PENDAHULUAN
Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) efektif terhadap kemampuan berhitung Deret Aritmetika.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Definisi Operasional
Kemampuan berhitung yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam berhitung atau mengoperasikan materi barisan aritmetika.
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Teori
- Model Pembelajaran TGT
- Kemampuan Menghitung
- Efektivitas
- Indikator Efektivitas
Definisi tersebut memberikan penjelasan bahwa pada dasarnya model pembelajaran kooperatif tipe TGT hampir sama dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, baik dalam membentuk kelompok maupun pemberian kuis/tes. Hanya saja, bentuk penyajian kuis yang disajikan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbentuk turnamen (contest). Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT) adalah model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan yang melibatkan aktivitas semua siswa tanpa harus.
Kegiatan pembelajaran dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa belajar dengan lebih santai, sekaligus mendorong tanggung jawab, kerjasama, kompetisi yang sehat dan keterlibatan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe TGT meliputi dua tahapan yaitu kegiatan pra pembelajaran dan rincian kegiatan pembelajaran. Setiap pembelajaran kooperatif tipe TGT diawali dengan pemaparan materi oleh guru yang meliputi kegiatan: a) pembukaan, b) pengembangan, dan c) praktik terbimbing.
Pada kegiatan pendahuluan, guru mengingat kembali materi yang dipelajari pada beberapa pertemuan sebelumnya terkait soal-soal dalam turnamen, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan penjelasan tentang turnamen yang akan digunakan dalam pembelajaran, menginstruksikan siswa ke kelompok asal, menyampaikan aturan main. tentang permainan dan turnamen dalam model pembelajaran kooperatif TGT yang akan dilaksanakan, meminta siswa menyusun meja turnamen secara berurutan, dan menyampaikan penempatan siswa pada meja turnamen berdasarkan prestasi akademiknya. Indikator keefektifan dalam penelitian ini adalah ketuntasan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dikatakan tuntas apabila minimal 75% dari jumlah siswa mencapai skor 65 dalam peningkatan hasil belajar.
Kerangka Berpikir
Keefektifan model pembelajaran merupakan ukuran yang berkaitan dengan tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran dalam proses pembelajaran. Slavin dalam Ria Nurmala Dewi menyatakan bahwa model pembelajaran TGT memiliki beberapa ciri yaitu; (1) presentasi kelas dimulai dengan penyampaian materi pembelajaran oleh guru, (2) pembagian kelompok (tim) heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa, (3) permainan (games) dan pertandingan (turnamen) berdasarkan aturan turnamen yang telah ditentukan , serta penghargaan kelompok (pengakuan tim). Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT memiliki beberapa keistimewaan yaitu presentasi kelas, pengelompokan siswa, permainan dan turnamen serta pemberian penghargaan kelompok. terlibat dalam membangun pengetahuan dengan cara berdiskusi dengan teman-temannya, sehingga materi yang disampaikan akan tertanam lebih dalam.
Hal ini seharusnya mendorong siswa untuk lebih cepat memahami konsep matematika, meningkatkan kemampuan berhitung, lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan hal tersebut dihipotesiskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan keterampilan. 26 Ria Nurmala Dewi, “Penerapan Model Pembelajaran Team Tournament Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika VASDN Kelas 10 Metro Timur”.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Waktu dan Tempat Penelitian
Variabel Penelitian
Desain Penelitian
Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa model pembelajaran TGT (Team Games Tournament) efektif terhadap kemampuan menghitung deret aritmetika. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) efektif untuk kemampuan menghitung deret aritmatika. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu “Menentukan n suku pertama deret dan menentukan rumus deret”.
Pemahaman anak tentang cara mencari konsep jumlah n suku pertama deret aritmatika dan rumus deret aritmatika dapat membantu kita menyelesaikan soal-soal sederhana dalam. Anak-anak, untuk mengetahui konsep jumlah n suku pertama deret aritmetika dan menjelaskan rumus deret aritmatika, kita perlu memahami konsep dasar penjumlahan barisan aritmetika. Menyajikan dan menyelesaikan soal-soal sederhana yang berkaitan dengan deret aritmetika dalam kehidupan sehari-hari.
Guru mengulang materi Deret Aritmetika, menunjukkan konsep dasar penjumlahan deret aritmetika, menemukan konsep jumlah n suku pertama deret aritmatika, menjelaskan rumus deret aritmatika, dan menyelesaikan soal sederhana yang berkaitan dengan aritmatika seri.
Instrumen Penelitian/Alat Bahan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yaitu kemampuan menghitung deret hitung. Format tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes deskriptif. Pada penelitian ini digunakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa yang hasilnya terdiri dari 5 soal esai sebagai post-test yang akan diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir sesi dengan skor total 100. Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes dari penelitian sebelumnya yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Rangkaian pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Lembar observasi ini memuat komponen-komponen yang akan diamati dalam langkah-langkah pembelajaran guru sesuai dengan yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Data-data tersebut merupakan data pendukung untuk memberikan gambaran atau memastikan bahwa peneliti benar-benar menerapkan pembelajaran yang isinya berupa checklist ( ) terhadap langkah-langkah KBM yang tertuang dalam RPP.
Teknik Analisis Data
Guru membahas materi barisan aritmatika dengan menunjukkan konsep dasar penjumlahan barisan aritmatika, menemukan konsep jumlah n suku pertama barisan aritmatika, menjelaskan rumus barisan aritmatika, dan soal-soal sederhana tentang barisan aritmetika dengan bentuk umum Sn = {2a + (n-1)b }.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Validitas Instrumen
Reliabilitas Instrumen
Data Hasil Penelitian
Data Observasi
Data Hasil Tes
Uji Normalitas
Guru memberikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu menemukan konsep barisan aritmatika n suku pertama dan menemukan rumus barisan aritmetika. Melalui rangkuman siswa mengingat kembali materi yang dipelajari sebelumnya yaitu menemukan konsep jumlah n suku pertama barisan aritmatika dan menjelaskan rumus barisan aritmetika.
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
Uji Efektivitas
Pembahasan
Penutup Penutup Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang materi dengan menemukan konsep jumlah n suku pertama deret aritmetika dan rumus deret aritmatika seperti ;. Pemahaman anak terhadap rumus Deret Aritmetika dapat membantu kita menyelesaikan soal-soal sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah , tentukan suku ke 5 deret tersebut.
PENUTUP
Saran