• Tidak ada hasil yang ditemukan

ekonomi digital terbaru umkm

N/A
N/A
Purwanto Manurung

Academic year: 2025

Membagikan "ekonomi digital terbaru umkm"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KPPM

Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa (KPPM) merupakan mata kuliah wajib di Universitas HKBP Nommensen terhitung sejak pelaksanaan kurikulum tahun 2009. Pada Program Studi Manajemen telah ditetapkan untuk menggunakan Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa (KPPM) sebagai mata kuliah wajib yang ditempatkan pada semester VI (Enam) dengan bobot 2 (dua) sks. Kegiatan KPPM ini dilaksanakan langsung oleh Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen (UHN). Pelaksanaan Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa (KPPM) oleh mahasiswa akan berada dibawah bimbingan dosen pembimbing yang dimana satu kelompok akan terdiri dari 5-6 mahasiswa yang akan dibimbing oleh seorang dosen pembimbing.

Mata kuliah KPPM ini juga sebagai salah satu langkah mahasiswa dalam mempersiapkan penulisan karya ilmiah (Skripsi). Sehingga melalui mata kuliah KPPM ini diharapkan adapun agar dapat lebih mempersiapkan serta mengerti dalam penulisan karya ilmiah (Skripsi) agar nantinya tidak mengalami kendala ketika menghadapi penulisan Skripsi, Mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dan tidak lagi merasa terbebani dengan adanya karya ilmiah (Skripsi).

Dalam perusahaan dibutuhkan kebijakan harga yang berguna untuk menentukan harga yang sesuai dengan jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dan untuk membantu perusahaan dalam bersaing dengan perusahaa lain yang sejenis.

Kebijakan Harga akan membantu perusahaan dalam mencapai target yang sudah direncanakan, khususnya pada perusahaan yang bergerak pada bidang jasa.

Bukan hanya untuk daya saing, melainkan untuk meningkatkan pengetahuan para pegawai, meningkatkan kinerja mereka dalam tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.

(2)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan tinjauan dengan judul “ Disiplin Kerja Serta Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PTPN III Medan“ .

1.2 Tujuan KPPM

Pelaksanaan KPPM oleh mahasiswa bertujuan untuk :

1 Mendapatkan pengalaman nyata bagaimana rasanya berada di lingkungan perusahaan/instansi serta berusaha memahami berbagai situasi perusahaan/instansi di bidang manajemen yang sedang diamati.

2 Mempersiapkan diri dalam melangkah ke penulisan karya ilmiah (Skripsi).

3 Untuk membangun dan meningkatkan kadar soft skill mahasiswa dalam bentuk kemampuan memahami masalah, cara berkomunikasi dalam kelompok, menyimak pendapat orang lain, serta memberikan pendapat/argumentasi.

1.3 Manfaat KPPM

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari dilakukannya KPPM : 1.3.1 Bagi Mahasiswa

a. Merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mempraktikkan langsung ilmu yang diperoleh selama duduk di bangku kuliah.

b. Merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengetahui iklim dunia kerja secara langsung.

c. Merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengetahui bagaimana keadaan dan kondisi dari perusahaan.

(3)

1.3.2 Perusahaan / Instansi

a. Menjalin hubungan yang baik antara PTPN III Medan yang terkait dengan Universitas HKBP Nommensen khususnya Program Studi Manajemen.

b. PTPN III Medan memperoleh masukan dari mahasiswa yang menerapkan pengetahuan yang dimiliki serta terciptanya kerjasama yang baik antara mahasiswa yang melaksanakan KPPM dengan Perusahaan/instansi terkait.

1.3.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti dapat bermanfaat sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan mata kuliah KPPM.

1.4 Bidang Tugas dan Ruang Lingkup KPPM

Pelaksanaan KPPM ini, bidang yang saya pilih adalah “ Disiplin Kerja dan Semangat Kerja” yaitu “Pengaruh Disiplin Kerja dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PTPN III Medan.’’

Ruang lingkup Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa (KPPM) adalah PTPN III Medan. Adapun ruang lingkup yang akan saya teliti dalam KPPM ini yaitu pada internal perusahaan. Dimana saya akan mengambil informasi tentang bagaimana Disiplin Kerja dan Semangat Kerja yang dibuat oleh PTPN III Medan.

1.5 Metode Pengumpulan Data Dan Informasi

Metode pengumuman data dan informasi yang digunakan adalah : 1.5.1 Observasi

Observasi yaitu metode dengan cara meninjau langsung ke kantor untuk memperoleh data yang sebenarnya.

1.5.2 Studi kepustakaan

(4)

Metode kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari, mengutip pendapat dari berbagai sumber buku seperti, buku internet, skripsi, jurnal atau laporan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan di teliti.

Informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh masukan yang berhubungan dengan bidang yang saya teliti sebagai bahan penulisan laporan KPPM.

1.6 Rencana Kegiatan

1. Penyusunan jadwal bimbingan dan kunjungan ke perusahaan.

a. Mencari perusahaan tempat melakukan KPPM

b. Mengajukan surat pengantar dari Universitas HKBP Nommensen Medan.

c. Bimbingan dan konsultasi proposal KPPM d. Ijin penelitian dan pelaksanaan KPPM e. Pengumpulan data

f. Analisis data

g. Bimbingan dan konsultasi penyusunan laporan KPPM h. Penyusunan laporan KPPM

i. Penyerahan hasil laporan KPPM.

(5)

BAB II

SEJARAH DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan dan karet.

Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit (krenel) dan produk hilir karet.

Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Pada tahun 1968 PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT.Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN sub sektor, perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994 dimana 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT.Perkebunan III (Persero), PT.Perkebunan IV (Persero), PT.Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya kedalam manajemen PT.Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga

(6)

perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT.Perkebunan Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

2.2 Profil Hotel Lj Medan

Nama Instansi : PTPN III

Alamat :

Telepon : 081-1607-4200

Website : www.ljhotelgroup.com/

2.3 Visi dan Misi Hotel LJ Medan 2.3.1 Visi

Menjadi jaringan Hotel pilihan utama bagi Business dan Tourism Travellers di indonesia.

2.3.2 Misi

Memberikan layanan jaringan hotel dan akomodasi yanng menjangkau semua lapisan masyarakat tanpa mengesampingkan sisi kenyamanan, prestise, dan value for money.

2.4 Letak Geografis

LJ Hotel Medan ini bertempat di pusat kota di bagian utara pusat bisnis sepanjang jalan Jl. Perintis Kemerdekaan No.17A di jantung kota Medan. Hotel ini terletak kurang dari satu kilometer dari Lapangan Merdeka dan Balai Kota dan lebih kurang 40 kilometer dari Bandara International Kualanamu. LJ Hotel Medan

(7)

menyediakan 73 kamar tamu pilihan yang nyaman, kamar tidur yang luas, merupakan kemewahan hotel yang mendalam dan akrab. Kamar tamu dan suite yang berukuran 45 meter hingga 210 per segi yang merefleksikan gaya LJ Hotel.

2.5 Struktur Organisasi Hotel Lj Medan

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu- individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang terlah ditetapkan.

Struktur organisasi perusahaan meruapakan salah satu faktor penting yang mempengarui tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai/ staf tersebut.

Adapun bagan atau struktur organisasi Hotel Lj Medan sebagai berikut:

1. Owner Reprentative 2. Director Operational

3. Finance Controller Coorforate 4. General Manager

a. Secretary GM

b. Department Manager

1) Department Human Resources Manager terdiri dari:

a. Admin b. Driver

2) Department Sales and Marketing Manager terdiri dari:

a. Sales Executive b. Marketing Com 3) Department Front Office

(8)

a. Asst FO Manager b. FDA

c. GRO d. Driver

4) Department House Keeping a. Asst HK Manager b. Supervisor

c. Room Attendent d. PA Attendent

5) Department Kitchen CDP a. Cook

b. Steward

6) Department Food and Beverage a. Asst FB Manager

b. Captain

c. Waiter/Waiteres

7) Department Engineering Head a. Maintenence

b. Maintenence Engineer 8) Department Finance SPV

a. Cost Control b. Store Keeper c. Store Keeper

d. AP & General Cashier 2.6 Uraian Tugas Struktur Organisasi LJ Hotel

1. General Manager

a. Mengelola operasional harian perusahaan.

b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi, dan menganalisis semua aktivitas perusahaan.

c. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan dengan maksimal.

(9)

d. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif dan optimal.

e. Mengelola perusahaan sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan.

f. Bertanggung jawab atas publikasi atau periklanan Hotel.

g. Memperkenalkan Hotel dan fasilitasnya sekaligus melakukan kontrak kerjasama kepada calon pengguna jasa Hotel.

h. Menentukan target yang harus dicapai oleh setiap Departemen.

i. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Manager Lini.

2. Human Resources Department

a. Bertanggung jawab terhadap Administrasi Karyawan dan penandatanganan Kontrak Kerja.

b. Mengevaluasi Kinerja Kerja Karyawan, keterlambatan, ketidakhadiran, memberi peringatan serta Pemutusan Hubungan Kerja.

c. Menetapkan peraturan-peraturan kerja sesuai Standart Perusahaan, Kerapihan, Tata Cara Berpakaian, Kompensasi, Reward dan Keselamatan Kerja.

d. Melakukan perekrutan karyawan baru sesuai kebutuhan, Training, konsultasi dengan General Manager.

e. Mengambil alih tugas Hotel Manager jika sewaktu-waktu Hotel manager berhalangan.

f. Mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bawahannya.

3. Sales / Marketing Manager

a. Memperkenalkan Hotel dan fasilitasnya sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan.

(10)

b. Membuat Perencanaan, Target, Strategi dan memasarkan untuk meningkatkan hasil penjualan.

c. Bertanggung jawab terhadap persiapan dan berlangsungnya acara sesuai kontrak dengan pengguna jasa Hotel.

d. Mencapai penjualan yang ditargetkan.

e. Memberikan laporan kepada Hotel Manager tentang kontrak-kontrak baru dan kontrak kerjasama yang sudah selesai dilaksanakan oleh pengguna jasa Hotel.

f. Mengevaluasi dan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan bawahannya.

g. Meneliti, mengevaluasi dan menandatangani Laporan Penjualan Harian (Daily Sales Report)

h. Bertanggungjawab terhadap kendaraan perusahaan jika dipergunakan

4. Department Finance

a. Bertanggung jawab atas kelancaran Operasional Accounting yang menyangkut kegiatan proses pencatatan, penyusunan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan seluruh laporan, baik yang menyangkut aspek keuangan maupun operasional Perusahaan. Responsibility for operational accounting that relation of the activities b. Meneliti dan menandatangani Daily Income Summary

General Cashier Report.

c. Meneliti dan menandatangani Deposite Income.

d. Meneliti dan menandatangani Laporan Hasil Kutipan (Daily Collection Report) dan Account Receivable yang disetorkan ke Front Office.

e. Meneliti, melakukan tindaklanjut dan mengkoordinasikan atas penyelesaianOut Standing Balance of Accounts Receivable baik Guest Active (in the house) maupun City Ledger.

(11)

f. Meneliti, melakukan tindak lanjut dan mengkoordinasi atas penyelesaian Out Standing Balance of Account Payable (hutang rekan) dan Others Payable.Research,

g. Meneliti dan menandatangani Replacement & Consumption Operating Equipment & Correction untuk semua Account yang terjadi.

h. Menghitung dan meneliti serta mentransfer Gaji Karyawan.

i. Menghitung, menetapkan, membayar dan membuat laporan pajak tahunan yang berkaitan dengan transaksi operasional Hotel kepada instansi terkait.

5. Harian

a. Membimbing dan mengawasi agar pelaksanaan pembuatan Daily Income Summary General Cashier Report terlaksana sesuai dengan prosedur yang berlaku.

b. Membimbing dan mengawasi agar pelaksanaan Income ke Bank sesuai dengan ketentuan prosedur yang berlaku.

c. Membimbing dan mengawasi agar pelaksanaan Daily Sales Report, pencatatan Allowance Book sesuai prosedur yang berlaku.

6. Assistent FO Manager

a. Bertanggung jawab terhadap semua aktivitas di Front Office.

b. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan di sekitar Front Office.

c. Mengoptimalkan Accupancy Rate Hotel.

d. Menjual Kamar, Tugas ini antara lain : Bertanggung jawab menerima pemesanan kamar, melayani tamu yang tanpa pemesanan terlebih dahulu, pendaftaran dan penentuan kamar yang akan digunakan oleh tamu.

(12)

e. Memberikan informasi dengan pelayanan dan melayani tamu sesuai Visi dan Misi Perusahaan.

f. Bertanggung jawab mengkoordinasikan pelayanan tamu, sebagai penghubung antara bagian-bagian di Hotel, menangani berbagai masalah dan keluhan pelanggan (complain tamu).

g. Menyusun laporan status kamar dengan House Keeping.

h. Menyusun riwayat kunjungan tamu, melakukan pendataan untuk kunjungan akan datang dan menyelenggarakan arsip Kartu Riwayat Kunjungan Tamu.

i. Menangani Telephone Switch Board dan Telex.

j. Mengawasi dan bertanggung jawab setiap kegiatan anggotanya.

7. Assistent Food & Beverage Manager

a. Menetapkan menu, sistem penjualan, strategi penjualan, mengarahkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.

b. Menyusun anggaran FB Production Kitchen, F & B Service dan Stewarding.

c. Memonitor hasil inventaris fisik di bagian Kitchen, Restaurant dan Bar.

d. Bertanggung jawab atas persiapan dan pelaksanaan operasional berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Food

& Beverage Department.

e. Mengawasi dan mengarahkan kelancran pelayanan di Restaurant dan Bar, dan setiap prosedur harus dilakukan dengan benar.

f. Memeriksa Personnel Hygiene Grooming dan Sanitasi.

g. Mengkoordinir, mengawasi dan evaluasi pelaksanaan Clear Up.

h. Bertanggung jawab dan melakukan pembersihan arena kerja.

(13)

8. Engineering

a. Bertanggung jawab untuk menjaga peralatan-peralatan Hotel dan memperbaiki yang rusak..

b. Membuat laporan mengenai perbaikan atau pembaharun fasilitas dan peralatan Hotel.

c. Secara berkala melakukan pendataan, pengecekan, membersihkan dan melakukan perbaikan-perbaikan peralatan atau fasilitas yang rusak dan melaporkannya kepada HRD.

d. Setiap hari bertanggung jawab atas kesiapan Lift dan fasilitas umum lainnya berjalan dengan baik.

e. Bertanggung jawab untuk persiapan dan pelaksanaan event pengguna jasa Hotel berjalan lancar, bekerjasama dengan departemen lain.

f. Bertanggung jawab terhadap limbah dan pengecekan secara berkala.

g. Secara berkala mengecek lampu-lampu, AC di kamar dan seluruh Hotel.

h. Secara berkala membersihkan, memanasi dan mengecek kesiapan genset untuk tetap ready.

i. Melakukan solusi, memperbaiki jika ada laporan dari Front Office, House Keeping atau departemen lain jika ada menerima laporan peralatan yang rusak.

j. Pada malam hari jam 22.30 jika tidak ada event mematikan satu lift yang ada.

9. Assistent HK Manager

a. Bertanggung jawab atas kebersihan, kerapihan dan perlengkapan serta semua peralatan dapat berfungsi dengan baik di Quest Room setelah dibersihkan dan memastikan

(14)

semua sudah sesuai dengan standart dan prosedur yang ditetapkan perusahaan.

b. Memeriksa dan memastikan kondisi kamar, kebersihan, kerapihan, keindahan dan kelengkapan fasilitas kamar dan peralatan berfungsi dengan baik sesuai standart dan prosedur dan melaporkan status kamar pada Front Office.

c. Memeriksa kebersihan dan kerapihan peralatan di Floor Section.

d. Mengawasi dan memastikan berjalannya prosedur Keselamatan dan Keamanan kerja.

e. Membuat jadwal kerja dengan pembagian Shift (kerja gilir).

Mempersiapkan Crew dan membagi tugas kerja serta evaluasi hasil kerja.

f. Bertanggung jawab mengecek, mendata, menjaga semua peralatan-peralatan yang dipergunakan dikembalikan ke tempat penyimpanan. Melaporkan kepada General Manager jika ada peralatn yang rusak atau hilang.

g. Bertanggung jawab terhadap kebersihan Public Area dan keindahannya.

h. Bertanggung jawab atas persiapan, pelaksanaan event berjalan lancar, bekerja sama dengan departemen lain.

i. Secara berkala mengecek peralatan-peralatan dan bahan- bahan kelengkapan kebersihan serta Stock (persediaan) kelengkapan kamar.

10. Chief Security

a. Bertanggung jawab terhadap kemanan area Hotel, baik didalam maupun di luar.

b. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan tamu saat datang dan pergi dari Hotel.

c. Bersikap tegas, tapi ramah dan bersahabat untuk kenyamanan tamu.

(15)

d. Bertanggung jawab untuk surat-surat yang masuk dan menyerahkan kepada Front Office.

e. Membuat laporan harian atas akttivitas keamanan dan jika ada barang-barang tamu yang tertinggal.

f. Bertanggung jawab terhadap persiapan, dan pelaksanaan event berjalan dengan aman.

(16)

BAB III

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KARYAWAN PTPN III

MEDAN

3.1 Variabel-Variabel Yang Dipelajari Pada Bidang Tugas

Variabel yang dipelajari pada tugas adalah mengenai Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di PTPN III Medan.

3.1.1 Pelatihan Sumber Daya Manusia Pelatihan adalah

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345), harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Menurut Swastha (2008:241) Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Menurut Moekijat (2003:441) mengenai: “Kebijakan harga adalah suatu keputusan-keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka tertentu”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan, biasanya kebijakan harga tersebut berlaku untuk sementara waktu saja selama masa menguntungkan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengikuti perkembangan harga dan situasi pasar. Unsur harga

(17)

tersebut dalam waktu tertentu dirubah atau tidak. Apabila selama batas waktu tertentu keadaan menguntungkan, maka kebijakan harga harga tersebut ditinjau kembali apabila situasi dan kondisi perusahaan mengalami perubahan, sehingga tidak mungkin lagi untuk dipertahankan agar produsen maupun konsumen tidak saling dirugikan.

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktek saingan, dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan, mark-up, mark-down, dan sebagainya

3.2 Tujuan Kebijakan Harga Tujuan dari kebijakan harga :

1. Mendapatkan posisi pasar, sebagai contoh adalah penggunaan harga rendah untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar.

Pembatasan meliputi perang harga dan pengurangan kontribusi laba.

2. Mencapai kinerja keuangan, harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas.

Harga yang terlalu tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para pembeli.

3. Penentuan posisi produk, harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuan penentuan posisi lainnya.

Visibilitas harga (tinggi atau rendah) dapat mengurangi keefektifan komponen penentuan posisi lainnya, seperti periklanan.

4. Merangsang permintaan, harga digunakan untuk mendorong para penjual mencoba sebuah produk baru atau membeli merek yang ada selama periode-periode ketika penjualan sedang lesu. Salah satu masalah yang akan timbul adalah bahwa para pembeli mungkin membeli dalam partai besar ketika harga kembali normal.

5. Mempengaruhi persaingan, tujuan penetapan harga mungkin untuk mempengaruhi para pesaing yang ada atau calon pembeli.

(18)

Manajemen mungkin ingin menghambat para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke kpasar atau untuk tidak melakukan pemotongan harga.

Hotel mempunyai tujuan utama dalam menetapkan harga yaitu untuk pencapaian laba dan untuk meningkatkan volume penjualan atau Jumlah Hunian Kamar pada hotel. Apabila Tarif Sewa Kamar hotel stabil, maka akan membantu menjaga kepercayaan para tamu hotel dan meningkatkan Jumlah Hunian Kamar.

Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Hal ini terlihat pada persamaan berikut (Fandy Tjiptono. 2008: 139).

Pendapatan Total = Harga per unit x Kuantitas yang terjual Laba = Pendapatan Total – Biaya Total

Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual.

Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan berkaitan dengan efisiensi produksi. Penentuan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penentuan harga mempunyai peran penting dalam setiap perusahaan.

3.3 Volume Penjualan

Menurut Ismaya dalam Kamelia (2006:38) mengemukakan pengertian sales volume sebagai berikut:

Sales volume adalah penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu”.

Menurut Pass dan Lowes yang diterjemahkan oleh Santoso dalam Kamelia (2006:38) menemukan pengertian volume penjualan sebagai berikut:

Sales volume adalah jumlah produk atau merek suatu perusahaan yang terjual dalam suatu periode”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan adalah hasil penjualan yang berhasil dicapai atau hasil yang ingin dicapai oleh suatu

(19)

perusahaan melalui jumlah produk atau merek suatu perusahaan yang terjual dalam suatu jangka waktu tertentu.

3.4 Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Harga Jual

Kebijakan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi: tujuan pemasaran, biaya, dan metode penentuan harga. Faktor eksternal meliputi: sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan faktor lingkungan perekonomian, pemerintahan. Menentukan harga jual dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai, khususnya penentuan harga yang sesuai dengan daya beli konsumen dan memberikan keuntungan pada perusahaan.

3.5 Hubungan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan

Menurut Dharmesta dan Irawan dalam Kamelia (2006:38) mengemukakan hubungan antara harga dan volume penjualan dalam pernyataan sebagai berikut:

“Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan berbanding terbalik;

artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan jika terjadi penurunan harga maka penjualan akan akan meningkat”.

Menurut Dharmesta dan Irawan dalam Kamelia (2006:38) mengemukakan hubungan antara harga dan volume penjualan melalui dua sifat permintaan sebagai berikut:

1. Inelastis

Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualan

2. Elastis

Apabila permintaan itu elastis maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dan perbandingan yang besar.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual merupakan hal yang cukup berperan dalam pencapain target perusahaan yang berkaitan dengan volume penjualan.

3.6 Metode Penentuan Harga Jual

(20)

Penentuan harga jual produk atau jasa suatu perusahaan merupakan pengambilan keputusan manajemen yang penting bagi perusahaan. Kebijakan manajemen dalam menentukan harga jual produk atau jasa berpengaruh untuk seluruh aspek kegiatan perusahaan, bukan hanya aspek tertentu saja. Harga jual produk atau jasa tersebut mempengaruhi volume penjualan perusahaan dan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan.

Menurut Purnama dalam bukunya Strategic Marketing Plan (2002:133), terdapat metode penetapan harga antara lain:

a. Penetapan harga mark-up

Metode penetapan harga paling mendasar adalah dengan menambahkan mark-up standar pada biaya produk.

b. Penetapan harga standar berdasarkan sasaran pengembalian (return target pricing)

Metode penentuan harga semacam ini menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment) yang diinginkan.

c. Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan

Metode ini semakin banyak digunakan karena metode ini melihat persepsi nilai pembeli-bukan biaya penjual-sebagai kunci penetapan harga. Metode ini menggunakan berbagai variabel non-harga dalam bauran pemasaran untuk membentuk nilai yang dipersepsikan dalam benak pembeli.

d. Penetapan harga nilai

Metode ini menetapkan harga yang cukup rendah untuk penawaran bermutu tinggi. Penetapan harga nilai menyatakan bahwa harga harus mewakili suatu penawaran ber-nilai tinggi bagi konsumen.

e. Penetapan harga sesuai harga berlaku

Dalam metode ini perusahaan kurang memperhatikan biaya atau permintaannya sendiri tetapi berdasarkan harganya terutama pada harga pesaing.

f. Penetapan harga penawaran tertutup

(21)

Penetapan harga yang kompetitif umum digunakan jika perusahaan melakukan penawaran tertutup atas suatu proyek. Perusahaan menentukan harganya berdasarkan perkiraannya tentang bagaimana pesaing akan menetapkan harga, bukan berdasarkan hubungan yang kaku dengan biaya atau permintaan perusahaan.

3.7 Tarif Sewa Kamar Hotel

Perusahaan jasa seperti perhotelan perlu memikirkan tentang penentuan Tarif Sewa Kamar secara tepat, karena tarif yang tidak tepat akan berakibat konsumen tidak tertarik pada produk jasa yang ditawarkan. Penentuan Tarif Sewa Kamar yang tepat bukan berarti bahwa tarif tersebut ditetapkan dengan rendah.

Seringkali bahwa tarif yang ditetapkan sangat rendah, maka banyak konsumen justru tidak senang karena dapat mempengaruhi kualitas jasa, pelayanan, dan fasilitas yang ditawarkan oleh hotel.

Terdapat tiga hal yang menjadi dasar dalam menentukan harga jual pada perusahaan perhotelan Menurut Indriyo Gitosudarmo (2008. 223-227) :

1. Dasar biaya

Biaya yang dipertimbangkan dalam suatu Tarif Sewa Kamar akan menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam menentukan harga. Pada umumnya perusahaan menetapkan harga menggunakan dasar biaya yang digunakan dan kemudian ditambah dengan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Dasar konsumen

Penentuan harga pada suatu hotel, mungkin saja tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh konsumen. Maka diperlukan penentuan harga berdasarkan selera konsumen atau permintaan konsumen. Dasar penentuan harga yang seperti ini, maka konsumen akan merasa puas terhadap harga yang ditetapkan oleh perusahaan.

3. Dasar persaingan

(22)

Dasar penentuan harga menurut kebutuhan perusahaan dalam hal persaingannya dengan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan menerapkan pesaingan-pesaingannya.

3.8 Pengertian Hotel

Menurut Agus Sulastiyono (2006: 5). Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepadaorang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Hotel memiliki berbagai jenis harga kamar. Harga kamar tersebut berbeda- beda tergantung pada jenis dan luas kamar. Hal yang membedakan adalah lokasi kamar, arah pemandangan, dan fasilitas yang tersedia. Harga kamar secara garis besat dibagi atas dua macam, yaitu harga pasti dan harga potongan. Harga pasti adalah harga kamar yang tidak dapat ditawar atau tidak mendapatkan potongan.

Harga ini perses dengan harga yang dikeluarkan oleh pihak manajmen dalam bentuk brosur . sedangkan Harga Potongan adalah harga kamar standar yang dipotong bebrapa persentase tertentu.

3.9 Informasi Harga Menurut Tipe Kamar di Hotel Lj

Room Type Publish Rate

Superior Rp 750.000,-

Deluxe Rp 900.000,-

Executive Rp 1.100.000,-

Family Room Rp 1.300.000,-

Junior Suite Rp 2.200.000,-

Extra Bed Rp 200.000,-

Semua harga diatas sudah termasuk:

(23)

1. Sarapan prasmanan untuk satu atau dua orang 2. Biaya layanan dan pajak pemerintah

3. Akses internet wifi gratis

4. Drop gratis/ pick up ke bandara stasiun kereta api 5. Check in time : 2.00 pm

6. Check out Time : 12.00 noon

Fasilitas yang tersedia untuk setiap jenis kamar antara lain:

Tipe Kamar

Fasilitasnya

AC TV

&

Sofa

Sarapan Pagi (orang)

Bed King

Bed Twin

Size Ruang Tamu

Smoke No Smoke

Superior 1 1 2 1 - 4 x 4 - - 

Deluxe 1 1 2 - 1 4 x 5 -  

Executive 1 1 2 1 1 4 x 6 - - 

Family Room

1 1 3 1 1 4 x 6 - - 

Junior Suite

1 1 2 1 - 4 x 8  - 

Standar 1 1 2 - 1 4 x 3 - - 

Jika ada tambahan Extra Bed maka akan dikenakan biaya sebesar Rp 200.000 dan fasilitas tambahannya adalah sarapan pagi ditambah untuk satu (1) orang, dan itu juga berlaku untuk seluruh tipe kamar yang ditersedia. Hotel Lj menawarkan beberapa produk dan jasa anatara lain yaitu, Kamar nginap, Restoran, dan Ruang Pertemuan. Menu yang ditawarkan pada hotel ini adalah menu Arab dan bisa juga sesuai dengan pemesanan konsumen.

(24)

Pada Hotel Lj ini ada beberapa tempat pertemuan yang disediakan untuk melakukan acara resepsi pernikahan, ulang tahun, dan acara resmi lainnya.

Klasifikasinya antara lain:

Package Price

Residential Meeting ( single) Rp 750.000.-/room Residential Meeting ( Twin sharing) Rp 650.000.-/pax

Long Day Meeting Rp 400.000,-/pax

Full Day Meeting Rp 275.000,-/pax

Half Day Meeting Rp 200.000,-/pax

Arisan Package Rp 99.000 nett/pax

Indonesian Wedding Package Rp 120.000 nett/person Birthday Packages Rp 99.000 nett/pax

Fasilitas pertemuan sebagai berikut:

1. Sewa ruangan termasuk paket 2. Pertemuan Stasioner

3. Mikrofon (Nirkabel atau kabel) 4. Air Mineral gratis

5. Sistem Suara standar 6. Meja dan Papan nama

(25)

Ruangan pertemuan beserta keterangannya yang ditawarkan antara lain:

Level Venue Size

(M2)

Theather Class Room

U-Shape Round Table

L Aster

Room

11 x 25 250 175 120 150

1 Orchid

Room

7 x 10 - - 25 -

1 Tulip

Room

5 x 10 50 20 20 30

2 Grand

Hall

12 x 20 300 150 120 200

2 Edelwiss

Room

8 x 12 100 40 30 50

7 Lavender

Room

7 x 18 120 70 50 80

Keterangan Indonesian Wedding Packages:

Benefit:

1. Free Room Decoration 2. Free Hall Rental

3. Free Table for Akad Nikah 4. Food Tasting Before Event 5. Free 1 Stall “ Pondok”

6. Choice of 7 item Food menu Dinner/Lunch Buffet 7. Stay at Executive Room & Breakfast

8. Disc 50% all Room Type from Publish Rate 9. Available Vegetarian Menu

(26)

Keterangan Arisan Package : Benefit:

1. Free Function Room 2. Free Flow Juices 3. Buffet Lunch or Dinner 4. Free High Speed Internet

5. Entertainment ( Additional Charge) Keterangan Birthday Package :

Benefit:

1. Free Hall Rental 2. Mini Decoration 3. Welcome Drink

4. Buffet Lunch Or Dinner 5. Free High Speed Internet 6. Available Kids Menu.

Dalam melakukan kebijakan harga, Hotel Lj yang merupakan hotel berbintang tiga (3) yang ada di Medan tidak memiliki kendala yang serius dalam menerapkan kebijakan harga di Hotel tersebut. Data yang saya peroleh mengatakan bahwa dalam pemesanan kamar atau produk lainnya para konsumen tidak pernah melakukan penawaran bahkan merasa terkejut, karena harga yang tersedia dihotel itu sudah sangat wajar dan sudah umum dalam dunia hotel.

(27)

BAB V PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan :

1) Kebijakan harga yang dilakukan manajemen yaitu dengan harga hotel bintang 3 (tiga) pada umumnya, karena kebijakan harga hotel khusunya pada hotel bintang 3 (tiga) sudah sangat familiar di ketahui oleh masyarakat umum terlebih pada konsumen yang sering menginap di hotel bintang 3( tiga ) seperti Hotel LJ Medan.

2) Hotel memiliki berbagai jenis harga kamar. Harga kamar tersebut berbeda-beda tergantung pada jenis dan luas kamar. Hal yang membedakan adalah lokasi kamar, arah pemandangan, dan fasilitas yang tersedia. Harga kamar secara garis besat dibagi atas dua macam, yaitu harga pasti dan harga potongan. Harga pasti adalah harga kamar yang tidak dapat ditawar atau tidak mendapatkan potongan. Harga ini perses dengan harga yang dikeluarkan oleh pihak manajmen dalam bentuk brosur . sedangkan Harga Potongan adalah harga kamar standar yang dipotong bebrapa persentase tertentu.

3) Dalam menentukan harga jual hotel ada bebrapa hal yang menjadi dasar penentuan harga antara lain yang pertama dasar biaya yaitu biaya yang dipertimbangkan dalam suatu Tarif Sewa Kamar akan menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam menentukan harga.Kedua,dasar konsumen yaitu Penentuan harga pada suatu hotel, mungkin saja tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh konsumen. Maka diperlukan penentuan harga berdasarkan selera konsumen atau permintaan konsumen. Dasar penentuan harga yang seperti ini, maka konsumen akan merasa puas terhadap harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Ketiga , dasar persaingan yaitu penentuan harga menurut kebutuhan perusahaan dalam hal persaingannya dengan

(28)

perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan menerapkan pesaingan-pesaingannya.

4) Hotel LJ Medan tidak memiliki kendala yang serius dalam menerapkan kebijakan harga di Hotel tersebut.

4.2 SARAN

1) Kepada manajer Hotel LJ Medan agar memperhatikan fasilitas yang dimiliki dalam penetepan harga sewa kamar.

2) Kepada para pengunjung agar mencari informasi fasilitas yang dimiliki oleh Hotel LJ Medan.

3) Kebijakan harga yang dibuat agar sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh Hotel LJ Medan.

4) Kebijakan harga disesuaikan dengan perbaikan fasilitas yang juga baik dan baru.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Purnama.2002. Strategic Marketing Plan. Hal133

Gitosudarmo,Indriyo. 2008. Penentuan Harga jual. Hal 223-227 http://e-journal.uajy.ac.id

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-penetapan-harga- kebijakan.html

http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-penetapan-harga- kebijakan.html

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-penetapan-harga-tujuan-dan- metode-penetapannya

Referensi

Dokumen terkait

Pengalokasian biaya-biaya yang tidak merata kepada produk akibat dari informasi biaya produksi yang tidak benar akan mengakibatkan penentuan tarif sewa kamar

Sebaliknya, apabila tarif sewa kamar yang diminta oleh tamu hotel lebih kecil dari total biaya relevannya maka pihak hotel sebaiknya menolak permintaan tersebut....

Untuk dapat bersaing, pihak Hotel Puri Artha dapat mempertimbangkan cara penentuan harga jual kamar hotel berdasarkan cost-plus pricing, di mana harga jual yang ditentukan

Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya penuh secara langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penentuan tarif sewa kamar di Hotel Santika Premiere Jogja pada saat low season menggunakan metode analisis titik

Ada beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang penetapan tarif sewa kamar hotel diantaranya adalah Penelitian dilakukan oleh Hesti Triyanto 2013 yang berjudul Penentuan

Ket: - Tarif belum termasuk biaya sewa kamar operasi.. - Sewa kamar sesuai lamanya operasi/sesuai dg tabel sewa kamar op

Perhitungan tarif sewa kamar hotel yang dilakukan Hotel Kuta Puri Bungalows menggunakan metode konvensional yaitu dengan mengklasifikasikan biaya kedalam biaya langsung, tidak langsung