• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI

N/A
N/A
Muhammad Rifki

Academic year: 2023

Membagikan "RANGKUMAN ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RANGKUMAN ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI

Nama : Muhammad Rifki NIM : 11000121140693

Kelas : Etika dan Tanggung Jawab Profesi Kelas A

(2)

K. Bertens mengemukakan bahwa kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat, dan sekaligus menjamin kualitas moral profesi itu di mata masyarakat. Jika ada seorang anggota kelompok profesi itu berbuat menyimpang atau melanggar kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu kelompok profesi harus menyelesaikan penyimpangan/pelanggaran itu berdasarkan kekuasaannya sendiri.

Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kode etik tersebut tidak ketinggalan zaman. Kode etik profesi merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan juga merupakan perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik profesi dapat berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Kode etik profesi merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu, dan menjadi tolok ukur perbuatan anggota kelompok profesi. Kode etik profesi adalah upaya pencegahan perbuatan tercela (tidak etis) dari anggotanya.

Jadi menurut saya, Etika profesi adalah seperangkat prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur perilaku individu dalam suatu profesi atau bidang pekerjaan tertentu. Etika profesi memberikan panduan tentang apa yang dianggap benar dan salah dalam konteks pekerjaan tersebut. Ini termasuk bagaimana individu harus berperilaku terhadap klien, rekan kerja, atasan, dan masyarakat secara umum. Contohnya, seorang dokter memiliki etika yang mengharuskannya menjaga kerahasiaan pasien, memberikan perawatan yang berkualitas, dan menghindari konflik kepentingan.

Sedangkan tanggung jawab profesi adalah Tanggung jawab profesi adalah kewajiban yang dimiliki individu dalam suatu profesi atau bidang kerja tertentu untuk bertindak dengan integritas dan kejujuran serta menjalankan tugas dan kewajiban mereka dengan penuh tanggung jawab. Ini mencakup penerimaan tanggung jawab terhadap klien atau pelanggan, organisasi tempat mereka bekerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Tanggung jawab profesi mencakup melakukan pekerjaan dengan kompeten, menjaga mutu kerja, dan berusaha menghindari tindakan yang merugikan orang lain atau masyarakat.

(3)

Kedua aspek ini penting dalam menjaga kualitas dan integritas suatu profesi atau bidang pekerjaan. Etika profesi membantu individu membuat keputusan moral yang tepat dalam situasi-situasi yang kompleks, sementara tanggung jawab profesi menjamin bahwa individu tersebut menjalankan tugas mereka dengan baik dan bertanggung jawab atas dampak dari tindakan mereka dalam pekerjaan mereka.

Etika sangat penting dalam profesi karena memiliki dampak yang mendalam pada berbagai aspek kehidupan profesional, masyarakat, dan organisasi :

1. Etika membantu memastikan bahwa profesional memberikan layanan atau produk yang berkualitas tinggi, aman, dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

Etika juga mengharuskan mereka untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan kepercayaan masyarakat.

2. Etika adalah fondasi reputasi suatu profesi. Jika suatu profesi dikenal memiliki standar etika yang tinggi, maka akan lebih dipercaya oleh masyarakat. Sebaliknya, jika terdapat pelanggaran etika yang sering terjadi dalam suatu profesi, reputasi profesi tersebut dapat rusak.

3. Etika membantu mempromosikan kepercayaan dan kejujuran dalam interaksi profesional. Ketika individu dalam suatu profesi berperilaku dengan integritas dan jujur, hal ini menciptakan lingkungan yang lebih sehat, meminimalkan konflik, dan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik.

4. Etika memainkan peran penting dalam melindungi hak-hak karyawan dan rekan kerja.

Etika dalam manajemen sumber daya manusia, misalnya, melibatkan pemberian perlakuan yang adil, kompensasi yang sesuai, dan kondisi kerja yang aman dan sehat.

5. Etika membantu mencegah konflik kepentingan yang dapat merusak integritas profesional. Dengan mengikuti etika yang ketat, individu dalam suatu profesi dapat meminimalkan risiko terlibat dalam tindakan yang merugikan diri sendiri atau pihak lain karena pertentangan antara kepentingan pribadi dan profesional.

Jadi bisa saya simpulkan Secara keseluruhan, etika memainkan peran penting dalam memastikan bahwa suatu profesi berjalan dengan baik, memberikan manfaat kepada masyarakat, dan memenuhi harapan moral yang dihadapkan pada individu dalam profesi

(4)

tersebut. Etika bukan hanya tentang kepatuhan terhadap aturan dan peraturan, tetapi juga tentang menjalankan tindakan yang benar, bahkan ketika tidak ada hukuman yang berlaku.

Etika adalah pijakan moral yang memandu tindakan dalam dunia profesional.

Tanggung jaab profesi sangat penting karena memiliki dampak besar pada berbagai aspek dalam dunia kerja dan dalam masyarakat, karena ada beberapa hal :

1. Tanggung jawab profesi melibatkan pelayanan yang berkualitas dan adil kepada klien atau pelanggan. Ini memastikan bahwa kepentingan klien diutamakan dan bahwa produk atau layanan yang diberikan memenuhi standar yang diperlukan.

2. Tanggung jawab profesi mencakup menjalankan pekerjaan dengan integritas dan kejujuran. Ini membangun kepercayaan dalam interaksi dengan klien, rekan kerja, atasan, dan masyarakat pada umumnya. Kepercayaan adalah faktor kunci dalam keberhasilan profesional.

3. Tanggung jawab profesi seringkali mencakup mematuhi hukum dan regulasi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan atau profesi tersebut. Melanggar hukum dapat berakibat pada sanksi hukum yang serius dan merusak reputasi individu dan profesi yang bersangkutan.

Jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa Secara keseluruhan, tanggung jawab profesi adalah landasan moral yang memastikan bahwa individu dalam suatu profesi bertindak dengan penuh integritas, menjalankan tugas dengan kompeten, dan bertanggung jawab atas dampak dari tindakan mereka dalam profesi tersebut. Hal ini membantu membangun kepercayaan dan menjaga integritas profesi serta memastikan bahwa profesi tersebut memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Kode Etik Profesi adalah serangkaian aturan atau nilai yang disepakati oleh anggota organisasi dan menjadi pedoman atau pegangan bagi para anggota organisasi dalam menjalankan profesinya tersebut. Kode etik profesi biasanya disusun oleh organisasi profesional atau badan pengatur yang mengawasi profesi tersebut. Mereka membantu dalam menciptakan konsistensi dalam perilaku profesional, memberikan pedoman untuk mengatasi dilema etika, dan menjaga integritas serta reputasi profesi tersebut.Kode etik profesi bertujuan antara lain :

(5)

1. Kode etik biasanya menekankan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat, klien, atau pelanggan melalui tindakan yang jujur, adil, dan transparan. Integritas merupakan unsur kunci dalam kode etik profesi.

2. Kode etik seringkali menetapkan bahwa kepentingan klien atau pelanggan harus diutamakan. Profesional diharapkan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, menjaga kerahasiaan informasi klien, dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan klien.

3. Kode etik seringkali menekankan pentingnya mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku dalam profesi atau bidang pekerjaan tertentu. Ini mencakup peraturan etika yang diakui oleh badan pengatur.

Jenis-jenis Provesi di bidang Hukum :

1. Notaris adalah seorang pejabat pemerintah atau profesional hukum yang memiliki kewenangan untuk membuat akta autentik dan memberikan saksi terhadap transaksi hukum tertentu, kontrak, surat wasiat, dan dokumen-dokumen hukum lainnya.

2. Polisi adalah seorang pejabat penegak hukum yang bertugas menjaga ketertiban, keamanan, dan melaksanakan hukum dalam masyarakat. Peran utama polisi adalah untuk memberikan perlindungan kepada warga negara, mencegah dan menangani tindak kriminal, serta menjalankan tugas penegakan hukum sesuai dengan undang- undang dan regulasi yang berlaku.

3. Hakim adalah seorang pejabat atau individu yang bekerja dalam sistem peradilan atau kehakiman, dan memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan hukum dalam berbagai jenis kasus yang dibawa ke pengadilan. Peran utama hakim adalah memeriksa fakta, menginterpretasikan hukum, dan memberikan keputusan yang adil berdasarkan hukum yang berlaku.

4. Pengacara adalah seorang profesional hukum yang memiliki pelatihan khusus dalam bidang hukum dan memberikan jasa hukum kepada klien mereka. Mereka biasanya memiliki gelar sarjana hukum (S.H. atau LL.B.) dan seringkali harus lulus ujian profesi hukum dan memenuhi persyaratan lisensi sebelum mereka diizinkan untuk berpraktik sebagai pengacara.

5. Jaksa adalah seorang profesional hukum yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengejar tindak kriminal, mengajukan dakwaan terhadap pelaku kejahatan, dan

(6)

mewakili pemerintah atau masyarakat dalam proses peradilan pidana. Peran jaksa sangat penting dalam sistem peradilan pidana karena mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan dan pelanggar hukum diadili dengan adil.

Jabatan profesi adalah posisi atau pekerjaan dalam suatu bidang atau profesi tertentu yang melibatkan tanggung jawab khusus, kualifikasi, dan pelatihan yang sesuai. Jabatan profesi biasanya memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang tertentu dan seringkali melibatkan kewenangan atau tanggung jawab tertentu.

Jabatan profesi biasanya diatur oleh badan profesional atau lembaga yang mengatur profesi tersebut. Organisasi semacam itu menetapkan standar kualifikasi, etika, dan kode etik yang harus diikuti oleh individu yang menjalani jabatan profesi tersebut. Sebagai contoh, seorang dokter harus lulus ujian medis dan mendapatkan lisensi dari badan pengatur medis, sedangkan seorang pengacara harus lulus ujian profesi hukum dan diizinkan untuk berpraktik oleh lembaga pengatur hukum.

Jabatan profesi biasanya melibatkan komitmen terhadap etika dan tanggung jawab profesi, menjalankan tugas dengan integritas, dan mematuhi standar dan peraturan yang berlaku dalam bidang tersebut.

Sebuah jabatan dapat dikatakan sebuah profesi dengan syarat :

1. Profesi biasanya melibatkan pendidikan dan pelatihan khusus yang mendalam dalam bidang tertentu. Individu yang menjalani jabatan profesi biasanya harus memperoleh gelar atau sertifikasi yang relevan.

2. Profesi seringkali diatur oleh badan profesional atau asosiasi yang mengatur standar etika, pendidikan, dan pelatihan dalam bidang tersebut. Badan ini bertugas memantau dan mengawasi anggotanya.

3. Profesi memiliki kode etik yang mengatur perilaku dan etika anggotanya. Kode etik ini menetapkan standar etika yang harus diikuti oleh individu dalam profesi tersebut.

Pengertian lain bisa dikatakan bahwa Jabatan Profesi adalah Jabatan profesi merupakan suatu jabatan yang diberikan oleh negara kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan-persyaratan untuk menjalankan suatu pekerjaan profesional tertentu dengan berdasar pada Undang-Undang dan kode etik.

(7)

Lawyer harus direstui negara untuk bisa menjalankan profesinya tersebut, caranya dengan melibatkan ketua pengadilan tinggi diwilayah tersebut harus memberi sumpah kepada seorang lawyer yang akan menjalankan tugasnya. Ada beberapa syarat jika ingin menjadi seorang lawyer yaitu :

1. Sarjana Hukum,

2. Lulus PKPA, Program PKPA adalah salah satu tahap dalam persiapan untuk menjadi seorang pengacara dan biasanya merupakan pendidikan profesional tambahan yang harus diikuti setelah menyelesaikan pendidikan hukum dan lulus ujian bar. PKPA adalah langkah penting dalam mempersiapkan calon pengacara untuk menjalani praktik hukum secara independen dan memahami etika dan tanggung jawab profesi.

Selama program PKPA, calon pengacara dapat mengharapkan untuk mempelajari aspek praktis dari pekerjaan pengacara, termasuk tugas-tugas sehari-hari yang melibatkan penelitian hukum, penulisan dokumen hukum, penyelesaian kasus, penanganan klien, etika profesi, dan lain sebagainya. Program PKPA juga seringkali mencakup magang di firma hukum atau kantor hukum untuk memberikan pengalaman langsung dalam praktik hukum.

3. Magang

4. Tes Nasional, Tes nasional yang harus diambil oleh calon pengacara (lawyer) berbeda-beda berdasarkan yurisdiksi hukum, dan persyaratan serta struktur ujian tersebut dapat sangat beragam di seluruh dunia. Di beberapa negara atau negara bagian, ujian bar atau tes nasional menjadi tahap penting dalam proses perolehan lisensi sebagai pengacara.

Seorang Lawyer mempunyai tujuan sebagai penyedia layanan publik (Public service) dan penyedia layanan pada klien (Client service)

1. Client Service

a. sebagai bagian dari layanan publik, pengacara berperan dalam penegakan hukum dan menjaga ketertiban hukum dalam masyarakat. Mereka bekerja

(8)

untuk memastikan bahwa hukum dan peraturan diikuti dan bahwa pelanggar hukum dihadapkan pada konsekuensi yang sesuai.

b. Pengacara memberikan nasihat hukum kepada individu, kelompok, atau entitas dalam berbagai konteks. Mereka memberikan informasi hukum dan panduan yang dapat membantu orang dalam membuat keputusan yang tepat.

c. Banyak pengacara juga menyumbangkan waktu mereka untuk memberikan layanan gratis kepada mereka yang tidak mampu membayar pengacara. Ini adalah bentuk pelayanan publik yang penting dan membantu memastikan bahwa akses ke keadilan tetap terbuka bagi semua.

2. Client Service

a. Sebagai pelayanan klien, pengacara adalah agen hukum klien mereka dan berkomitmen untuk melindungi dan mewakili kepentingan terbaik klien dalam kasus-kasus hukum mereka.

b. Pengacara membantu klien dalam memahami hukum yang relevan, prosedur hukum, dan hak-hak mereka. Mereka memberikan panduan dan bimbingan dalam menghadapi masalah hukum yang spesifik.

c. Pengacara harus menjaga kerahasiaan dan kepercayaan klien mereka. Mereka juga harus beroperasi dengan integritas dan etika tinggi dalam memberikan pelayanan kepada klien.

d. Pengacara memiliki tanggung jawab untuk melindungi kepentingan dan hak hukum klien mereka. Mereka mengadvokasi kepentingan klien dalam persidangan, perundingan, dan proses hukum lainnya.

Able to settle a case, stilah "able to settle a case" dalam konteks seorang pengacara mengacu pada kemampuan pengacara untuk mencapai penyelesaian atau kesepakatan dalam suatu kasus hukum tanpa harus melanjutkan proses persidangan atau litigasi yang lebih lanjut. Ini bisa berarti mencapai kesepakatan damai antara pihak yang bersengketa atau mengajukan proposal penyelesaian kepada pihak lawan dalam kasus tersebut.

(9)

Kemampuan untuk menyelesaikan kasus adalah aset penting bagi seorang pengacara karena itu dapat menghemat waktu, biaya, dan stres yang terkait dengan persidangan. Dalam beberapa kasus, penyelesaian bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada menghadapi proses persidangan yang mahal dan tidak pasti.

Proses penyelesaian biasanya melibatkan perundingan antara pihak yang bersengketa dan pengacara mereka. Selama perundingan, pengacara mencoba mencapai kesepakatan yang menguntungkan klien mereka, mempertimbangkan berbagai faktor seperti risiko, biaya, kepentingan klien, dan keadilan. Jika pihak-pihak yang bersengketa setuju dengan syarat- syarat penyelesaian, maka kasus bisa diakhiri tanpa perlu melanjutkan ke pengadilan.

Able to keep the secret, emampuan untuk menjaga rahasia adalah aspek kunci dalam praktik hukum dan etika profesi pengacara. Ini merujuk pada kewajiban pengacara untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang diberikan oleh klien mereka selama hubungan klien-pengacara.

Kewajiban menjaga rahasia adalah dasar dari privilege klien dengan pengacara. Ini berarti bahwa komunikasi antara klien dan pengacara biasanya dilindungi oleh hukum dan tidak dapat diungkapkan kepada pihak ketiga tanpa izin klien. Ini memungkinkan klien untuk berbicara dengan pengacara mereka dengan jujur dan terbuka tanpa takut bahwa informasi tersebut akan diungkapkan kepada publik atau pihak lain. Pengacara diharapkan untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh klien dengan sangat mendalam. Ini mencakup fakta, strategi hukum, dan segala sesuatu yang klien diskusikan selama konsultasi dengan pengacara. ode etik profesi pengacara biasanya mengatur kewajiban pengacara untuk menjaga kerahasiaan.

Kemampuan untuk menjaga rahasia dengan baik adalah inti dari hubungan kepercayaan antara pengacara dan klien, dan merupakan komitmen etis yang sangat penting dalam praktik hukum. Itu memungkinkan klien merasa nyaman dalam berbicara dengan pengacara mereka dan mengungkapkan semua informasi yang relevan untuk kasus mereka

Able to bring legal solution, Kemampuan untuk membawa solusi hukum (ability to bring legal solutions) adalah salah satu kompetensi kunci yang diharapkan dari seorang pengacara (lawyer). Ini merujuk pada kemampuan pengacara untuk mengidentifikasi,

(10)

menganalisis, dan mengatasi masalah hukum yang dihadapi klien mereka dengan cara yang efektif, etis, dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Seorang pengacara harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum yang relevan dalam kasus klien mereka. Mereka harus mampu mengidentifikasi aspek hukum yang terkait dengan masalah yang dihadapi klien.

Pengacara harus mampu menganalisis fakta dan bukti, serta menerapkan hukum yang relevan untuk situasi klien. Mereka harus dapat membuat argumentasi hukum yang kuat dan rasional.

Pengacara harus selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik klien mereka dalam mencari solusi hukum. Mereka harus memberikan nasihat hukum yang sesuai dengan kepentingan klien.

Kemampuan untuk membawa solusi hukum adalah esensial dalam praktik hukum. Pengacara diharapkan untuk bekerja keras untuk mencapai hasil yang menguntungkan bagi klien mereka, baik melalui penyelesaian damai, penghindaran persidangan, atau melalui proses litigasi. Kemampuan ini membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kebijaksanaan yang luas dan berperan penting dalam menjalankan profesi pengacara secara efektif.

Able to working in Group, Kemampuan untuk bekerja dalam kelompok (ability to work in a group) adalah keterampilan yang penting bagi seorang pengacara, terutama karena praktik hukum seringkali melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk rekan kerja, klien, saksi, pakar hukum, dan pihak berlawanan.

pengacara bekerja dalam tim untuk menangani kasus-kasus yang kompleks. Kemampuan untuk berkontribusi dalam tim, berkolaborasi dengan rekan kerja, dan memanfaatkan keahlian masing-masing anggota tim sangat penting untuk mencapai hasil yang terbaik

engacara perlu mendengarkan dengan cermat klien mereka dan bekerja sama dengan mereka untuk merencanakan strategi hukum yang sesuai. Ini memerlukan kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk menghadapi masalah hukum sebagai tim.

Kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, baik sebagai anggota tim atau dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kasus hukum, adalah keterampilan yang penting untuk menjadi pengacara yang sukses. Itu memungkinkan pengacara untuk

(11)

memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya kolektif untuk mencapai hasil yang optimal untuk klien mereka.

Able To bring legal Enlightment, atau kemampuan untuk membawa pencerahan hukum adalah gagasan bahwa seorang pengacara (lawyer) memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman hukum kepada klien, masyarakat, atau pihak yang bersangkutan tentang masalah hukum yang mereka hadapi.

Pengacara harus dapat menjelaskan hukum yang relevan dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh klien atau masyarakat umum. Mereka harus memberikan informasi hukum yang dibutuhkan untuk memahami situasi hukum, hak-hak, dan kewajiban mereka.

Pengacara bertanggung jawab untuk mendidik klien tentang hak-hak dan opsi hukum yang tersedia untuk mereka. Mereka harus memberikan panduan hukum yang diperlukan sehingga klien dapat membuat keputusan yang terinformasi. Pengacara harus membantu klien memahami proses hukum yang mungkin melibatkan mereka, termasuk prosedur pengadilan, persyaratan, dan tahapan proses tersebut.

Pengacara juga memiliki peran dalam mengedukasi klien tentang etika dan tanggung jawab hukum. Mereka harus memberikan pemahaman tentang etika dalam praktik hukum dan hak klien untuk mendapatkan perlindungan hukum yang adil.

Dalam menjalankan peran ini, pengacara membantu mewujudkan akses ke keadilan dan menghilangkan ketidaksetaraan dalam pemahaman hukum. Kemampuan untuk membawa pencerahan hukum adalah komponen penting dalam memastikan bahwa individu dan masyarakat memahami hak-hak dan kewajiban mereka dalam konteks hukum.

Mimpi client kepada Lawyer

1. Lawyer yang ramah, Ramahnya seorang pengacara terhadap kliennya adalah aspek penting dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif dalam praktik hukum.

(12)

Ketika seorang pengacara bersikap ramah dan sopan terhadap kliennya, ini membantu membangun rasa kepercayaan antara klien dan pengacara. Kepercayaan adalah unsur kunci dalam hubungan klien-pengacara yang sukses. Klien lebih mungkin untuk berbagi informasi yang relevan, termasuk detail sensitif dari kasus mereka, jika mereka merasa nyaman dan percaya kepada pengacara mereka.

Pengacara yang ramah lebih cenderung mendengarkan klien dengan seksama dan memahami kekhawatiran mereka. Ini memungkinkan pengacara untuk memberikan nasihat hukum yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien. Klien mungkin memiliki pertanyaan atau keraguan tentang kasus mereka, dan mereka harus merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan atau berbicara tentang kekhawatiran mereka. Pengacara yang ramah menciptakan lingkungan di mana klien merasa bisa membuka diri, Ketika pengacara dan klien dapat berkomunikasi dengan baik dan memiliki hubungan yang baik, pengacara dapat memberikan pelayanan hukum yang lebih baik. Ini mencakup pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan klien dan bagaimana untuk memenuhinya.

2. Lawyer yang dapat dipercaya, Kepercayaan adalah pilar utama dalam hubungan antara pengacara dan klien. Ini menjadi kunci dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan produktif dalam praktik hukum. Klien mengandalkan pengacara untuk memberikan nasihat hukum yang jujur dan akurat.

Pengacara yang dapat dipercaya akan memberikan informasi yang tepat, bahkan jika itu tidak selalu menguntungkan klien secara finansial atau hukum.

Pengacara memiliki kewajiban hukum untuk menjaga kerahasiaan segala komunikasi antara klien dan pengacara (privilege klien-pengacara). Ini berarti bahwa klien harus yakin bahwa informasi yang mereka berikan kepada pengacara mereka akan dijaga dengan sangat rahasia. Sebagian besar hubungan antara pengacara dan klien berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pengacara yang dapat dipercaya akan membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan klien mereka dan siap membantu dalam masalah hukum yang mungkin muncul di masa depan.

UU No.18 Tahun 2003 Pasal 19 ayat 1 : ”Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atas diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang

UU No.18 Tahun 2003 Pasal 19 ayat 2 : ”Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyitaan atau

(13)

pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi elektronik advokat.”

3. Bisa diajak ngobrol oleh clientnya, Pengacara harus dapat diajak ngobrol atau berkomunikasi dengan kliennya karena komunikasi yang efektif adalah aspek kunci dalam hubungan antara pengacara dan klien. Komunikasi yang efektif memungkinkan pengacara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kasus klien, kekhawatiran, kebutuhan, dan tujuan mereka. Ini memungkinkan pengacara untuk memberikan nasihat hukum yang lebih tepat dan relevan. Pengacara memiliki tugas untuk memberikan informasi hukum yang dibutuhkan oleh klien untuk membuat keputusan yang tepat dalam kasus mereka. Komunikasi terbuka memungkinkan pengacara untuk menjelaskan hukum dengan cara yang bisa dimengerti oleh klien.

Klien harus merasa nyaman dalam berbicara dengan pengacara mereka. Klien yang merasa bisa membuka diri dan terdengar oleh pengacara akan lebih mungkin untuk berbagi informasi yang relevan dan penting. Kemampuan untuk diajak ngobrol dengan klien adalah keterampilan penting yang membantu membangun hubungan yang sehat antara pengacara dan klien. Ini juga membantu memastikan bahwa pengacara dapat memberikan pelayanan hukum yang sesuai dengan kebutuhan dan

pengacara memiliki kewajiban etis untuk melindungi kepentingan dan hak hukum kliennya, namun mereka juga harus beroperasi dalam kerangka hukum yang berlaku. Ini berarti bahwa pengacara tidak boleh melakukan tindakan yang secara ilegal menghalangi proses penyidikan atau proses hukum lainnya. Pengacara harus menjalankan kewajiban mereka dengan mempertimbangkan keseimbangan antara melindungi kepentingan klien dan mematuhi hukum. Pengacara harus menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh klien dalam konteks hubungan klien-pengacara. Mereka harus menjalankan privilage klien- pengacara dengan hati-hati dan tidak boleh mengungkapkan informasi yang dapat merugikan kepentingan klien, kecuali jika ada izin klien atau dalam situasi-situasi tertentu yang dikecualikan oleh hukum.

Pengacara harus mematuhi peraturan yang berlaku dalam penyidikan atau proses hukum.

Mereka harus bekerja dalam kerangka hukum yang berlaku dan tidak boleh melakukan tindakan yang bertentangan dengan peraturan. Keseimbangan antara melindungi kepentingan

(14)

klien dan mematuhi hukum adalah tantangan penting dalam praktik hukum. Pengacara diharapkan untuk menjalankan kewajiban mereka dengan etika dan integritas, dan harus bekerja untuk mencapai hasil terbaik bagi klien mereka sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku.

MODEL/PARADIGM OF LAWYER-CLIENT RELATIONSHIP Roberth Veath

Engineering Model, Biarkan client yang membuat keputusan, jadi apaka kasus tersebut ingin ia selesaikan secara sendiri atau dibantu oleh lawyer, maka dari itu dalam berhubungan dengan seorang client, lawyer tidak boleh mengikat ataupun memaksa client kita, jadi kita harus memberi kebebasan kepada client kita.

Priestly Model, dalam model ini client bisa kita simpulkan bahwa mereka tidak mempunyai sama sekali pengetahuan dibidang hukum, jadi ia mempercayakan semua keputusan kepada lawyer tersebut. Sehingga lawyer harus wajib membantu orang tersebut dengan sebaik- baiknya

Collegial Model, segala keputusan harus dibicarakan secara bersama-sama. Jadi baik client maupun lawyer mereka harus sama-sama terbuka terhadap segala kejadian yang terjadi, keputusan-keputusan hukum harus dibicarakan oleh client dan lawyer secara bersama-sama.

Contractual Model, Model hubungan yang adanya hak dan kewajiban yang jelas. Jadi baik lawyer maupun client mereka mempunyai sebuah hak dan kewajiban antara satu sama yang lain. Seperti lawyer yang berkewajiban menyelesaikan sebuah perkara dengan sebaik- baiknya.

Profesi Advocat seperti 2 sisi koin, artinya 1 sisi memberi pelayanan dan 1 lagi memberi bantuan hukum. Salah satu peran utama advokat adalah memberikan nasihat hukum kepada kliennya. Mereka membantu klien memahami hak dan kewajiban mereka, memberikan informasi tentang proses hukum yang relevan, dan memberikan nasihat tentang tindakan yang sebaiknya diambil dalam situasi tertentu.

Jika client tidak mempunyai mempunyai uang, maka harus tetap dilayani, tidak boleh tidak dilayani

(15)

Terdapat dalam Undang-Undang RI Pasal 22 ayat 2 : “Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara Cuma-Cuma kepada penacri keadilan yang tidak mampu”.

Lalu pelayanan lawyer harus berkualitas yang baik, sehingga client tidak akan meninggalkan kita.

Istilah "officium nobile" adalah frasa Latin yang diterjemahkan sebagai "kantor terhormat" atau "tugas mulia." Dalam konteks hukum, frasa ini digunakan untuk menggambarkan peran dan tanggung jawab advokat atau pengacara dalam sistem hukum. Ini mengacu pada prinsip bahwa advokat memiliki tugas mulia untuk memberikan pelayanan hukum yang melibatkan kewajiban etis dan profesional yang tinggi.

Pasal 8 huruf a Kode Etik Advokat Indonesia : “Provesi Advokat adalah profesi yang mulia dan terhormat (Officium Nobile), dan karenanya dalam menjalankan profesi selaku penegak hukum di Pengadilan sejajar dengan jaksa dan hakim, yang dalam melaksanakan profesinya berada dibawah perlindungan hukum, Undang-Undang, dan kode etik ini”.

UU No.18 Tahun 2003 Pasal 18 ayat 1 : ”Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang membedakan perlakuan klien berdasarkan jenis kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang sosial dan budaya”.

Kode Etik Advokat Pasal 3

Huruf B :”Advokat dalam melakukan tugasnya tidak bertujuan semata-mata untuk memperoleh imbalan materi tetapi lebih mengutamakan tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan.”

Huruf C :”Advokat dalam menjalankan profesinya adalah bebas dan mandiri serta tidak dipeng-aruhi oleh siapapun dan wajib memperjuangkan hak-hak asasi manusia dalam negara hukum indonesia

Huruf G : ”Advokat harus senantiasi menjungjung tinggi profesi Advokat sebagai profesi terhormat (Officium Nobile)

Huruf H : ”Advokat dalam menjalankan profesinya harus bersikap sopan terhadap semua pihak namun wajib mempertahankan hak dan martabat advokat”.

Kode Etik Advokat Pasal 4

(16)

Huruf B : ”Advokat tidak dibenarkan memberikan keterangan yang dapat menyesatkan klien mengenai perkara yang sedang diurusnya”.

Huruf G : ”Advokat harus menolah mengurus perkara yang munurut keyakinannya tidak ada dasar hukumnya”.

Huruf H : ”Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal yang diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan wajib tetap menjaga rahasia itu setelah berakhirnya hubungan natara advokat dan klien itu.”

Referensi

Dokumen terkait

KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH TERHADAP PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA. Program Kekhususan : Hukum

Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui proses pelaksanaan perjanjian jual beli, peraturan serta hak dan kewajiban antara penjual dengan pembeli, dan mengetahui tanggung

Pendekatan analissi dampak pemangku kepentingan yang digunakan harus memberikan pemahaman tentang fakta-fakta, hak, kewajiban, dan keadilan yang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pertama: bahwa perlindungan hukum atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh perusahaan pelayaran berbentuk hak dan kewajiban

Notaris sebagai lembaga negara yang independen adalah subyek hukum, sebagai pendukung hak dan kewajiban hukum, yang memiliki kedudukan hukum yaitu sebagai

Hak dan kewajiban tersebut apabila tidak terpenuhi dapat dikenakan sanksi menurut hukum (Abdulkadir Muhammad, 2000:2). Hubungan hukum adalah perikatan yang lahir akibat

Hal ini berarti bahwa sebagai negara hukum, negara berkewajiban melindungi hak-hak asasi tenaga kerja, atau kaum pekerja berhak atas perlindungan hak-hak asasinya oleh Negara.4 Demikian

Dalam hal etika, maka apa yang dilakukan oleh seorang dokter dalarn memberikan pelayanan kesehatan harus memperhatikan kode etik dari dokter itu sendiri yang sesuai dengan standar