• Tidak ada hasil yang ditemukan

dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DUKUNGAN ORANG TUA PADA PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI HASIL BELAJAR RENDAH

(Studi di Kelas VIII N 3 Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan)

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

NORI EKA PUTRI NIM: 09060061

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2015

(2)

DUKUNGAN ORANG TUA PADA PESERTA DIDIK YANG MEMILIKI HASIL BELAJAR RENDAH

(Studi di Kelas VIII SMP N 3 Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan)

Oleh:

Nori Eka Putri*

*Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Backgrund of this reseach is condition found in the field parents supports for students low learning outcomes at grade VIII SMP N 3 subdistrict linggo sari baganti pesisir selatan regency are seen from: 1. Parents supports in fulfillment physical needs, 2. Parents supports in the give learning facilities, 3. Parents supports in development sosio emotional relationship. This research is desriptipe quantitative research population of this research is 185 students at grade VIII.

Teachnique of this research is total sampling. Sample is seen from grades at raport book which is below the minimum completess criteria, so the sample is 47 students, instrument of this research is questionnaire and data analysis is used by percentage teacngue. Result of this research: 1. The parents supports in fulfillment physical needs of students having low learning outcomes are categirised enough to supports, 2. The parents supports in compling for the students learning facilities having low learning outcomes are categorised enought to supports, 3. The parents supports in development for sosio emotional relatiaonship of the students having low learning outcomes are categorised enough to supports. Based on the result above is conclided that the parents supports for the students having low learning outcomes are caregorised enough to supports, so the parents supports should be more improved in order to make it better. Invention of this research recemennd for all parents in order to play attention toward students learning facilities in order to improve achievement of the students and also hoped control of the parents toward the students achievements be better.

Keyword: parents supports, low learning outcomes.

Pendahuluan

Keluarga adalah sebagai sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan. Seiring dengan itu, menurut Soelaeman (Djamarah, 2004:16) secara psikologis keluarga adalah “sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga saling mempergaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri. Sebuah keluarga terdiri dari anggota keluarga yaitu ayah, ibu, dan anak”. Selanjunya menurut Ahmadi, (2007:221) keluarga adalah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat.

keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan

wanita, berhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anaknya. Sedangkan menurut Sssave, (2002:16) keluarga adalah bagian kecil dari suatu komunitas sosial.

Keluarga mempunyai peranan dan tanggung jawab utama atas perawatan dan perlindungan anak seperti pengenalan anak kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat.

Semuanya harus menjadi dukungan orang tua dalam memgembangkan potensi anak. Menurut Yusuf ( 2009:38) fungsi keluarga sebagai berikut:

1. Pemberi rasa aman bagi anak anggota keluarga lainnya.

(3)

2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik manpun psikis

3. Sumber kasih sayang dan penerimaan.

4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi masyarakat yang baik.

5. Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku secara sosial dianggap tepat.

6. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam rangka menyesesuiakan dirinya terhadap kehidupan

7. Pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri.

8. Stimulator bagi pengembangan kemanpuan anak untuk mencapai prestasi, baik sekolah maupun di masyarakat.

Salah satu fungsi keluarga yaitu sebagai pembimbing anak dalam belajar.

Menurut Ahmadi, (2002:279) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. mempertentangkan menurut Rosleny, Marliana (2010:195) belajar adalah makhluk yang belajar. Sejak manusia dilahirkan, belajar merupakan aktivitas yang utama. Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan akademik, tetapi juga melibatkan perkembangan emosional, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian. Setiap proses belajar akan menunbuhkan hasil. Menurut Mulyadi (2008:

6-7) hasil belajar adalah peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Prayitno dan Amti (2009: 58) mengemukakan bentuk hasil belajar rendah adalah:

1. Nilai rapor banyak merah 2. Nilai tugas, ulangan dan

ujian rendah.

3. Waktu ke waktu nilai menurun.

4. Mendapatkan peringkat di bawah rata-rata untuk berbagai untuk setiap mata pelajaran.

5. Mendapatkan peringkat di bawah rata-rata untuk keseluruhan murid dalam satu kelas.

Keberhasilan peserta didik dalam belajar dapat dilihat salah satu indikatornya dari perolehan nilai yang dihadapinya pada setiap akhir proses pembelajaran bila nilai yang diperolehnya berbeda di bawah nilai rata-rata kelas atau target yang ditetapkan, maka peserta didik tersebut dikatakan berprestasi rendah dalam belajar.

Orang tua mempunyai anak yang sedang belajar di sekolah, memegang peran penting dalam mendidik dan memotivasi anaknya.

Keberhasilan seorang anak dalam belajar tidak terlepas dari adanya kontribusi dari orang tua.

Prayitno (1989: 149) mengungkapkan bahwa:

Orang tua ingin sekali anaknya mencapai prestasi tinggi di sekolah. Mereka ingin membantu perkembangan intelektual dan sosial anak mereka secara tulus dan ikhlas. Akan tetapi banyak orang tua mempunyai kesukaraan untuk mewujudkan keinginan itu menjadi perbuatan yang afektif, yaitu agar anak berprestasi seperti yang diharapkan.

Keinginan yang kuat dari orang tua, tetapi orang tua tidak berbuat sesuatu yang afektif dalam mendorong peserta didik.

Pelayanan dasar sebagai tanggung jawab orang tua, meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan pengembangan hubungan sosial –emosional. Setiap individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang hendak dipenuhi.

Memenuhi kebutuhan tersebut, setiap individu mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda satu sama lain. Sebaliknya, apabila ada suatu hubungan yang tidak terpenuhi, akan berdampak pada kebutuhan sikap dan perilakunya. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan mempunyai peran yang sangat penting dan menentukan tingkah laku manusia.

Menurut Desmita (2011: 59) kebutuhan adalah suatu keperluan asasi yang harus dipenuhi untuk mencapai keseimbangan organisme. Kebutuhan muncul ketika seseorang merasa kekurangan, ketidaksempurnaan yang dapat merusak kesejahteraannya. Kebutuhan fisik, juga di istilahkan dengan kebutuhan fisiologis.

Pemenuhan kebutuhan fisik di antaranya: gizi, udara, pakaian, tempat tinggal, pelayanan kesehatan, olahraga, rekreasi dan lain sebagainya. Sedangkan hubungan sosio- emosional, yaitu: menyangkut penerimaan dalam keluarga, penghormatan kasih sayang, kesopanan, kenyaman, kelembutan, perhatian,

(4)

suasana kondunsif yang permisif, penguatan dan perlindungan.

Djamarah, (2004: 28) menyatakan:

Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah bergembira menyambut kelahiran anak, memberi nama yang baik, menperlakukan dengan lembut dan kasih sayang. Menanamkan rasa cinta sesama anak, memberikan pendidikan akhlak, mananamkan akhidah tauhid, melatih anak mengerjakan sholat, berlaku adil, memperhatikan teman anak, menghormati anak, memberikan hiburan, mencegah perbuatan bebas, menjauhkan anak-anak dari hal porno (baik pornoaksi maupun pornografi), menempatkan dalam lingkungan yang baik, memperkenalkan kerabat kepada anak, mendidik bertetangga dan bermasyarakat.

Selain itu orang tua harus memperhatikan bagaimana hubungan sosial- emosional anak baik hubungan antar individu, komonikasi dan asuhan. Hubungan antar individu seperti hubungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat. Bagi anak, orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani sebagai model, orang tua harus memberikan contoh yang baik bagi anak dan keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Salah satu arti hadis yang diriwayatkan oleh Abdul Razzaq Sa’id Bin Mansur (Djamarah, 2004:

29) “ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan didiklah mereka dengan budi pekerti yang baik”.

Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya dalam mendukung kegiatan belajar adalah membiasakan agar anak dapat memanfaatkan waktu senggang untuk belajar.

Prayitno (2004:29) mengemukan bahwa orang tua harus mengontrol anaknya terutama dalam hal berikut:

1. Menyiapkan pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan esok harinya.

2. Menyiapkan buku yang digunakan dalam pelajaran esok hari.

3. Membaca bahan pelajaran yang akan dipelajari esok hari.

4. Membuat pertanyaan dari bahan yang dibaca.

5. Menyiapkan peralatan dari bahan-bahan yang dibaca itu.

Perhatian orang tua terhadap anaknya dalam menggunakan waktu belajar di rumah sangat dibutuhkan oleh anak. Hal ini sangat penting mengingat waktu yang tersedia untuk belajar di rumah lebih banyak dibandingkan di sekolah. Selain itu, orang tua juga memperhatikan gizi yang di asumsi anaknya, seperti: makanan yang seimbang, minuman vitamin yang cukup. Orang tua juga diharapkan memfasilitas anaknya dalam belajar. Karena sarana dan prasarana dalam belajar sangat penting sekali dalam menunjang keberhasilan, namun, tidak semua orang tua dapat melakukan dan memenuhinya. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, minsalnya orang tua sibuk dan bekerja siang dan malam dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan materi anak- anaknya, waktunya habis di luar, rumah, jauh dari keluarga, tidak sempat mengawasi perkembangan anaknya dan bahkan tidak mempunyai waktu untuk memberikan bimbingan, sehingga pendidikan ahklak bagi anak-anaknya terabaikan.

Konteks sosial, anak pasti hidup bermasyarakat. Orang tua harus bertanggung jawab mendidik anak agar menjadi orang yang pandai bermasyarakat sehingga anak dapat berinteraksi dan menjalin hubungan yang baik dengan teman sebaya maupun orang lain. Menurut Djamarah (2004:135) orang tua yang bijak adalah orang tua yang pandai menumbuh-kembangkan perasaan senang, gembira, bahagia, kasih sayang, dan sebagainya pada anak.

Berdasarkan wawancara penulis dengan satu orang peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah pada tanggal 20 Desember 2013 di SMP N 3 Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupanten Pesisir Selatan masih terdapat nilai peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah. Serta berdasarkan hasil observasi masih terlihat peserta didik yang kurang lengkap membawa fasilitas belajar. Sehingga pada waktu proses belajar peserta didik mencari dan meminjam alat tulis. Peserta didik kurang memperhatikan kesehatan seperti serapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Serta masih terdapat peserta didik melanggar peraturan sekolah seperti memakai kalung bagi laki-laki, serta memakai sepatu selain warna hitam agar terlihat gaul.

Pada kegiatan proses belajar mengajar di SMP N 3 Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan penulis menemukan

(5)

berbagai masalah, seperti peserta didik tidak bisa bertahan lama berdiri pada saat upacara pagi hari sehingga ada yang terpaksa duduk, jatuh dan dibawa istirahat ke dalam kelas karena tidak sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Perlengkapan belajar peserta didik kurang lengkap. Hal ini sering dikeluhkan oleh guru mata pelajaran sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan seperti yang diharapkan. Peserta didik tidak membuat PR dan seandainya ada peserta didik membuat PR, hasilnya tidak seperti yang diharapkan oleh guru mata pelajaran, PR yang diserahkan seadanya (asal jadi) bahkan cenderung dibuat tergesa-gesa di sekolah karena peserta didik tidak berkonsentrasi dan tidak memperhatikan guru dalam menerangkan pelajaran sehingga peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Pada saat itu peserta didik tidak bersikap dan berperilaku dengan baik dan sopan karena tidak menghormati gurunya saat proses belajar mengajar.

Hal ini terjadi karena dukungan orang tua terhadap anak masih bervariasi. Bagi guru mata pelajaran dan guru pembimbing permasalahan peserta didik ini perlu menjadi perhatian yang serius, karena apabila dibiarkan permasalahan akan berdampak kepada mutu dan hasil belajar peserta didik, keterkaitan terhadap permasalahan ini mengundang minat penulis untuk meneliti lebih jauh tentang “ Dukungan Orang Tua pada Peserta Didik yang Memiliki Hasil Belajar Rendah ( Studi di Kelas VIII SMP N 3 Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan)”.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 P Kecamatan Linggo Sari Bagannti Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun pelajaran 2013/2014. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik yang berjumlah 185 orang.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling.

adalah populasi adalah kurang dari 100 maka semuanya diambil sebagai sampel.

Untuk menganalisis data yang digunakan teknik analisa persentase dengan rumus:

Keterangan:

P = Persentase F = Frekuensi

N = Jumlah responden 100 = Jumlah angka mutlak Setelah diperoleh presentase kemudian dilakukan klasifikasi jawaban dengan tingkatan sebagai berikut:

81% - 100% = Sangat Mendukung 61% - 80% = Mendukung 41% - 60% = Cukup Mendukung 21% - 40% = Kurang Mendukung 0% - 20% =Sangat Kurang Mendukung

Hasil dan Pembahasan

Penelitian mengenai dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah (studi di kelas VIII N 3 kecamatan linggo sari baganti kabupaten pesisir selatan), secara umum bahwa dari 47 peserta didik menyatakan ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung, kurang mendukung dan sangat mendukung dalam kategori tidak ada. Sementara itu terdapat 35 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 74,47%.

Kemudian sebanyak 12 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 25,53%. Jadi, dapat disimpulkan peserta didik mengalami kesulitan dalam pencapaian hasil belajar yang optimal disebabkan oleh peserta didik yang kurang mendukung.

.

. Dukungan orang tua untuk kesuksesan anaknya dalam belajar dalam bidang akademik sangat penting sekali. Fuller (2010:117) mengungkapkan bahwa cara-cara yang dapat mendukung anak dalam menbangun kebiasaan belajar yang baik dan menikmati kesuksesan akademis ada empat, sebagai berikut:

a. Kedepankan sikap positif terhadap pelajaran sekolah. Biarkanlah anak-anak mengetahui bahwa kerja keras itu prioritas. Pekerjaan rumah yang dikerjakan anaknya sangat didukung oleh berbagai pihak karena dapat menambah waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah akan meningkatkan nilai ujian yang dilakukan. Orang tua bisa mengatasinya dan mengerjakannya.

b. Pujilah usaha anak anda. Setiap anak memiliki pengalaman sukses setiap harinya, walaupun kecil. Berikan perhatian pada anak apa yang dikerjakan dengan benar oleh anak yang setelah selesai berikanlah pujian yang tulus.

Jangan memusatkan perhatian pada apa yang dikerjakanya dengan tidak baik.

Mendorong dan mengakui berbagai usaha

(6)

yang dilakukan anak-anak anda akan membuat meraka mau mencoba lebih keras lagi. Sebaliknya, kritik yang terus menerus dilontarkan akan menghentikan usaha meraka

c. Tertariklah dengan materi yang mereka pelajari, bukan hanya nilai mereka.

Bacalah sebuah buku yang sedang dipelajari, atau cari tahulah apa yang sedang mereka pelajari sehingga anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyan yang speksifik.

d. Jadikan sebagai tugas sesuatu yang dapat dikerjakan dan diciptakan tujuan-tujuan yang realistas. Dorongan anak-anak anda untuk membuat tujuan-tujuan yang dapat mereka raih. Tolonglah mereka untuk memecahkan tugas

-tugas untuk memecahkan tugas-tugas yang besar dalam tahap-tahap yang lebih kecil.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dukungan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala dorongan atau sokongan yang diberikan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Dukungan yang diberikan orang tua kepada anaknya dalam rangka pemenuhan kebutuhan fisik dan material, fasilitas belajar (sarana dan prasana) dan pemgembangan sosio-emosinal anaknya dalam menunjang keberhasilan belajar anak.

Orang tua sebagai upaya agar anaknya bisa berhasil dalam belajar dengan melengkapi kebutuhan dan material berupa sarana belajar dan prasarana maupun pengembangan sosio- emosional.

Selanjutnya gambaran hasil pengolahan data berdasarkan sub variabel dan indikator adalah sebagai berikut

.

1. Dukungan Orang Tua dalam Pemenuhan Kebutuhan Fisik Peserta Didik SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah peserta didik dilihat dari kebutuhan fisik, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung dan kurang mendukung.

Sementara itu terdapat peserta didi sebanyak 37 peserta didik berada pada kategori cukup

mendukung dengan persentase 78,72%.

Kemudian 8 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 17,02%.

Selanjutnya 2 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 4,25%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik terhadap pemenuhan kebutuhan fisik peserta didik berada pada kategori cukup mendukung

.

sedangkan Desmita (2011: 63) menyatakan bahwa:

Kebutuhan fisiologis (Physiological needs) adalah sejumlah kebutuhan yang paling mendesak dan mendadak prioritas utama dalam pemenuhannya karena berkaitan langsung dengan kondisi fisik dan kelangsungan hidup.

Kebutuhan-kebutuhan fisiologi ini antara lain: kebutuhan akan makan, minum, oksigen,

sandang, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan lain-lain. karena kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang paling dasar, maka sebelum kebutuhan ini terpenuhi, orang akan berusaha menekan kebutuhan-kebutuhan lain.

a. Dukungan Orang Tua dalam Pemenuhan Kebutuhan Fisik Dilihat dari Segi Fisik di SMP 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari melengkapi fasilitas belajar bahwa dari 47 peserta didik menyatakan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung dan kurang mendukung.

Sementara itu terdapat peserta didi sebanyak 37 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 78,72%.

Kemudian 8 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 17,02%.

Selanjutnya 2 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 4,25%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik terhadap pemenuhan kebutuhan fisik peserta didik berada pada kategori cukup mendukung.

(7)

2. Dukungan Orang Tua dalam Melengkapi Fasilitas Belajar Anak di SMP 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari melengkapi fasilitas belajar, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung, kurang mendukung dan sangat mendukung dalam kategori tidak ada.

Sementara itu terdapat 35 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 74,47%. Kemudian sebanyak 12 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 25,53%. Jadi, dapat disimpulkan peserta didik mengalami kesulitan dalam pencapaian hasil belajar yang optimal disebabkan oleh peserta didik yang kurang mendukung.

Menurut Fuller, Cheri ( 2010:

123) mengemukakan hal- hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam membantu anaknya dalam belajar yaitu::

a. Alat-alat untuk sekolah Sebuah rak tempat persedian barang-barang sekolah adalah rak yang hemat waktu di rumah. Entahlah itu rak cabinet atau rak plastik di sebelah meja atau area belajar yang dapat memuat pena, pensil, penghapus, kertas, map dan spidol, dengan demikian dapat dapat mendukung dalam belajar, mempunyai peralatan sekolah adalah jauh lebih baik ketimbang membiarkan anak meminjamnya kepada teman-teman meraka atau tidak memiliki apa yang dibutuhkan.

b. Sebuah tempat dan waktu untuk belajar Tentu sebuah area bagi anak anda akan mendorong pembentuk menyimpan buku dan barang keperluan sekolah. Setiap orang dalam keluarga memerlukan ruangan belajar atau bekerja di rumah. Sebuah meja yang teratur sebuah ruangan yang tenang dengan penghayatan yang baik, rak persediaan dan ruangan untuk membaca dan menulis akan mendorong pembelajaran.

Dukungalah anak untuk pekerjaan rumahnya. Sebahagian besar anak memerlukan waktu istirahat seusai sekolah, sebelum mereka harus

memulai mengerjakan pekerjaan rumah.

Berdasarkan kebutuhan anak bahwa dalam menunjang keberhasilan belajar anak maka harus memberikan dan menyediakan fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan anak dalam belajar. Fasilitas dalam belajar sangatlah penting sekali dalam kegiatan pembelajaran untuk mendorong anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah

.

a. Dukungan Orang Tua dalam Melengkapi Fasilitas Belajar Anak Dilihat dari Seragam Sekolah Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar dilihat dari seragam sekolah, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung. Sementara itu terdapat 2 peserta didik berada pada kategori Kurang mendukung dengan persentase 4,25%. Kemudian sebanyak 25 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 53,19%.

Sementara sebanyak 14 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 29,79%. Sedangkan 6 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 12,77%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam melengkapi fasilitas belajar peserta didik dilihat dari seragam sekolah berada pada kategori cukup mendukung

.

b. Dukungan Orang Tua dalam Melengkapi Fasilitas Belajar Anak Dilihat dari Alat-alat Tulis Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari alat-alat, bahwa dari 47 peserta didik yang menyatakan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung dalam melengkapi fasilitas belajar anak dilihat dari alat-alat tulis. Sementara itu terdapat 4 peserta didik berada pada kategori

(8)

kurang mendukung dengan persentase 8,51%.

Kemudian sebanyak 25 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 53,19%. Kemudian sebanyak 10 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 21,28%. Sementara itu ada 8 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 17.02%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam melengkapi fasilitas belajar anak dilihat alat-alat tulis berada pada kategori cukup mendukung

.

c. Dukungan Orang Tua dalam Melengkapi Fasilitas Belajar Anak Dilihat dari Buku Pelajaran Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua ada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat buku pelajaran , bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung dan sangat mendukung dalam melengkapi fasilitas belajar anak dilihat dari buku pelajaran. Sementara itu terdapat 8 peserta didik berada pada kategori Kurang mendukung dengan persentase 17,02%.

Kemudian sebanyak 20 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 42,55%. Kemudian sebanyak 19 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 40,42%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam melengkapi fasilitas belajar anak dilihat buku pelajaran berada pada kategori mendukung dan cukup mendukung.

d. Dukungan Orang Tua dalam Melengkapi Fasilitas Belajar Anak Dilihat dari Ruangan Belajar Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari ruangan belajar, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung dalam melengkapi fasilitas belajar anak dilihat dari ruangan belajar. Sementara itu terdapat 2 peserta didik berada pada kategori kurang mendukung dengan persentase

4,25%. Kemudian sebanyak 25 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 53,19%.

Kemudian sebanyak 12 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 25,53%. Sementara itu ada 8 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 12,02%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam melengkapi fasilitas belajar anak dilihat ruangan belajar berada pada kategori cukup mendukung.

3. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangakan Hubungan Sosial Emosional Anaknya di SMP 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah , bahwa dari 47 peserta didik menyatakan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung dan kurang mendukung.

Sementara itu terdapat peserta didi sebanyak 37 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 78,72%.

Kemudian 8 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 17,02%.

Selanjutnya 2 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 4,25%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik terhadap pemenuhan kebutuhan fisik peserta didik berada pada kategori cukup mendukung

.

Prayitno (2004: 138) yang mendukung terjadinya kegiatan belajar anak itu ke dalam lima faktor khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sosial yang dialami oleh anak.

Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Konformitas ( penyesuaian). Konformitas merupakan salah satu bentuk hasil pengaruh sosial yang merupakan penyamaan pendapat atau pola bertingkah laku seseorang terhadap orang lain yang mempergaruhinya. Di dalam rumah tangga syarat dengan pembentukan konformitas terutama konformitas anak terhadap orang tua. Misalnya anak-anak patuh terhadap aturan yang dibuat oleh orang tua.

b. Kasih sayang dan kelembutan. Kasih sayang merupakan salah satu segi yang paling indah dalam hidup manusia dengan

(9)

kasih sayang manusia dapat bertahan hidup, dengan kasih sayang manusia pula generasi keturunan manusia berlanjut.

Kasih sayang adalah fitrah kemanusian.

Dalam rumah tangga, kasih sayang merupakan tumpuan dan warna dalam seluruh dinamika hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Di samping kasih sayang, terdapat pula kelembutan tak kalah pentingnya dalam menunjang keberhasilan hubungan yang baik antara orang tua dengan anaknya.

c. Ketedalanan. Sejak awal adanya manusia, proses peniruan berlangsung dalam kehidupan manusia. Dimana sesorang anak akan meniru apa yang dilihat dan didengar di rumahnya. Sedangkan dalam pendidikan sendiri, proses peniruan berlangsung pada peserta didik, dimana peserta didik tersebut cendrung meniru pendidik yang sukses, sedangkan pendidik yang sukses merupakan teladan bagi peserta didiknya.

d. Penguatan. Penguatan (reinforcement) merupakan untuk mendorong diulanginya lagi (sesering mungkin) tingkah laku yang dianggap baik oleh si pelaku. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan anaknya dalam belajar maka orang tua perlu memberikan terhadap berbagai upaya positif yang dilakukanya.

e. Ketegasan yang mendidik. Lembaga pendidikan adalah lembaga pengembangan pribadi. Tujuan akhir dari sebuah lembaga pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik seoptimal mungkin. Jika ada disebuah keluarga misalnya, orang tua mengusir anak karena anak itu dengan keras melawan kehendak orang tua dan mengusir itu dianggap hukuman, maka keluarga itu sudah berubah menjadi

“lembaga hukum” dengan orang tua sebagai hakimnya.

Faktor yang dijelaskan tersebut, dalam banyak hal ini sering sekali berhubungan satu sama dengan yang lainnya misalnya, seorang anak yang berinteraksi tinggi (faktor internal) serta memperoleh dorongan yang baik dari orang tuanya (faktor eksternal) anak akan lebih memilih pendekatan belajar yang mementingkan kualitas hasil belajar. Oleh karena itu, bagi orang tua peserta didik yang juga sebagai penentu dalam menunjang keberhasilan anaknya di sekolah untuk dapat membina anak-anaknya di rumah agar tetap

diawasi dalam menggunakan waktu senggang untuk belajar, bermain, menonton televisi, bergaul, dan sebagainya agar prestasi belajarnya di sekolah menjadi lebih baik

.

a. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari Bantuan Belajar Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari bantuan belajar, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat mendukung, kurang mendukung dan sangat kurang mendukung dalam mengembangakan hubungan sosial emosional anaknya.

Sementara itu terdapat 27 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 52, 47%. Kemudian sebanyak 20 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 42,55%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam mengembangkan hubungan sosial emosional anaknya dilihat dari bantuan belajarberada pada kategori cukup mendukung.

b. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari Suasana Belajar Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari suasana belajar, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung. Sementara itu terdapat 4 peserta didik berada pada kategori kurang mendukung dengan persentase 8,51%. Sedangkan sebanyak 23 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 48,94%.

Sementara sebanyak 19 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 29,79%. Serta sebanyak 6 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan

persentase 12,77%. Jadi, dapat

disimpulkan dukungan peserta didik

dalam mengembangkan hubungan

(10)

sosial emosional anaknya dilihat dari suasana belajar berada pada kategori cukup mendukung.

c. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari Hubungan Antar Keluarga Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari hubungan antar keluarga, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori kurang mendukung dan sangat kurang mendukung.

Sementara itu terdapat 29 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 61,7%. Sedangkan sebanyak 14 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 29,8%. Sementara sebanyak 4 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 8,51%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam mengembangkan hubungan sosial emosional anaknya dilihat dari hubungan antar keluarga berada pada kategori cukup mendukung.

d.

Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari penguatan Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari penguatan, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung. Sementara itu terdapat 10 peserta didik berada pada kategori kurang mendukung dengan persentase 21,28%. Sedangkan sebanyak 19 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 40,43%.

Sementara sebanyak 14 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 40,42%. Serta sebanyak 4 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 21,27%. Jadi, dapat disimpulkan

dukungan peserta didik dalam mengembangkan hubungan sosial emosional anaknya dilihat dari penguatan berada pada kategori cukup mendukung

.

e. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari kasih Sayang Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari kasih sayang, bahwa dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukungdan kurang mendukung. Sementara itu terdapat 23 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 48,94%.Sedangkan sebanyak 20 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 42,55%. Sementara sebanyak 4 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 8,51%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam mengembangkan hubungan sosial emosional anaknya dilihat dari kasih sayang

berada pada

kategori cukup

mendukung.

f. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari keteladanan Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari keteladanan, dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat kurang mendukung.

Sementara itu terdapat 6 peserta didik berada pada kategori kurang mendukung dengan persentase 12,77%. Sedangkan sebanyak 14 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 29,79%.

Sementara sebanyak 19 peserta didik berada pada kategori mendukung dengan persentase 40,43%. Serta sebanyak 8 peserta didik berada pada kategori sangat mendukung dengan persentase 17,02%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam mengembangkan

(11)

hubungan sosial emosional anaknya dilihat dari keteladanan berada pada kategori mendukung.

g. Dukungan Orang Tua dalam Mengembangkan Hubungan Sosial Emosional Anaknya Dilihat dari ketegasan yang Mendidik Peserta Didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data tentang dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah dilihat dari ketegasan yang mendidik, dari 47 peserta didik menyatakan bahwa tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat mendukung dan mendukung. Sementara itu terdapat 2 peserta didik berada pada kategori sangat kurang mendukung dengan persentase 4,25%.

Sedangkan sebanyak 25 peserta didik berada pada kategori kurang mendukung dengan persentase 53,19%. Sementara sebanyak 20 peserta didik berada pada kategori cukup mendukung dengan persentase 42,55%. Jadi, dapat disimpulkan dukungan peserta didik dalam mengembangkan hubungan sosial emosional anaknya dilihat dari ketegasan yang mendidik berada pada kategori kurang mendukung.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan temuan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai dukungan orang tua pada peserta didik yang memilki hasil belajar rendahsebagai berikut:

1. Dukungan orang tua dalam pemenuhan kebutuhan fisik peserta didik diSMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan tergolong pada kategori cukup mendukung.

2. Dukungan orang tua dalam melengkapi fasilitas belajar anak peserta didik di SMP N 3 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan tergolong kedalam kategori cukup mendukung.

3. Dukungan orang tua dalam mengembangkan hubungan sosial emosional anak di SMP N 3 Linggo

Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan tergolong kedalam kategori cukup mendukung.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, berikut dikemukakan beberapa saran kepada.

1. Kepada orang tua, agar selalu menjalankan perannya dalam memperhatikan dan memberi semangat terhadap peserta didik, orang tua agar mampu merubah cara mendidik dan memberikan motivasi, dorongan dan jangan memaksakan keinginan diri kepada peserta didik sehingga tidak ada beban bagi anak terhadap belajarnya.

2. Peserta didik, agar peserta didik untuk bisa merubah metodede belajarnya, memotivasi diri sendddirian dan menyiapkan semua perlengkapan sebelum belajar agar peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

3. Pengelolah sekolah, sekolah agar dapat berubah kurikulum yang ada di sekolah untuk menanggulangi, dukungan orang tua pada peserta didik yang memiliki hasil belajar rendah.

4. Bagi peneliti selanjutnya, agar bisa memberikan bantuan yang lain kepada peserta didik agar bisa merubah nilai hasil belajar lebih baik

lagi.

KEPUSTAKAAN

.

Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial.

Jakarta:Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta:

Rineka Cipta

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Alwi, Hasan.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga).Jakarta:Balai Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku konsumtif orang tua peserta didik yang dilihat dari kepribadian orang tua berdasarkan sikap boros atau mengeluarkan dana tidak sesuai kebutuhan didapatkan walaupun orang