• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas pembelajaran matematika melalui metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "efektivitas pembelajaran matematika melalui metode"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: ‘Apakah pembelajaran matematika dengan metode Discovery Learning efektif diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bontonompo?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi sekolah: sebagai informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukan untuk mencapai pola pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran. Bagi penulis : memberikan gambaran kepada peneliti sebagai calon guru tentang situasi belajar siswa di sekolah, sehingga dapat dijadikan sebagai pengembangan ide dengan maksud untuk memperbaiki proses pembelajaran.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Pengertian Efektivitas

Begitu pula dalam pembelajaran, efektivitas tidak hanya dilihat dari tingkat keberhasilan siswa dalam memperoleh konsep yang ditunjukkan oleh hasil belajar, tetapi juga dilihat dari respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diikuti. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menggunakan metode Discovery Learning. Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Respon siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respon siswa terhadap proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan.

Efektivitas Pembelajaran

Metode pembelajaran yang baik dan efektif membuat siswa memberikan respon positif setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data respon siswa adalah dengan menyebarkan angket kepada siswa setelah pertemuan terakhir untuk diisi sesuai petunjuk yang diberikan. Respon siswa terhadap pembelajaran dikatakan positif apabila siswa yang memberikan respon senang sebesar 75%.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran Matematika

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses kegiatan yang berkesinambungan dalam rangka perubahan konstruktif tingkah laku peserta didik, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru berperan sebagai pemimpin proses belajar mengajar, berperan sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, mengembangkan materi pembelajaran dengan baik, meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus dicapai. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran matematika pada hakikatnya adalah suatu proses belajar mengajar yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai siswa ditinjau dari logika baik bentuk, susunan, besaran maupun konsep-konsep yang saling berhubungan dalam jumlah besar, yaitu konsep-konsep yang dihasilkan dalam situasi nyata. , sehingga terjadi perubahan pemahaman perilaku.

Metode

Matematika menurut James dalam kamus matematikanya (Hasratuddin adalah ilmu logika tentang bentuk, urutan, besaran dan konsep-konsep lain yang berkaitan dalam bilangan besar yang terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. Menurut Prastowo (metode Dewi adalah prosedur atau rangkaian cara sistematis untuk menggali kebenaran ilmiah Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Suprihatiningrum) mengatakan bahwa metode adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan suatu acuan berupa suatu pola yang memudahkan seseorang dalam mencapai tujuannya.

Metode Discovery Learning

Menurut Saefuddin dan Berdiati, pembelajaran penemuan adalah teori pembelajaran yang diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan pelajaran dalam bentuk akhirnya, melainkan melalui proses penemuan. Demikian pula menurut Kurniasih (Puspaningtias) mengatakan bahwa pembelajaran penemuan adalah suatu proses pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan dalam bentuk akhirnya, tetapi siswa diharapkan melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mengorganisasikan materi. dan menarik kesimpulan Hanafiah dan Suhana (Rahmalia Discovery Learning adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis sehingga mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya sendiri sebagai bentuk perubahan perilaku.

Harapan kami dengan penggunaan metode Discovery Learning dalam pembelajaran dapat memperbaiki pola pengajaran yang selama ini hanya menghafal fakta (rumus) dan tidak memberikan pemahaman terhadap konsep atau prinsip materi pembelajaran.

Penelitian Relevan

Azmi 2016, dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa setelah diterapkan metode Discovery Learning pada kelas VIII H SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo pada tahun ajaran, aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 59,37% pada akhir siklus I. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran penemuan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII H di SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo. Wahjudi 2015, Dari penelitian terdahulu terdapat pernyataan mengenai keefektifan metode Discovery Learning yaitu Wahjudi 2015, dimana hasil penelitian menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah penerapan metode Discovery Learning di kelas IX SMP Negeri 1 Kalianget, rata-rata peningkatan hasil belajar siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kalianget sebesar 85,32% menjadi 98,61%.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel

Respon siswa merupakan reaksi siswa terhadap penerapan metode pembelajaran Discovery Learning matematika pada siswa. Subyek penelitiannya adalah hasil belajar matematika, aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dan reaksi siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode Discovery Learning pada siswa kelas VIII. kelas di SMP Negeri 3 Bontonompo. Deskripsi hasil belajar matematika menurut metode Discovery learning siswa kelas VIII. kelas di SMP Negeri 3 Bontonompo.

Uji hipotesis dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui efektif tidaknya pembelajaran matematika melalui metode Discovery Learning pada siswa VIII. kelas di SMP Negeri 3 Bontonompo. Hasil analisis data hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran matematika dengan metode Discovery Learning menunjukkan bahwa tidak ada 0 siswa yang tidak memenuhi kriteria kesempurnaan minimal (KKM) pada kelas VIII1 SMP Negeri 3 Bontonompo. Dengan kata lain hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan metode penemuan berada pada kategori tinggi.

Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode Discovery Learning pada siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui metode Discovery Learning efektif diterapkan pada siswa di kelas. VIII dari SMP Negeri 3 Bontonompo. Hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui metode Discovery Learning pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bontonompo, dari 31 siswa yang dijadikan sampel penelitian terdapat 0 atau 100% siswa yang memperoleh nilai KKM dengan kategori tinggi .

Keefektifan Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pallangga Kab. Penggunaan Discovery Learning dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-1 SMP Negeri 1 Kalianget.

Tabel 3.2 Teknik Kategorisasi Standar berdasarkan Ketetapan Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan
Tabel 3.2 Teknik Kategorisasi Standar berdasarkan Ketetapan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Defenisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Menurut Trianto, tes hasil belajar adalah soal tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes Hasil Belajar Matematika merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan belajar matematika siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) materi yang diajarkan. Lembar Observasi Aktivitas Siswa merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode Discovery Learning.

Angket Respon Siswa merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika pada pembelajaran Discovery Learning. Angket respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa tentang minat, perasaan senang dan kekinian, serta kemudahan pemahaman terhadap komponen-komponen (bahan/isi pelajaran, format materi pembelajaran, gambar, kegiatan dalam LKS, suasana belajar). . , dan metode pengajaran serta pendekatan pembelajaran yang digunakan guru). Angket untuk siswa diterima siswa setelah selesai seluruh kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan angket untuk siswa (Trianto: 242).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Analisis Statistik Inferensial

Setelah mengkonversi rata-rata skor hasil belajar siswa sebesar 35,74 ke dalam lima kategori di atas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3 Bontonompo sebelum diajar menggunakan metode pembelajaran discovering tergolong sangat rendah . Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3 Bontonompo setelah dilakukan proses pembelajaran dengan metode Discovery Learning adalah 86,77, dibandingkan dengan skor ideal siswa yang mungkin sebesar 100 dengan standar deviasi 8,119. Setelah mengkonversikan rata-rata skor hasil belajar siswa sebesar 86,77 ke dalam lima kategori di atas, maka rata-rata skor hasil belajar matematika kelas VIII1 SMP Negeri 3 Bontonompo setelah diajar menggunakan metode Discovery Learning berada pada kategori tinggi. kategori.

Apabila Tabel 4.8 kita kaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika kelas VIII1 SMP Negeri 3 Bontonompo mencapai indikator ketuntasan hasil belajar klasikal setelah menggunakan metode Discovery Learning. Sumber: data olahan Lampiran Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan metode Discovery Learning seluruh sesi adalah positif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Discovery Learning mempunyai pengaruh yang baik dalam efektifitas pembelajaran matematika siswa VIII1. kelas di SMP Negeri 3 Bontonompo.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis data tes awal kemampuan siswa sebelum penerapan pembelajaran matematika melalui metode Discovery Learning menunjukkan bahwa dari 31 siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3 Bontonompo tidak ada yang memenuhi KKM dan masih tergolong dalam kategori sangat rendah. Oleh karena itu, hal-hal yang ditemukan pada BAB II bahwa metode Discovery Learning dikatakan efektif telah melihat dan melengkapi indikator efektivitas pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) Rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan metode Discovery Learning termasuk dalam kategori tinggi dengan rata-rata nilai sebesar 86,77 dan standar deviasi sebesar 8,119.

Jika dikaitkan dengan kriteria kesempurnaan belajar, 0 atau 100% siswa yang memenuhi kriteria kesempurnaan individu (2) Rata-rata persentase siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran sebesar 77%, (3) Rata-rata persentase siswa yang memberikan jawaban positif setelah melalui pembelajaran metode deteksi sebesar 98%. Dari penelitian sebelumnya ada yang menjelaskan keefektifan metode Discovery Learning yaitu Wahjudi 2015 dengan hasil penelitian menemukan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode Discovery Learning pada kelas IX SMP Negeri 1 Kalianget yaitu rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Kalianget adalah 85,32%. Dari hasil analisis inferensial terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui metode Discovery Learning memenuhi kriteria tuntas atau H0 ditolak dan H1 diterima dengan nilai P <  yaitu 0,000 < 0,05.

Disarankan bagi guru yang ingin menggunakan metode Discovery Learning dalam proses pembelajaran agar mempertimbangkan materi dan kondisi siswa agar dapat dilaksanakan secara efektif. Disarankan agar guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai sebelum menerapkan metode Discovery Learning di kelas. Efektivitas Penerapan Model Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik Terbuka dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep.

Efektivitas model Discovery learning dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII H SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. Efektivitas Metode Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kompetensi Belajar Analisis Karakteristik Komponen Elektronika Siswa Kelas X di SMK Negeri 2 Wonosari. Efektivitas Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Kompetensi Dasar Analisis Rangkaian Magnetik di SMK 1 Pundong.

Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Pada Mata Pelajaran Matematika Keliling Dan Luas Lingkaran Di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember.

diagram  dan
diagram dan

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.2 Teknik Kategorisasi Standar berdasarkan Ketetapan Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan
Tabel  3.3    Kategorisasi  Standar  Ketuntasan  Hasil  Belajar  Matematika  Siswa Kelas VIII  SMP Negeri 3 Bontonompo
Tabel  4.1  Statistik  Skor  Pretest  pada  Siswa  Kelas  VIII  SMP  Negeri  3  Bontonompo
+7

Referensi

Dokumen terkait

lincom computes point estimates, standard errors, t or z statistics, p-values, and confidence intervals for linear combinations of coefficients after any estimation