleh

Terdapat beberapa bentuk penetapan mengenai dispensasi perkawinan di pengadilan agama sukabumi, diantaranya yaitu dispensasi yang diberikan kepada calon mempelai wanita yang umurnya

Hal ini terlihat dalam sejumlah pasal KHI yang tidak berpihak pada “pluralisme”, seperti pasal 40 huruf c, melarang seorang pria muslim kawin beda agama.6Sedangkan larangan kawin beda