AHMAD NUR FAJAR
Sistem-Sistem Pertanian
Latar Belakang
Dokumen perencanan merupakan hal yang penting sebagai acuan dalam menyususun dan menjalankan sebuah program. Baik dalam lingkup pemerintahan maupun non-pemerintahan. Dalam lingkup pemerintahan dokumen perencanaan sering kali disusun dalam bentuk rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), menengah (RPJM) ataupun pendek (RPJP). Sebuah dokumen perencanaan daerah kemudian seringkali diturunkan kedalam rencana kerja OPD untuk membuat perencanaan lebih detail mengenai rencana kerja OPD terkait.
Evaluasi sebuah dokumen perencanaan merupakan hal yang penting untuk dilakukan untuk melihat apakah sebuah dokumen perencanaan layak untuk dijalankan. Sugiono (2018) Mengemukakan pendapat beberapa ahli tentang evaluasi, evaluasi program dan penelitian evaluasi sebagai berikut: (1) Wijono (1997) Evaluasi adalah prosedur secara menyeluruh yang dilakukan dengan menilai masukan, proses dan indikator keluaran untuk menentukan keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
A. Tujuan
Tujuan dari evaluasi dokumen perencanaan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah untuk mengetahui apa saja hal yang perlu dievaluasi dari dokumen perencanaan tersebut.
B. Kegunaan
Kegunaan dari evaluasi dokumen perencanaan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah untuk dijadikan bahan rekomendasi terhadap dokumen perencanaan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Tujuan dan Kegunaan
TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG UNGGUL DAN TANGGUH DENGAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN TERBAIK
Misi 1 : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang unggul dan inklusif.
Misi 2 : Memperkokoh kemandirian ekonomi daerah berbasis sumber daya lokal dan teknologi.
Misi 3 : Meningkatkan infrastruktur yang berkualitas, terintegrasi dan berwawasan lingkungan.
Misi 4 : Mengembangkan tata kelola pemerintahan inovatif melalui reformasi birokrasi dan pelayanan publik berkualitas.
Dari penjabaran visi dan misi tersebut di atas peran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah mendukung dan menyukseskan terutama misi ke-2.
Dukungan untuk menyukseskan misi ke-2 dan ke-5 dilaksanakan melalui program dan kegiatan pada urusan pertanian.
VISI MISI BUPATI DAN WAKIL
BUPATI GOWA
SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
A. Sumber Manusia Penduduk
Penduduk Kabupaten Gowa pada tahun 2020 berjumlah 765.836 jiwa yang terdiri dari laki-laki 379.874 jiwa dan perempuan 385.962 jiwa. Sebagian besar sumber pendapatan penduduk di pedesaan berasal dari usaha dibidang pertanian dan perkebunan, maka peranan sektor pertanian dan perkebunan khususnya pertanian tanaman pangan dan hortikultura dalam upaya meningkatkan pendapatan para petani di pedesaan perlu terus ditingkatkan.
B. Sumber Daya Organisasi
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DinasTanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa didukung oleh 132 orang pegawai yang terdiridari 58 orang laki-laki dan 65 orang perempuan.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura belum maksimal
Nilai tambah produk tanaman pangan dan hortikultura masih rendah
Kurangnya ketersediaan infrastruktur dan sarana produksi pertanian
Rendahnya kapasitas kelembagaan petani dan SDM pertanian
Rendahnya kualitas benih/bibit pertanian
Degradasi lahan disebabkan penggunaan pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan
Belum optimalnya perlindungan lahan pangan berkelanjutan
Terbatasnya akses petani terhadap permodalan
Menurunnya minat generasi muda untuk berusaha di sector pertanian.
ISU STRATEGIS TERKAIT PERMASALAHAN
Tantangan dan Peluang Pengembangan Tanaman Pangan
dan Hortikultura
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
EVALUASI RENSTRA
Skema Rujukan Penyusunan Renstra
Penyusunan Renstra oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Gowa ini sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Yang menyatakan bahwa Kepala Daerah diharuskan untuk menyusun RPJM Daerah untuk masa jabatan 5 tahunan yang dijabarkan OPD dengan melakukan penyusunan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD).
Berdasarkan uraian data diatas dapat disimpulkan bahwa Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura disusun dengan mengacu pada dokumen RPJMD Kab. Gowa telah memenuhi unsur-unsur utama sebuah dokumen untuk kebijakan public. Dimana didalamnya telah diuraikan tujuan kebijakan, masalah yang di peroleh, tuntutan atau strategi, analisis dampak serta sarana seperti SDM pelaksana program dan penganggaran yang dibutuhkan. Namun dalam penggodokan dokumen perencanaan dilakukan secara top down.
Sebagaimana menurut Mulawati, AH. (2009) bahwa perencanaan Top down adalah perencanaan yang langsung dari atas (pemerintah) ke bawah (masyarakat). Sedangkan Bottom up adalah perencanaan yang mendengarkan aspirasi rakyat dan kemudian menjadi pemikiran dalam perencanaan oleh pemerintah.
Setiadi H. (2019) menuturkam pentingnya partisipasi public dalam penyusunan dokumen perencanaan. Beliau manambahkan perumusan perencanaan sebagai proses publik akan dilakukan dalam dua tahap yang secara keseluruhan mencakup komponen input, proses dan output.
Komponen input yang ditelaah adalah isu dan dinamika yang berkembang di masyarakat baik itu yang berkaitan dengan aspirasi publik maupun kebijakan pembangunan. Komponen proses yang dikaji adalah pelaksanaan diskusi/seminar/lokakarya yang diselenggarakan dalam forum diseminasi skenario perencanaan kepada stakeholders. Komponen output adalah produk kegiatan berupa rencana pembangunan yang implementatif, serta terdiseminasinya rencana tersebut kepada seluruh stakeholders terkait, serta pengguna. Dengan diperolehnya output itu diharapkan dapat diperoleh outcome (manfaat) dari keseluruhan proses perencanaan.