Etika, Bioetika, dan Profesionalisme
YOGA PAMUNGKAS SUSANI
Pembahasan
- Etika - Moral - Nilai - Bioetika
- Profesi dokter
- Profesionalisme dokter
(Williams, 2005)
Etika
Etika
Ilmu yang menganalisis dimensi manusia dalam hal pengalaman moral, universalitas dan diversalitasnya.
Mempelajari watak, karakter, sikap dan perilaku seseorang, kelompok orang atau budaya dan cara untuk
mensosialisasikan, memperbaiki atau menyempurnakan
Etika dan moralitas umumnya dianggap sama
(Williams, 2005)
Moralitas
sejarah
tempat
Bahasa
budaya
agama
moral
Lawrence Kohlberg
Kondisi mental yang berubah berhubungan dengan perilaku moral Kondisi jiwa memengaruhi perilaku moral
4 hal yang memengaruhi perilaku moral
•Kepekaan memahami nilai moral suatu Tindakan
•Setiap orang memiliki sensitifitas berbeda
SENSITIFITAS MORAL
•Penentuan perilaku moral yang paling bernilai untuk dipilih
•Pertimbangan moral →berhubungan dengan akal, pikiran; kecerdasan etik, berpikir
PENILAIAN MORAL etik
•Niat
•Kemauan untuk bermoral (bisa saja orang tahu hal yang baik tapi malas melakukannya)
MOTIVASI MORAL
•Langkah konkret dari penggabungan ketiga hal tersebut
•Bergantung konteks
IMPLEMENTASI MORAL
Tahap perkembangan moral
Level 1 Pre-conventional
• Tahap hukuman dan kepatuhan
• Keuntungan personal
Level 2 conventional
• Menyesuaikan dengan keinginan kelompok
• Otoritas dan ketertiban sosial
Level 3 Post-conventional
• Kontrak social dan hak individu
• Prinsip etik universal
3 Pengalaman social yang memengaruhi penalaran moral
Kemampuan alih peran
• Memposisikan diri/menempatkan diri pada motif, perasaan, pikiran, tingkah laku orang lain
• Bisa berempati
Konflik social kognitif
• Pengalaman menghadapi konflik → menjadi pembelajaran dalam membuat putusan- putusan lebih matang
Iklim moral lingkungan social
• Lingkungan/ circle kita akan memengaruhi kita
“Kecerdasan dapat dianggap penting tetapi tidak cukup untuk mendorong perkembangan moral.
Semua anak yang moralitasnya tinggi pasti cerdas, namun tidak semua anak cerdas memiliki moralitas
tinggi. “
ETIKA
NILAI TUGAS
ETIKA
NILAI
•
Identifikasi unik budaya
•
Dasar konsep moral yang berkembang di masyarakat
antara lain: etika norma, hukum, sifat baik buruk, dll.
•
Analisis intelektual dari nilai dan konflik nilai perlu untuk
menentukan tanggung jawab/
tugas individu/ masyarakat.
Nilai
Kualitas yang dianggap penting oleh manusia
Hal yang dianggap baik, layak, indah, dan dikehendaki oleh seseorang atau masyarakat dalam kehidupannya
Hal yang dituju oleh manusia Sifatnya mutlak
Sesuatu yang konkrit yang bisa dirasakan oleh getaran emosi
Nilai seringkali rancu dengan benda yang bernilai (harus dipisahkan)
Ciri nilai
Menentukan berharga/tidaknya sesuatu menurut kita
Memengaruhi yang diputuskan, kita biasanya akan mengutamakan hal yang bernilai Memengaruhi perilaku
Memengaruhi Tindakan
Memberi persepsi tentang dunia Bisa berubah karena pengalaman
Perilaku yang tidak konsisten = tidak memiliki nilai
ETIKA
TUGAS
•
Individu memiliki tugas untuk bertindak dengan cara tertentu dan tidak dengan cara lainnya
•
Tugas merupakan karakteristik
paling universal dari kehidupan
manusia
BAGAIMANA SESEORANG MEMUTUSKAN SESUATU ITU ETIS?
NON-RASIONAL
Kepatuhan Imitasi
Perasaan atau kehendak Intuisi
Kebiasaan
RASIONAL
Deontologi
Konsekuensialisme Prinsiplisme
Etika budi pekerti
Metode Etis Penalaran
Langkah Pertama: Penelusuran Fakta
Kasusnya? ‘konflik moral’
Penjabaran Fakta? ‘analisis dari berbagai sudut pandang’
Metode Etis Penalaran
Langkah Kedua: Penelusuran Nilai
Identifikasi permasalahan moral: mungkin ada 1 atau lebih permasalahan Prioritas masalah utama
Nilai-nilai yang diminati
Metode Etis Penalaran
Langkah Ketiga: Pelaksanaan Tugas/tanggung jawab
Berdasarkan keunikan kasus
Berdasarkan pengalaman kasus yang lain
Metode Etis Penalaran
Langkah Keempat: Menguji konsistensi
Pertimbangan keputusan harus konsisten bukan karena suatu kepentingan Dapat mengacu pada hukum
Akankah saya berperilaku seperti ini jika secara umum telah diketahui bahwa saya telah melakukannya?
Tidak tergesa-gesa, memanfaatkan waktu, melibatkan konsultasi dengan kolega, menurunkan tindakan emosional, memfasilitasi berbagai keputusan yang lebih bijak
Metode Etis Penalaran
Langkah Kelima: Kesimpulan/Penutup/Konklusi
Pertimbangan moral mendalam untuk dapat menghasilkan keputusan yang bijak
Bioetika
Bioetika
BIOS ETHOS
Bioetika
BIOS • • Kehidupan Mewakili fakta-fakta
kehidupan dan life sciences
Bioetika
ETHOS
•
Moral
•
Mengacu pada nilai-nilai dan
tanggung jawab
Bioetika
Van Rensselaer Potter 1970
Fakta kemajuan ilmu pengetahuan yang cepat berjalan tanpa memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat
Sangat luas, terbagi menjadi: bioetika dan ekologi/ lingkungan, bioetika kedokteran, bioetika dan klinik, dll
Tidak semua secara teknis benar secara moral, diperlukan sejumlah control untuk intervensi manusia di alam dan lingkungan terhadap binatang dan manusia.
BIOS ETHOS
Kesehatan dan penyakit adalah nilai
Kesehatan dan penyakit bukan hanya sebagai fakta tapi sebagai nilai (positif dan negatif) Definisi kesehatan menurut organisasi kesehatan dunia
Sakit --- tidak sejahtera
Etika kedokteran sangat terkait namun tidak sama dengan bioetika (etika biomedis).
Etika kedokteran berfokus terutama dengan masalah yang muncul dalam praktik pengobatan sedangkan bioetika merupakan subjek yang sangat luas yang berhubungan dengan masalah-maslah moral yang muncul karena perkembangan dalam ilmu pengetahuan biologis yang lebih umum.
Bioetika tidak memerlukan penerimaan dari nilai tradisional tertentu dimana hal tersebut merupakan hal yang mendasar dalam etika kedokteran
(Williams, 2005)
Kaidah-kaidah dasar bioetika
Martabat manusia dan hak asasi manusia Otonomi dan tanggung jawab individu Izin persetujuan
Menghormati kerentanan manusia dan integritas pribadi
Privasi dan kerahasiaan
Menghormati keragaman budaya dan pluralisme
Didasari adanya paternalisme tradisional yang tidak lagi dipandang sesuai dengan masa
sekarang
Nilai-nilai pasien mungkin berbeda dengan nilai yang diyakini dokter
Kaidah-kaidah dasar bioetika
Keuntungan dan kerugian
Non diskriminasi dan non-stigmatisasi
Perlindungan terhadap lingkungan, biosfer, dan keanekaragaman hayati
Didasari adanya batasan atas otonomi pasien Intervensi medis berisiko dengan efek samping melukai
Kaidah-kaidah dasar bioetika
Persamaan, keadilan dan kesetaraan Non-diskriminasi dan non stigmatisasi
Menghormati keragaman budaya dan pluralism Solidaritas dan kerjasama
Tanggung jawab social dan kesehatan Melindungi generasi yang akan datang
Perlindungan terhadap lingkungan, biosfer dan keragaman hayati
Keterbukaan dalam akses ke layanan kesehatan dan distribusi sumber daya
Harga layanan kesehatan Kelangkaan sumber daya
Kaidah-kaidah dasar bioetika
Keuntungan dan kerugian
Orang yang tidak punya kemampuan memberikan persetujuan
Saling berbagi manfaat
Tanggung jawab moral kita adalah tidak hanya untuk tidak merugikan orang lain, namun untuk membantu dan menguntungkan mereka
Komite Etika
Di zaman paternalistik, satu-satunya pengambil keputusan adalah profesional dan prinsip moral yang diperhatikan hanyalah berbuat baik dan tidak berbuat yang merugikan, akibatnya konflik moral sangat kecil
Tujuan utama bioetika adalah melatih orang dalam mengelola konflik moral (dengan pendekatan musyawarah untuk mufakat), dalam rangka mengambil keputusan bijak sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Bioetika tidak mencari yang benar menurut hukum, namun yang terbaik secara manusiawi
Profesionalisme dokter
Profesi
suatu pekerjaan yang mengatur dirinya sendiri melalui cara sistematis, memerlukan pelatihan dan kolegium dalam bidangnya; pekerjaan tersebut didasarkan pada pengetahuan dan teknik khusus, lebih banyak melakukan pelayanan bukan berorientasi pada keuntungan, berjalan menggunakan suatu kode etik tertentu (Star, 1982)
Pengakuan publik terhadap otonomi khusus (Friedson, 1970; Sullivan 1995)
Profesionalisme
komitmen moral terhadap etika dalam pelayanan medis, nilai profesi, dan negosiasi dengan sosial masyarakat (untuk keseimbangan antara nilai dalam kedokteran dengan nilai sosial lainnya) (Wynia, Latham, Kao, Berg, dan Emanuel, 1999)
Negosiasi sosial masyarakat?
Orang datang kepada dokter untuk mencari pertolongan terhadap kebutuhan mereka yang mendesak: bebas dari rasa sakit, penderitaan, dan kembalinya kesehatan dan keadaan tubuh yang baik.
Mereka mengijinkan dokter untuk melihat, menyentuh, dan memanipulasi setiap bagian dari tubuh, bahkan bagian yang paling intim.
Mereka melakukan ini karena mereka percaya terhadap dokter agar bertindak menurut kepentingan terbaik mereka.
Trust Social
Economy
culture
ABIM, 2002
Telah digunakan oleh 120 organisasi kedokteran dan ditranslasikan dalam 10 bahasa
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
Tanggung jawab profesional
• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat
• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien
• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien
• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien
• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan
• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan
• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata
• Berkomitmen terhadap keilmuan
• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan
• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.
6 domain profesionalisme dokter (Hilton & Slotnick, 2006)
Should be balanced…..