• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI KOPERASI PERANAN KOPERASI DALAM BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN

N/A
N/A
2EB12@Farel Nandana Gustin

Academic year: 2023

Membagikan "EKONOMI KOPERASI PERANAN KOPERASI DALAM BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI KOPERASI

PERANAN KOPERASI DALAM BERBAGAI KEADAAN PERSAINGAN

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

1. ESSA ANAND SAPUTRA (22221240) 2. FAREL NANDANA GUSTIN (20221705) 3. JEANNET ANJALI RISAKOTTA (20221962) 4. MUHAMAD ELGA DWI SATRIA (22221274) 5. YUNITA IKA PRAMESTI (22221165)

KELAS 2EB12 FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Peranan Koperasi Dalam Berbagai Keadaan Persn”. Tidak lupa kami berterimakasih terhadap teman- teman kami yang sudah bekerja sama untuk membuat makalah ini.

Makalah ini, disusun untuk memenuhi tugas Ekonomi Koperasi, Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang mengenai Peranan Koperasi Dalam Berbagai Keadaan Persaingan . Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kami berharap adanya kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini demi kesempurnaan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,mengingat kritik dan saran nantinya akan membuat saya lebih baik kedepannya.

Demikian yang dapat Kami sampaikan. Sekali lagi, semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Bekasi, 12 Januari 2023

Kelompok 2

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ... 2

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

2.1 PENGERTIAN PERANAN KOPERASI ... 3

2.2 KOPERASI DI DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ... 3

2.3 BERTAHAN DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ... 3

2.4 PERANAN KOPERASI DALAM PASAR MONOPOLISTIK ... 6

2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK ... 7

2.6 PENGERTIAN PASAR MONOPSONI ... 9

2.7 PERAN KOPERASI DALAM PASAR MONOPSONI ... 11

2.8 PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI ... 12

2.9 PERANAN KOPERASI DALAM PASAR OLIGOPOLI ... 14

BAB III KESIMPULAN ... 15

3.1 KESIMPULAN ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi mempunyai peran penting dalam tercapainya kesejahteraan bagi anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi dalam kegiatannya memiliki dua karakter yang khas yaitu bersifat ekonomi dan berwatak sosial artinya meskipun dalam pokok usahanya berprinsip ekonomi, koperasi tetap mementingkan Pendidikan pengkoperasian bagi anggota dan juga masyarakat (Anoraga 2002). Koperasi menurut Undang Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian merupakan suatu badan usaha, sehingga koperasi tetap tunduk terhadap kaidah- kaidah perusahaan dan prinsip ekonomi yang berlaku. Karena itu, koperasi harus dapat menghasilkan keuntungan dalam mengembangkan organisasi dan usahanya Pembangunan koperasi yang merupakan perwujudan ke arah amanat konstitusi bangsa Indonesia, yaitu pada Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yaitu perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dan koperasi adalah bangunan usaha yang sesuai dengan susunan perekonomian yang dimaksud. Oleh karena itu, koperasi diharapkan memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia.

Peranan koperasi dimasa depan menjadi kian strategis dengan makin pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yang memiliki motto “dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota”. Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap koperasi untu mempertahankan kebutuhan, keinginan nsabahnya serta berusaha memenuhi apa yang mereka harapkan dengan cara yang lebih unggul, sehingga perhatian koperasi tidak hanya terbatas pada produk barang atau jasa yang dihasilkan saja, tetapi juga pada aspek proses, sumber daya manusia, serta lingkungannya. Oleh karena itu persaingan akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan koperasi memeberikan pelayanan terbaik yang bermutu dibandingkan pesaingnya. , untuk menyelaraskan dengan perkembangan lingkungan yang dinamis seperti era globalisasi sekarang, maka perlu adanya peningkatan usaha yang mampu mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih kuat dan mandiri.

(5)

Koperasi lahir dengan dilatar belakangi oleh bagaimana caranya agar masyarakat yang berada dipapan bawah, seperti kaum buruh, petani, pengrajin dan sebagainya tidak banyak dirugikan akibat diberlakukannya sistem kapitalisme. Dengan kata lain, sejarah lahirnya koperasi lebih menitikberatkan pada cara meningkatkan kesejahteraan kaum buruh, petani, pengrajin dan sebagainya. Oleh karena itu, sejarah pemikiran tentang koperasi lebih banyak mengedepankan pentingnya berusaha secara berkelompok daripada individu. Ide berdirinya koperasi dimulai karena adanya kecemburuan dari beberapa buruh yang bekerja di suatu pabrik terhadap sistem kapitalisme awal yang sangat menguntungkan satu pihak yaitu pemilik modal.

Akibatnya pemilik modal memperoleh keuntungan yang besar dan tingkat kesejahteraan kaum buruh menjadi sangat rendah, artinya buruh dituntut untuk bekerja dalam waktu yang panjang dengan tingkat upah yang kecil, sehingga timbul jurang pemisah antara pengusaha atau para pemilik modal dengan kaum buruh yang miskin. Suasana ini yang membuat beberapa orang mulai tergugah untuk meningkatkan kesejahteraan secara bersama pula. Itulah cikal bakal lahirnya ide atau gagasan untuk membentuk koperasi.

1.2 Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan peranan koperasi ?

b. Apa yang dimaksud dengan Pasar Persaingan Sempurna ? c. Apa yang dimaksud dengan Pasar Pasar Monopolistik ? d. Apa yang dimaksud dengan Pasar Monopsoni?

e. Apa yang dimaksud dengan Pasar oligopoli ?

f. Bagaimana Peranan Koperasi dalam berbagai macam pasar ? 1.3 Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui peranan-peranan yang di lakukan koperasi b. Untuk mengetahui perkembangan koperasi

c. Mengetahui Berbagai macam pasar koperasi

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Peranan Koperasi

Peranan Koperasi adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh koperasi untuk bersaing secara sempurna dengan para pesaing di pasar.

Didalam peranan koperasi ini terdapat struktur pasar, Struktur Pasar yaitu penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peran iklan dalam kegiatan industri.

Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang oligopoli, monopolistik dan monopsoni).

2.2 Koperasi di dalam pasar persaingan sempurna

Di dalam pasar persaingan sempurna, koperasi akan bersaing secara sempurna dengan para pesaing di pasar. Dalam kondisi ini, secara umum, koperasi tidak dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya.

Hal ini dikarenakan persaingan yang terjadi di dalam pasar tersebut. Jika koperasi menetapkan harga yang lebih tinggi dibanding harga pasar maka banyak pelanggan yang akan beralih ke penjual lain. Sebaliknya, apabila koperasi menetapkan harga di bawah harga pasar, koperasi tersebut dapat mengalami kerugian.

Dalam jangka pendek, koperasi bisa saja menetapkan harga yang lebih rendah dari pada harga pasar. Namun, kondisi ini tidak dapat berlangsung lama. Harga yang rendah membuat permintaan akan produk dan biaya produksinya menjadi semakin tinggi. Untuk menutupi kerugian, pada akhirnya koperasi akan menetapkan harga yang sama dengan harga pasar.

2.3 Bertahan dalam pasar persaingan sempurna

Pada pasar persaingan sempurna, persaingan harga tidak cocok untuk masing-masing penjual, termasuk koperasi. Dalam kondisi yang ada, persaingan yang memungkinkan adalah persaingan dalam hal biaya. Semakin efisien biaya yang dikeluarkan maka akan makin tinggi

(7)

kemampuan penjual tersebut dalam bersaing. Koperasi yang memiliki biaya produksi lebih rendah dari pada pesaingnya akan mampu bersaing di pasar persaingan sempurna.

Kemampuan bersaing ini dapat membuat koperasi bertahan lama.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, jika koperasi tidak mampu mempertahankan produksi pada jumlah atau harga tertentu, kemampuan koperasi akan menurun sehingga suatu saat koperasi akan sama dengan pesaingnya. Hal ini dapat menyebabkan koperasi bukan lagi menjadi pilihan bagi anggotanya atau anggota potensial karena tidak lagi memberikan kelebihan dibanding pesaingnya, yakni harga yang sama dengan pesaingnya.

Dalam jangka panjang, koperasi akan berada pada posisi break event point (tidak untung dan tidak rugi).

Mengingat UU Nomor 25 Tahun 1992 membolehkan koperasi beroperasi ke luar anggota selama tidak mengurangi pelayanan terhadap anggotanya, maka koperasi dapat menetapkan sejumlah kebijakan. Di antaranya, yakni:

a. Menetapkan harga yang sama dengan harga pasar, baik untuk anggota maupun nonanggota.

Kelemahan kebijakan ini: Dapat mengurangi partisipasi anggota terhadap koperasinya dan mengurangi minat anggota potensial untuk menjadi anggota koperasi karena tidak ada keuntungan yang didapat. Bahkan anggota merasa dirugikan karena telah menginvestasikan dananya untuk koperasi, sedangkan nonanggota tidak.

Keuntungan kebijakan ini: Laba yang diperoleh pada tingkat penjualan tertentu akan lebih besar dibanding strategi harga lain. Hal ini menjadi keunggulan karena koperasi dapat memberikan selisih hasil usaha (SHU) kepada anggotanya.

b. Menetapkan harga yang sama dengan harga pasar untuk nonanggota dan harga di bawah pasar untuk anggota.

Kelemahan kebijakan ini: Anggota akan menjadi pesaing koperasinya sendiri dengan menjual barang yang dibeli ke koperasi ke pasar dengan harga pasar. Selain itu, penambahan output untuk memenuhi permintaan anggota akan menaikkan biaya produksi rata-rata.

Keuntungan kebijakan ini: Koperasi dapat mendapatkan pendapatan yang cukup dari nonanggota untuk mengembangkan usaha koperasi. Koperasi juga bisa menunjukkan keunggulan pelayanannya kepada anggota melalui selisih harga pasar dan harga koperasi.

(8)

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :

a. Setiap perusahaan adalah pengambil harga b. Perusahaan mudah keluar dan masuk pasar c. Perusahaan menghasilkan barang yang sama d. Banyak perusahaan dalam pasar

e. Pembeli memiliki informasi yang sempurna tentang kondisi pasar

Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.

Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.

Apabila perusahaan mengalami kerugian dan ingin keluar dari pasar dapat dengan mudah dilakukan dan sebaliknya jika ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di pasar ini ia pun dapat dengan mudah memasuki pasar ini.

a. Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga, akibatnya produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar

b. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat ini memiliki 2 aspek yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Akibatnya produksi perusahaan sangat sedikit jika dibandingkan dengan produksi dalam industry tersebut. Sifat ini menyebabkan apapun yang dilakukan

(9)

perusahaan seperti menaikan harga atau menurunkan harga produksi tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku di pasar.

2.4 Peranan Koperasi dalam pasar monopolistik

Dalam pasar persaingan monopolistik, koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga dan produk. Hal ini dapat terjadi karena dalam pasar persaingan monopolistik setiap penjual bisa menentukan harga, serta dimungkinkan adanya diferensiasi produk dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan dan lain-lain. Dalam persaingan produk, setiap penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang buatan perusahaan lain.

Dalam persaingan harga, koperasi dapat menetapkan berbagai strategi harga, yaitu: 1) harga sama dengan pesaing (harga pada saat MR=MC), harga pada saat MC=AR (rata-rata hasil penjualan), harga pada saat biaya rata-rata (AC) minimum, dan harga pada saat AR=AC.

Koperasi akan memaksimumkan laba dengan menjual sejumlah produk pada saat MC=MR.

Bila kebijakan ini diambil, koperasi akan mendapatkan keuntungan yang selain dapat dibagikan kepada para anggotanya, juga dapat menjadi modal investasi untuk pengembangan koperasi. Tetapi seperti dalam pasar persaingan sempurna, dalam kondisi seperti ini, banyak penjual akan menjadi anggota dan anggota lama akan terdorong untuk menambah produksi karena dipikir menguntungkan.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik :

a Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak, serta jenis produk yang beragam.

Misalnya produk rokok, rokok diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu sama lain bersaing secara tidak sempurna.

Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut. Disini, perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga, misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.

b Ada produk substitusinya.

Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang sama.

c Keluar atau masuk ke industri relative mudah.

d Harga produk tidak sama di semua pasar.

(10)

Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha dalam pasar ini adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal

“harga”.

e Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.

Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat monopolistic, ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.

Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Grafik permintaan yang akan dihadapi oleh produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik lebih bersifat elastis dibandingkan dengan pasar monopoli. Akan tetapi, tingkat permintaannya tidak sampai mencapai sifat elastis yang sempurna seperti kurva permintaan yang ada di dalam pasar persaingan sempurna. Tapi, di dalam pasar persaingan monopolistik, kamu akan memperoleh beberapa keuntungan yang tidak bisa didapatkan di jenis pasar lain. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

a Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

Permintaan yang ada dihadapi oleh semua produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik mayoritas berasal dari keseluruhan permintaan konsumen atau pasar.

Keuntungan yang maksimal dapat diperoleh jika produsen terus memproduksi barang- barang yang disediakan hingga pada tingkat tercapainya MC sama dengan MR. Dalam hal itu, perusahaan atau produsen akan memperoleh keuntungan di atas rata-rata dalam jangka waktu yang pendek.

b Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Dengan adanya keuntungan yang melebihi batas rata-rata akan menyebabkan perkembangan produsen di dalam pasar. Sehingga setiap produsen yang ada di dalam pasar harus siap menghadapi permintaan yang semakin sedikit di berbagai tingkatan harga.

Jadi, keuntungan yang akan diperoleh juga semakin menurun ke tingkat normal.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Persaingan Monopolistik Kelebihan Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari pasar persaingan monopolistik :

(11)

a Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan memberikan keuntungan tersendiri untuk para konsumen dalam memilih barang atau produk yang terbaik bagi mereka.

b Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk para produsen. Sehingga hal itu akan mendorong para produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam setiap produk yang mereka tawarkan.

c Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong para konsumen untuk lebih teliti dalam memilih produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat setiap konsumen bisa lebih selektif terhadap produk yang akan dipilih.

d Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena sebagian besar kebutuhan sehari- hari ada di dalam pasar monopolistik.

Kekurangan Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari pasar persaingan monopolistik :

a Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi, baik dalam hal harga, kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang tidak mempunyai modal dan pengalaman yang cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.

b Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar tersebut. Sebab, para pemilik usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala ekonomi yang tinggi.

c Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan inovasi. Sehingga hal itu akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas kepada harga produk yang harus dibayar oleh para konsumen.

Contoh Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah contoh dari pasar persaingan monopolistik a Pabrik Rokok

Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing.

Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau seragam.

Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga pasar ataupun harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun

(12)

perbedaan lain yang dapat kita lihat dari semua contoh produk dari pabrikan diatas adalah mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan, dan juga varian rasa yang disediakan.

Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam kemasan juga bergantung dari masing- masing pabrik.

b Pabrik Sepeda Motor

Contoh selanjutnya dari pasar persaingan monopolistik yang ada di Indonesia adalah pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan sepeda motor lain.

Hal itu adalah salah satu contoh yang ada di pasar persaingan monopolistik. Dimana kedua brand tersebut sama-sama memproduksi sepeda motor. Akan tetapi, keduanya mempunyai karakteristik yang cukup berbeda.

Demikian pembahasan mengenai pasar monopolistik beserta ciri-ciri dan contohnya.

Dimana dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pasar monopolistik merupakan suatu pasar yang dikembangkan karena tidak adanya kepuasan dalam pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dengan kata lain, pasar monopolistik adalah gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

2.6 Pengertian Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah kondisi di mana hanya terdapat satu pihak pembeli saja yang dinamakan monopsonis. Seperti halnya monopoli, pasar monopsoni bukanlah kondisi pasar yang sehat. Bedanya monopoli dengan pasar monopoli terletak pada pengendali entitasnya.

pasar monopsoni, harga tidak lagi ditentukan oleh permintaan dan ketersediaan barang.

Sebagai pembeli tunggal, monopsonis bisa menggunakan posisinya untuk menurunkan harga barang dari harga normalnya.

Ciri-ciri pasar monopsoni :

a. Banyak terdapat penjual atau produsen

b. Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar c. Sangat mudah untuk masuk ke pasar

d. Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses e. Jumlah penjual dan pembeli tidak seimbang

(13)

f. Produk yang diperdagangkan adalah barang mentah g. Pembeli yang menentukan harga produk

Kelebihan dan Kekurangan pasar monopsoni : Kelebihan pasar monopsoni :

a. Kualitas Barang Terjamin Baik

pasar monopsoni pembeli memiliki kuasa, sehingga pembeli tidak mau membeli produk dengan kualitas yang rendah. Penjual harus terus mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya supaya tidak kehilangan satu-satunya pembeli. Rendahnya kualitas produk membuat pembeli enggan, sehingga penjual akan kesulitan untuk menemukan pembeli lain.

b. Meningkatkan Kreativitas Penjual Untuk Selalu Berinovasi

Salah satu cara penjual mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dengan menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produknya. Penjual dipacu untuk terus kreatif dan berinovasi meningkatkan kualitas produknya supaya pembeli tidak berpindah ke penjual lain.

c. Menentukan Harga menjadi Lebih Mudah

Pembeli memiliki kuasa di pasar monopsoni sehingga pembeli bisa menentukan harga jual dari suatu produk tanpa terpengaruh inflasi dan deflasi. Selain itu, pembeli akan memberikan harga yang sama kepada seluruh penjual.

d. Alur Penjualan menjadi Lebih Lancar

Pasar monopsoni hanya memiliki satu pembeli dan membeli secara grosir atau borongan, sehingga penjual bisa terus memproduksi barang dan langsung menjualnya kepada pembeli. Karena hal tersebut alur penjualan akan terus berjalan dan tidak dapat menurun.

e. Penjual tidak Perlu Melakukan Promosi Untuk Menemukan Pembeli

Hanya ada satu pembeli di pasar monopsoni yang akan selalu menghampiri penjual dan menanyakan ketersediaan barang. Karena itu penjual tidak perlu melakukan promosi dan iklan untuk mencari pembeli. Penjual hanya harus berfokus pada kegiatan produksi

Kekurangan pasar monopsoni:

(14)

a. Perilaku Pembeli Yang Tidak Adil

Pembeli tunggal yang memiliki kuasa membuat pembeli bebas menentukan harga jual dari produk. Terkadang penentuan harga menjadi tidak adil karena pembeli enggan meningkatkan harga jual produk meskipun sedang dalam kondisi inflasi. Kondisi inflasi menyebabkan proses produksi barang menjadi lebih mahal sehingga merugikan penjual.

b. Penjual Tidak Dipedulikan Oleh Pihak Pembeli

Pembeli yang memiliki kuasa penuh dan hanya memikirkan keuntungan pribadinya membuat keluhan penjual tidak dipedulikan. Keluhan penjual seperti menentukan harga jual produk, masalah proses dan waktu produksi menjadi tidak didengarkan.

c. Permasalahan Ekonomi Hanya Ditanggung Penjual Saja

Permasalahan ekonomi tidak menjadi tanggungan pembeli karena pembeli memiliki kemampuan untuk menentukan keputusan yang menguntungkan dirinya. Permasalahan ekonomi seperti inflasi, deflasi, kurangnya bahan baku, masalah produksi, dan masalah lainnya menjadi tanggungan penjual.

Contoh Pasar Monopsoni:

a. Peternak susu sapi yang hanya bisa menjual susu sapinya kepada satu pembeli karena hanya ada satu pembeli di daerahnya.

b. Para nelayan yang menjual ikan hasil tangkapannya kepada pengepul di pasar ikan.

Pengepul ikan merupakan pedagang perantara yang membeli ikan dari para nelayan dan menjualnya kembali ke produsen atau konsumen.

c. Produsen coklat yang memproduksinya dengan bahan baku biji coklat, mereka membeli buah coklat dari berbagai perkebunan.

Apabila seorang pengusaha membeli suatu faktor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari faktor produksi itu. Pasar Monopsoni adalah kebalikan dari Pasar monopoli, yaitu dimana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang di hasilkan.

2.7 Peran Koperasi dalam pasar monopsoni

Peran koperasi di dalam pasar monopsoni adalah sebagai pembeli tunggal atas barang atau jasa di dalam pasar, sama halnya dengan pengusaha yang berkecimpung di dalam pasar ini, dan tidak bisa mempengaruhi harga.

(15)

2.8 Pengertian Pasar Oligopoli

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar, baik secara independent (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan- perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelakuusaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada dan kaku (tidak mudah berubah dengan bebas).

Ciri - Ciri Pasar Oligopoli

Berikut ini adalah ciri ciri pasar oligopoly : a Terdapat banyak pembeli di pasar

Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya.

b Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.

c Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi).

Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh:

bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia) d Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya

Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly

e Adanya hambatan bagi pesaing baru.

(16)

Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.

Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.

f Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)

Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.

g Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif

Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capitalintensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

Jenis-jenis pasar oligopoli:

a Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)

Pasar dinamakan oligopoli murni (pure oligopoly), jika produk yang dihasilkan oleh produsen oligopoly itu homogen.

b Pasar oligopoli dengan deferensiasi produk

Pasar dinamakan oligopoli dengan deferensiasi produk (differentiated oligopoly), jika produk yang dihasilkan itu tidak homogeny.

Persaingan di antara beberapa anggota penjual (oligopoli) berbeda dari persaingan di antara banyak angota (persaingan sempurna dan tidak sempurna) karena telalu sedikitnya anggota, akan menghasilkan ketergantungan alam pengambilan keputusan. Jika seorang penjual mengurangi harga produknya, penjual lain akan segera kehilangan pangsa pasarnya bila tidak bertindak serupa.

Untuk alasan ini, dalam pasar oligopoli sering di temukan kordinasi harga untuk mencegah perang harga yang merugikan maupun persaingan non-harga. Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa penjual menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.

(17)

2.9 Peranan Koperasi dalam Pasar Oligopoli

Berikut ini beberapa peran koperasi dalam pasar oligopoli : a Regulasi/Price agreement

Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.

b Retailer/pengecer

Dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan capital intensive (modal yang tingg). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba penjualan

(18)

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Koperasi masih memiliki peranan penting dalam persaingan pasar seperti pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang oligopoli, monopolistik dan monopsoni). Dengan itu koperasi masih bisa bersaing dengan pasar pasar lainnya, tujuannya adalah agar koperasi dapat semakin berkembang dan melihat kemampuan yang dimiliki koperasi untuk menghadapi persaingan pasar .

(19)

DAFTAR PUSTAKA

https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/12/11/02300081/koperasi-dalam-pasar- persaingan-sempurna

http://e-journal.uajy.ac.id/5435/1/EP52501..pdf

https://putrijulaiha.wordpress.com/2011/11/18/peranan-koperasi-dalam-berbagai-persaingan/

https://www.bhinneka.com/blog/pengertian-pasar-monopsoni-adalah/

https://ratnaputri860.wordpress.com/2015/11/24/bab-11-peran-

koperasi/#:~:text=Peran%20koperasi%20di%20dalam%20pasar%20monopsoni%20adalah%

20sebagai%20pembeli%20tunggal,dan%20tidak%20bisa%20mempengaruhi%20harga

http://journal.stkipypmbangko.ac.id/index.php/ekopendia/article/view/141/88 Taufan, Ade.

"KOPERASI DALAM OLIGOPOLI." Ekopendia 2.1 (2017): 29-47.

http://eprints.umsida.ac.id/6964/ Taufiqurrahman, Muhammad. "Struktur Pasar Monopolistik." Struktur Pasar Monopolistik (2020): 1-18.

https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jukonhum/article/download/2140/1648/

Triadi, Gede Darwis, Johannes Ibrahim Kosasih, and Ni Made Puspasutari Ujianti. "Perjanjian Oligopoli dan Asas Keseimbangan dalam Persaingan Usaha Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 BUSINESS COMPETITION BASED ON LAW NUMBER 5 OF 1999."

Jurnal Konstruksi Hukum 1.1 (2020): 103-108.

https://www.academia.edu/9338204/Pasar_Oligopoli Alifta,Septiana. “Pasar Oligopoli.”

Referensi

Dokumen terkait

Barang yang diperjualbelikan sifatnya homogen (sejenis). Pembeli ataupun penjual mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar. Terdapat banyak pembeli dan penjual. Harga

This research explains about the addiction that a student gets, Eskasasnanda uses a kind of video game where the results of the study explain that students can have addictions to video