EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DI LINGKUNGAN SMP ISLAM AL- AZHAR BSD @METLAND
Karya Tulis ini Disusun Untuk
Memenuhi Salah Satu Kewajiban Siswa Kelas IX di SMP Al-Azhar BSD @Metland
Oleh:
KAYLA AZALIA AVERROES (212207015)
SMP ISLAM AL-AZHAR BSD @METLAND INSPIRING, BUILDING CHARACTER
DESEMBER-MARET 2023/2024
Jl. Boulevard Metland Cileungsi Sektor 4, Cipenjo Kec. Cileungsi, Kab. Bogor Provinsi. Jawa Barat Kode Pos 16820
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
SMP ISLAM AL-AZHAR BSD @METLAND TP. 2023-2024
Pembina Kegiatan,
RISNA ARIFIANI, S.Pd.
Mengetahui:
Wakil Kepala SMP Islam Al-Azhar BSD @Metland
DEDI SUHANDI, S.Si . Menyutujui:
Kepala SMP Islam Al-Azhar BSD @Metland
ABDUL JAWAD H.R, M.Pd .
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin, Puji dan Syukur semata tercurahkan Kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan program Karya Tulis Ilmiah tahun pelajaran 2023/2024. Karya tulis ilmiah ini merupakan hasi penulis tentang “Evaluasi Pengelolaan Sampah Organik Di Lingkungan SMP Al-Azhar BSD @Metland ”. Karya tulis ilmiah ini merupakan bagian dari langkah akhir pembelajaran dengan harapan penulis mampu berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar. Sholawat dan salam
senantiasa tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari sepenuhnya akan ketidaksempurnaan dan masih banyak kekurangan akan penyusunannya oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun dari semua pihak untuk lebih meningkatkan kualitas
karya tulis ilmiah ini.
Program karya tulis ilmiah ini dapat tersusun dengan berkat bantuan dan atensi dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kepala SMP Islam AL – Azhar BSD @Metland, Bapak Abdul Jawad H.R., M.Pd.
2. Wakil Kepala SMP Islam AL – Azhar BSD @Metland, Dedi Suhandi S,Si.
3. Pembimbing, Ibu Risna Afriani, S.Pd.
4. Wali kelas IX, Bapak Fachrurozi, S.Pd.
5. Guru-guru dan staf tata usaha.
6. Narasumber penelitian yaitu OB 7. Siswa siswa kelas IX
Penulis menyadari dengan tersusunnya program kerja ini masih banyak kekurangannya, sehingga kami mengharap kritik dan saran dari semua pihak agar program kerja ini sempurna sehingga dapat dijadikan sebagai acuan permanen di dalam upaya peningkatan pengembangan diri peserta didik.
Bogor, 11 Desember 2023
Pembina,
Risna Afriani, S.Pd
DAFTAR ISI LEMBAR
PERSETUJUAN………....i KATA PENGANTAR………ii DAFTAR ISI………….………iii BAB I PENDAHULUAN……….
1.1 Latar Belakang………
1.2 Rumusan Masalah………
1.3 Tujuan Penelitian………
1.4 Manfaat Penelitian………
BAB II LANDASAN TEORI……….
2.1 Pengertian Sampah Organik………
2.2 Karakteristik Sampah Organik………
2.3 Macam-Macam Sampah Organik………
2.4 Manfaat Sampah Organik……….
2.5 Dampak Sampah Organik……….
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………
3.2 Metode Penelitian……….
3.3 Objek Penelitian……….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….
4.1 Hasil Penelitian………
BAB V PENUTUP………
5.1 Kesimpulan………
5.2 Saran-Saran……….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan benda hasil olahannya yang dapat mengalami pembusukan atau pelapuk. Pengelolaan sampah organik di lingkungan sekolah menjadi penting karena sampah organik merupakan jenis sampah yang dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk pertanian dan kegiatan lainnya. Selain itu, pengelolaan sampah organik di lingkungan sekolah juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan.
Adapun jenis-jenis sampah organik meliputi sampah organik basah dan sampah organik kering. Latar belakang pengelolaan sampah organik di lingkungan sekolah dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan kebijakan pemerintah setempat.
Pencemaran lingkungan sekolah oleh sampah organik dapat menyebabkan lingkungan sekolah menjadi kurang sehat, belajar tidak kondusif, dan dapat memicu penyakit beserta penularannya. Beberapa latar belakang umum dari pengelolaan sampah organik di lingkungan sekolah antara lain:
1. Meningkatkan kesadaran siswa dan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan.
2. Mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan di lingkungan sekolah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sampah organic dan
memproduksi pupuk kompos.
4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan lingkungan dan membangun kesadaran tentang tanggung jawab sosial dalam menjaga kebersihan
lingkungan.
5. Meningkatkan kualitas tanah dan pertanian di sekitar lingkungan sekolah dengan menggunakan pupuk kompos yang dihasilkan dari pengelolaan sampah
organik.
6. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah dan mengurangi biaya pengelolaan sampah
Untuk itu cara mengolah sampah organik di lingkungan sekolah yang benar adalah:
1. Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenisnya
2. Memilah sampah organik basah dan sampah organik kering 3. Mengelola sampah organik menjadi lebih bermanfaat.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana cara mengelola sampah-sampah organik ?”
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola dan mengolah sampah organik.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengelola dan mengolah sampah organik.
3. Agar kita tahu bagaimana cara memilah sampah organik.
4. Agar mengetahui fungsi sampah organik.
5. Untuk mengetahui akan menjadi apa sampah organik setelah diolah kembali.
1.4 Manfaat Penelitian
2. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana memilah sampah organik.
3. Memberikan informasi terkait cara mengolah kembali sampah organik.
4. Memberikan pemahaman kepada siswa dan siswi di lingkungan sekolah untuk selalu membuang sampah organik di tempat sampah yang sudah disediakan.
5. Memberikan informasi fungsi sampah organik setelah didaur ulang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sampah Organik
Secara umum sampah dapat diartikan sebagai semua benda yang sudah tidak digunakan lagi oleh makhluk hidup, sedangkan pengertian sampah menurut ahli menurut Azwar (1990) sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang tidak digunakan lagi, tidak disenangi, atau memang harus dibuang. Umumnya sampah dihasilkan dari kegiatan manusia, sehingga sifatnya menjadi buangan, sedangkan sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan benda hasil olahannya yang dapat mengalami pembusukan atau pelapuk.
Sampah organik berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sampah konsumsi dan sampah alam. Adapun proses pembusukan atau pelapukan sampah organik berlangsung secara alami dengan bantuan mikroorganisme tanpa
tambahan bahan kimia dalam waktu yang singkat. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan kantor swasta biasanya berupa kertas, alat tulis-menulis (pulpen, pensil, spidol), toner fotokopi, pita printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, dan komputer rusak
2.2 Karakteristik Sampah Organik
Sampah organik tergolong sampah ramah lingkungan karena pengolahan sampah organik sangat mudah dan tidak memerlukan biaya mahal. Hasil pengolahan sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos. Adapun ciri-ciri sampah organic adalah:
1. Memiliki Kandungan Air
Hal yang menjadi kekhasan ciri dari limbah organik adalah kandungan airnya. Namun ketika sudah memasuki proses pembusukan kandungan air tersebut mengalami penguapan dan menghilang.
2.Asalnya dari Sisa Bahan Alam
Ciri kedua dari limbah organik adalah sumber atau asalnya. Biasanya berasal dari kegiatan manusia dan yang di dalamnya tidak ada proses panjang.
Dalam prosesnya juga tidak berhubungan dengan zat atau senyawa kimia.
3. Sifatnya yang Mudah Membusuk
Tanpa memerlukan pengelolaan yang ribet, limbah ini akan mengalami pembusukan sendiri. Ada mikroba di dalam tanah yang berkemampuan untuk melakukan dekomposisi limbah organik.
Sampah-sampah organik yang ada di lingkungan sekolah contohnya sisa makanan, sayuran, buah-buahan yang membusuk, daun dan ranting yang berjatuhan.
2.3 Macam-Macam Sampah Organik
Sampah organik dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Berikut penjelasannya:
Organik basah Sampah organik basah adalah sampah organik yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah, sisa sayuran, kulit sayuran, dan biji buah.
Organik kering Sementara sampah organik kering adalah bahan organik yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering, sisik ikan, cangkang kerang, kulit telur, batok kelapa, dan serbuk gergaji.
2.4 Manfaat Sampah Organik
Sampah organik baik basah maupun kering dapat diolah kembali dan dimanfaatkan agar dapat digunakan kembali. Berikut manfaat sampah organik yang sering dihasilkan dan dapat dikurangi pembuangannya:
a. Dapat diolah menjadi kompos dan pupuk sederhana b. Untuk dijadikan pakan ternak
c. Dapat dijadikan kerajinan tangan d. Bisa menjadi biogas dan Listrik
2.5 Dampak Sampah Organik
Dampak negatif sampah organik dibagi menjadi dua, yaitu bagi kesehatan dan lingkungan:
Dampak Sampah Organik Terhadap Kesehatan:
a. Tempat bersarangnya hewan penyebar penyakit
Hewan ternak yang diberi makan sampah organik (misalnya sisa sayuran) dapat terjangkit penyakit. Cacing pita juga dapat menjangkit hewan ternak melalui makanannya. Pengolahan limbah organik sebagai pakan ternak harus benar-benar dipastikan kelayakannya untuk dikonsumsi agar tidak membahayakan kesehatan hewan ternak dan manusia.
b. Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh jamur
Jamur dapat berkembang biak dengan baik di daerah yang lembab, misalnya pada tumpukan sampah. Penyakit yang disebabkan oleh jamur misalnya adalah jamur kulit.
Dampak Sampah Organik Terhadap Lingkungan:
a. Tercemarnya sumber air
Sampah organik yang dibuang ke sungai, danau, waduk, dan sumber air lainnya dapat mencemari air. Rembesan sampah organik basah ke dalam tanah juga dapat mencemari air tanah.
b. Rawan terjadi tanah longsor
Sampah organik bersifat lunak sehingga tumpukan sampah organik di TPA membuat tanah menjadi tidak stabil dan bisa terjadi longsor sewaktu-waktu.
c. Munculnya lingkungan yang kumuh
Tumpukan sampah dapat menimbulkan lingkungan kumuh dengan pemandangan tidak sedap dan dikeliling lalat. Sampah yang berceceran dapat mengurangi keindahan pemandangan dan menjadikan daerah tersebut tidak layak dijadikan tempat tinggal.
d. Menyebabkan polusi udara
Penguraian sampah organik terutama sampah organik basah dapat menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mencemari udara.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian mengenai pengelolaan sampah organik dilaksanakan sebanyak 2 kali di sekitar sekolah SMP Islam Al-Azhar BSD @Metland pertama pada hari selasa tanggal 16 Januari 2024, jam 15.00 WIB-16.00 WIB, kedua pada hari rabu tanggal 24 Januari 2024, jam 15.06 WIB-15.16 WIB.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh data yang kemudian digunakan untuk kepentingan tertentu. Penelitian yang termasuk kegiatan ilmiah, maka dalam melakukan kegiatan ini, harus dilakukan dengan cara-cara yang sistematis, rasional atau masuk akal, dan data-data yang valid atau sesuai dengan fakta. Adapun metode penelitian yang dipakai yaitu metode deskriptif . Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah sampah- sampah hasil pembuangan akhir di lingkungan sekolah SMP Islam Al-Azhar
BSD @Metland yang sebelumnya sudah dipilah berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah non organik. Sedangkan yang menjadi fokus objek penelitian adalah sampah organik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Wawancara dengan office boy
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan maka metode yang penelitian yang sesuai yaitu metodologi deskriptif, adapun pengertian metodologi deskriptif adalah metode yang mengutamakan masalah-masalah organik secara apa adanya saat penelitian berlangsung. Semua data diolah sesuai dengan keasliannya. Penelitian ini akan mendeskripsikan peristiwa dan kejadian tanpa memberikan perilaku khusus pada kejadian tersebut. Peneliti bisa menganalisis data organik atau lebih dari satu organik
Dari hasil wawancara dengan office boy sebanyak 2 kali dengan rentang waktu yang berbeda yang sebelumnya sudah membuat janji terlebih dahulu.
Berikut kutipan hasil wawancaranya:
Pewawancara : “ Assalamualaikum pa, mohon ijin mau bertanya ?”
Narasumber : “ Walaikumsalam, iya silahkan.”
Pewawancara :”Bapak sudah berapa lama bekerja sebagai OB?”
Narasumber :”Saya sudah bekerja disekolah ini selama 3 tahun.”
Pewawancara :”Apakah bapak menetahui jumlah Ob di lingkungan sekolah?”
Narasumber :”Satu group dengan saya ada 6 orang, dengan pembagian kerja yang berbeda beda, ada yang bagian cleaning dan leader”
Pewawancara :“Kalau boleh tau, bagian mana saja yang bapak kerjakan?
Apakah di lingkungan SD, SMP, atau SMA?”
Narasumber : “ Saya mengerjakan area luar dari ujung gedung SD sampai ujung Gedung SMA”
Pewawancara : “ Kesulitan apa saja yang dialami selama bekerja dalam mengelola sampah?”
Narasumber : “saya tidak mengolah sampah , yang mengolah bagian yang lain di luar tugas OB sekolah, saya hanya mengumpulkan saja .”
Pewawancara : “ Apakah sampah di lingkungan sekolah sudah dipilih terlebih dahulu atau dibuang ke tempat sampah?”
Narasumber : “ Sampah sama saya hanya diambil saja, tanpa di pilah pilah, yang bagian milah sampah petugas yang mengankut sampah. “
Pewawancara : “Berapa kali pembuangan sampah dikelola dalam satu hari?”
Narasumber : “ sehari dua kali pagi dan sore.”
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa beliau mengatakan sudah bekerja selama 3 tahun sebagai pengelola sampah sekaligus tukang kebun di lingkungan SD, SMP, dan SMA AL-AZHAR BSD @metland dilakukan hanya dengan pengambilan sampah secara global tanpa memilah sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik dan non organik, karena jumlah sampah non organik lebih banyak dari pada sampah organik maka tidak ada pengelolaan sampah yang dimanfaatkan dari sampah organik. Alasan pengelolaan sampah tidak berdasarkan jenis dikarenakan petugas kebersihan di lapangan kekurangan tenaga kebersihan sehingga untuk menyingkat waktu pekerjaan beliau membersihkan sampah dan mengangkut langsung sampah tersebut ke dalam kantong sampah setelah itu dikumpulkan di tempat pengangkutan sampah yang nantinya akan diambil sampah tersebut oleh petugas kebersihan lain di luar petugas kebersihan sekolah.
4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Questioner
Hasil penelitian berdasarkan questioner yang disebarkan kepada siswa SMP ISLAM AL-AZHAR BSD @metland secara random kepada siswa kelas 7, 8 dan 9. Berikut hasil responden yang diperoleh :
Pertanyaan : “Apakah Anda mengenal perbedaan sampah organik dan non organik?”
Hasil responden diperoleh sebanyak 95,5 % menyatakan iya , hal ini menujukan bahwa siswa kelas 7,8,9 mengenal perbedaan sampak organik
dan non organik. Dan sebanyak 4,5 % tidak mengenal perbedaan sampah organik dan non organik.
Pertanyaan : “Pernahkah Anda melihat tempat sampah di lingkungan sekolah berdasarkan jenis sampah organik dan non oraganik?”
Hasil responden diperoleh sebanyajk 86 % siswa menyatakan melihat tempat sampah dilingkungan sekolah berdasarkan jenisnya, dan 13,6 % menyatakan tidak melihat tempat sampah berdasarkan jenisnya.
Pertanyaan: “Sudahkah Anda membuang sampah berdasarkan sampah organik dan non organik?’
Hasil responden diperoleh sebanyak 77% siswa telah membuang sampah berdasrkan jenisnya dan sebanyak 22,7% siswa tidak membuang sampah berdarkan jenisnya.
Pertanyaan : Apakah Anda mengetahui bagaimana pengelolaan sampah dilingkungan sekolah?”
Hasil responden sebanyak 45,5 % siswa menyatakan mengetahui bagaimana cara pengeloaan sampah dilingkungan sekolah dan sebanyak 54,5% tidak mengetahui cara pengelolaan sampah .
Pertanyaan : ‘ Anda, Pentingkah pengelolaan sampah di lingkungan sekolah?”
Hasil responden diperoleh sebanyak 86 % siswa menyatakan penting akan pengelolaan ssampah dilingkungan sekolah , dan sebanyak 4,5 % menyatakan tidak penting akan pengelolaan sampah dilingkungan sekolah.
Pertanyaan : “Menurut Anda, apakah sampah perlu itu dipisahkan berdasarkan jenisnya? “
Hasil responden diperoleh sebanyak 95,5 % siswa menyatakan perlu kalua sampah harus dipisahkan berdaasrakan jenisnya, dan sebanyak 4,5 % siswa menyatakan tidak perlu kalua sampah dipissahkan berdasrkan jenisnya.
Pertanyaan : “Apakah Anda sudah mengetahui manfaat sampah organik?”
Hasil responden diperoleh 86,4% siswa menyatakan mengetahui manfaat sampah organik dan sebanyak 4,5 % siswa tidak mengetahui manfaat sampah organik .
Pertanyaan : “Tuliskan pendapat Anda mengenai sampah organik dan pengelolaannya dilingkungan sekolah Al-Azhar BSD @metland?
Hasil responden sebanyak 95,5 % siswa menyatakan pendapatnya mengenai pentingnya sampah organik dipisahkan berdasarkan jenisnya, manfaat yang bisa diperoleh dari sampah organik dan pengelolaan sampah organik dan organik dilingkungan sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan
Penelitian mengenai Evaluasi Pengelolaan Sampah Organik Di Lingkungan SMP Islam Al Azhar BSD @Metland dengan menggunakan metodologi penelitian deskriptif diperol.eh berdasarkan data yang diambil dengan dua cara yaitu wawancara langsung dengan peetugas kebersihan dan sebaran angket secara random kepada siswa kelas 7,8, dan 9.
Hasil wawancara dengan petugas kebersihan diperoleh bahwa pengelolaan sampah yang ada di lingkungan sekolah tanpa memilah berdasarkan jenis sampah organik dan non organik. Sampah tersebut langsung dikemas ke tempat sampah dan menunggu sampah diangkut oleh petugas kebersihan di luar sekolah. Hal ini dikarenakan beberapa kesulitan oleh petugas OB untuk memilah sampah memerlukan waktu yang banyak dan kekurangan tenaga kerja dalam mengelola sampah yang didukung dengan ketidak sedianya tempat sampah berdasarkan jenisnya. Sedangkan berdasarkan hasil angket yang disebar secara random kepada siswa kelas 7,8, dan 9 sebanyak 95,5% menyatakan mengetahui tentang perbedaan smapah organik dan non organik, sedangkan responden sebanyak 43,5% menyatakan
tidak mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah organik dan non oragnik.
1.2 Saran
Dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah perlu beberapa aspek penting yaitu ketersediaannya tempat sampah berdasarkan jenisnya, jumlah pekerja kebersihan, kepedulian semua penghuni sekolah supaya sampah yang ada bisa dikelola dengan baik dan bisa dimanfaatkan, dan untuk kedepannya diadakan pelatihan bagi siswa bagaimana pengelolaan sampah organk bisa menjadi lebih bermanfaat dilingkungan sekolah dalam penerapannya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN Hasil Angket
Tuliskan pendapat Anda mengenai sampah organik dan pengelolaannya di lingkungan sekolah Islam Al Azhar BSD
@metland23 responses
Sampah organik bisa dijadikan bahan bermanfaat seperti pupuk
Menurut Saya Ada Dampak Positif Dari Pengelolaan Sampah Organik Dan Non Organik Yaitu:Supaya Dapat Di Bedakan Yang Mana Sampah Organik Dan Yang Mana Sampah Non Organik
sampah organik akan bermanfaat jika dikelola dengan baik. Di
lingkungan sekolah, jenis sampah sudah dipisah antara organik dan non organik, diharapkan pemanfaatan sampah organik bisa dimanfaatkan secara maksimal contohnya dijadikan pupuk untuk kesuburan pohon di lingkungan sekolah
sampah organik itu bisa didaur ulang kalo dikelola dengan benar dan secara pengelolaannya di lingkungan sekolah sangat baik. Kenapa?
karna sampah organik bisa didaur ulang menjadi barang yg lebih berguna dan yg terakhir Sekolah Al Azhar BSD@Metland juga adanya kegiatan mendaur ulang sampah contohnya seperti Kegiatan P5 kelas 7 gatau karena saya gak pernah liat
dipisah agar organik dan non organik tidak susah mengetahuinya gitu
semua warga sekolah bisa mulai memilah sampah berdasarkan jenisnya agar para staff di sekolah bisa dengan mudah mengolah sampah2 tersebut
Sejauh yang saya tau sampah organik dan non organik di Al Azhar BSD
@metland masih di satukan dalam 1 tempat yang sama. (sedangkan dengan pengelolaan nya saya kurang tahu)
Pengolahan sampah organik di Al Azhar BSD @metland sudah bagus sampah tidak berceceran kemana-mana tetapi pemanfaatannya kurang.
sebaiknya sampah organik di kubur saja supaya tidak ada bau busuk
sampah organik adalah sampah yg ramah lingkungan yg bisa di olah Kembali
Pendapat saya itu agar sampah organik dan anorganik bisa didaur ulang secara beda jenisnya.
Aku kurang tau soal ini T-T tapi kalau tentang sampah organik itu adalah sampah yang bisa didaur ulang dan bisa digunakan kembali
Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos alami yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
Sedangkan untuk pengelolaannya sudah dilakukan dengan cara menyediakan 2 jenis tong sampah (yaitu organik dan anorganik).
Namun, masih perlu diterapkan prinsip 4R (recycle, reuse, reduce, dan replace).
Baik ramah sopan hormat kepada guru
Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos alami yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
Tetapi sekolah kita blm melakukan hal tersebut krna satu dan lain hal
Pengelolaan sampah organik di lingkungan sekolah Islam Al Azhar BSD
@metland dapat dilakukan melalui pengomposan. Kompos yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman di area sekolah. Selain mengurangi volume sampah, kegiatan ini juga dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Melalui pengomposan, sekolah dapat mencontohkan praktik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan mendidik siswa untuk peduli terhadap lingkungan sejak dini.
Sampah organik bisa bermanfaat untuk lingkungan sekitar (bisa di jadikan pupuk??)
sudah tertata rapih
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai, untuk pengelolaannya sampah organik dapat diolah melalui pengomposan, bisa menggunakan komposter untuk mengurai sisa-sisa makanan, daun, dan bahan organik lainnya menjadi kompos yang berguna untuk tanaman
Sampah organik bisa di jadikan bahan yang bermanfaat seperti pupuk
Menurut saya, masih banyak yang tak mengetahui dari perbedaan sampah organik& non organik, padahal hal itu sangat penting untuk dilakukan serta menurut saya, sampah organik dapat diubah menjadi pupuk yang berguna