EKONOMI WILAYAH DAN KOTA 2022
▪
Mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing wilayah
▪
Memungkinkan wilayah mereplikasi kebijakan yang sudah berhasil (wilayah dengan tipologi yang sama), sehingga
memudahkan pengambil kebijakan/keputusan
▪ Wilayah Homogen
▪ Wilayah-wilayah yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang sama
▪ Ex: struktur produksinya serupa, atau pola konsumsinya homogen
▪ Wilayah Nodal
▪ Suatu wilayah terdapat beberapa nodal atau pusat yang berfungsi sebagai pusat perdagangan atau pusat pelayanan ataupun pusat pembangunan, yang melayani kebutuhan penduduk di wilayah pengaruhnya melalui jaringan
transportasi (akibat dari factor heterogenitas)
▪ Wilayah Perencanaan
▪ Suatu wilayah sebagai tempat pelaksanaan rencana pembangunan
▪
Wilayah formal
▪
Wilayah fungsional
▪
Wilayah kultural/vernacular
▪ Ada ciri ragam budaya tertentu
▪ Tdk ada batas tegas
▪ Terbentuk oleh faktor sosial, emosional, atau sejarah
▪ Contoh: penggunaan bahasa utk menandai wilayah kota & desa, wilayah etnik (Jawa, Sunda, Latin—bentukan baru, dsb)
▪
GDP – GNP / PDB - PDRB
▪
Income Levels,
▪
Employment / Unemployment,
▪
Poverty,
▪
Products/Commodities,
▪
etc
▪ Total nilai atau harga pasar dari seluruh produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian regional/nasional (propinsi,
Kabupaten/kota, kecamatan) selama kurun waktu tertentu (1 tahun).
▪ Produk Domestik Bruto (PDB) → nasional
▪ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) → propinsi/kabupaten/
kota/kecamatan
▪ Caranya dengan menjumlahkan nilai tambah (selisih antara nilai output sektor dan nilai input sektor) barang dan jasa yang dihasilkan/diproduksi seluruh sektor perekonomian (nasional/regional) dalam kurun waktu 1 tahun.
▪ Sektor perekonomian dalam PDB/PDRB dikelompokkan ke dalam 9 sektor atau 3 kelompok sektor (primer, sekunder, tersier).
▪ PDRB
= jumlah nilai tambah atas barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun)
▪
Manfaat
PDRB: untuk mengetahui tingkat produk netto ataunilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh faktor industri, laju
pertumbuhan ekonomi, dan pola struktur perekonomian pada
satu periode tertentu pada suatu negara yang biasanya pada
satu tahun.
1.Pertanian
a. Tanaman Bahan Makanan b. Perkebunan
c. Peternakan d. Kehutanan e. Perikanan
2. Pertambangan & Penggalian
a. Minyak dan Gas Bumi b. Penggalian
SEKTOR PRIMER
SEKTOR SEKUNDER
3 INDUTRI PENGOLAHAN
a. Makanan, Minuman dan Tembakau b. Tekstil, Pakaian jadi
c. Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya d. Kertas dan Percetakan
e. Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet f. Semen dan Barang Galian Non Logam
g. Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya h. Pengolahan Lainnya
4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH a. Listrik
b. Gas
c. Air Bersih
SEKTOR TERSIER
5 KONSTRUKSI
6 PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN a. Perdagangan
b. Hotel c. Restoran
7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI A. ANGKUTAN
a. Angkutan Kereta Api b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut
d. Angkutan Sungai, danau & penyeberangan e. Angkutan Udara
d. Jasa Penunjang Angkutan B. KOMUNIKASI
a. Pos dan Telekomunikasi b. Jasa Penunjang Komunikasi
8 KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN a. Bank
b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa penunjang keuangan
c. Sewa bangunan d. Jasa Perusahaan 9 JASA-JASA
A. PEMERINTAH UMUM
a. Administrasi, pemerintahan & pertahanan b. Jasa pemerintahan lainnya
B. SWASTA
a. Jasa Sosial Kemasyarakatan b. Jasa Hiburan dan Kebudayaan
c. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
▪
Klasifikasi wilayah didasarkan pada tingkat kesejahteraan masyarakat maupun kemampuan berkembang wilayahnya
▪
kesejahteraan masyarakat = pendapatan per kapita
▪
kemampuan berkembang wilayahnya = tingkat pertumbuhan
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Dimana
Ri = laju pertumbuhan PDRB di kota/kabupaten i Yi = Pendapatan perkapita kota/kabupaten i
r = Laju pertumbuhan PDRB propinsi y = Pendapatan perkapita propinsi
I. Daerah cepat maju dan cepat tumbuh
II. Daerah maju tapi tertekan
III. Daerah relatif tertinggal
IV. Daerah berkembang cepat
Contoh penggunaan tipologi klassen
Provinsi Kalimantan Tengah berdasar data 2011-2013
(BPS Kabupaten Kotawaringin Barat, 2021)
Secara garis besar strategi pertumbuhan wilayah dengan klasifikasi wilayah tsb adalah:
I. Memantapkan tingkat pertumbuhan wilayah yang sudah relative tinggi, melakukan ekstensifikasi
pembangunan sector potensial
II. Pengembangan pembangunan sector/komoditas unggulan dan sector yang menyerap tenaga kerja banyak
III. Meningkatkan produktivitas kerja untuk meningkatkan pendapatan; memperbaiki pola distribusi pendapatan dan meningkatkan upah minimum rata-rata
IV. Pembangunan infrastruktur; pengembangan usaha kecil dan menengah;
meningkatkan kemampuan SDM