EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
M. FAUZI HARAHAP
06 0404 086
BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Evaluasi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Universitas Sumatera Utara”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata I (S1) di Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari
bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis hanya dapat
mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah, motivasi dan doa yang diberikan
hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan sebagai Ketua Departemen Teknik
Sipil, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Syahrizal, MT sebagai sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera utara.
3. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, M.Sc selaku pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis.
4. Bapak Zaid Perdana, ST. MT selaku co-pembimbing yang telah memberikan
5. Bapak Ir. Sufrizal M.Eng, Bapak Ir. Boas Hutagalung, M.Sc dan Bapak Ivan
Indrawan, ST. MT, selaku Dosen Pembanding/Penguji yang telah
memberikan masukan dan kritikan yang membangun dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
6. Bapak/Ibu seluruh staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
7. Abang/Kakak pegawai Jurusan mas Bandi, kak Lince, bang Zul, bang Edi,
bang Amin, bang Mail, kak Dina.
8. Teristimewa untuk keluarga saya, terutama kepada Ayahanda Drs. Julismin,
M.Pd, dan Ibunda Sri Wahyuni, abang saya Rahmad Falisni Harahap, S.Pd,
dan adik saya Muhammad Fahrezi Harahap yang telah memberikan kasih
sayang, doa, dan dukungan berupa moril dan materil dalam penyelesaian
tugas akhir ini.
9. Buat seseorang yang spesial bagi saya, Indria Mahdiani, AMK yang banyak
memberikan motivasi, masukan dan bantuan kepada saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
10.Buat teman seperjuangan dan sependeritaan TM. Haiqal yang telah
bekerjasama.
11.Buat teman-teman seperjuangan angkatan 2006 Zulkarnain, Rivan, Avril,
Alfi “The Kikers”, Andi, Ibal, Anggi, Farqi, Asep, Heri, Fahim, Ajir, Afif,
Ghafar, Ucup, Tami, Radi, Atta, Khoir, Agung, Angga, Yudi ajo, Syawal,
Royhan, Fadhly, Wahyudi, Husni, Rahmat, Wawan, Maman, Rudi Wijaya,
Tosek, Iky, Hanif, Tosek, Budi, Brother, Wynda, Citra, Didik, Diana, Any,
Fadli, serta teman-teman mahasiswa/i angkatan 2006 yang tidak dapat
disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.
12.Abang-abang dan kakak senior 2003, 2004, dan 2005, terutama bang Gaplek,
bang Nova, bang Sayed, bang Ajo, bang Aswin, bang Ilham, bang Mabrur,
bang Nasrul, bang Habibi, bang Jefri, bang Nanda, dan bang Edo yang telah
banyak memberikan saran dan masukan kepada saya.
13.Buat adik-adik 2007, 2008, 2009, dan 2010 terutama Dani, Juangga, Iwan,
Saki, Sadikin, Gufreng, Dita, Tesa, Dean, Nurul, Ozi, Bembeng, Topik, Rian,
Gerandong, Mia, Evi, Hafiz, Reza, Cimud, West Village.
14.Buat rekan-rekan asisten Lab. Hidrolika FT USU, Maulana, Vina, Imam,
Aris, Amad, Ucup, Riza, dan Molana.
15.Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya
atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kata sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
pemahamahan penulis dalam hal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Agustus 2011
Penulis
ABSTRAK
Sampah pada saat ini menjadi sebuah permasalahan yang dibicarakan di
semua belahan dunia. Hal ini sangat wajar karena sampah memiliki dampak negatif
bagi kesehatan manusia, lingkungan, sosial dan ekonomi, meningkatnya volume
sampah diantaranya disebabkan oleh meningkatnya populasi serta aktifitas manusia.
Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah yang
digunakan dalam tugas akhir ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
19-3964-1994, dengan lama pengambilan sampel sampah selama delapan hari
berturut-turut dan pada waktu yang bersamaan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan diperoleh volume sampah yang
dihasilkan sebesar 77,48 m3 per hari. Penghasil sampah terbesar adalah Fakultas
Pertanian dengan volume sampahnya yaitu 40,28 m3 per hari, sedangkan penghasil
sampah terendah adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan volume
sampah sebesar 0,26 m3 per hari. Sudah saatnya pengelolaan sampah di USU
diterapkan dengan baik.
Dalam pemasalahan sampah yang terdapat pada lokasi penelitan ini
dibutuhkan sebuah konsep pengelolaan sampah yang berupa pemetaan potensi
sampah itu sendiri dan adanya sebuah kebijakan dari pihak kampus. Untuk sampah
organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos sedangkan sampah
anorganik bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan ataupun dijual kepengepul
sampah. Dengan demikian, sampah bukan lagi merupakan barang yang tidak bisa
dimanfaatkan namun memiliki potensi ekonomi yang dapat diperoleh dalam
pemanfaatan sampah itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang
kebersihan, maka dibutuhkan perbaikan sarana dan prasarana persampahan yang
menyeluruh, kerjasama antara berbagai pihak baik Pemko Medan, Biro Rektor, Fakultas dan “penduduk” kampus demi terciptanya USU sebagai kampus yang bersih, indah, dan sehat.
DAFTAR ISI
2.4.1 Sampah dari Gedung Perkuliahan dan Perkantoran 10 2.4.2 Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung 11 2.4.3 Sampah dari Kantin dan Perdagangan ……….…... 11
2.4.4 Sampah dari Perumahan ……….…. 11
2.5 Sampah Khusus ………..…………... 11
2.5.1 Sampah dari Rumah Sakit ………... 11
2.5.2 Baterai Kering dan Akumulator Bekas ……... 12
2.6 Efek Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan …... 12
2.6.1 Dampak terhadap Kesehatan ……….. 12
2.6.2 Dampak terhadap Lingkungan ……… 13
2.6.3 Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi … 13 2.7 Pengolahan Sampah ………. 14
2.7.2 Daur Ulang……….... 14
2.8 Pengelolaan Sampah Secara Umum ………. 17
2.8.1 Pola Operasional Pengelolaan Sampah ………… 17
2.8.2 Penyimpanan Sampah Sementara …………... 17
2.8.3 Pengumpulan Sampah …………....……….. 17
2.8.4 Pengangkutan Sampah …. ……….... 17
2.8.5 Pembuangan ………..……….... 18
2.8.6 Biaya ……….……….. 18
2.8.7 Peningkatan Kesadaran Masyarakat ………. 18
2.9 Pengelolaan Sampah Kampus ……….. 19
2.9.1 Pengumpulan Sampah ………..… 19
2.9.2 Penyimpanan Sampah ……….. 20
2.9.3 Pengangkutan Sampah …………..………..… 21
2.9.4 Pemanfaatan Sampah ……… 22
2.10 Metode Pengelolaan Persampahan yang Benar ……….. 25
2.10.1 Aspek Teknis ……….… 25
2.10.2 Aspek Non-Teknis ……….…. 28
BAB III GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .. 33
3.1 Sejarah Ringkas Universitas Sumatera Utara ………. 33
3.2 Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Sumatera Utara …… 34
3.2.1 Visi Universitas Sumatera Utara ……….… 34
3.2.2 Misi Universitas Sumatera Utara ………….…… 34
3.2.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara ……….….... 35
3.3 Struktur Organisasi dan Pimpinan USU ……….…. 36
3.3.1 Struktur Organisasi ……….…. 36
3.3.2 Pimpinan Universitas ……….….. 38
3.4 Sekilas Pandang Universitas Sumatera Utara …………. 39
3.5 Denah Wilayah Universitas Sumatera Utara …………... 40
3.6 Demografi dan Wilayah Studi USU ……….... 42
3.7 Program Studi Kemahasiswaan USU ………. 43
3.8 Data Penduduk Universitas Sumatera Utara …………... 44
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ………...……… 46
4.1 Acuan Data ……….………... 46
4.2 Standardisasi Pengelolaan Persampahan ……….... 47
BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN ………... 49
5.1.1 Lokasi Penelitian ………. 49
5.1.2 Waktu Penelitian ……….. 50
5.2 Tahapan Penelitian ………... 51
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN ANALISA ………... 60
6.1 Volume Timbulan Sampah ……….. 60
6.2 Berat Total dan Persentase Sampah ………. 63
6.2.1 Berat Total Sampah USU …….……….... 63
6.2.2 Persentase Jumlah Sampah USU ………. 65
6.3 Pengelolaan Persampahan di USU ………. 67
6.3.1 Pewadahan ………. 67
6.3.2 Pengumpulan dan Pemilahan Sampah …………. 69
6.3.3 Pemindahan dan Pengangkutan Sampah ……… 72
6.3.4 Pembuangan Akhir ………... 75
6.3.5 Sistem Kelembagaan ……….... 76
6.3.6 Pembiayaan ……….. 79
6.3.7 Peraturan atau Hukum ……….. 81
6.3.8 Partisipasi “Penduduk” USU ……… 82
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ………... 99
7.1 Kesimpulan ……….. 99
7.2 Saran ……….………. 100
DAFTAR PUSTAKA ……….……… 103
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Nama Pimpinan USU ……… 38
Tabel 3.2 Perkembangan Program Studi ………... 43
Tabel 3.3 Keadaan Dosen Tetap (2009/2010) ………... 44
Tabel 3.4 Perkembangan Mahasiswa ……… 44
Tabel 5.1 Pihak yang Terlibat dalam Penelitian ………..…. 60
Tabel 6.1 Rekapitulasi Volume Persampahan di Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 6.2 Berat Total Mingguan ………..……… 65
Tabel 6.3 Persentase Jumlah Sampah Organik dan Anorganik ……….……. 66
Tabel 6.4 Ukuran Tempat Penampungan Sampah Sementara ………..…... 70
Tabel 6.5 Jumlah Petugas Kebersihan Beserta Rentang Gaji ... 81
Tabel 6.6 Metode Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara . 85 Tabel 6.7 Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara (Aspek Teknis) ………...…. 88
Tabel 6.8 Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara (Aspek Non Teknis) ………..………....…. 92
Tabel 6.9 Kinerja Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara (Aspek Teknis) ……… 95
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Plakat Yayasan Universitas Sumatera Utara ………. 33
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara …….…………. 38
Gambar 3.3 Denah Universitas Sumatera Utara ……… 41
Gambar 4.1 Peralatan Penelitian ………..… 47
Gambar 5.1 Tahap Pengukuran Bak Sampah ……… 53
Gambar 5.2 Tahap Penimbangan Sampah ………. 54
Gambar 5.3 Tahap Penyebaran ……….. 54
Gambar 5.4 Tahap Pemilahan ……… 55
Gambar 5.5 Tahap Penimbangan masing-masing Jenis Sampah …………... 55
Gambar 6.1 Timbulan Sampah di Fakultas Kedokteran USU ………. 67
Gambar 6.2 Timbulan Sampah di Fak. Pertanian ………. 69
Gambar 6.3 Tempat Pemilahan Sampah di Fak. Teknik ………...….. 72
Gambar 6.4 Bantuan Tempat Pemilahan Sampah ……… 72
Gambar 6.5 Bahan Untuk Kompos ……….. 73
Gambar 6.6 Kereta Sorong ……… 74
Gambar 6.7 Troli/Alat Angkut Sampah ……… 75
Gambar 6.8 Truk Pengangkut Sampah USU ………. 76
Gambar 6.9 Pick Up USU ………. 76
Gambar 6.10 Becak Bermotor USU ……… 77
Gambar 6.11 Skema Pembagian Tugas dan Wewenang Pengelolaan Sampah … 80 Gambar 6.12 Diagram Alir Pengelolaan Persampahan di USU ……….. 83
ABSTRAK
Sampah pada saat ini menjadi sebuah permasalahan yang dibicarakan di
semua belahan dunia. Hal ini sangat wajar karena sampah memiliki dampak negatif
bagi kesehatan manusia, lingkungan, sosial dan ekonomi, meningkatnya volume
sampah diantaranya disebabkan oleh meningkatnya populasi serta aktifitas manusia.
Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah yang
digunakan dalam tugas akhir ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
19-3964-1994, dengan lama pengambilan sampel sampah selama delapan hari
berturut-turut dan pada waktu yang bersamaan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan diperoleh volume sampah yang
dihasilkan sebesar 77,48 m3 per hari. Penghasil sampah terbesar adalah Fakultas
Pertanian dengan volume sampahnya yaitu 40,28 m3 per hari, sedangkan penghasil
sampah terendah adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan volume
sampah sebesar 0,26 m3 per hari. Sudah saatnya pengelolaan sampah di USU
diterapkan dengan baik.
Dalam pemasalahan sampah yang terdapat pada lokasi penelitan ini
dibutuhkan sebuah konsep pengelolaan sampah yang berupa pemetaan potensi
sampah itu sendiri dan adanya sebuah kebijakan dari pihak kampus. Untuk sampah
organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos sedangkan sampah
anorganik bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan ataupun dijual kepengepul
sampah. Dengan demikian, sampah bukan lagi merupakan barang yang tidak bisa
dimanfaatkan namun memiliki potensi ekonomi yang dapat diperoleh dalam
pemanfaatan sampah itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang
kebersihan, maka dibutuhkan perbaikan sarana dan prasarana persampahan yang
menyeluruh, kerjasama antara berbagai pihak baik Pemko Medan, Biro Rektor, Fakultas dan “penduduk” kampus demi terciptanya USU sebagai kampus yang bersih, indah, dan sehat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini, sampah sudah menjadi masalah secara umum yang terjadi di
kota-kota di Indonesia. Mulai dari pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,
permasalahan pengangkutan, hingga masalah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan tak berharga. Meski
setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah, manusia pula yang paling
menghindari sampah. Selama ini sampah dikelola dengan konsep umum seperti,
open dumping atau penimbunan terbuka, incenerator atau di bakar, sanitary landfill
atau gali tutup, ternyata tidak memberikan solusi yang baik apalagi jika
pelaksanaannya tidak disiplin.
Dengan tidak disiplinnya pelaksanaan pengelolaan sampah dapat
menimbulkan beberapa masalah seperti yang lazim ditemui yaitu banjir. Penyebab
banjir umumnya sampah organik, plastik atau kaleng-kaleng yang sulit terurai.
Sampah-sampah jenis ini juga perlu mendapat perhatian untuk di daur ulang. Dalam
konteks inilah, perlu dicari solusi penanganan sampah yang tepat, yang mampu
mengeliminir menumpuknya timbulan sampah. Tidak akan ada lagi cerita tentang
menumpuknya sampah di TPA atau di pinggir jalan atau dikali/selokan ataupun di
lingkungan universitas yang mengganggu aliran air.
Universitas merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar dalam suatu
setiap harinya. Sampah-sampah tersebut dapat dihasilkan dari mahasiswa baik dari
dalam maupun luar kampus, akan tetapi sampah tersebut dibuang di dalam kampus,
misalnya sisa-sisa makanan atau jajanan para mahasiswa atau pun sisa-sisa masakan
dari kantin atau warung makan serta sampah rumput dan tanaman dari taman yang
berada lingkungan kampus.. Oleh karena itu, sudah saatnya universitas memberikan
kontribusi yang penting dalam pengelolaan persampahan.
Penelitian terkait pengelolaan sampah di kampus pernah dilakukan
sebelumnya, salah satunya dilakukan oleh Mohammad Mirwan (2003) di kampus
UPN Veteran Jawa Timur. Kampus UPN Veteran tersebut memiliki mahasiswa
sebanyak + 8.000 orang, luas lahan sebesar 21 Ha, dan memiliki beberapa bangunan
perkantoran, ruang kuliah, laboratorium di setiap jurusan, kantin, pusat kegiatan
mahasiswa, perumahan satpam, lapangan olahraga, dan lahan terbuka.
Sementara Universitas Sumatera Utara (USU) yang memiliki lahan lebih luas
yaitu sebesar 122 Ha dan jumlah mahasiswa yang lebih banyak yaitu + 34.000 orang,
dan memiliki beberapa bangunan seperti halnya kampus UPN “Veteran” Jawa
Timur, tentu akan menghasilkan timbulan sampah yang lebih besar pula. Melihat
kondisi lingkungan yang ada di kampus USU sekarang ini, seperti sampah masih
berserakan dijalanan, menumpuk di selokan, kurangnya wadah atau tempat sampah,
membuat penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengelolaan sampah di
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini adalah mengevaluasi pengelolaan sampah di
lingkungan Universitas Sumatera Utara.
1.3 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada pihak
universitas dalam hal pengelolaan sampah yang lebih baik,. Selain itu juga
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kita sebagai penghasil sampah mengenai
pentingnya mengelola sampah dengan baik.
1.4 BATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga dapat mengaburkan masalah
yang sebenarnya maka perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Masalah sampah yang akan diteliti difokuskan terhadap evaluasi
pengelolaan yang berada di dalam lingkungan Universitas Sumatera
Utara, yakni setiap fakultas yang ada di USU, Laboratorium Ilmu Dasar
dan Umum (LIDA), Perpustakaan dan Biro Rektor USU.
2. Pembahasan masalah sampah ini ditinjau dari data pengelolaan sampah
yang melingkupi volume sampah, pewadahan dan transportasi di
1.5 METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah
metode deskriptif, yaitu metode yang menganalisa hasil pengolahan data lapangan
dari tiap lokasi yang ditinjau. Studi penelitian dilakukan sesuai urutan di bawah ini:
1. Studi Literatur
Rumusan-rumusan serta konsep-konsep teoritis dari berbagai literatur
dipelajari dan dipahami agar landasan teoritis terpenuhi dalam
mengembangkan konsep penelitian evaluasi pengelolaan sampah di
lingkungan Universitas Sumatera Utara. Hal ini akan memudahkan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan dari pelayanan
persampahan.
2. Studi Pendahuluan
Setelah mengetahui tujuan penelitian dan mempelajari teori-teori yang
relevan terhadap penelitian, maka dilakukan pengamatan langsung di
lapangan.
3. Identifikasi Variabel Penelitian
Hasil dari pemahaman teori, dan studi pendahuluan yang didapatkan akan
mengarahkan penelitian untuk memperoleh variabel-variabel yang
relevan terhadap tujuan penelitian, yaitu variabel-variabel yang
mempengaruhi pelayanan persampahan. Adapun variable-variabel
tersebut adalah :
a. Volume sampah
Data jumlah volume sampah harian, digunakan untuk menganalisa
b. Pewadahan
Fasilitas pewadahan yang tersedia selama ini akan mempengaruhi
timbulnya sampah di tempat sembarangan.
c. Pemilahan
Sampah-sampah yang ada akan dipilah untuk dikumpulkan di TPS.
d. Pengumpulan sampah
Fasilitas pengumpulan yang digunakan dibedakan atas fasilitas yang
diletakkan di suatu lokasi dan fasilitas yang bergerak.
e. Pemindahan dan pengangkutan sampah
Fasilitas transfer dan transport yang digunakan.
f. Sistem kelembagaan
Informasi tentang institusi yang bertanggung jawab atas pengelolaan
persampahan.
g. Sistem pembiayaan
Sistem pembiayaan pengelolaan persampahan meliputi :
1. Sumber dana yang digunakan untuk pengelolaan persampahan.
2. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan
persampahan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Data Primer
Data Primer adalah pokok (dalam hal ini adalah sampah) yang
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan
memberikan gambaran umum tentang hal-hal yang mencakup
penelitian. Pengumpulan data sekunder didapatkan melalui
wawancara dari beberapa sumber antara lain: Biro Akademik dan
Biro Umum Universitas Sumatera Utara.
5. Pengolahan Data
Setelah semua data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya
adalah pengolahan data. Pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan data sekunder dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran pengelolaan persampahan di lingkungan Universitas Sumatera
Utara.
6. Analisa Data
Dari hasil pengolahan, akan dilakukan analisa data sehingga dapat
diperoleh kesimpulan akhir yang berarti. Beberapa analisa tersebut
berupa:
a. Volume sampah
Data ini akan digunakan untuk mengetahui jumlah timbulan sampah
yang terjadi setiap harinya di Universitas Sumatera Utara.
b. Pewadahan
Pengawasan dan peninjauan terhadap wadah-wadah atau tempat
sampah yang ada di Universitas Sumatera Utara atau tempat
c. Lokasi pengolahan dan pembuangan sampah sementara
Dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan lokasi yang tepat
untuk pengolahan dan pembuangan sampah sementara.
d. Transportasi/alat angkut sampah
Sampah yang ada akan dikumpulkan disuatu tempat pembuangan
sementara untuk kemudian diangkut menggunakan alat angkut
sampah, misalnya berupa gerobak dorong dan truk pengangkut
sampah.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan data
diperoleh, ditambah dengan uraian dan informasi yang diperoleh baik
hasil wawancara maupun dari teori-teori yang digunakan sebagai
landasan berpikir.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, maksud dan tujuan
penelitian, ruang lingkup atau batasan pembahasan, metodologi penulisan
serta sistematika penulisan tugas akhir ini.
2. Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan diuraikan berbagai literature yang berkaitan dengan
3. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Bab ini akan menjelaskan gambaran umum mengenai Universitas Sumatera
Utara.
4. Metodologi Penelitian
Bab ini akan menguraikan apa dan bagaimana metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini.
5. Pelaksanaan Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan penelitian guna mendapat hasil yang
ingin dicapai.
6. Hasil Penelitian dan Analisa
Bab ini akan memaparkan hasil penelitian dan analisa tentang pengelolaan
sampah yang ada di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
7. Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan didapat sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
penulis di dalam Tugas Akhir ini, serta saran-saran yang diharapkan dapat
menjadi poin tambahan bagi proses pengelolaan sampah yang lebih baik bagi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sampah
“Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau
bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau
buangan.”(Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.”
(Ecolink, 1996).
“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya
atau pemakai semula.” (Tandjung, 1982).
Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai. (Radyastuti, 1996).
2.2 Definisi Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud padat atau
semi padat baik berupa zat organik dan atau anorganik yang dapat terurai maupun
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke
lingkungan. (Iskandar, 2006).
Sampah Organik
Sampah Anorganik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan
sampah organik kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah
mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa
sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah kering adalah bahan organik lain
yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering diantaranya kertas,
kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa
berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya serta beracun.
Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya
bahan yang terbuat dari plastik dan logam. (Iskandar, 2006).
2.4 Sumber Sampah
Sumber sampah dapat dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu:
2.4.1 Sampah dari Gedung Perkuliahan dan Perkantoran
Sampah ini dihasilkan oleh dosen, mahasiswa, dan orang-orang yang berada
diruang kuliah dan diruang kerja. Sampah dari tempat ini, misalnya berupa kertas,
alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, dan spidol), toner foto copy, pita printer, baterai,
bahan kimia dari laboratorium, computer rusak, botol, bungkusan makanan yang
2.4.2 Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini
bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya kayu,
bambu, dan triplek. Sampah anorganik, misalnya semen, pasir, batu bata, besi, baja,
kaca, dan kaleng.
2.4.3 Sampah dari Kantin atau Perdagangan
Sampah ini berasal dari kantin yang ada di dalam kampus dan
pedagang-pedagang yang berjualan di pinggir jalan di lingkungan kampus.
2.4.4 Sampah dari Perumahan
Sampah dari perumahan ini umumnya berupa sisa pengolahan makanan,
perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah
kebun/halaman, dan lain-lain.
2.5 Sampah Khusus
Sampah khusus disini adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus
untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya.
2.5.1 Sampah dari Rumah Sakit
Sampah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari
pembedahan, peralatan (misalnya pisau bedah yang dibuang), botol infuse dan
terkontaminasi oleh bakteri, viru dan sebagian beracun sehingga sangat berbahaya
bagi manusia dan makhluk lainnya.
2.5.2 Baterai Kering dan Akumulator Bekas
Baterai umumnya berasal dari sampah rumah tangga, dan biasanya
mengandung logam berat seperti raksa dan kadmium. Logam berat sangat berbahaya
bagi kesehatan. Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbale berpotensi
menimbulkan bahaya bagi manusia. Baterai harus diperlakukan sebagai sampah
khusus. Saat ini di Indonesia, baterai kering hanya dapat disimpan di tempat kering
sampai tersedia fasilitas pengolahan. Jenis sampah khusus lainnya adalah bola lampu
bekas, pelarut dan cat, zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman seperti
insektisida, pestisida, sampah dari keiatan pertambangan dan eksplorasi minya, dan
zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi. (Iskandar, 2006).
2.6 Efek Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan
Ada beberapa efek negative yang diltimbulakan oleh sampah terhadap
manusia dan lingkungan, yang akan dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu:
2.6.1 Dampak Terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah
yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air
minum.
2. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapt juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
3. Penyakit jamur yang juga dapat menyebar (misalnya jamur kulit). (Iskandar,
2006).
2.6.2 Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
2.6.3 Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Beberapa dampak sampah yang ditimbulkan terhadap keadaan sosial dan
ekonomi adalah:
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi „penduduk‟ yang ada di lingkungan kampus
seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas sarana dan prasarana kampus, misalnya
jalan, drainase, dan lain-lain.
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan sampah kuaran atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih
sering dibersihkan. (Iskandar, 2006).
2.7 PENGOLAHAN SAMPAH
Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah
atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran,
pengomposan, penghancuran, pengeringan dan pendaurulangan. (SNI T-13-1990-F)
2.7.1 Pengomposan
Pengomposan merupakan teknik pengolahan sampah organik yang
biodegradable, sampah tersebut dapat diurai oleh mikroorganisme atau cacing
(vermicomposting) sehingga terjadi proses pembusukan, kompos yang dihasilkan
sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah karena kandungan unsur hara dan
kemampuannya menahan air.
2.7.2 Daur Ulang
Daur ulang merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana
dilakukan pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomi seperti : kertas, plastik,
dapat digunakan kembali baik dalam bentuk yang sama atau berbeda dari bentuk
semula.
Program daur ulang merupakan cara termudah dan termurah, sekaligus
mampu menghemat energi dalam pelaksanaannya. Daur ulang kertas menghemat
energi sebanyak tiga kali daripada membakarnya, plastik lima kali, dan kain enam
kali. Selain itu, mendaur ulang juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang
sangat besar.
Berikut ini adalah contoh metode daur ulang berdasarkan jenis dari sampah
tersebut:
1. Kaca
Kaca merupakan material yang dibentuk dengan bahan pasir, soda abu, dan
batu kapur, yang dicampur dan dilelehkan didalam tungku pembakaran.
Proses ini menghasilkan cairan yang merupakan bahan mentah kaca, yang
hanya bisa dibentuk pada suhu tinggi. Untuk proses daur ulangnya, sampah
kaca dibagi ke dalam kelompok bening, kehijauan, dan amber (kecoklatan),
untuk dihancurkan menjadi cullet. Cullet akan dicampurkan bahan lain untuk
kemudian dibakar dan dilelehkan menjadi bahan mentah pembuat kaca lain.
2. Kertas
Kertas dibuat dari penggilingan kayu menjadi pulp. Proses ini berupa
pemotongan kayu, pemasakan, dan proses kimiawi yang bertujuan
menghancurkan serat fibrin dan lignin pada kayu agar kayu dapat dijadikan
pulp. Kertas bekas dihancurkan dengan bantuan air dan mesin penggiling,
menggunakan lem kanji untuk menghasilkan kertas yang tidak mudah sobek.
Campuran ini kemudian dicetak dengan alat screen dua lapis sederhana,
untuk mencetak adonan ke dalam bentuk lembaran sekaligus memisahkan
lembaran kertas adonan dari air. Lembaran ini kemudian dijemur dan dapat
disetrika untuk mendapatkan bahan baku lembaran kertas daur ulang.
3. Logam
Logam dibentuk dari pengolahan bijih logam yang didapat dari proses
penambangan. Bijih ini biasanya diproses secara kimia, kemudian dimasak
menjadi lelehan untuk dibentuk sesuai kebutuhan produksi. Untuk proses
daur ulangnya, logam akan dibedakan berdasarkan jenisnya, kemudian dapat
dilelehkan langsung dan digunakan sebagai bahan mentah atapun baha baku
lagi untuk produksi bahan lain. Hampir semua benda yang memiliki
kandungan logam, bisa di daur ulang untuk diambil manfaat bahan logamnya.
Namun, beberapa logam seperti emas dan platina memerlukan pengolahan
khusus karena dapat menimbulkan efek berbahaya secara medis, bila
bersentuhan langsung dengan manusia.
4. Plastik
Plastik diproduksi dengan bahan mentah methanol dan etanol, yang
dipolimerisasi berulang kali sampai didapat karakteristik bahan yang
diinginkan. Untuk proses daur ulangnya, plastik akan dibedakan berdasarkan
warna dan tipe resinnya, karena kandungan resin mempengaruhi suhu leleh
2.8 PENGELOLAAN SAMPAH SECARA UMUM
Pengelolaan sampah secara umum akan dijelaskan seperti dibawah ini:
2.8.1 Pola Operasional Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah padat dimulai dari tahap penyimpanan sementara,
pengumpulan di tempat sumber, pengangkutan serta tahap pembuangan atau
pemusnahan. Pengelolaan sampah ini sangat penting untuk keberhasilan program
penanggulangan sampah pada suatu daerah.
2.8.2 Penyimpanan Sampah Sementara
“Penyimpanan sampah sementara adalah suatu kegiatan mengisi dan
membuang sampah dengan menggunakan alat pewadahan sampah sementara/tempat
sampah, sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta
dibuang atau dimusnahkan”. (Suparlan, 1979).
2.8.3 Pengumpulan Sampah
“Pengumpulan sampah adalah suatu kegiatan mulai dari mengambil sampah
dari tempat sampah sementara ke tempat atau alat pengangkut, kemudian
membawanya ke tempat penampungan sementara (transfer station) atau ke tempat
pengolahan/pembuangan akhir.” (Sudarso, 1985)
2.8.4 Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah adalah pemindahan sampah (dari tempat sampah
akhir) dengan kendaraan yang relatif lebih besar secara efektif, efisien, dan aman.
(Sudarso, 1985)
2.8.5 Pembuangan
Pada prinsipnya, pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat-syarat
kesehatan dan kelestarian lingkungan. Teknik yang saat ini dilakukan adalah dengan
open dumping, di mana sampah yang ada hanya di tempatkan di tempat tertentu,
hingga kapasitasnya tidak lagi memenuhi. Teknik ini sangat berpotensi untuk
menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Teknik yang direkomendasikan adalah
dengan sanitary landfill. Di mana pada lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dilakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mengolah timbunan sampah.
2.8.6 Biaya
Setiap pelaksanaan suatu program tidak luput dari rencana anggaran biaya.
Alokasi biaya pada penanggulangan sampah meliputi:
Honor/gaji petugas
Pembelian alat-alat
Biaya operasi/bahan bakar dan pemeliharaan alat-alat
2.8.7 Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Permasalahan sampah tidak hanya mencakup masalah teknologi saja, namun
juga sangat kental dengan aspek sosial, ekonomi, serta budaya. Kerja keras
pemerintah tidak akan pernah membuahkan hasil yang memuaskan, jika masyarakat
selaku produsen sampah masih tidak memiliki kepedulian terhadap sampah.
harus dilakukan secara berkesinambungan serta menanamkannya sejak usia dini.
Upaya peningkatan kesadaran sampah tentu harus menjangkau seluruh lapisan
masyarakat tanpa terkecuali, yang tentunya dilakukan dengan proporsi dan kualitas
yang berbeda-beda. Dengan peningkatan kessadaran sampah ini masyarakat akan
lebih memahami bahwa sampah tidak dapat diselesaikan secara sederhana,
melainkan membutuhkan partisipasi seluruh produsen sampah (dalam hal ini
masyarakat), serta aparat pemerintah dalam menetapkan sistem persampahan yang
tepat.
2.9 PENGELOLAAN SAMPAH KAMPUS
2.9.1 Pengumpulan Sampah
Pada tahap ini sampah diambil dari tempat sampah sementara ke tempat
pengangkut, lalu dibawa ke penampungan sementara atau ke
pembuangan/pengolahan akhir yang berada didalam kampus.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan sampah dalam
kampus, yaitu:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengumpulan sampah.
a. Faktor-faktor dalam pengaturan waktu pengumpulan yang meliputi:
- Cara pengambilan sampah yang akan digunakan.
- Jenis perlengkapan/sarana yang akan digunakan.
- Tenaga pengumpulan sampah.
- Penyebaran dan kepadatan “penduduk” di daerah pengumpulan.
- Topografi.
- Curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu, dan iklim.
2. Cara pengumpulan sampah
Cara pengumpulan sampah adalah mengusahakan agar sampah dari
pengumpulan sampah sementara dapat terangkut tanpa bekas, baik di tempat
asal maupun di perjalanan.
Sistem pengumpulan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Pola individual
Pada pola ini pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas yang
mendatangi tiap-tiap sumber sampah, misalnya di setiap fakultas atau
kantin-kantin yang ada di USU dengan alat angkut jarak pendek
seperti gerobak dorong untuk di angkut ke TPS terdekat.
b. Pola komunal
1) Pengumpulan sampah dilakukan sendiri oleh masing-masing
penghasil sampah dalam hal ini adalah fakultas-fakultas yang ada
di USU pada satu titik pengumpulan.
2) Tidak berbau dari fakultas/perumahan terdekat.
3) Tidak ada sampah berserakan di sekitar bak sampah.
4) Penempatan wadah berada di daerah yang mudah dijangkau oleh
kendaraan pengangkut sampah.
2.9.2 Penyimpanan Sampah
Penyimpanan sampah sementara dalam kampus harus sesuai dengan
Departemen Kesehatan RI (1985), ada beberapa persyaratan teknik untuk
penyimpanan sampah sementara, yaitu :
a. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, ringan dan kedap air.
b. Volume dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh pemakai dalam
waktu tertentu (3 hari).
c. Mempunyai tutup dan sebaiknya tutup dibuka/ditutup tanpa mengotori
tangan.
d. Mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan.
e. Sampah di tempat ini sebelum dibuang/diangkut untuk dikelola selanjutnya
tidak boleh melebihi 3 x 24 jam.
Bila tempat penyimpanan sampah sementara terbuat dari bak beton
(permanen), maka syaratnya adalah:
a. Kedap air.
b. Mudah dibersihkan.
c. Mempunyai tutup dan selalu tertutup rapat.
d. Lokasi terletak pada tempat yang mudah digunakan oleh kendaraan
pengangkut dan tidak berada pada tempat yang mudah banjir.
2.9.3 Pengangkutan Sampah
Ada 2 sistem pengangkutan dalam kampus, antara lain :
1. Sistem pengangkutan langsung, yaitu pengangkutan dari tempat
pengumpulan ke tempat pembuangan akhir/pengolahan.
a. S-I, yaitu tempat pengangkut sementara kecil.
b. S-II, yaitu tempat pengangkut sementara sedang.
c. S-III, yaitu tempat pengangkut sementara besar.
Adapun pola pengangkutannya, yaitu dari tempat pengangkut sementara (S-I)
yang ada di fakulatas masing-masing dan kemudian dikumpulkan ke tempat
sementara sedang (S-II) dan ini dapat diangkut dengan gerobak. Dari SII sampah
diangkut lagi ke tempat yang besar (S-III) yang biasanya disebut transfer station
misalnya berupa kontainer yang berada di samping Biro Rektor USU, dan kemudian
diangkut dengan truk. Selanjutnya dari transfer station sampah diangkut ke
pembuangan akhir.
2.9.4 Pemanfaatan Sampah dalam Kampus
Sampah dapat mencemari lingkungan dalam kampus USU dan
membahayakan kesehatan bagi “penduduk” dalam kampus. Sampah juga dapat
menyebabkan timbulnya banjir, akan tetapi melalui daur ulang sampah juga bisa
diolah lagi menjadi barang yang berguna. Pengolahan sampah dibagi berdasarkan
jenis sampah, yaitu:
1. Sampah Organik
Sampah organik dapat dimanfaaatkan antara lain:
a. Komposting
Pengomposan merupakan upaya pengolahan sampah, sekaligus usaha
mendapatkan bahan-bahan kompos yang dapat menyuburkan tanah. Sistem
organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan
dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, dan cacing.
Sistem pengomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
Tidak merusak lingkungan dan merupakan jenis pupuk yang ekologis.
Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibandingkan
dengan pupuk buatan.
b. Biogas
Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang
dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik secara anaerobik. Bahan
bakunya dapat diambil dari kotoran hewan misalnya pada penangkaran rusa
yang ada di dalam kampus USU atau bahan sisa-sisa tanaman ataupun
campuran dari keduanya.
Biogas ini memiiki keuntungan, yaitu:
Menghemat energi, dan merupakan sumber energi yang tidak merusak
lingkungan.
Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti
arang kayu atau kayu bakar. (Swadaya, 2008)
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang
kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang guna
mengurangi produksi sampah, misalnya:
a. Dijual ke pasar barang bekas
Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran dan
majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio dan TV tua adalah dijual ke pasar
barang bekas.
b. Daur ulang
Berbicara mengenai proses daur ulang sampah, ada baiknya bila mengetahui
jenis sampah yang dapat di daur ulang. Sampah yang dapat di daur ulang, antara
lain: sampah plastik, sampah logam, sampah kertas, dan sampah kaca.
c. Sanitary landfill
Merupakan pemusnahan sampah dengan jalan menimbun sampah dengan
tanah yang sebelumnya diratakan dan dipadatkan (demikian juga tanah
penutupnya) setiap hari sehabis kerja. Pada bagian dasar tempat tersebut
dilengkapi system saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair
sampah yang harus diolah terlebih dulu sebelum dibuang ke sungai atau ke
lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk
mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah.
d. Pembakaran
Sampah padat dibakar di dalam incenerator. Hasil pembakaran berupa gas
dan residu pembakaran. Cara ini relatif lebih mahal dibanding dengan sanitary
2.10 METODE PENGELOLAAN PERSAMPAHAN YANG BENAR
Menurut E.Damanhuri (2004), pengelolaan sampah merupakan rangkaian
kegiatan mulai dari pengumpulan sampah pada wadah di sumber (penghasil) menuju
penampungan sementara, kemudian diangkut ke tempat pemrosesan dan daur ulang,
seperti pengomposan, incenerasi, landfilling, atau cara lain.
Ada beberapa aspek dalam pengelolaan sampah padat agar pengelolaan
sampah lebih terkendali, diantaranya:
1. Aspek Teknis, meliputi pewadahan, pengumpulan ,pemindahan,
pengangkutan, pengolahan, pembuangan akhir.
2. Aspek Nonteknis, meliputi kelembagaan, pembiayaan, hukum dan peraturan,
dan perilaku masyarakat.
2.10.1 Aspek Teknis
Aspek teknis mengatur tahapan-tahapan yang seharusnya dilakukan dalam
pengelolaan sampah yang baik dan benar. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam
aspek teknis, yaitu:
1. Pewadahan Sampah
Pewadahan sampah adalah proses pengumpulan sampah sementara di
sumbernya, baik untuk skala individu (misalnya rumah), maupun skala komunal
(misalnya sampah dari satu fakultas). Wadah sampah individual biasanya
ditempatkan di lokasi yang paling mudah di akses oleh semua individual yang
menggunakannya.
Agar sistem persampahan berjalan lebih baik, pada tahap pewadahan ini
sebaiknya sampah sudah dipisahkan berdasarkan unsur kimianya, yaitu organik,
anorganik, dan B3. Untuk wilayah Medan sendiri, proses pemilahan seperti ini
sudah di wajibkan diatur kewenangannya, sebagaimana tertera di PD Kebersihan
Kota Medan (2008).
2. Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah merupakan tahap dimana sampah dikumpulkan dari
sumber-sumber sampah, menuju suatu tempat penampungan sementara, sebelum
dilakukan penanganan lanjut, baik berupa pembakaran, ataupun pengangkutan
menuju TPA atau menuju tempat pengolahan sampah.
3. Pemindahan / Pengangkutan Sampah
Pemindahan sampah merupakan tahap dimana sampah dikumpulkan dari
masing-masing sumber sampah, untuk diangkut ke Tempat Penampungan
Sementara, atau ke tempat pengolahan sampah, yang umumnya menggunakan
armada khusus dalam pelaksanaannya.
Ada dua macam armada pengangkutan sampah ini, yaitu:
a. Armada pengangkutan sampah milik pemerintah kota.
Armada ini hanya bertanggungjawab mengumpulkan sampah dari
ataupun wadah lain yang terikat kontrak persampahan dengan armada
pengangkut sampah.
b. Armada pengangkutan sampah swasta.
Armada ini hanya bertanggungjawab mengangkut sesuai kontrak yang
telah disetujui penyedia layanan pengangkutan dan pemakai jasa
layanan. Pemerintah kota medan sendiri sampai saat ini masih
menggunakan bantuan pihak swasta untuk pengadaan armada ini.
4. Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah merupakan sub-sistem pemrosesan,yaitu tahap
dimana sampah yang telah dipilah mendapatkan penanganan khusus agar dapat
mengurangi debit sampah yang mencapai TPA. Pengolahan sampah juga
bertujuan mendapatkan nilai konsumtif kembali dari sampah.
Pengolahan sampah ini berbeda-beda untuk setiap jenis sampahnya, tetapi
secara umum dapat dibedakan menjadi:
a. Pengomposan (composting), yaitu proses pemusnahan sampah dengan
cara proses dekomposisi zat organikoleh kuman-kuman pembusuk
pada kondisi tertentu.
b. Pemadatan (bailing), yaitu proses yang bertujuan hanya untuk
mengurangi volume dari sampah, untuk mengoptimalisasi ruang.
c. Pembakaran (inceneration), yaitu proses pemusnahan sampah dengan
fasilitas alat pabrik yang terdiri dari charging apparatus (wadah),
furnace (pembakar satu), combustion (pembakar kedua), chimmey
(cerobong), dan miscellaneous features (penampung debu sementara).
5. Pembuangan Akhir
Pembuangan akhir merupakan tahap akhir dari proses sampah, dimana
sampah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi akan direposisi ke tempat
pembuangan akhir (TPA). Secara umum, metode yang digunakan, yaitu:
a. Open Dumping, yaitu metode paling sederhana, dimana sampah akan
dibuang begitu saja di tanah kosong, dan dibiarkan sampai akhirnya
membusuk.
b. Controlled Landfill, yaitu metode pengembangan dari open dumping,
dimana sampah yang telah dibuang di tanah kosong akan diratakan
dan dipadatkan dengan alat berat, kemudian ditutup dengan tanah
c. Sanitary Landfill, yaitu metode dimana sampah ditimbun dalam suatu
lubang yang telah disiapkan, dilanjutkan dengan pemadatan,
kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Sistem juga
dilengkapi dengan instalasi pengolahan gas buang dan leachate (air
genangan sampah)
2.10.2 Aspek Non-Teknis
Aspek nonteknis mengendalikan pelaksanaan dari aspek teknis tersebut, agar
dimana pengelolaan sampah akan dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan tentang
aspek non-teknis.
1. Aspek Kelembagaan / Organisasi
Aspek ini aspek dimana pembagian wewenang dan tanggungjawab
dipisahkan. Aspek ini juga yang berfungsi memberikan pengawasan, penyuluhan,
bimbingan, serta bantuan terhadap jalannya sistem.
2. Aspek Pembiayaan
Aspek ini menjadi sumber dari jalannya sistem yang baik, dimana setiap
pelaksanaan selalu membutuhkan pengorbanan materi yang seimbang, dengan
kata lain, cost selalu berbanding lurus dengan activities. Sumber dari pembiayaan
ini, pada umumnya berasal dari:
a. Anggaran pemerintah
Anggaran pemerintah menjadi sumber pembiayaan utama bagi
pelaksanaan kebersihan. Pemerintah pusat biasanya memberikan arahan
kebijakan untuk dilaksanakan pemerintah provinsi, kemudian pemerintah
kota dan kabupaten, dengan alokasi anggaran sesuai kebijakan
pemerintah.
Apabila ada pihak ketiga yang turut memberikan sponsorship ataupun
menjadi donator, dana tersebut biasanya akan dikelola oleh dinas
pemerintah kota, untuk kemudian dilaksanakan sesuai kebijakan
b. Iuran / retribusi masyarakat
Berdasarkan PD Kebersihan Kota Medan 2002, retribusi adalah
pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasaatau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Besarnya retribusi yang
diwajibkan kepada wajib retribusi ini, diatur berdasarkan Surat Setoran
Retribusi Daerah (SSRD).
3. Aspek Hukum / Peraturan
Aspek ini merupakan aspek yang menjaga dinamika sistem agar dapat
mencapai sasaran secara efektif. Secara umum, peran aspek hukum ini dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas Perusahaan
Daerah dan lainnya),
b. Sebagai landasan pemberlakuan struktur tariff,
c. Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat) dalam pengelolaan
persampahan.
Aspek ini juga dibutuhkan untuk mengatur bagaimana pengelolaan
persampahan dapat dilaksanakan, seperti bagaimana menentukan pelaksanaan
teknis operasional, penentuan besarnya retribusi untuk pembiayaan pengelolaan,
bentuk kelembagaan yang sesuai, pengatur kerjasama dengan pihak lain yang
dibutuhkan, pengeturan peran serta masyarakat, serta pengaturan kewajiban dan
4. Aspek Partisipasi Masyarakat
Berdasarkan jenisnya, partisipasi masyarakat di bagi kedalam tiga
kelompok, yaitu:
a. Partisipasi spontan, yaitu bila seseorang mulai berpartisipasi
berdasarkan pada keyakinan tanpa dipengaruhi melalui penyuluhan
atau ajakan oleh lembaga-lembaga atau orang lain.
b. Partisipasi terbujuk, yaitu bila seseorang mulai berpartisipasi setelah
diyakinkan melalui program penyuluhan atau oleh pengaruh lain.
c. Partisipasi terpaksa, yaitu bila orang-orang dipaksa melalui hukum
atau peraturan lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan, tapi
bertentangan dengan keyakinan mereka atau tanpa melalui
persetujuan mereka.
Partisipasi masyarakat sangat besar manfaatnya dalam mendukung
pelaksanaan operasional pengelolaan sampah. Partisipasi ini antara lain dapat
diwujudkan dengan:
a. Turut menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan
b. Memilah sampah di sumber sampah
c. Ikut serta dalam pengolahan sampah, misalnya dengan mengurangi,
menggunakan kembali atau mendaur ulang sampah.
Selain itu alternatif operasi dan pemeliharaan dengan melibatkan
bukan berarti mengelola secara langsung, akan tetapi dapat melalui privatisasi
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Adapun kegiatan-kegiatan persampahan yang dapat diprivatisasi, yaitu:
a. Operasional playanan, berupa penyapuan jalan, pengumpulan sampah,
pengurangan dengan daur ulang, pengangkutan sampah, tempat
pembuangan sampah, pemanfaatan gas dan reduksi sampah.
b. Pemeliharaan peralatan-peralatan persampahan, karena birokrasi
pemerintah menunda pelaksanaan perbaikan.
c. Perencanaan dan pengelolaan secara menyeluruh, seperti pembuatan
kompos.
d. Pemantauan pelaksanaan, sebab hal itu meningkatkan
BAB III
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1 SEJARAH RINGKAS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya
Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini
dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat
Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh
Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua);
Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S.
Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr.
Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota). Berikut ini
adalah gambar plakat yayasan Universitas Sumatera Utara (Gambar 3.1).
Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh
masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa
Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan
Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.
Tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis USU
yang diperingati setiap tahun.
Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri
(PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Perubahan status USU dari PTN menjadi BMHN merupakan yang kelima di
Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun
2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).
3.2 VISI, MISI DAN TUJUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2.1 Visi Universitas Sumatera Utara
University for Industry.
3.2.2 Misi Universitas Sumatera Utara
Adapun misi Universitas Sumatera Utara adalah:
1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan
profesional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah,
teknologi dan seni, serta berdaya saing tinggi.
2. Memperluas partisipasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
3. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni,
dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing
masyarakat.
3.2.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara Tujuan Universitas Sumatera Utara adalah:
1. Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam
mendukung pemenuhan pendidikan nasional serta memodernisasi cara
pembelajaran.
2. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan
seni/budaya serta kemanusiaan.
3. Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan
sistem penjaminan mutu yang handal.
4. Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan
demokratis.
5. Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.
6. Memperkuat departemen dalam pengelolaan disiplin silang antar
departemen/program studi.
7. Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerjasama/kemitraan
dalam usaha-usaha ventura.
8. Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk-produk
pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah industrial, jasa
9. Membangun pendekatan baru dalam pembelajaran yang berfokus kepada
pembelajaran sesuai kebutuhan (demand-driven learning system).
3.3 STRUKTUR ORGANISASI DAN PIMPINAN USU
3.3.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batass
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya
wadah tersebut disusun dalam suatu organisasi dalam instansi.
Suatu instansi ini terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksakan
perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui
saluran tunggal.
Struktur organisasi USU sebagai PT-BHMN terdiri dari:
1. Organisasi sentral
Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit, Unit Usaha Komersial,
Rektor), Dewan Guru Besar (DGB), Sekretaris Eksekutif, Satuan
Audit Internal, dan Satuan Penjaminan Mutu.
2. Unsur Pelaksana Akademik
Fakultas, Sekolah Pasacasarjana, dan Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat.
3. Unsur Pelaksana Administratif
Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro
Kemahasiswaan dan Kealumnian, Biro Perencanaan dan Kerjasama,
dan Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset.
4. Unsur Penunjang
Perpustakaan dan Sistem Informasi, Pelayanan dan Pengembangan
Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial, dan Unit Pengadaan.
Secara umum struktur organisasi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat
Gambar 3.2: Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Pimpinan Universitas
Dalam perkembangannya, USU telah mengalami pergantian pimpinan sejak
berdiri hingga sekarang. Berikut ini adalah daftar nama pimpinan USU beserta
jabatannya yang disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1: Daftar Nama Pimpinan USU
Tahun Nama Jabatan
1957-1958
1958-1962
1962-1964
1964-1965
1965-1966
Z. A. Soetan Koemala Pontas
Prof. Dr. Ahmad Sofian
Prof. Mr. Mahadi
Ulung Sitepu
Drg. Nazir Alwi
Ketua Presidium
Presidium
Ketua Presidium
Presidium
1966 (Mei-Nov)
Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M.&H., Sp.A.(K)
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K)
3.4 SEKILAS PANDANG UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Kelurahan
Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini mulai digunakan sejak tahun
1957, sebelumnya beberapa Fakultas di lingkungan USU menggunakan sejumlah
gedung yang tersebar di kota Medan termasuk di antaranya berlokasi di Jalan Seram,
Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada
awalnya terdapat di pinggiran kota Medan, kemudian dengan perkembangan kota
Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah kota. Kampus ini memiliki luas
sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada
ditengahnya.
Mengenai sistem pembelajaran, USU memiliki fasilitas perpustakaan dan
lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber
salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus Padang Bulan juga didukung
oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai
sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan
penelitian mahasiswa dan dosen.
Selain itu di dalam kampus juga terdapat berbagai sarana seperti asrama,
arena olah raga, wisma, kafetaria, toko, bank, dan kantor pos. Wisuda dan berbagai
acara akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang Mahasiswa. Sebuah
rumah sakit pendidikan yang berlokasi dikampus Padang bulan telah dimulai
pembangunannya sejak Agustus 2009.
3.5 DENAH WILAYAH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Denah wilayah Universitas Sumatera Utara akan disajikan dalam Gambar 3.3
Gambar 3.3: Denah Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
Auditorium Biro Rektor Fakultas Ekonomi
Fakultas Hukum
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Pertanian
Politeknik Negeri Medan
Pusat Sistem Komputer Sekolah Pascasarjana Stadion Mini
3.6 DEMOGRAFI DAN WILAYAH STUDI USU
Universitas Sumatera Utara (USU) terletak di Kecamatan Medan Baru,
Kelurahan Padang Bulan, dengan luas 122 ha. Dari total luas tersebut, 100 Ha
merupakan kompleks utama dari universitas, dan sisanya adalah lahan hijau.
Batas-batas wilayah USU:
- Sebelah utara : Medan Baru, Jl. Sei Padang
- Sebelah selatan : Jl. Berdikari, Kelurahan Padang bulan
- Sebelah timur : Jl. Jamin Ginting
- Sebelah Barat : Jl. Pembangunan, Kecamatan Medan Selayang
Adapun wilayah studi untuk penelitian ini mencakup semua fakultas yang ada
di Universitas Sumatera Utara (USU) yaitu sebanyak 14 fakultas, Biro Rektorat,
3.7 PROGRAM STUDI KEMAHASISWAAN USU
USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian,
Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi,
Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak
135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana,
dan 14 diploma. Proses pendidikan dan penelitian melibatkan 1.632 orang dosen,
81% di antaranya memiliki latar belakang pendidikan pascasarjana. Sedangkan
jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya
adalah mahasiswa asing. Tabel 3.2 berikut ini menunjukkan Fakultas yang ada di
USU beserta tahun berdirinya.
Tabel 3.2: Perkembangan Program Studi
Program Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sarjana (S-1) 48 48 50 50 46 46
Magister (S-2) 26 27 27 28 32 32
Doktor (S-3) 7 8 8 7 19 19
Pendidikan Spesialis 14 16 16 18 18 18
Profesi 5 5 5 5 5 5
3.8 DATA PENDUDUK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Data kependudukan Universitas Sumatera Utara dapat dibedakan ke dalam
dua bagian, yaitu dosen, dan mahasiswa. Berikut ini adalah daftar kependudukan di
Universiats Sumatera Utara berupa keadaan dosen tetap dari tahun 2009-2010 (Tabel
3.3) dan perkembangan mahasiswa dari tahun 2004-2010 (Tabel 3.4).
Tabel 3.3: Keadaan Dosen Tetap (2009/2010)
Doktor (S-3) 90 202 221 228 228 484
Profesi 908 964 929 - - 665
Pendidikan Spesialis 445 512 599 687 687 682
Diploma III 4.935 4.776 4.684 4.358 4.054 4.793
Sumber : usu.ac.id
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 USU memiliki
hampir 40.000 mahasiswa yang terdaftar. Dari banyaknya jumlah mahasiswa
tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah yang dihasilkan juga akan
besar. Saat ini, pengelolaan USU masih berada di bawah pengawasan Pembantu
Rektor V, melalui Seksi Peralatan dan Perlengkapan. Dalam pelaksanaannya, USU
mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Medan, melalui Dinas Kebersihan Kota
Medan.
Pelaksanaan kebersihan di USU yang bekerja sama dengan Dinas Kebersihan
Kota Medan dilaksanakan dengan sistem komunal, yaitu Dinas Kebersihan Kota
Medan mengambil sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Dinas Kebersihan Kota Medan menyediakan satu buah kontainer di TPS tersebut
yang berada di sebelah gedung Auditorium.
Dari uraian singkat tersebut, maka dalam penelitian ini akan dijelaskan
mengenai evaluasi pengelolaan sampah di USU dengan mendatangi lokasi penelitian
sebanyak 17 tempat, yaitu 14 fakultas yang ada di USU, Laboratorium Ilmu Dasar