• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

N/A
N/A
Bakti Darmawan

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA"

Copied!
228
0
0

Teks penuh

Semua berkat Allah. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan buku “Penilaian Pembelajaran Matematika”. Selain itu, doa juga disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang sukses mengembangkan agama Islam di dunia. Buku ini memuat materi tentang pemahaman tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi, Prinsip-prinsip penilaian, pengembangan instrumen tes, instrumen non tes, dan validitas dan reliabilitas tes, serta menganalisis hasil tes.

Terima kasih kami sampaikan kepada pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menulis buku ini. Pengertian tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi Pada prinsipnya proses pembelajaran selalu dikaitkan dengan tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi. Penilaian merupakan suatu upaya untuk mengumpulkan secara terus menerus dan menyeluruh berbagai informasi tentang proses dan hasil belajar yang dicapai siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang telah ditentukan sehingga dapat dijadikan landasan dalam menentukan langkah selanjutnya.

2 Sudijono, Anas (Wandt dan Brown), Pengantar evaluasi pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2011), hal.7. berhasil-tidak berhasil, dan seterusnya menurut kriteria atau tolok ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam pengukuran, penilaian, dan evaluasi tentunya terdapat perbedaan yang mendasar, untuk lebih memahami perbedaan tersebut perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 1. Perbedaan penilaian, pengukuran dan evaluasi
Tabel 1. Perbedaan penilaian, pengukuran dan evaluasi

Pengertian Evaluasi menurut Etimologi dan Terminologi Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa

BAB 2

PRINSIP-PRINSIP EVALUASI

  • Fungsi Evaluasi
    • Sebagai alat seleksi
    • Sebagai alat pengukur keberhasilan
    • Sebagai alat penempatan
    • Sebagai alat diagnostik
  • Manfaat Evaluasi
  • Manfaat Hasil Ujian
  • BAB 3

Evaluasi tersebut dapat menentukan sejumlah mahasiswa tertentu yang memenuhi syarat sebagai calon mahasiswa untuk diterima. Dalam satu semester disusun menjadi beberapa blok ujian, dimana satu blok ujian dilaksanakan setelah mempelajari satu atau lebih KD (kompetensi dasar), berdasarkan hasil ujian tersebut mahasiswa yang dinyatakan lulus. termasuk dalam program pengayaan menengah dan mereka yang belum menyelesaikan program rehabilitasi. Masalahnya, tingkat ketuntasan kelas masih di bawah 75%. jumlah siswa yang berkompeten), meskipun dalam KTSP tidak diketahui istilah berakhirnya kelas, namun hanya sekedar wacana yang berarti siswa tidak menerima pelajaran dari guru dengan benar.

Hasil ujian dapat digunakan oleh semua pihak yang terlibat, baik bagi guru siswa, sekolah maupun pengelola pendidikan. Dengan mengikuti ujian, siswa dapat mengetahui sejauh mana mereka berhasil menyerap pelajaran yang diterima dari gurunya. Dapat mengetahui bagian mana saja yang belum dikuasainya sehingga ia mencoba mempelajarinya kembali sebagai upaya perbaikan.

Itu bisa menjadi diagnosis bagi siswa yang bersangkutan. tahu bagian mana yang sulit dia kuasai. Bagi para pimpinan pendidikan, mulai dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan baik Kabupaten/Kota maupun Provinsi, Pengawas Sekolah, Direktur Direktorat Sekolah, Direktur Jenderal bahkan Menteri dapat mengambil manfaat dari hasil ujian tersebut.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES

Ranah Pengukuran

  • Belajar fakta
  • Belajar konsep
  • Belajar prinsip
  • Belajar pemecahan masalah
  • Organisasi
  • Gerakan refleks

Sehubungan dengan taksonomi Bloom yang telah diulas di atas, yang dimaksud dengan berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir dari aspek analisis hingga kreasi. Sedikit berbeda dengan Bloom, Robert Gagne (dalam Kemp, 1985), seorang psikolog, mengembangkan taksonomi lain yang terdiri dari rangkaian kognitif yaitu fakta, konsep, prinsip (prinsip atau aturan) dan pemecahan masalah. Menurut Gagne, setiap tingkat yang lebih tinggi dalam urutan ini bergantung pada penguasaan pelajaran pada tingkat yang lebih rendah dan terkait.

Jadi siswa menggunakan fakta untuk mengenali konsep. membuat hubungan antar konsep untuk mengenali prinsip atau asas dan pada akhirnya menerapkan prinsip tersebut untuk mengembangkan solusi masalah. Gerakan-gerakan yang sangat terampil tidak dapat terbentuk tanpa landasan yang kuat pada kemampuan tersebut. Pada kategori ini terdapat gerak yang merupakan mediasi terus menerus dari gerak jasmani refleksif hasil belajar, misalnya gerak interpretatif berupa seni yang indah atau kreatif.

Pemahaman: - Mendefinisikan bagian-bagian dari suatu masalah, solusi atau ide dan menunjukkan hubungan antara bagian-bagian tersebut. Artinya: - Dapat mengendalikan berbagai tingkat keterampilan, lincah, terampil dalam melakukan gerakan-gerakan yang sulit dan rumit (kompleks).

Penyusunan Kisi-kisi Tes

  • Contoh Format Kisi-kisi penulisan soal Matematika

Tujuan dari penyusunan grid adalah agar alat uji yang akan disiapkan tidak menyimpang dari materi. materi dan aspek tes yang akan diukur dalam tes atau dengan kata lain bertujuan untuk menjamin validitas isi dan relevansinya dengan kemampuan siswa. Indikator harus dirumuskan dengan jelas dan memperhatikan: .. a) ciri-ciri perilaku kompetensi dasar yang dipilih, b) satu atau lebih kata kerja operasional, .. c) hubungannya dengan uraian materi, materi pokok atau kompetensi dasar, .. d) Dapat atau tidaknya pertanyaan dibuat dalam bentuk objektif atau deskriptif, sesuai dengan bentuk pertanyaan yang akan dibuat. Penjelasan pada tabel tersebut adalah kita memeriksa jawaban siswa pada aspek pemahaman konsep matematika, ada tiga kriteria yang dinilai dalam tes kemampuan pemahaman konsep matematika, yaitu: (1) Pemahaman soal, (2) Menyelesaikan soal dan (3) menyelesaikan pertanyaan.

Kisi-kisi

PENGEMBANGAN KISI-KISI

  • Kontinuitas
  • Relevansi
  • Keterpakaian
  • BAB 4

Kompetensi dasar atau indikator lanjutan yaitu pendalaman terhadap satu atau lebih kompetensi dasar atau indikator yang telah dipelajari sebelumnya, baik pada jenjang yang sama maupun antar jenjang. Kompetensi dasar dan indikator hendaknya merupakan kompetensi dasar dan indikator yang mempunyai nilai penerapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai komponen berupa tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian.

Metode dan alat berperan sebagai alat penunjang yang memudahkan guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar. Penilaian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengalami suatu proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilakunya.Hasil belajar dari proses pembelajaran tidak hanya dinilai dengan tes saja, tetapi harus dinilai juga dengan menggunakan alat non tes atau non tes. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui sikap dan sifat kepribadian siswa yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

Menurut Hasyim (1997;9) “penilaian non tes adalah penilaian yang mengukur langsung kemampuan siswa dengan tugas nyata”.

INSTRUMEN NON TES

Pengamatan atau Observasi

Observasi atau observasi merupakan suatu teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan inderanya secara langsung. Alat atau instrumen penilaian observasional dapat menggunakan skala sikap dan/atau kuesioner. Skala sikap merupakan alat untuk menilai hasil belajar yang berupa serangkaian pertanyaan sikap terhadap suatu hal yang jawabannya diberikan secara berkala, misalnya skala tiga, empat, atau lima.

Wawancara(Interview)

Angket

BAB 5

  • Validitas logis (Internal)
  • Validitas Empiris (Eksternal)
  • Menganalisis validasi butir soal objektif Bidang Studi Matematika Tabel. Validasi butir soal objektif / perhitungan korelasi butir untuk soal objektif dengan rumus korelasi biserial
    • Kita akan menghitung untuk Skor Kontinum pada soal essay dengan rumus korelasi product Moment atau angka
    • Kita akan menghitung untuk Skor Kontinum pada soal essay dengan rumus korelasi product Moment atau angka
    • Kita akan menghitung untuk Skor Kontinum pada soal essay dengan rumus korelasi product Moment atau angka
    • Mencari jumlah kuadrat butir 1,2,3,4,5,6,7
    • Menghitung varians butir 1,2,3,4,5,6,7

Untuk mengkorelasikan item-item pada soal esai ini, kita akan menggunakan perhitungan skor kontinum dengan rumus korelasi perkalian atau disebut juga dengan bilangan kecil. Continuum Score pada soal essay akan dihitung dengan menggunakan rumus korelasi perkalian Moment atau angka kecil dengan jumlah responden 10, khusus untuk soal no. jumlah responden sebanyak 10 orang, khusus untuk pertanyaan nomor 2.

Kita menghitung Continuum Score pada soal essay dengan menggunakan rumus korelasi product Moment atau angka essay menggunakan rumus korelasi product Moment atau angka kecil dengan jumlah responden 10 khusus pada soal nomor 3. Kita menghitung Continuum Score pada soal essay dengan menggunakan produk Rumus korelasi Moment atau angka kecil yang jumlah respondennya 10 orang, khusus soal nomor 4. Kita menghitung Continuum Score untuk soal esai menggunakan rumus korelasi product Moment atau angka esai menggunakan rumus korelasi product Moment atau angka kecil menggunakan jumlah responden adalah 10 khusus untuk soal nomor 5.

Kita menghitung Continuum Score pada soal essay menggunakan rumus korelasi Product Moment atau angka essay menggunakan rumus korelasi Product Moment atau angka kecil dengan jumlah responden 10 khusus pada soal nomor 6. Kita menghitung Continuum Score pada soal essay menggunakan Product Rumus korelasi momen atau bilangan kecil yang jumlah respondennya 10, khusus untuk soal nomor 7. Rekapitulasi koefisien korelasi uji Continuum Score baik bilangan mentah maupun bilangan kecil dengan r-Tabel N=10 dengan Alpha 1.

Tabel 2. Data Soal Tes Essay Matematika 814,440
Tabel 2. Data Soal Tes Essay Matematika 814,440

BAB 6

MENGANALISIS HASIL TES

Menentukkan Tingkat Kesukaran Soal Tes

Menentukkan Tingkat Daya Beda Soal Tes

Hasil tes yang diperoleh siswa dikelompokkan menjadi benar dan salah seperti pada analisis daya diskriminan. BA = banyaknya siswa kelompok teratas yang menjawab benar, BB = banyaknya siswa kelompok terbawah yang menjawab benar, N = jumlah seluruh siswa.

Contoh Analisis Tes Essay Hasil Belajar Matematika A. Analisis Data Essay

Jadi perhitungan koefisien korelasi kasar skor item 1 (X) dengan skor total (Y) diambil dari Tabel 1.1 seperti di atas. Maka dengan menghitung koefisien korelasi kasar skor pada item 2 (X) dengan total skor (Y), diperoleh Tabel 1.2 seperti di atas. Maka dengan menghitung koefisien korelasi kasar skor pada item 3 (X) dengan total skor (Y), diperoleh Tabel 1.3 seperti di atas.

Maka dengan menghitung koefisien korelasi kasar skor pada poin 4 (X) dengan total skor (Y) diperoleh tabel 1.4 seperti diatas. Maka dengan menghitung koefisien korelasi kasar skor pada item 5 (X) dengan total skor (Y) diperoleh tabel 1.5 seperti diatas. Rekapitulasi koefisien korelasi uji Continuum Score bilangan kasar dan halus dengan r-tabel N=36 dengan Alpha 1.

Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa soal uraian atau esai yang diujikan di SMPN 018 yaitu kelas VIII B kurang memiliki reliabilitas yang tinggi.

ANALISIS SOAL TES PILIHAN GANDA Data Rekapitulasi Nilai Matematika SMPN 018 Pekanbaru Pilihan Ganda VIII/A

Untuk item satu, 34 responden menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item kedua, 36 responden menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item kelima, 17 responden dari total 37 responden menjawab benar.

Untuk poin keenam, sebanyak 20 responden menjawab benar dari total 37 responden. Untuk poin ketujuh, terdapat 36 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk poin kedelapan terdapat 35 responden yang menjawab benar dari total 37 responden.

Untuk item kesembilan, terdapat 11 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item kesepuluh, terdapat 34 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item kesebelas, terdapat 11 responden yang menjawab benar dari total 37 responden.

Untuk item keduabelas, terdapat 14 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item ketiga belas terdapat 15 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item keempat belas, 0 responden menjawab benar dari total 37 responden.

Untuk item kelimabelas, terdapat 11 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk item keenambelas, terdapat 15 responden yang menjawab benar dari total 37 responden. Untuk poin kedelapanbelas, terdapat 14 responden yang menjawab benar dari total 37 responden.

ANALISIS INSTRUMEN NON TES

Gambar

Tabel 1. Perbedaan penilaian, pengukuran dan evaluasi
Tabel 2. Data Soal Tes Essay Matematika 814,440
Tabel 2 Data Soal Essay

Referensi

Dokumen terkait

tsffiA[ HASII PBIIIANH S.SHAT SMNAilE ATAU M ffiTW IGRYA ltli{AH JllftllAL lLliftffl Judul knya llmiah : ilndertsanding The Sufism and lslamic Jurisprudencefieasoning in the Term of