• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN PETANI LADA DI DESA MATANO KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EFISIENSI EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN PETANI LADA DI DESA MATANO KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

814 EFISIENSI EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN PETANI LADA DI DESA

MATANO KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR Resky Putri Ramadhani*), Asriyanti Syarif, Andi Rahayu Anwar, dan Nailah.

Corresponding author: reskyputri41@gmail.com

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

Abstrak

Kemampuan sektor pertanian memberikan kontribusi secara langsung terhadap efisiensi ekonomi, kesejahteraan rumah tangga petani dan tingkat pendapatan usahatani lada, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efisiensi ekonomi dan kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur. Dengan tujuan menganalisis efisiensi ekonomi dan pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan petani lada. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Sedangkan, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Pengambilan sampel pada penelitian ini seluruh petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur sebanyak 130 orang sehingga ditarik sampel 20% dari populasi dan diperoleh sebanyak 32 orang Teknik analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, efisiensi ekonomis dan kesejahateraan. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi ekonomi di Desa Matano nilainya lebih besar dari 1 maka, efisiensi ekonomi di Desa Matano belum efisien secara ekonomis sehingga untuk mencapai diperlukan penambahan faktor faktor produksi seperti luas lahan, pupuk dan obat – obatan sedangkan penggunaan faktor produksi bibit yang nilainya sama dengan 1 maka, alaokasi penggunaannya sudah efisien secara ekonomis.

Analisis pendapatan di Desa Matano dengan rata – rata sebesar Rp 45.822.836/ha dengan penerimaan sebesar Rp 60.256.250/ha dan total biaya dengan rata – rata sebesar Rp 14.433.414/ha. Kesejahteraan petani lada yang tediri dari enam indicator kesejahateraan yaitu pendapatan, pengeluaran, pendidikan, keadaan tempat tinggal, status kepemilikan rumah dan fasilitas tempat tinggal, pada enam indikator tersebut memiliki rata – rata skor sebesar 76,9 yang artinya kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur dapat dikatakan sejahtera.

Kata Kunci: Efieinsi Ekonomi, Kesejahteraan, Pendapatan Usahatani lada

(2)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

815 ECONOMIC EFFICIENCY AND WELFARE OF PEPPER FARMER IN MATANO

VILLAGE NUHA SUB DISTRICT, EAST LUWU DISTRICT

Abstract

The ability of the agricultural sector to contribute directly to economic efficiency, the welfare of farmer households and the income level of pepper farming, therefore the authors are interested in conducting research on the economic efficiency and welfare of pepper farmers in Matano Village, Nuha District, East Luwu Regency. With the aim of analyzing economic efficiency and the influence of income on the welfare of pepper farmers. The type of data used is quantitative data. Meanwhile, the sampling technique used is simple random sampling. Sampling in this study was all pepper farmers in Matano Village, Nuha District, East Luwu Regency, as many as 130 people, so that a sample of 20% of the population was drawn and 32 people were obtained. The analysis technique used is income analysis, economic efficiency and welfare. The results of the study show that economic efficiency in Matano Village is greater than 1, so economic efficiency in Matano Village is not yet economically efficient so that to achieve this, it is necessary to add factors of production such as land area, fertilizers and medicines while using seed production factors with the same value. with 1 then, the allocation of its use is economically efficient. Analysis of income in Matano Village with an average of IDR 45,822,836/ha with revenues of IDR 60,256,250/ha and total costs with an average of IDR 14,433,414/ha. The welfare of pepper farmers which consists of six welfare indicators, namely income, expenses, education, living conditions, home ownership status and residential facilities, the six indicators have an average score of 76.9 which means the welfare of pepper farmers in Matano Village, District Nuha East Luwu Regency can be said to be prosperous.

Keywords: economic efficiency, welfare, pepper farming income

PENDAHULUAN

Sektor perkebunan memberikan sumbangan yang besar bagi perekonomian di Indonesia. Salah satu tanaman perkebunan yang hasilnya dapat meningkat adalah komoditi lada. Lada merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai bumbu masakan.

Pembangunan ekonomi dalam sektor pertanian merupakan suatu bagian dalam pembangunan nasional yang dilaksanakan secara terus menerus, terarah, bertahan dan terencana untuk memajukan masyarakat adil dan makmur. Pembangunan pertanian bukan hanya proses usaha peningkatan produksi, tetapi juga meliputi pendapatan serta taraf hidup bagi petani. Oleh karena itu, untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan usaha pertanian dengan memperhatikan efisiensi ekonomi dan kesejahteraan bagi petani lada (Sheila, 2018).

Peningkatan produksi pada peningkatan pendapatan usahatani dapat membentuk keluarga yang sejahtera dan mampu hidup layak, untuk meningkatkan hidup petani perlu dilakukan peningkatan sarana produksi, produktivitas, tenaga kerja, dan modal dalam meningkatkan produksi pertanian. Besarnya peranan pertanian menunjukan besarnya tingkat kesejahteraan petani (Santikajaya,2012). Oleh karena itu, sektor pertanian memberikan

(3)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

816 kontribusi secara langsung terhadap kesejahteraan rumah tangga petani dan tingkat pendapatan usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi ekonomi dan pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.

Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Maret 2023. Pengambilan sampel pada penelitian ini seluruh petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur sebanyak 130 orang sehingga ditarik sampel 20% dari populasi dan diperoleh sebanyak 32 orang. Perhitungan efisiensi ekonomi menggunakan persamaan sebagai berikut(Ekowati,et al, 2014):

EE = dimana :

EE : Efisiensi Ekonomi

NMP : Nilai Produktivitas Marjinal BKM : Biaya Korbanan Marjinal

Perhitungan analisis pendapatan (Soekartawi,1995) Pd = TR – TC

Penerimaan TR = Q.P Biaya

Menurut Rahardja (2010) biaya produksi jangka pendek dapat dibedakan menjadi 3 yaitu biaya Variabel (variable cost), biaya tetap (fixed cost) dan biaya total (total cost). adapun rumus untuk menentukan biaya total sebagai berikut:

TC = TFC+TVC, dimana:

Pd : pendapatan petani lada TR : penerimaan petani lada (Rp) TC : total biaya produksi lada (Rp) Q : Produksi (Rp/Kg)

P : Harga (Kg) TFC : Total Biaya Tetap TVC : Total Biaya Variabel

Kesejahteraan Petani

Perhitungan kesejahteraan petani lada menggunakan instrument yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Adapun pengukuran skala liker sebagai berikut (Sugiyono,2012):

1. Tinggi = 3 2. Sedang = 2 3. Rendah = 1

Untuk mengetahui skor ideal atau skor tertinggi semua responden diasumsikan memilih jawaban yang telah ditentukan. Adapun perhitungan kriteria dari keseluruhan responden menggunakan rumus sebagai berikut :

(4)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

817 P= x 100%, dimana :

P : presentase

F : frekuensi dari setiap jawaban angket N : jumlah skor tertinggi

100 : bilangan tetap

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pendapatan Usahatani Lada

Pendapatan Usahatani Lada diperoleh dari selisih antara penerimaan dan total biaya usahatani lada selama melakukan usahatani lada. Adapun pendapatan usaha tani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata – Rata Pendapatan Usahatani Lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur

No Urian Nilai

1. Penerimaan (TR=P.Q)

a. Produksi (Kg) 31.100

b. Harga (Rp) 62.000

Jumlah Penerimaan 1.928.200.000

Rata – Rata 60.256.250

Rata – Rata/Ha 54.778.409

2. Biaya Tetap

a. Penyusutan alat 2.524.251

b. Pajak 2.304.000

Jumlah biaya tetap 4.828.251

Rata – Rata 150.883

3. Biaya tidak tetap (Variabel)

a. Biaya pupuk 177.960.000

b. Biaya obat – obatan 15.446.000

c. Biaya tenaga kerja 168.510.000

d. Biaya bibit 95.125.000

Jumlah Biaya tidak tetap (Variabel) 457.041.000

Rata – Rata 14.282.531

Rata – Rata/Ha 12.984.119

4. Total Biaya (TC=FC+VC)

a. Biaya Tetap 4.828.251

b. Biaya Variabel 457.041.000

Jumlah Total Biaya 461.869.251

Rata – rata 14.433.414

Rata – Rata/Ha 13.121.285

(5)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

818 5. Pendapatan (Pd = TR - TC)

a. Total Penerimaan 1.928.200.000

b. Total Biaya 461.869.251

Jumlah Pendapatan 1.466.330.749

Rata – Rata 45.822.836

Rata – Rata/Ha 41.657.124

Sumber : Data Primer diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil jumlah dan rata – rata pendapatan petani pada usahatani lada yang diperoleh petani responden dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 1.928.200 dan jumlah biaya total pada usahatani lada sebesar Rp 461.869.251 sedangkan pendapatan usahatani lada dengan menggunakan rumus Pd= TR-TC sehingga diperoleh jumlah pendapatan sebesar Rp 1.466.330.749 dengan rata – rata sebesar Rp 41.657.124/ha.

Analisis Efisiensi Ekonomi

Efisiensi pada penggunaan input sangat penting dan sangat mempengaruhi hasil produksi dan keuntungannya. Usaha dapat dikatakan Efisiensi apabila perbandingan nilai produk marginal dengan harga masing – masing faktor produksi sama dengan satu. Adapun perhitungan efisiensi ekonomi pada Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan efisiensi ekonomi usahatani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur

Sumber : Data Primer diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 2 menunjukan hasil perhitungan efisiensi ekonomi nilai NPMxi/BKM untuk variabel luas lahan yang memiliki rata – rata input sebesar 1,1 dengan nilai NPMxi sebesar 51.768.441 dibagi dengan nilai BKM sebesar 12.983.893 maka hasil dari NPMxi/

BKM adalah 3,98 yang artinya nilai tersebut lebih dari satu maka penggunaanya belum efisien secara ekonomis untuk mencapai efisiensi ekonomi penggunaannya masih bisa ditambah. Dan untuk variabel bibit memiliki rata – rata input 595, dengan nilai NPMxi 4.836.206 dibagi dengan nilai BKM sebesar 2.702.415 maka hasil dari NPMxi/BKM adalah 1,79 yang artinya nilai dari perhitungan NPMxi/BKM sudah efisien secara ekonomis yang berarti alokasi penggunaan bibit sudah mencapai efisiensi tertinggi. Nilai NPMxi/BKM untuk varibel pupuk yang memiliki rata – rata input sebesar 88 dengan NPM 422.605.343 dengan nilai BKM sebesar 5.055.455 maka nilai dari NPMxi/BKM adalah 83,59 yang artinya nilai tersebut lebih dari satu maka penggunannya belum efisien sehingga untuk mencapai tingkat efisiensi ekonomi penggunaannya masih bisa ditambah, begitupula nilai variabel obat – obatan yang memiliki rata – rata input sebesar 5 dengan nilai NPMxi

(6)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

819 16.064.655 dengan nilai BKM sebesar 438.807 maka nilai dari NPMxi/BKM adalah 36,60 yang artinya nilai dari NPMxi/BKM variabel obat – obatan yang berarti penggunaannya belum efisien, sehingga untuk mencapai efisiensi ekonomis penggunaannya masih perlu ditambah.

Hasil yang didapatkan selama di Lapangan analisis efisiensi usahatani lada di Desa Matano penggunaan faktor produksi (luas lahan, pupuk, obat – obatan) lebih besar dari satu sehingga penggunaan faktor produksi perlu di tambah dan dapat dikategorikan belum efisien secara ekonomis dan penggunaan faktor produksi (bibit) sudah efisiensi secara ekonomis dan alokasi penggunaanya sudah mencapai efisien tertinggi.

Kesejahteraan Petani

Kesejahteran petani adalah kesejahteraan yang dianalisis menggunakan enam ind ikator. Pada penelitian ini indikator kesejahteraan petani berdasarkan indikator kriteria Badan Pusat Statistika (2015) yaitu pendapatan, pengeluaran, pendidikan, keadaan tempat tinggal, status kepemilikan rumah, dan fasilitas tempat tinggal. Adapun kriteria kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.

Tabel 3. Kriteria kesejahteraan petani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur

No Pernyataan Skor Kategori

1. Pendapatan 83,3 Tinggi

2. Pengeluaran 85,4 Tinggi

3. Pendidikan 62,5 Sedang

4. Keadaan Tempat Tinggal 74,0 Tinggi

5. Status Kepemilikan Rumah 78,1 Tinggi

6. Fasilitas Tempat Tinggal 78,1 Tinggi

Rata – Rata 76,9 Tinggi

Sumber: Data Primer diolah,2023

Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa kriteria kesejahteran petani di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur terbilang kategori kesejahteraan yang tinggi karena indikator kesejahteraan pendapatan dengan skor 83,3 dengan kategori tinggi, dan pengeluaran dengan skor 85, 4 dengan terbilang kategori tinggi, serta indikator pendidikan dengan skor 62,5 dengan kategori sedang, dan kedaan tempat tinggal dengan skor 74,0 dengan kategori tinggi, untuk indikator status kepemilikan rumah dengan skor 78,1 dengan kategori terbilang tinggi, dan terakhir adalah indikator fasilitas tempat tinggal dengan skor 78,1 dengan kategori terbilang tinggi, sehingga diperolah rata – rata dari indikator kesejahteraan dengan skor 76,9 dengan kategori tinggi. Oleh karena itu, kesejahteraan petani di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur dapat di katakan sejahtera.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Efisiensi ekonomi di Desa Matano terdapat empat variabel yaitu luas lahan, pupuk, obat – obatan dan bibit. Efisiensi ekonomis pada tiga variabel ( Luas Lahan, Pupuk, obat – obatan) penggunanannya belum efisien sehingga untuk mencapai efisiensi ekonomi

(7)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

820 penggunanannya masih bisa ditambah sedangkan variabel bibit alokasi penggunaanya sudah mencapai efisiensi tertinggi.

2. Pendapatan di Desa Matano sangat berpengaruh pada kesejahteraan petani karena pendapatan termasuk pada indikator kesejahteraan. Jumlah pendapatan di Desa Matano sebesar pendapatan sebesar Rp 1.466.330.749 dengan rata – rata sebesar Rp 41.657.124/ha. Kesejahteraan petani di Desa Matano dengan rata – rata skor 76,9 sehingga terbilang dengan kategori yang tinggi. Oleh karena itu, kesejahteraan petani di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur dapat di katakan sejahtera.

Saran

1. Perlunya perbaikan sarana dan prasarana untuk mendorong petani dalam mengembangkan usahatani lada di Desa Matano Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur.

2. Bagi petani, sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan input produksi (pupuk dan obat-obatan) agar dapat meningkatakan produksi dan kualitas lada untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

DAFTAR PUSTAKA

Awidya Santikajaya. 2012. Indonesia’s Rise : Seeking Regional AndGlobal Roles.

Bulletin Of Indonesian Ekonomic. Studies, 51 (3), Pp:482-484.

Asminar, Denny Kurnia,Fikrian. 2021. Kesejahteraan Petani Karet Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo Studio Pada Desa Senamat Dan Desa Bukit Telago Kecamatan Pelepat.573- Artikel Test 2021.

Boediono. 1984. Seri Pengantar Ilmu Ekonomi No. 1, Edisi kedua BPFE.Yogyakarta Ekowati, T., D. Sumarjono, H. Setiyawan, dan E. Prasetayo. 2014. Buku Ajar Usahatanni.

UPT Undip Press, Semarang.

Fajar Sugiono, Dkk. 2021. Penilaian Efisiensi Ekonomi Dalam Penyusunan Langkah Strategis Terhadap Regulasi. Jurnal Rechts Vinding Media Pembinaan Hukum Nasional Vol 10 No 3.

Muchjidin Rachmat. 2013. Nilai Tukar Petani: Konsep, Pengukuran Dan Relevansinya Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol 31 No 2, Desember 2013.

Nurhaini, Irmayani, Yusriadi. 2021. Analisis Pendapatan Petani Lada Di Desa Sanglepongan Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol 21 no 2.

Rahardja, D. 2010. Pengantar ilmu bisnis. UD. Surabaya. UD. Mapan

Sheila Ardilla Yughi. 2018. Analisis Tingkat Efisiensi Ekonomi Dan Kesejahteraan Usahatani Kangkung Darat Dan Air Di Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas. E- Jurnal Akbar Juara: 3(4): 22-37

Sugiyono, (2012) Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Edisi 3, Bandung: Alfabeta, 2017.

(8)

p-ISSN : 2580-6165 e-ISSN : 2597-8632

821 Sriyono,Dkk. 2007. Efisiensi Ekonomi Usahatani Padi Pada Dua Tipologi Lahan YangBerbeda Di Provensi Bengkulu Dan Faktor –Faktor Determinannya. E – Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus No. 2 Hlm 155- 163.

Soca. 2005. Keragaan Agribisnis Komoditas Lada. Edisi Februari. Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Bali

Yarlina Yacoub Dan Mutiaradina. 2020. Analisis Kesejahteraan Petani Dan Kemiskinan Perdesaan Di Indonesia. Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan. Isbn:978- 602-53460-5-7

Yudha, Pranata, 2012 pengaruh pertumbuhan Ekonomi, upah minimum, tingkat penangguran terbuka dan inflasi terhadap kemiskinana di Indonesia tahun 2009-2011. Jurnal Ekonomi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

52.960.000/ha diperoleh pendapatan sebesar Rp 17.038.077/LLG atau Rp 34.076.154/ha; (2) Efisiensi penggunaan input pada usahatani kubis di Kecamatan Sembalun Kabupaten

1) Hasil usaha adalah seluruh hasil usaha milik Desa yang dikelola secara terpisah berdasarkan, Peraturan Desa berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Luwu

Untuk mengetahui penilaian pada pengukuran peran penyuluh di Desa Lada Mandala Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, berdasarkan persepsi petani pada masing-masing peran penyuluh yaitu

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa total biaya rata-rata per hektar usahatani lada putih di Desa Kedarpan Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga yang

25.549.766,67 dalam satu kali panen dan adapun, Faktor internal yang mempengaruhi peningkatan pendapatan usahatani lada pada Desa Kadinge Kecematan Baraka yang

Berdasarkan hasil wawancara para petani di Desa Sumbang Kecamatan Curio potensi untuk pengembangan usahatani lada di Desa Sumbang sangat cocok untuk pengembangan usahatani

Bagi petani, sebagai bahan informasi bagi kelompok tani dalam produksi usahatani kelapa sawit di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur.. Bagi pemerintah dan instansi terkait, diharapkan

Tesis Muhammad Triono dengan Tema PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI PADA SISTEM PERTANIAN INTEGRASI TANAMAN-TERNAK SAPI DI DESA LERA, KECAMATAN WOTU, KABUPATEN LUWU