• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika dalam Praktik Kedokteran

N/A
N/A
Saya Keren

Academic year: 2023

Membagikan "Etika dalam Praktik Kedokteran"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Seorang manusia senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dengan para manusia yang lain. Diperlukan adanya etika dalam berinteraksi antar manusia atau yang juga dikenal dengan interaksi sosial ini sebagai suatu pedoman untuk membangun hubungan yang baik dengan sesama. Pengertian etika secara umum adalah pedoman bagi masyarakat dalam bersikap dan bertingkah laku berdasarkan nilai dan norma kehidupan. Etika dibagi menjadi beberapa jenis dan salah satunya adalah etika profesi.

Seorang dokter mempunyai peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan. Maka dalam melaksanakan tugas keprofesiannya, seorang dokter harus mempunyai karakter 3 K, yakni Kesantunan, Kesejawatan, dan Kebersamaan. 3 K ini terdapat Dalam Undang-undang tentang pendidikan Kedokteran nomor 20 tahun 2013 yang bertujuan menghasilkan dokter berbudi luhur, bermutu, bermartabat, dan berkompeten. Kesantunan, Kesejawatan, dan Kebersamaan sangat bagus didengungkan demi menjunjung profesi kedokteran. Kesejawatan dalam kedokteran diartikan bahwa seorang dokter wajib menjunjung tinggi etika profesi, dan meningkatkan kemampuan serta kompetensi bidang kedokteran.

Kebersamaan artinya interkonektivitas profesi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat(1).

Etika kedokteran menurut Pedoman Organisasi dan Tata Laksana MKEK tahun 2018 adalah kumpulan dari berbagai nilai dan moralitas profesi kedokteran yang tertulis di dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia, fatwa-fatwa etik, pedoman, dan kesepakatan etik lain yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) dapat berperan sebagai mediator dalam melakukan pembinaan profesi agar tidak terjadi pelanggaran etik terkait dengan perilaku kesejawatan. Etika kedokteran tidak hanya mengatur hubungan dokter dengan pasien, tetapi juga mengatur hubungan dokter dengan teman sejawatnya. Hubungan baik yang terjalin antar teman sejawat akan memberikan manfaat bagi dokter yang bersangkutan dan pasiennya.

Hubungan buruk antar teman sejawat berpotensi menimbulkan konflik etik yang harus dihindari karena mampu menurunkan keluhuran, kehormatan, dan citra profesi kedokteran. Janganlah jasa kesehatan itu diperlakukan sebagai produk jasa karena semua ada rambu-rambunya. Bagaimana kita bersikap kepada penderita,

(2)

rekan sejawat, dan kepada lingkungan. Ada tanggung jawab kepada sejawat (dalam sumpah dokter) bahwa, kita harus menghargai mereka(2).

Guna membangun hubungan baik antar pasien dan teman sejawat, dalam dunia kedokteran kita mengenal kode etik kedokteran yang wajib kita patuhi sebagai seorang dokter. Hubungan antar teman sejawat (kesejawatan) diatur dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 18 yang berbunyi “Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan”, pasal 7b yang berbunyi “seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggeapan, dalam menangani pasien.”, Pasal 14 yang berbunyi “setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia ingin diperlakukan.”, dan pada Lafal Sumpah Dokter nomor 10 yang berbunyi “Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung”. Konteks kesejawatan yang dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 18 Kode Etik Kedokteran Indonesia adalah kesetaraan hubungan antar teman sejawat yang berarti semua dokter ingin diberikan perlakuan yang sama oleh teman sejawatnya. seorang dokter harus bersikap jujur dengan pasien mengenai kondisi dan situasi yang dialami oleh sang pasien. Selain itu dokter berkewajiban mengingatkan teman sejawatnya tentang kekurangan dan hal-hal yang bertentangan dan telah di lakukan oleh sejawatnya hal ini tertuang Pada pasal 7b kode etik kedokteran.

Kewajiban dokter terhadap teman sejawat dalam nilai-nilai kesejawatan menurut kode etik kedokteran adalah memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia ingin diperlakukan, tidak boleh mengambil alih pasien dari sejawat, kecuali dengan persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis, wajib merujuk ke dokter atau rumah sakit lain kepada yang mempunyai kemampuan lebih baik.

Disamping itu nilai-nilai kesejawatan (golden rules) diantaranya adalah: hindari perbuatan tidak kolegial, hindari pencemaran nama baik, bimbingan dokter senior, tidak melecehkan sejawat, hati-hati dengan menahan diri dan tidak mempersulit rekomendasi(3).

Salah satu contoh konflik etik antar teman sejawat terjadi di tahun 2020, yaitu seorang dokter yang sudah diberi izin praktik di salah satu rumah sakit yang

(3)

berada di wilayah Jakarta Selatan secara tiba-tiba izin tersebut dibatalkan.

Pembatalan sepihak yang terjadi diduga karena adanya oknum teman sejawat yang menyebarkan informasi hoaks atau fitnah kepada manajemen rumah sakit tempat dokter tersebut diberikan izin praktik. Hal yang sama terulang di dua rumah sakit yang berbeda, yaitu oknum teman sejawat tersebut kembali menyebarkan informasi hoaks atau fitnah sehingga dokter yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan (IDI Jakarta Selatan, 2020).

Kejadian ini menjadi sebuah bukti bahwa terdapat perubahan sikap kesejawatan seiring dengan berkembangnya zaman. Sikap mempersulit teman sejawat ini bertentangan dengan isi dari Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 18 dan termasuk ke dalam pelanggaran etik. Seluruh dokter wajib menjaga martabat dan keluhuran profesi dengan mengedepankan nilai kesejawatan. Namun, menegur teman sejawat hendaknya dilakukan dengan halus karena sudah dijelaskan pada pasal 14 kode etik kedokteran bahwa setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia ingin diperlakukan. Acap kali terdapat perbedaan pendapat antara dokter satu dengan dokter yang lainnya, yang terkadang dapat menimbulkan berbagai persepsi pada pasien. Oleh karena itu perlu dibuat Tinjauan Etik Kesejawatan Dokter untuk menjaga kehormatan sejawat dan kepercayaan pasien terhadap profesi sesuai dengan yang telah disebutkan dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia(4).

(4)

DAFTAR PUSTAKA

1. Wafiyyaturrizqi Nur Amaliah . HUBUNGAN PENGETAHUAN ANGGOTA IDI JAKARTA SELATAN TENTANG KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA DAN PENGARUH FAKTOR- FAKTOR LAIN TERHADAP SIKAP MENJUNJUNG TINGGI KESEJAWATAN. 2021 Dec 20 [cited 2023 Aug 29]; Available from: http://repository.upnvj.ac.id

2. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.

3. lafal sumpah dokter | Pendidikan Profesi Dokter [Internet]. [cited 2023 Aug 29].

Available from: http://fk.ub.ac.id/profesi/pendidikan/lafal-janji/lafal-sumpah-dokter/

4. Permana MY, Harinda F, Yusri A, Rozaliyani A. Celetukan Beracun: Pendiskreditan Dokter pada Second Opinion. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia. 2019 Dec 31;3(2):53.

(5)

Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Kode Etik Keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat... Kode etik merupakan

Kode Etik Keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat... Kode etik merupakan

Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan

Dokumen ini membahas tentang tanggung jawab jawab data yang dilakukan dokter tanpa memiliki pengetahuan di bidang

Dokumen ini membahas tentang fraud yang dilihat dari sudut pandang etika profesional dan etika bisnis dalam kasus kecurangan laporan keuangan PT Garuda

Dokumen ini membahas tentang etika secara umum dan khususnya etika profesi hukum, termasuk teori etika dan perbedaannya dengan

Pembahasan tentang etika, bioetika, dan profesionalisme dokter serta dimensi moral dan nilai dalam praktik kedokteran dan profesi