• Tidak ada hasil yang ditemukan

ETIKA PROFESI DOKTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ETIKA PROFESI DOKTER"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ETIKA PROFESI DOKTER ETIKA PROFESI DOKTER

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

Oleh Oleh 1.

1. HARLINA HARLINA DESTA DESTA TAMARA TAMARA (15511241012)(15511241012) 2.

2. WIDAD WIDAD ZULAIFA ZULAIFA (15511241028)(15511241028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANABUSANA FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT, karena limpahan karunia-Nya yang luar biasa tiada putusnya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak ditela dani, seluruh perkataannya adalah kebenaran. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ETIKA PROFESI DOKTER ” ini tepat waktu. Dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Siti Hamidah selaku dosen mata kuliah Etika Profesi. Semoga ilmu yang diberikan berkah dan menjadi tabungan amal ibadah.

2. Bapak, Ibu dan semua Saudara kami yang selalu mendoakan dan mencurahkan segala kasih sayangnya kepada kami dengan tulus.

3. Semua teman-teman kami Pendidikan Teknik Boga kelas A 2015 yang luar  biasa.

Dengan terselesaikannya makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar kelak dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Akhirnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, penulis meminta maaf dan semoga makalah ini dapat membawa manfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 30 September 2016

(4)
(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Identifikasi Masalah ... 2 D. Tujuan ... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Etika Kedokteran ... 3

B. Definisi Dokter dan Kedokteran ... 3

C. Tujuan Etika Profesi Dokter ... 4

D. Fungsi Kode Etik Kedokteran ... 4

E. Isi Kode Etik Kedokteran Indonesia ... 4

F. Kasus Pelanggaran Kode Etik Kedokteran ... 7

G. Sanksi Pelanggaran Kode Etik Kedokteran ... 8

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 9

B. Saran ... 9

(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pencapaian kesehatan optimal sebagai hak asasi manusia merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang akan turut menjamin terwujudnya  pembangunan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Untuk mencapai hal tersebut perlu diciptakan berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dan terkait secara langsung dengan  proses pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang diberikan. Ilmu  pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama pendidikan akan merupakan landasan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Seorang dokter haruslah mengerti dan menerapkan etika-etika dalam menjalankan fungsinya sebagai seseorang yang berperan penting di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk mengetahui dan memahami tentang etika profesi dokter.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai  berikut:

1. Apa pengertian etika kedokteran?

2. Apa definisi dari dokter dan kedokteran? 3. Apa tujuan etika profesi dokter?

4. Apa fungsi dari kode etik kedokteran?

5. Bagaimana isi kode etik kedokteran Indonesia?

(8)
(9)

7. Apa sanksi dari pelanggaran kode etik kedokteran?

C. Identifikasi Masalah

Dari rumusan masalah dia atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai  berikut:

1. Pengertian etika kedokteran. 2. Definisi dokter dan kedokteran. 3. Tujuan etika profesi dokter. 4. Fungsi kode etik kedokteran.

5. Isi kode etik kedokteran Indonesia.

6. Contoh kasus pelanggaran kode etik kedokteran di Indonesia. 7. Sanksi pelanggaran kode etik kedokteran.

D. Tujuan

Makalah ini disusun memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Mengetahui pengertian etika kedokteran.

2. Mengetahui tentang definisi dokter dan kedokteran. 3. Mengetahui tujuan etika profesi dokter.

4. Mengetahui fungsi dari kode etik kedokteran. 5. Mengetahui isi kode etik kedokteran Indonesia.

6. Mengetahui contoh kasus pelanggaran kode etik kedokteran di Indonesia. 7. Mengetahui sanksi dari pelanggaran kode etik kedokteran.

(10)
(11)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Kedokteran

Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi kedokteran dalam hubungannya dengan klien / pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta merupakan bagian dari keseluruhan proses  pengambilan keputusan dan tindakan medis ditinjau dari segi norma-norma /

nilai-nilai moral.

B. Definisi Dokter dan Kedokteran

Dokter adalah pihak yang mempunyai keahlian di bidang kedokteran. Pada kedududukan ini, dokter adalah orang yang dianggap pakar dalam bidang kedokteran. Dokter adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan menurut hukum dalam  pelayanan kesehatan.

Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi  pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya,

(12)
(13)

C. Tujuan Etika Profesi Dokter

Tujuan dari etika profesi dokter adalah untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya perkembangan yang buruk terhadap profesi dokter dan mencegah agar dokter dalam menjalani profesinya dapat bersikap profesional maka perlu kiranya membentuk kode etik profesi kedokteran untuk mengawal sang dokter dalam menjalankan profesinya tersebut agar sesuai dengan tuntutan ideal. Tuntunan tersebut kita kenal dengan kode etik profesi dokter.

D. Fungsi Kode Etik Kedokteran

Kode etik dibentuk, tentu ada fungsinya antara lain adalah

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip  profesionalitas yang digariskan.

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang  bersangkutan.

E. Isi Kode Etik Kedokteran Indonesia

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA NO. 221 /PB/A.4/04/2002 TENTANG PENERAPAN KODE

ETIK KEDOKTERAN INDONESIA PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA

1. KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1

Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.

Pasal 2

Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.

Pasal 3

Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter t idak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan

(14)
(15)

Pasal 4

Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Pasal 5

Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien,

setelah memperoleh persetujuan pasien. Pasal 6

Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum

diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7

Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.

Pasal 7a

Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan  pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan

atas martabat manusia. Pasal 7b

Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatn ya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang

melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien. Pasal 7c

Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 7d

Setiap dokten harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.

(16)
(17)

Pasal 8

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif),

 baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan  pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

Pasal 9

Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.

2. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN Pasal 10

Setiap dokten wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas

 persetujuan pasien,ia wajib menujuk pasien kepada dokten yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 11

Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam

 beribadat dan atau dalam masalah lainnya. Pasal 12

Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 13

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas  perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan

(18)
(19)

3. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 14

Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 15

Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.

4. KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI Pasal 16

Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 17

Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu  pengetahuan dan teknologi kedokteran/kesehatan.

F. Kasus Pelanggaran Kode Etik Kedokteran

Contoh kasus malpraktik yang pernah terjadi ialah kasus Sita Dewati Darmoko. Dia istri bekas Direktur Utama PT Aneka Tambang, Darmoko. Menderita tumor ovarium, Sita dioperasi di satu rumah sakit di Jakarta. Keluar dari kamar bedah, Sita malah tambah parah. Dia akhirnya meninggal. Rumah sakit menjanjikan ganti rugi Rp. 1 miliar, tapi ingkar. Akhirnya keluarga almarhum menggugat perdata rumah sakit tersebut. Majelis mengabulkan. Rumah sakit harus membayar Rp. 2 miliar kepada keluarga malang itu. Hakim menyebut dokter itu tidak teliti.

Dari contoh kasus di atas, dokter tersebut jelas melanggar kode etik kedokteran, kerena dokter tersebut menyimpang dari Standar Profesi Medik. Dokter tersebut terkena pasal pasal 359, 360, dan 361 KUHP karena lalai sehingga mengakibatkan kematian orang lain. Dan terkena hukum perdata karena Kelalaian yang mengakibatkan kerugian (pasal 1366 KUHPerdata).

(20)
(21)

G. Sanksi Pelanggaran Kode Etik Kedokteran

Dalam Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran Disiplin MKDKI dan MKDKIP, menyebutkan beberapa sanksi disiplin antara lain:

1) Dokter maupun dokter gigi yang melanggar kode etik akan diberikan  peringatan tertulis.

2) Surat tanda registrasi atau surat izin praktik dokter akan dicabut dalam waktu sesuai ketentuan.

3) Dokter dan dokter gigi diwajibkan mengikuti pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masing-masing keahliannya.

Dengan ketatnya aturan yang ada maka diharapkan pada dokter dan dokter gigi melaksanakan aturan-aturan hukum yang mengatur Rekam Medis. Membuat rekam medis yang baik akan meningkatkan pelayanan pada pasien dan memberikan kemudahan bagi dokter maupun dokter gigi dalam manjalankan pelayanannya.

(22)
(23)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kode etik  profesi merupakan pedoman mutu moral profesi di dalam masyarakat yang diatur sesuai dengan profesi masing-masing. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri serta menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan dengan tekun dan konsekuen. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.

B. Saran

Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang dapat dilakukan adalah :

1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik profesi.

2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek  pendidikan yang dijalani.

3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan  pentingnya kode etik profesi.

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/makalah-kode-etik-kedokterandocx.html https://batambest.files.wordpress.com/2012/05/etika-profesi-dokter-isi- presentasi2.pdf

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Etika  profesi  adalah  sikap  etis  sebagai  bagian  integral  dari  sikap  hidup 

Etika  profesi  adalah  sikap  etis  sebagai  bagian  integral  dari  sikap  hidup 

Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai t hitung untuk variabel etika profesi sebesar 1,443 < 2,039 dan nilai signifikan sebesar 0,159 > 5%, sehingga H2 ditolak artinya

Dengan penjabaran pengertian etika, profesi, dan akuntansi secara terpisah dapat kita ambil sebuah kesimpulan dari etika profesi akuntansi yang menyeluruh yaitu suatu ilmu

Makalah Etika Profesi mengenai konsep hubungan profesi geodesi dengan profesi

Etika bila dikaitkan dengan profesi merupakan suatu pekerjaan yang memiliki keahlian khusus yang menuntut pengetahuan dan tanggung jawab, untuk kepentingan orang banyak, terdapat

Karakteristik Organisasi Profesi ✘Organisasi profesi hanya beranggotakan profesi yang sama ✘Tujuan pokok dari organisasi profesi biasanya adalah merumuskan kode etik dan kompetensi

Dalam hal etika, maka apa yang dilakukan oleh seorang dokter dalarn memberikan pelayanan kesehatan harus memperhatikan kode etik dari dokter itu sendiri yang sesuai dengan standar