MAKALAH ETIKA KEDOKTERAN
MAKALAH ETIKA KEDOKTERAN
BAB I BAB IPENDAHULUAN PENDAHULUAN a.
a. Latar BelakangLatar Belakang
Kesehatan adalah hak azazi manusia karena itu masyarakat berhak mendapatkan Kesehatan adalah hak azazi manusia karena itu masyarakat berhak mendapatkan pelayanan
pelayanan yang yang bermutu bermutu (UUD (UUD 1945) 1945) dan dan juga juga Negara Negara berkewajiban berkewajiban melindungi melindungi masyarakatmasyarakat dari pelayanan Kesehatan yang tidak profesional. Kita harus melayani pasien dengan standard dari pelayanan Kesehatan yang tidak profesional. Kita harus melayani pasien dengan standard profesi,
profesi, standard standard Prosedur Prosedur operasional operasional serta serta kebutuhan kebutuhan medis medis pasien pasien sehingga sehingga tidak tidak terjadinyaterjadinya hal-hal yang di semua orang inginkan.
hal-hal yang di semua orang inginkan.
Untuk mencapai hal tersebut perlu diciptakan berbagai upaya kesehatan kepada seluruh Untuk mencapai hal tersebut perlu diciptakan berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dan terkait secara langsung dengan proses masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dan terkait secara langsung dengan proses pelayanan kesehatan dan
pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan mutu pelayanan yang diberikan. Ilmu penyang diberikan. Ilmu pengetahuan, keterampilan, sikapgetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama pendidikan akan merupakan landasan dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama pendidikan akan merupakan landasan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan kesehatan. Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruh masyarakat.
bagi seluruh masyarakat.
Sehingga kami sebagai pemateri/penyusun yang mendapat bagian dalam hal kode etik Sehingga kami sebagai pemateri/penyusun yang mendapat bagian dalam hal kode etik kedokteran akan mencoba memaparkan hasil kerja kelompok kami dalam bentuk makalah yang kedokteran akan mencoba memaparkan hasil kerja kelompok kami dalam bentuk makalah yang insyaallah di persentasikan pada teman-teman pa
insyaallah di persentasikan pada teman-teman pada saat jam pelajaran etika profesi hukum.da saat jam pelajaran etika profesi hukum. b.
b. Rumusan MasalahRumusan Masalah A.
A. Apa pengertian etika kedokteran ?Apa pengertian etika kedokteran ? B.
B. Apakah pengertian dari dokter ?Apakah pengertian dari dokter ? C.
C. Apa pengertian dari kedokteran ?Apa pengertian dari kedokteran ? D.
D. Apa tujuan etika profesi dokter ?Apa tujuan etika profesi dokter ? E.
E. Apa fungsi dari kode etik kedokteran ?Apa fungsi dari kode etik kedokteran ? F.
F. Apakah bunyi dari kode etik kedokteran di Indonesia ?Apakah bunyi dari kode etik kedokteran di Indonesia ? G.
G. Apakah hak - hak dokter ?Apakah hak - hak dokter ? H.
H. Apa saja contoh kasus dari pelanggaran kode etik kedokteran ?Apa saja contoh kasus dari pelanggaran kode etik kedokteran ? I.
I. Apa sanksi dari pelanggaran kode etik kedokteran ?Apa sanksi dari pelanggaran kode etik kedokteran ?
c.
c. TujuanTujuan A.
A. Mengetahui pengertian etika kedokteran !Mengetahui pengertian etika kedokteran ! B.
B. Mengetahui pengertian dari dokter !Mengetahui pengertian dari dokter ! C.
D. Mengetahui tujuan etika profesi dokter !
E. Mengetahui fungsi dari kode etik kedokteran !
F. Mengetahui bunyi dari kode etik kedokteran di Indonesia ! G. Mengetahui hak - hak dokter !
H. Mengetahui apa saja contoh kasus dari pelanggaran kode etik kedokteran ! I. Mengetahui sanksi dari pelanggaran kode etik kedokteran !
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN ETIKA KEDOKTERAN
Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi kedokteran dalam hubungannya dengan klien / pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta merupakan bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan tindakan medis ditinjau dari segi
norma-norma / nilai-nilai moral.
B. PENGERTIAN DOKTER
Dokter adalah pihak yang mempunyai keahlian di bidang kedokteran. Pada Kedududukan ini, dokter adalah orang yang dianggap pakar dalam bidang kedokteran. Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam pelayanan kesehatan.
C. PENGERTIAN KEDOKTERAN
Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan
dari pengetahuan tersebut.
Tujuan dari etika profesi dokter adalah untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya perkembangan yang buruk terhadap profesi dokter dan mencegah agar dokter dalam menjalani profesinya dapat bersikap professional maka perlu kiranya membentuk kode etik profesi kedokteran untuk mengawal sang dokter dalam menjalankan profesinya tersebut agar sesuai dengan tuntutan ideal. Tuntunan tersebut kita kenal dengan kode etik profesi dokter.
E. FUNGSI DARI KODE ETIK PROFESI KEDOKTERAN
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. F. KODE ETIK KEDOKTERAN DI INDONESIA
KEWAJIBAN UMUM Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan mempertahankan perilaku professional dalam ukuran yang tertinggi. Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri . Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun sikis, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal
yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa
kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia. Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memiliki
kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan. Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani. Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik maupun
psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pen gabdi sejati masyarakat. Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien
kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu. Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau penyelesaian
masalah pribadi lainnya. Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik. Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.
G. HAK - HAK DOKTER
1. Menerima imbalan jasa yang sesuai dari jerih payahnya menangani pasien yang ditanganinya.
2. melakukan usaha terbaik untuk menjaga dokter dalam profesinya dan juga di dalam negara dengan menyediakan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan profesional dan personal.
3. Dokter yang bekerja di negara yang berbeda dengan negara asalnya baik sementara atau selamanya, harus diperlakukan secara adil seperti juga dokter lain di negara tersebut supaya tidak terjadinya kesenjangan diantara para pihak.
4. Dokter harus memiliki kebebasan profesional untuk merawat pasien mereka seperti juga semua manusia, dokter mempunyai hak dan juga kewajiban tanpa campur tangan.
5. Dokter harus memiliki kebebasan medis untuk mewakili dan membela kebutuhan kesehatan pasien melawan semua yang menyangkalnya atau membatasi kebutuhan akan perawatan bagi yang sakit atau terluka.
H. CONTOH KASUS PELANGGARAN KODE ETIK KEDOKTERAN
Contoh kasus malpraktik yang pernah terjadi ialah kasus Sita Dewati Darmoko. Dia istri bekas Direktur Utama PT aneka tambang, Darmoko. Menderita tumor ovarium, Sita dioperasi di
satu rumah sakit di Jakarta. Keluar dari kamar bedah, sita malah tambah parah. Dia akhirnya meninggal.rumah sakit menjanjikan ganti rugi Rp. 1 miliar, tapi ingkar. Akhirnya keluarga almarhum menggugat perdata rumah sakit tersebut. Majelis mengabulkan. Rumah sakit harus membayar Rp. 2 miliar kepada keluarga malang itu. Hakim menyebut dokter itu tidak teliti.
I. SANSKI DARI PELANGGARAN KODE ETIK KEDOKTERAN
Dalam Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP, menyebutkan beberapa sanksi disiplin antara lain:
1. Dokter maupun dokter gigi yang melanggar kodek etik akan diberikan peringatan tertulis. 2. Surat tanda registrasi atau surat izin praktik dokter akan dicabut dalam waktu sesuai ketentuan. 3. Dokter dan dokter gigi diwajibkan mengikuti pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masing-masing keahliannya.
Dengan ketatnya aturan yang ada maka diharapkan pada dokter dan dokter gigi melaksanakan aturan-aturan hukum yang mengatur Rekam Medis. Membuat rekam medis yang baik akan meningkatkan pelayanan pada pasien dan memberikan kemudahan bagi dokter
amupun dokter gigi dalam manjalankan pelayanannya.
PENUTUP A. KESIMPULAN
Kode Etik Kedokteran Indonesia disusun dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu : kewajiban dokter, yaitu kewajiban umum, kewajiban kepada pasien, kewajiban kepada diri sendiri dan teman sejawatnya. Keharusan mengamalkan kode etik disebutkan dalam lafal sumpah dokter yang didasarkan pada PP No. 26 tahun 1960. Ini berarti terbuka kemungkinan memberikan sanksi kepada mereka yang melanggar kode etik.
B. SARAN
Dengan penuh kesadaran dari kami selaku penyusun makalah ini, kami sangat mengaharapkan dan juga membutuhkan saran teman-teman peserta diskusi dan juga khususnya dari dosen pengampu yang kami hormati guna untuk lebih mendalami apa yang belum tersampaikan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA KODE ETIK KEDOKTERAN TAHUN 2012
Buku “Memahami Berbagai Etika Profesi & Pekerjaan” Penulis Ismantoro
Dwi Yuwono,S.H, Penerbit Pustaka Yustisia.
Achadiat, c. M. 2007. Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan Zaman. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Ameln Fred , Said Ali , Adhyatama. 1991. Kapita Selekta Hukum Kedokteran, PT. Grafikatama Jaya ,
Chandrawila Supriadi Wila, 2001. Hukum Kedokteran , Mandar Maju , Bandung.
Guwandi J, 1966 . Dokter Pasien dan Hukum, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , Jakarta.
Guwandi J , 2008 . Hukum dan Dokter , C.V SagungSeto , Jakarta.
Koeswadji ,Hermien Hadiati , 1998 . Hukum Kedokteran (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Mana Dokter Sebagai Salah Satu Pihak), PT . Citra Aditya Bakti , Bandung.
Isfandyarie Anny, 2006.Tanggung Jawab Hukum Dan Sanksi Bagi Dokter ,Buku 1, Prestasi Pustaka , Jakarta – Indonesia.
Komalawati D. Veronica, 1989. Hukum dan Etika Dalam Praktek Dokter , Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Yunanto Ari , Helmi, , 2010 Hukum Pidana Malpraktik Medik , C.V Andi Offset. http://www.ilunifk83.com/c2-kesehatan-dan-ilmu-kedokteran