• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

N/A
N/A
Rosyidah Nur Haliza

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI AKUNTANSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KEUANGAN MENENGAH II

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Penulis:Upi Niarti ( [email protected]) Penelaah : Yeni Widiastuti

([email protected])

(2)

AKTIVA SUMBER DAYA ALAM DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD

(ATTB)

(3)

Aktiva Sumber Alam

Aktiva sumber alam memiliki sifat-sifat:

1.

Semakin berkurang atau habis karena pengembangan atau pengambilan secara langsung.

2.

Penggantiannya hanya bisa terjadi melalui proses alam yang memerlukan waktu sangat lama.

(4)

Kelompok Biaya Dalam Perolehan Aktiva Sumber

Daya

Pengelompokkan biaya perolehan ASD:

1.

Biaya perolehan pemilikan/hak penambangan atau pengambilan sumber alam.

2.

Biaya eksplorasi (pencarian).

3.

Biaya pembangunan fasilitas (development costs).

(5)

Tarif Deplasi

Faktor yang menentukan besarnya tarif deplasi:

1.

Harga perolehan aktiva sumber alam yang bersangkutan.

2.

Taksiran nilai residu tanah di mana sumber itu berada, bila sumber alam sudah habis dieksploitasi.

3.

Taksiran kandungan sumber alam yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.

(6)

Perhitungan Deplasi

Macam-macam perhitungan deplasi:

1.

Perhitungan deplesi dengan tarif tunggal.

2.

Tarif deplesi yang berbeda-beda untuk setiap komponen harga perolehan aktiva sumber alam.

(7)

Perbedaan Deplesi dengan Depresiasi

Deplesi memiliki ciri:

1.

Merupakan perwujudan berkurangnya kuantitas kandungan aktiva sumber alam.

2.

Diakui sebagai harga pokok bahan yang secara langsung akan membentuk produk jadi pada industri pengolahan sumber alam.

3.

Digunakan untuk aktiva sumber alam yang tidak dapat diganti bila ia habis.

(8)

Lanjutan

Depresiasi memiliki ciri:

1.

Merupakan pengakuan atas berkurangnya manfaat potensial dari aktiva tetap.

2.

Merupakan alokasi harga perolehan aktiva tetap yang dialokasikan ke produk jadi dengan tiadanya bagian aktiva tetap (secara fisik) yang membentuk produk jadi tersebut.

3.

Menyangkut aktiva tetap yang pada umumnya dapat diganti bila habis umur pemakaiannya.

(9)

Aktiva Tetap Tak Berwujud (ATTB )

Kriteria Aktiva Tetap Tak Berwujud:

1.

Immateriality

2.

Interdependence

3.

Nontransferability

(10)

Kriteria Aktiva Tetap Tak Berwujud

Penggolongan Aktiva Tetap Tak Berwujud:

1.

Tipe A: Yakni aktiva tetap tak berwujud yang adanya (umurnya) dibatasi oleh undang-undang, peraturan, perjanjian atau oleh sifat aktiva itu sendiri.

2.

Tipe B: Yakni aktiva tetap tak berwujud yang tidak terbatas waktunya.  

3.

Tipe C:Yakni kelebihan nilai investasi dalam saham untuk perusahaan induk pada perusahaan anak di atas nilai kepentingannya pada kekayaan bersih di perusahaan anak.

(11)

Akuntansi Aktiva Tetap Tak Berwujud

Pencatatan ATTB:

1.

Harga Perolehan: Harga perolehan dari suatu aktiva tetap tak berwujud tidak terlepas dari cara perolehannya

2.

Alokasi Harga Perolehan (Amortisasi): harus dialokasikan harga perolehannya terutama yang umurnya terbatas.

3.

Pemberhentian Aktiva Tetap Tak Berwujud : Aktiva tetap tak berwujud diberhentikan, antara lain melalui transaksi: Penjualan, Penukaran, Penghapusan karena sebab-sebab tertentu.

(12)

Macam Aktiva Tetap Tak Berwujud

Tipe-tipe ATTB:

1.

Aktiva Tetap Tak Berwujud Tipe A (Terbatas Umurnya): Hak paten, Hak cipta (copy right), Lisensi atau konsensi, Hak monopoli (franchise).

2.

Aktiva Tetap Tak Berwujud Tipe B (Tidak Terbatas Umurnya): Hak merek dan nama dagang, Ramuan dan proses rahasia (secret process and formula), Goodwill

(13)

Penyajian Aktiva Tetap Tak Berwujud Dineraca

Dalam penyajiannya Aktiva tetap tak berwujud harus dicantumkan di neraca secara terpisah menurut penggolongan aktiva tak berwujud, yaitu yang umurnya terbatas dan yang tidak terbatas.

Referensi

Dokumen terkait

11 Mahasiswa mampu menjelaskan teori terkait: Karakterisitk aktiva tetap tidak berwujud, jenis aktiva tetap tidak berwujud yang dapat diidentifikasi secara

Pembahasan dibagi dalam empat belas pokok bahasan, meliputi konsep dasar akuntansi pajak, laporan keuangan fiskal, aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tak berwujud, investasi

>> Kas  >> Piutang  >> Wesel .

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa aktiva tetap berwujud adalah aktiva tetap yang dimiliki bentuk fisik, yang digunakan untuk

- Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) : ada di laporan keuangan neraca bagian aktiva.

Untuk hal tersebut maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tetap yang dicantumkan didalam neraca dengan aktiva tetap yang bersangkutan di dalam buku besar dan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007 : 16.2) pengertian aktiva tetap adalah asset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Data Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan berwujud dalam siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu