PENGAUDITAN II
PEMERIKSAAN AKTIVA TAK BERWUJUD
NAMA : TETI ALVIA
NIM : E120037
PRODI : AKUNTANSI
ASSET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud seringkali diartikan
sebagai aset non moneter yang dapat
diidentifikasikan dan tidak mempunyai
wujud fisiknya yang mana, digunakan
dalam menghasilkan atau
menyerahkan suagang tu barang atau
jasa, disewakan kepada pihak lainnya
ataupu untuk administratif.
SIFAT ASSET TAK BERWUJUD
Mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
Tidak mempunyai bentuk atau wujud
Diperoleh dengan cara mengeluarkan
sejumlah uang yang jumlahnya cukup
material.
CONTOH
ASSET TAK BERWUJUD
Goodwill,
Hak Paten,
Hak Cipta,
Franchise,
Biaya Penerbitan Utang,
Merek Dagang,
Lisensi dan lainnya
TUJUAN
PEMERIKSAAN ASSET TAK
BERWUJUD
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aset tak berwujud.
Untuk memerika amortisasi aset tak berwujud sesuai dengan PSAK
Untuk memeriksa apakah aset tak berwujud yang dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan dimasa yang akan datang (manfaatnya lebih dari 1 tahun)
Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan penghapusan aset tak berwujud, didukung oleh bukti- bukti yang sah
Untuk memeriksa apakah aset tak berwujud masih memiliki kegunaan dimasa yang akan datang.
Untuk memeriksa penyajian aset tak berwujud dalam
laporan keuangan sesuai PSAK/ tidak.
AUDIT
PROSEDUR ATAS ASSET TAK BERWUJUD
Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tak berwujud
Minta rincian aset tak berwujud pertanggal neraca, yang antara lain menunjukkan : Saldo awal,penambahan,amortisasi, dan penghapusan serta saldo akhir
Cocokkan saldo awal dan akhir ke buku besar, lalu check footing dan cross footing
Periksa penambahan aset tak berwujud:
• Apakah di otorisasi pejabat perusahaan yang berwenang
• Periksa notulen rapat direksi/pemegang saham, untuk mengetahui apakah otorisasi tersebut diberikan melalui rapat tersebut.
• Periksa keabsahan dan kelengkapan bukti-bukti pendukungnya
Periksa amortisasi dan penghapusan (jika ada) aset tak berwujud. Lihat lah dan periksa, apakah amortisasi dilakukan telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diindonesia dan perhitungannya akurat atau belum
Periksa juga perjanjian – perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga yang ingin menggunakan hak patent, hak cipta dan franchise yang dimiliki perusahaan. Periksa apakah pendapatan dari perjanjian tersebut (dalam bentuk royalty fee) sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan
Periksa apakah penyajian aset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.