• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika, Bioetika, dan Profesionalisme dalam Dunia Kedokteran

N/A
N/A
NINI AZNIATI

Academic year: 2025

Membagikan "Etika, Bioetika, dan Profesionalisme dalam Dunia Kedokteran"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Etika, Bioetika, dan Profesionalisme

YOGA PAMUNGKAS SUSANI

(2)

Pembahasan

- Etika - Moral - Nilai - Bioetika

- Profesi dokter

- Profesionalisme dokter

(3)

(Williams, 2005)

(4)

Etika

(5)

Etika

Ilmu yang menganalisis dimensi manusia dalam hal pengalaman moral, universalitas dan diversalitasnya.

Mempelajari watak, karakter, sikap dan perilaku seseorang, kelompok orang atau budaya dan cara untuk

mensosialisasikan, memperbaiki atau menyempurnakan

Etika dan moralitas umumnya dianggap sama

(6)

(Williams, 2005)

(7)

Moralitas

sejarah

tempat

Bahasa

budaya

agama

(8)

moral

Lawrence Kohlberg

Kondisi mental yang berubah berhubungan dengan perilaku moral Kondisi jiwa memengaruhi perilaku moral

(9)

4 hal yang memengaruhi perilaku moral

Kepekaan memahami nilai moral suatu Tindakan

Setiap orang memiliki sensitifitas berbeda

SENSITIFITAS MORAL

Penentuan perilaku moral yang paling bernilai untuk dipilih

Pertimbangan moral berhubungan dengan akal, pikiran; kecerdasan etik, berpikir

PENILAIAN MORAL etik

Niat

Kemauan untuk bermoral (bisa saja orang tahu hal yang baik tapi malas melakukannya)

MOTIVASI MORAL

Langkah konkret dari penggabungan ketiga hal tersebut

Bergantung konteks

IMPLEMENTASI MORAL

(10)

Tahap perkembangan moral

Level 1 Pre-conventional

Tahap hukuman dan kepatuhan

Keuntungan personal

Level 2 conventional

Menyesuaikan dengan keinginan kelompok

Otoritas dan ketertiban sosial

Level 3 Post-conventional

Kontrak social dan hak individu

Prinsip etik universal

(11)

3 Pengalaman social yang memengaruhi penalaran moral

Kemampuan alih peran

Memposisikan diri/menempatkan diri pada motif, perasaan, pikiran, tingkah laku orang lain

Bisa berempati

Konflik social kognitif

Pengalaman menghadapi konflik menjadi pembelajaran dalam membuat putusan- putusan lebih matang

Iklim moral lingkungan social

Lingkungan/ circle kita akan memengaruhi kita

(12)

“Kecerdasan dapat dianggap penting tetapi tidak cukup untuk mendorong perkembangan moral.

Semua anak yang moralitasnya tinggi pasti cerdas, namun tidak semua anak cerdas memiliki moralitas

tinggi. “

(13)

ETIKA

NILAI TUGAS

(14)

ETIKA

NILAI

Identifikasi unik budaya

Dasar konsep moral yang berkembang di masyarakat

antara lain: etika norma, hukum, sifat baik buruk, dll.

Analisis intelektual dari nilai dan konflik nilai perlu untuk

menentukan tanggung jawab/

tugas individu/ masyarakat.

(15)

Nilai

Kualitas yang dianggap penting oleh manusia

Hal yang dianggap baik, layak, indah, dan dikehendaki oleh seseorang atau masyarakat dalam kehidupannya

Hal yang dituju oleh manusia Sifatnya mutlak

Sesuatu yang konkrit yang bisa dirasakan oleh getaran emosi

Nilai seringkali rancu dengan benda yang bernilai (harus dipisahkan)

(16)

Ciri nilai

Menentukan berharga/tidaknya sesuatu menurut kita

Memengaruhi yang diputuskan, kita biasanya akan mengutamakan hal yang bernilai Memengaruhi perilaku

Memengaruhi Tindakan

Memberi persepsi tentang dunia Bisa berubah karena pengalaman

Perilaku yang tidak konsisten = tidak memiliki nilai

(17)

ETIKA

TUGAS

Individu memiliki tugas untuk bertindak dengan cara tertentu dan tidak dengan cara lainnya

Tugas merupakan karakteristik

paling universal dari kehidupan

manusia

(18)

BAGAIMANA SESEORANG MEMUTUSKAN SESUATU ITU ETIS?

NON-RASIONAL

Kepatuhan Imitasi

Perasaan atau kehendak Intuisi

Kebiasaan

RASIONAL

Deontologi

Konsekuensialisme Prinsiplisme

Etika budi pekerti

(19)

Metode Etis Penalaran

Langkah Pertama: Penelusuran Fakta

Kasusnya? ‘konflik moral’

Penjabaran Fakta? ‘analisis dari berbagai sudut pandang

(20)

Metode Etis Penalaran

Langkah Kedua: Penelusuran Nilai

Identifikasi permasalahan moral: mungkin ada 1 atau lebih permasalahan Prioritas masalah utama

Nilai-nilai yang diminati

(21)

Metode Etis Penalaran

Langkah Ketiga: Pelaksanaan Tugas/tanggung jawab

Berdasarkan keunikan kasus

Berdasarkan pengalaman kasus yang lain

(22)

Metode Etis Penalaran

Langkah Keempat: Menguji konsistensi

Pertimbangan keputusan harus konsisten bukan karena suatu kepentingan Dapat mengacu pada hukum

Akankah saya berperilaku seperti ini jika secara umum telah diketahui bahwa saya telah melakukannya?

Tidak tergesa-gesa, memanfaatkan waktu, melibatkan konsultasi dengan kolega, menurunkan tindakan emosional, memfasilitasi berbagai keputusan yang lebih bijak

(23)

Metode Etis Penalaran

Langkah Kelima: Kesimpulan/Penutup/Konklusi

Pertimbangan moral mendalam untuk dapat menghasilkan keputusan yang bijak

(24)

Bioetika

(25)

Bioetika

BIOS ETHOS

(26)

Bioetika

BIOS • • Kehidupan Mewakili fakta-fakta

kehidupan dan life sciences

(27)

Bioetika

ETHOS

Moral

Mengacu pada nilai-nilai dan

tanggung jawab

(28)

Bioetika

Van Rensselaer Potter 1970

Fakta kemajuan ilmu pengetahuan yang cepat berjalan tanpa memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat

Sangat luas, terbagi menjadi: bioetika dan ekologi/ lingkungan, bioetika kedokteran, bioetika dan klinik, dll

Tidak semua secara teknis benar secara moral, diperlukan sejumlah control untuk intervensi manusia di alam dan lingkungan terhadap binatang dan manusia.

BIOS ETHOS

(29)

Kesehatan dan penyakit adalah nilai

Kesehatan dan penyakit bukan hanya sebagai fakta tapi sebagai nilai (positif dan negatif) Definisi kesehatan menurut organisasi kesehatan dunia

Sakit --- tidak sejahtera

(30)

Etika kedokteran sangat terkait namun tidak sama dengan bioetika (etika biomedis).

Etika kedokteran berfokus terutama dengan masalah yang muncul dalam praktik pengobatan sedangkan bioetika merupakan subjek yang sangat luas yang berhubungan dengan masalah-maslah moral yang muncul karena perkembangan dalam ilmu pengetahuan biologis yang lebih umum.

Bioetika tidak memerlukan penerimaan dari nilai tradisional tertentu dimana hal tersebut merupakan hal yang mendasar dalam etika kedokteran

(Williams, 2005)

(31)

Kaidah-kaidah dasar bioetika

Martabat manusia dan hak asasi manusia Otonomi dan tanggung jawab individu Izin persetujuan

Menghormati kerentanan manusia dan integritas pribadi

Privasi dan kerahasiaan

Menghormati keragaman budaya dan pluralisme

Didasari adanya paternalisme tradisional yang tidak lagi dipandang sesuai dengan masa

sekarang

Nilai-nilai pasien mungkin berbeda dengan nilai yang diyakini dokter

(32)

Kaidah-kaidah dasar bioetika

Keuntungan dan kerugian

Non diskriminasi dan non-stigmatisasi

Perlindungan terhadap lingkungan, biosfer, dan keanekaragaman hayati

Didasari adanya batasan atas otonomi pasien Intervensi medis berisiko dengan efek samping melukai

(33)

Kaidah-kaidah dasar bioetika

Persamaan, keadilan dan kesetaraan Non-diskriminasi dan non stigmatisasi

Menghormati keragaman budaya dan pluralism Solidaritas dan kerjasama

Tanggung jawab social dan kesehatan Melindungi generasi yang akan datang

Perlindungan terhadap lingkungan, biosfer dan keragaman hayati

Keterbukaan dalam akses ke layanan kesehatan dan distribusi sumber daya

Harga layanan kesehatan Kelangkaan sumber daya

(34)

Kaidah-kaidah dasar bioetika

Keuntungan dan kerugian

Orang yang tidak punya kemampuan memberikan persetujuan

Saling berbagi manfaat

Tanggung jawab moral kita adalah tidak hanya untuk tidak merugikan orang lain, namun untuk membantu dan menguntungkan mereka

(35)

Komite Etika

Di zaman paternalistik, satu-satunya pengambil keputusan adalah profesional dan prinsip moral yang diperhatikan hanyalah berbuat baik dan tidak berbuat yang merugikan, akibatnya konflik moral sangat kecil

Tujuan utama bioetika adalah melatih orang dalam mengelola konflik moral (dengan pendekatan musyawarah untuk mufakat), dalam rangka mengambil keputusan bijak sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

Bioetika tidak mencari yang benar menurut hukum, namun yang terbaik secara manusiawi

(36)

Profesionalisme dokter

(37)

Profesi

suatu pekerjaan yang mengatur dirinya sendiri melalui cara sistematis, memerlukan pelatihan dan kolegium dalam bidangnya; pekerjaan tersebut didasarkan pada pengetahuan dan teknik khusus, lebih banyak melakukan pelayanan bukan berorientasi pada keuntungan, berjalan menggunakan suatu kode etik tertentu (Star, 1982)

Pengakuan publik terhadap otonomi khusus (Friedson, 1970; Sullivan 1995)

(38)

Profesionalisme

komitmen moral terhadap etika dalam pelayanan medis, nilai profesi, dan negosiasi dengan sosial masyarakat (untuk keseimbangan antara nilai dalam kedokteran dengan nilai sosial lainnya) (Wynia, Latham, Kao, Berg, dan Emanuel, 1999)

(39)

Negosiasi sosial masyarakat?

Orang datang kepada dokter untuk mencari pertolongan terhadap kebutuhan mereka yang mendesak: bebas dari rasa sakit, penderitaan, dan kembalinya kesehatan dan keadaan tubuh yang baik.

Mereka mengijinkan dokter untuk melihat, menyentuh, dan memanipulasi setiap bagian dari tubuh, bahkan bagian yang paling intim.

Mereka melakukan ini karena mereka percaya terhadap dokter agar bertindak menurut kepentingan terbaik mereka.

(40)

Trust Social

Economy

culture

(41)

ABIM, 2002

Telah digunakan oleh 120 organisasi kedokteran dan ditranslasikan dalam 10 bahasa

(42)
(43)
(44)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(45)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(46)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(47)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(48)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(49)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(50)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(51)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(52)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(53)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(54)

Tanggung jawab profesional

• Berkomitmen untuk belajar sepanjang hayat

• Berkomitmen untuk jujur kepada pasien

• Berkomitmen menjaga kerahasiaan pasien

• Berkomitmen menjaga hubungan profesional dengan pasien

• Berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan

• Berkomitmen meningkatkan akses ke layanan kesehatan

• Berkomitmen memastikan distribusi sumber daya kesehatan yang merata

• Berkomitmen terhadap keilmuan

• Berkomitmen menjaga kepercayaan dengan mengelola konflik kepentingan

• Berkomitmen terhadap tanggung jawab professional.

(55)
(56)

6 domain profesionalisme dokter (Hilton & Slotnick, 2006)

(57)

Should be balanced…..

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang hubungan antara sensitivitas etika kedokteran mahasiswa pogram studi profesi dokter dengan kepuasan pasien di RSUD

Pada analisis hubungan pengetahuan kaidah dasar bioetika dan sikap penilaian moral pada mahasiswa pre-klinik dan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Nilai (α) konstanta sebesar 2,083 (positif) menunjukkan bahwa, jika variabel independen (etika profesi, profesionalisme, gender, dan pengetahuan mendeteksi

Tingkat Materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai sig sebesar 0,028; dan 4) Profesionalisme Auditor, Etika Profesi dan Pengalaman secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

Sebuah profesi senantiasa mempunyai etika atau moral, biar pun belum ada kode etika, karena para anggota profesi berhubungan dengan manusia lain, dan dalam hubungan

Penelitian ini menguji pengaruh profesionalisme auditor dalam lima dimensi, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan, dan etika profesi terhadap

Hipotesis 2, 3, dan 4 Untuk menguji pengaruh penerapan etika profesi terhadap profesionalisme akuntan publik dengan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan

Peranan etika dan hukum dalam menjaga kerahasiaan kedokteran dan rekam