• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Evaluasi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DI LINGKUNGAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

M. FAUZI HARAHAP

06 0404 086

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Evaluasi Pengelolaan Sampah di Lingkungan Universitas Sumatera Utara”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata I (S1) di Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari

bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak. Penulis hanya dapat

mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah, motivasi dan doa yang diberikan

hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johanes Tarigan sebagai Ketua Departemen Teknik

Sipil, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT sebagai sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera utara.

3. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, M.Sc selaku pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan masukan kepada penulis.

4. Bapak Zaid Perdana, ST. MT selaku co-pembimbing yang telah memberikan

(3)

5. Bapak Ir. Sufrizal M.Eng, Bapak Ir. Boas Hutagalung, M.Sc dan Bapak Ivan

Indrawan, ST. MT, selaku Dosen Pembanding/Penguji yang telah

memberikan masukan dan kritikan yang membangun dalam menyelesaikan

tugas akhir ini.

6. Bapak/Ibu seluruh staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

7. Abang/Kakak pegawai Jurusan mas Bandi, kak Lince, bang Zul, bang Edi,

bang Amin, bang Mail, kak Dina.

8. Teristimewa untuk keluarga saya, terutama kepada Ayahanda Drs. Julismin,

M.Pd, dan Ibunda Sri Wahyuni, abang saya Rahmad Falisni Harahap, S.Pd,

dan adik saya Muhammad Fahrezi Harahap yang telah memberikan kasih

sayang, doa, dan dukungan berupa moril dan materil dalam penyelesaian

tugas akhir ini.

9. Buat seseorang yang spesial bagi saya, Indria Mahdiani, AMK yang banyak

memberikan motivasi, masukan dan bantuan kepada saya dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

10.Buat teman seperjuangan dan sependeritaan TM. Haiqal yang telah

bekerjasama.

11.Buat teman-teman seperjuangan angkatan 2006 Zulkarnain, Rivan, Avril,

Alfi “The Kikers”, Andi, Ibal, Anggi, Farqi, Asep, Heri, Fahim, Ajir, Afif,

Ghafar, Ucup, Tami, Radi, Atta, Khoir, Agung, Angga, Yudi ajo, Syawal,

Royhan, Fadhly, Wahyudi, Husni, Rahmat, Wawan, Maman, Rudi Wijaya,

Tosek, Iky, Hanif, Tosek, Budi, Brother, Wynda, Citra, Didik, Diana, Any,

(4)

Fadli, serta teman-teman mahasiswa/i angkatan 2006 yang tidak dapat

disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.

12.Abang-abang dan kakak senior 2003, 2004, dan 2005, terutama bang Gaplek,

bang Nova, bang Sayed, bang Ajo, bang Aswin, bang Ilham, bang Mabrur,

bang Nasrul, bang Habibi, bang Jefri, bang Nanda, dan bang Edo yang telah

banyak memberikan saran dan masukan kepada saya.

13.Buat adik-adik 2007, 2008, 2009, dan 2010 terutama Dani, Juangga, Iwan,

Saki, Sadikin, Gufreng, Dita, Tesa, Dean, Nurul, Ozi, Bembeng, Topik, Rian,

Gerandong, Mia, Evi, Hafiz, Reza, Cimud, West Village.

14.Buat rekan-rekan asisten Lab. Hidrolika FT USU, Maulana, Vina, Imam,

Aris, Amad, Ucup, Riza, dan Molana.

15.Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya

atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari

kata sempurna. Yang disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya

pemahamahan penulis dalam hal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari para pembaca demi perbaikan menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Agustus 2011

Penulis

(5)

ABSTRAK

Sampah pada saat ini menjadi sebuah permasalahan yang dibicarakan di

semua belahan dunia. Hal ini sangat wajar karena sampah memiliki dampak negatif

bagi kesehatan manusia, lingkungan, sosial dan ekonomi, meningkatnya volume

sampah diantaranya disebabkan oleh meningkatnya populasi serta aktifitas manusia.

Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah yang

digunakan dalam tugas akhir ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)

19-3964-1994, dengan lama pengambilan sampel sampah selama delapan hari

berturut-turut dan pada waktu yang bersamaan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan diperoleh volume sampah yang

dihasilkan sebesar 77,48 m3 per hari. Penghasil sampah terbesar adalah Fakultas

Pertanian dengan volume sampahnya yaitu 40,28 m3 per hari, sedangkan penghasil

sampah terendah adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan volume

sampah sebesar 0,26 m3 per hari. Sudah saatnya pengelolaan sampah di USU

diterapkan dengan baik.

Dalam pemasalahan sampah yang terdapat pada lokasi penelitan ini

dibutuhkan sebuah konsep pengelolaan sampah yang berupa pemetaan potensi

sampah itu sendiri dan adanya sebuah kebijakan dari pihak kampus. Untuk sampah

organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos sedangkan sampah

anorganik bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan ataupun dijual kepengepul

sampah. Dengan demikian, sampah bukan lagi merupakan barang yang tidak bisa

dimanfaatkan namun memiliki potensi ekonomi yang dapat diperoleh dalam

pemanfaatan sampah itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang

kebersihan, maka dibutuhkan perbaikan sarana dan prasarana persampahan yang

menyeluruh, kerjasama antara berbagai pihak baik Pemko Medan, Biro Rektor, Fakultas dan “penduduk” kampus demi terciptanya USU sebagai kampus yang bersih, indah, dan sehat.

(6)

DAFTAR ISI

2.4.1 Sampah dari Gedung Perkuliahan dan Perkantoran 10 2.4.2 Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung 11 2.4.3 Sampah dari Kantin dan Perdagangan ……….…... 11

2.4.4 Sampah dari Perumahan ……….…. 11

2.5 Sampah Khusus ………..…………... 11

2.5.1 Sampah dari Rumah Sakit ………... 11

2.5.2 Baterai Kering dan Akumulator Bekas ……... 12

2.6 Efek Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan …... 12

2.6.1 Dampak terhadap Kesehatan ……….. 12

2.6.2 Dampak terhadap Lingkungan ……… 13

2.6.3 Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi … 13 2.7 Pengolahan Sampah ………. 14

(7)

2.7.2 Daur Ulang……….... 14

2.8 Pengelolaan Sampah Secara Umum ………. 17

2.8.1 Pola Operasional Pengelolaan Sampah ………… 17

2.8.2 Penyimpanan Sampah Sementara …………... 17

2.8.3 Pengumpulan Sampah …………....……….. 17

2.8.4 Pengangkutan Sampah …. ……….... 17

2.8.5 Pembuangan ………..……….... 18

2.8.6 Biaya ……….……….. 18

2.8.7 Peningkatan Kesadaran Masyarakat ………. 18

2.9 Pengelolaan Sampah Kampus ……….. 19

2.9.1 Pengumpulan Sampah ………..… 19

2.9.2 Penyimpanan Sampah ……….. 20

2.9.3 Pengangkutan Sampah …………..………..… 21

2.9.4 Pemanfaatan Sampah ……… 22

2.10 Metode Pengelolaan Persampahan yang Benar ……….. 25

2.10.1 Aspek Teknis ……….… 25

2.10.2 Aspek Non-Teknis ……….…. 28

BAB III GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA .. 33

3.1 Sejarah Ringkas Universitas Sumatera Utara ………. 33

3.2 Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Sumatera Utara …… 34

3.2.1 Visi Universitas Sumatera Utara ……….… 34

3.2.2 Misi Universitas Sumatera Utara ………….…… 34

3.2.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara ……….….... 35

3.3 Struktur Organisasi dan Pimpinan USU ……….…. 36

3.3.1 Struktur Organisasi ……….…. 36

3.3.2 Pimpinan Universitas ……….….. 38

3.4 Sekilas Pandang Universitas Sumatera Utara …………. 39

3.5 Denah Wilayah Universitas Sumatera Utara …………... 40

3.6 Demografi dan Wilayah Studi USU ……….... 42

3.7 Program Studi Kemahasiswaan USU ………. 43

3.8 Data Penduduk Universitas Sumatera Utara …………... 44

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ………...……… 46

4.1 Acuan Data ……….………... 46

4.2 Standardisasi Pengelolaan Persampahan ……….... 47

BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN ………... 49

(8)

5.1.1 Lokasi Penelitian ………. 49

5.1.2 Waktu Penelitian ……….. 50

5.2 Tahapan Penelitian ………... 51

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN ANALISA ………... 60

6.1 Volume Timbulan Sampah ……….. 60

6.2 Berat Total dan Persentase Sampah ………. 63

6.2.1 Berat Total Sampah USU …….……….... 63

6.2.2 Persentase Jumlah Sampah USU ………. 65

6.3 Pengelolaan Persampahan di USU ………. 67

6.3.1 Pewadahan ………. 67

6.3.2 Pengumpulan dan Pemilahan Sampah …………. 69

6.3.3 Pemindahan dan Pengangkutan Sampah ……… 72

6.3.4 Pembuangan Akhir ………... 75

6.3.5 Sistem Kelembagaan ……….... 76

6.3.6 Pembiayaan ……….. 79

6.3.7 Peraturan atau Hukum ……….. 81

6.3.8 Partisipasi “Penduduk” USU ……… 82

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ………... 99

7.1 Kesimpulan ……….. 99

7.2 Saran ……….………. 100

DAFTAR PUSTAKA ……….……… 103

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Pimpinan USU ……… 38

Tabel 3.2 Perkembangan Program Studi ………... 43

Tabel 3.3 Keadaan Dosen Tetap (2009/2010) ………... 44

Tabel 3.4 Perkembangan Mahasiswa ……… 44

Tabel 5.1 Pihak yang Terlibat dalam Penelitian ………..…. 60

Tabel 6.1 Rekapitulasi Volume Persampahan di Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 6.2 Berat Total Mingguan ………..……… 65

Tabel 6.3 Persentase Jumlah Sampah Organik dan Anorganik ……….……. 66

Tabel 6.4 Ukuran Tempat Penampungan Sampah Sementara ………..…... 70

Tabel 6.5 Jumlah Petugas Kebersihan Beserta Rentang Gaji ... 81

Tabel 6.6 Metode Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara . 85 Tabel 6.7 Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara (Aspek Teknis) ………...…. 88

Tabel 6.8 Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara (Aspek Non Teknis) ………..………....…. 92

Tabel 6.9 Kinerja Pengelolaan Persampahan di Universitas Sumatera Utara (Aspek Teknis) ……… 95

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Plakat Yayasan Universitas Sumatera Utara ………. 33

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara …….…………. 38

Gambar 3.3 Denah Universitas Sumatera Utara ……… 41

Gambar 4.1 Peralatan Penelitian ………..… 47

Gambar 5.1 Tahap Pengukuran Bak Sampah ……… 53

Gambar 5.2 Tahap Penimbangan Sampah ………. 54

Gambar 5.3 Tahap Penyebaran ……….. 54

Gambar 5.4 Tahap Pemilahan ……… 55

Gambar 5.5 Tahap Penimbangan masing-masing Jenis Sampah …………... 55

Gambar 6.1 Timbulan Sampah di Fakultas Kedokteran USU ………. 67

Gambar 6.2 Timbulan Sampah di Fak. Pertanian ………. 69

Gambar 6.3 Tempat Pemilahan Sampah di Fak. Teknik ………...….. 72

Gambar 6.4 Bantuan Tempat Pemilahan Sampah ……… 72

Gambar 6.5 Bahan Untuk Kompos ……….. 73

Gambar 6.6 Kereta Sorong ……… 74

Gambar 6.7 Troli/Alat Angkut Sampah ……… 75

Gambar 6.8 Truk Pengangkut Sampah USU ………. 76

Gambar 6.9 Pick Up USU ………. 76

Gambar 6.10 Becak Bermotor USU ……… 77

Gambar 6.11 Skema Pembagian Tugas dan Wewenang Pengelolaan Sampah … 80 Gambar 6.12 Diagram Alir Pengelolaan Persampahan di USU ……….. 83

(11)

ABSTRAK

Sampah pada saat ini menjadi sebuah permasalahan yang dibicarakan di

semua belahan dunia. Hal ini sangat wajar karena sampah memiliki dampak negatif

bagi kesehatan manusia, lingkungan, sosial dan ekonomi, meningkatnya volume

sampah diantaranya disebabkan oleh meningkatnya populasi serta aktifitas manusia.

Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah yang

digunakan dalam tugas akhir ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)

19-3964-1994, dengan lama pengambilan sampel sampah selama delapan hari

berturut-turut dan pada waktu yang bersamaan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan diperoleh volume sampah yang

dihasilkan sebesar 77,48 m3 per hari. Penghasil sampah terbesar adalah Fakultas

Pertanian dengan volume sampahnya yaitu 40,28 m3 per hari, sedangkan penghasil

sampah terendah adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan volume

sampah sebesar 0,26 m3 per hari. Sudah saatnya pengelolaan sampah di USU

diterapkan dengan baik.

Dalam pemasalahan sampah yang terdapat pada lokasi penelitan ini

dibutuhkan sebuah konsep pengelolaan sampah yang berupa pemetaan potensi

sampah itu sendiri dan adanya sebuah kebijakan dari pihak kampus. Untuk sampah

organik bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos sedangkan sampah

anorganik bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan ataupun dijual kepengepul

sampah. Dengan demikian, sampah bukan lagi merupakan barang yang tidak bisa

dimanfaatkan namun memiliki potensi ekonomi yang dapat diperoleh dalam

pemanfaatan sampah itu sendiri. Untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang

kebersihan, maka dibutuhkan perbaikan sarana dan prasarana persampahan yang

menyeluruh, kerjasama antara berbagai pihak baik Pemko Medan, Biro Rektor, Fakultas dan “penduduk” kampus demi terciptanya USU sebagai kampus yang bersih, indah, dan sehat.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini, sampah sudah menjadi masalah secara umum yang terjadi di

kota-kota di Indonesia. Mulai dari pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,

permasalahan pengangkutan, hingga masalah di tempat pembuangan akhir (TPA).

Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan tak berharga. Meski

setiap hari manusia selalu menghasilkan sampah, manusia pula yang paling

menghindari sampah. Selama ini sampah dikelola dengan konsep umum seperti,

open dumping atau penimbunan terbuka, incenerator atau di bakar, sanitary landfill

atau gali tutup, ternyata tidak memberikan solusi yang baik apalagi jika

pelaksanaannya tidak disiplin.

Dengan tidak disiplinnya pelaksanaan pengelolaan sampah dapat

menimbulkan beberapa masalah seperti yang lazim ditemui yaitu banjir. Penyebab

banjir umumnya sampah organik, plastik atau kaleng-kaleng yang sulit terurai.

Sampah-sampah jenis ini juga perlu mendapat perhatian untuk di daur ulang. Dalam

konteks inilah, perlu dicari solusi penanganan sampah yang tepat, yang mampu

mengeliminir menumpuknya timbulan sampah. Tidak akan ada lagi cerita tentang

menumpuknya sampah di TPA atau di pinggir jalan atau dikali/selokan ataupun di

lingkungan universitas yang mengganggu aliran air.

Universitas merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar dalam suatu

(13)

setiap harinya. Sampah-sampah tersebut dapat dihasilkan dari mahasiswa baik dari

dalam maupun luar kampus, akan tetapi sampah tersebut dibuang di dalam kampus,

misalnya sisa-sisa makanan atau jajanan para mahasiswa atau pun sisa-sisa masakan

dari kantin atau warung makan serta sampah rumput dan tanaman dari taman yang

berada lingkungan kampus.. Oleh karena itu, sudah saatnya universitas memberikan

kontribusi yang penting dalam pengelolaan persampahan.

Penelitian terkait pengelolaan sampah di kampus pernah dilakukan

sebelumnya, salah satunya dilakukan oleh Mohammad Mirwan (2003) di kampus

UPN Veteran Jawa Timur. Kampus UPN Veteran tersebut memiliki mahasiswa

sebanyak + 8.000 orang, luas lahan sebesar 21 Ha, dan memiliki beberapa bangunan

perkantoran, ruang kuliah, laboratorium di setiap jurusan, kantin, pusat kegiatan

mahasiswa, perumahan satpam, lapangan olahraga, dan lahan terbuka.

Sementara Universitas Sumatera Utara (USU) yang memiliki lahan lebih luas

yaitu sebesar 122 Ha dan jumlah mahasiswa yang lebih banyak yaitu + 34.000 orang,

dan memiliki beberapa bangunan seperti halnya kampus UPN “Veteran” Jawa

Timur, tentu akan menghasilkan timbulan sampah yang lebih besar pula. Melihat

kondisi lingkungan yang ada di kampus USU sekarang ini, seperti sampah masih

berserakan dijalanan, menumpuk di selokan, kurangnya wadah atau tempat sampah,

membuat penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengelolaan sampah di

(14)

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini adalah mengevaluasi pengelolaan sampah di

lingkungan Universitas Sumatera Utara.

1.3 MANFAAT PENULISAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada pihak

universitas dalam hal pengelolaan sampah yang lebih baik,. Selain itu juga

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kita sebagai penghasil sampah mengenai

pentingnya mengelola sampah dengan baik.

1.4 BATASAN MASALAH

Agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga dapat mengaburkan masalah

yang sebenarnya maka perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Masalah sampah yang akan diteliti difokuskan terhadap evaluasi

pengelolaan yang berada di dalam lingkungan Universitas Sumatera

Utara, yakni setiap fakultas yang ada di USU, Laboratorium Ilmu Dasar

dan Umum (LIDA), Perpustakaan dan Biro Rektor USU.

2. Pembahasan masalah sampah ini ditinjau dari data pengelolaan sampah

yang melingkupi volume sampah, pewadahan dan transportasi di

(15)

1.5 METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah

metode deskriptif, yaitu metode yang menganalisa hasil pengolahan data lapangan

dari tiap lokasi yang ditinjau. Studi penelitian dilakukan sesuai urutan di bawah ini:

1. Studi Literatur

Rumusan-rumusan serta konsep-konsep teoritis dari berbagai literatur

dipelajari dan dipahami agar landasan teoritis terpenuhi dalam

mengembangkan konsep penelitian evaluasi pengelolaan sampah di

lingkungan Universitas Sumatera Utara. Hal ini akan memudahkan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan dari pelayanan

persampahan.

2. Studi Pendahuluan

Setelah mengetahui tujuan penelitian dan mempelajari teori-teori yang

relevan terhadap penelitian, maka dilakukan pengamatan langsung di

lapangan.

3. Identifikasi Variabel Penelitian

Hasil dari pemahaman teori, dan studi pendahuluan yang didapatkan akan

mengarahkan penelitian untuk memperoleh variabel-variabel yang

relevan terhadap tujuan penelitian, yaitu variabel-variabel yang

mempengaruhi pelayanan persampahan. Adapun variable-variabel

tersebut adalah :

a. Volume sampah

Data jumlah volume sampah harian, digunakan untuk menganalisa

(16)

b. Pewadahan

Fasilitas pewadahan yang tersedia selama ini akan mempengaruhi

timbulnya sampah di tempat sembarangan.

c. Pemilahan

Sampah-sampah yang ada akan dipilah untuk dikumpulkan di TPS.

d. Pengumpulan sampah

Fasilitas pengumpulan yang digunakan dibedakan atas fasilitas yang

diletakkan di suatu lokasi dan fasilitas yang bergerak.

e. Pemindahan dan pengangkutan sampah

Fasilitas transfer dan transport yang digunakan.

f. Sistem kelembagaan

Informasi tentang institusi yang bertanggung jawab atas pengelolaan

persampahan.

g. Sistem pembiayaan

Sistem pembiayaan pengelolaan persampahan meliputi :

1. Sumber dana yang digunakan untuk pengelolaan persampahan.

2. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelolaan

persampahan.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

1. Data Primer

Data Primer adalah pokok (dalam hal ini adalah sampah) yang

(17)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung penelitian dan

memberikan gambaran umum tentang hal-hal yang mencakup

penelitian. Pengumpulan data sekunder didapatkan melalui

wawancara dari beberapa sumber antara lain: Biro Akademik dan

Biro Umum Universitas Sumatera Utara.

5. Pengolahan Data

Setelah semua data yang dibutuhkan diperoleh, langkah selanjutnya

adalah pengolahan data. Pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan data sekunder dimaksudkan untuk mendapatkan

gambaran pengelolaan persampahan di lingkungan Universitas Sumatera

Utara.

6. Analisa Data

Dari hasil pengolahan, akan dilakukan analisa data sehingga dapat

diperoleh kesimpulan akhir yang berarti. Beberapa analisa tersebut

berupa:

a. Volume sampah

Data ini akan digunakan untuk mengetahui jumlah timbulan sampah

yang terjadi setiap harinya di Universitas Sumatera Utara.

b. Pewadahan

Pengawasan dan peninjauan terhadap wadah-wadah atau tempat

sampah yang ada di Universitas Sumatera Utara atau tempat

(18)

c. Lokasi pengolahan dan pembuangan sampah sementara

Dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan lokasi yang tepat

untuk pengolahan dan pembuangan sampah sementara.

d. Transportasi/alat angkut sampah

Sampah yang ada akan dikumpulkan disuatu tempat pembuangan

sementara untuk kemudian diangkut menggunakan alat angkut

sampah, misalnya berupa gerobak dorong dan truk pengangkut

sampah.

7. Kesimpulan dan Rekomendasi

Penarikan kesimpulan dapat dilakukan setelah hasil pengolahan data

diperoleh, ditambah dengan uraian dan informasi yang diperoleh baik

hasil wawancara maupun dari teori-teori yang digunakan sebagai

landasan berpikir.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, maksud dan tujuan

penelitian, ruang lingkup atau batasan pembahasan, metodologi penulisan

serta sistematika penulisan tugas akhir ini.

2. Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan diuraikan berbagai literature yang berkaitan dengan

(19)

3. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Bab ini akan menjelaskan gambaran umum mengenai Universitas Sumatera

Utara.

4. Metodologi Penelitian

Bab ini akan menguraikan apa dan bagaimana metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini.

5. Pelaksanaan Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan penelitian guna mendapat hasil yang

ingin dicapai.

6. Hasil Penelitian dan Analisa

Bab ini akan memaparkan hasil penelitian dan analisa tentang pengelolaan

sampah yang ada di lingkungan Universitas Sumatera Utara.

7. Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan didapat sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan

penulis di dalam Tugas Akhir ini, serta saran-saran yang diharapkan dapat

menjadi poin tambahan bagi proses pengelolaan sampah yang lebih baik bagi

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah

“Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk

maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau

bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau

buangan.”(Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil

aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.”

(Ecolink, 1996).

“Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya

atau pemakai semula.” (Tandjung, 1982).

Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai. (Radyastuti, 1996).

2.2 Definisi Sampah

Sampah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud padat atau

semi padat baik berupa zat organik dan atau anorganik yang dapat terurai maupun

tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke

lingkungan. (Iskandar, 2006).

(21)

Sampah Organik

Sampah Anorganik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun

tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan

sampah organik kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah

mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa

sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah kering adalah bahan organik lain

yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering diantaranya kertas,

kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa

berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya serta beracun.

Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya

bahan yang terbuat dari plastik dan logam. (Iskandar, 2006).

2.4 Sumber Sampah

Sumber sampah dapat dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu:

2.4.1 Sampah dari Gedung Perkuliahan dan Perkantoran

Sampah ini dihasilkan oleh dosen, mahasiswa, dan orang-orang yang berada

diruang kuliah dan diruang kerja. Sampah dari tempat ini, misalnya berupa kertas,

alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, dan spidol), toner foto copy, pita printer, baterai,

bahan kimia dari laboratorium, computer rusak, botol, bungkusan makanan yang

(22)

2.4.2 Sampah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung

Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini

bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya kayu,

bambu, dan triplek. Sampah anorganik, misalnya semen, pasir, batu bata, besi, baja,

kaca, dan kaleng.

2.4.3 Sampah dari Kantin atau Perdagangan

Sampah ini berasal dari kantin yang ada di dalam kampus dan

pedagang-pedagang yang berjualan di pinggir jalan di lingkungan kampus.

2.4.4 Sampah dari Perumahan

Sampah dari perumahan ini umumnya berupa sisa pengolahan makanan,

perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah

kebun/halaman, dan lain-lain.

2.5 Sampah Khusus

Sampah khusus disini adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus

untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya.

2.5.1 Sampah dari Rumah Sakit

Sampah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari

pembedahan, peralatan (misalnya pisau bedah yang dibuang), botol infuse dan

(23)

terkontaminasi oleh bakteri, viru dan sebagian beracun sehingga sangat berbahaya

bagi manusia dan makhluk lainnya.

2.5.2 Baterai Kering dan Akumulator Bekas

Baterai umumnya berasal dari sampah rumah tangga, dan biasanya

mengandung logam berat seperti raksa dan kadmium. Logam berat sangat berbahaya

bagi kesehatan. Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbale berpotensi

menimbulkan bahaya bagi manusia. Baterai harus diperlakukan sebagai sampah

khusus. Saat ini di Indonesia, baterai kering hanya dapat disimpan di tempat kering

sampai tersedia fasilitas pengolahan. Jenis sampah khusus lainnya adalah bola lampu

bekas, pelarut dan cat, zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman seperti

insektisida, pestisida, sampah dari keiatan pertambangan dan eksplorasi minya, dan

zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi. (Iskandar, 2006).

2.6 Efek Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan

Ada beberapa efek negative yang diltimbulakan oleh sampah terhadap

manusia dan lingkungan, yang akan dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu:

2.6.1 Dampak Terhadap Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah

yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan

menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan

(24)

1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal

dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air

minum.

2. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapt juga meningkat dengan

cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

3. Penyakit jamur yang juga dapat menyebar (misalnya jamur kulit). (Iskandar,

2006).

2.6.2 Dampak Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan

mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa

spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam

organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini

dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

2.6.3 Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Beberapa dampak sampah yang ditimbulkan terhadap keadaan sosial dan

ekonomi adalah:

 Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi „penduduk‟ yang ada di lingkungan kampus

seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah

(25)

 Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan

memberikan dampak bagi fasilitas sarana dan prasarana kampus, misalnya

jalan, drainase, dan lain-lain.

 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak

memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika

sarana penampungan sampah kuaran atau tidak efisien, orang akan cenderung

membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih

sering dibersihkan. (Iskandar, 2006).

2.7 PENGOLAHAN SAMPAH

Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah

atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran,

pengomposan, penghancuran, pengeringan dan pendaurulangan. (SNI T-13-1990-F)

2.7.1 Pengomposan

Pengomposan merupakan teknik pengolahan sampah organik yang

biodegradable, sampah tersebut dapat diurai oleh mikroorganisme atau cacing

(vermicomposting) sehingga terjadi proses pembusukan, kompos yang dihasilkan

sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah karena kandungan unsur hara dan

kemampuannya menahan air.

2.7.2 Daur Ulang

Daur ulang merupakan salah satu teknik pengolahan sampah, dimana

dilakukan pemisahan atas benda-benda bernilai ekonomi seperti : kertas, plastik,

(26)

dapat digunakan kembali baik dalam bentuk yang sama atau berbeda dari bentuk

semula.

Program daur ulang merupakan cara termudah dan termurah, sekaligus

mampu menghemat energi dalam pelaksanaannya. Daur ulang kertas menghemat

energi sebanyak tiga kali daripada membakarnya, plastik lima kali, dan kain enam

kali. Selain itu, mendaur ulang juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang

sangat besar.

Berikut ini adalah contoh metode daur ulang berdasarkan jenis dari sampah

tersebut:

1. Kaca

Kaca merupakan material yang dibentuk dengan bahan pasir, soda abu, dan

batu kapur, yang dicampur dan dilelehkan didalam tungku pembakaran.

Proses ini menghasilkan cairan yang merupakan bahan mentah kaca, yang

hanya bisa dibentuk pada suhu tinggi. Untuk proses daur ulangnya, sampah

kaca dibagi ke dalam kelompok bening, kehijauan, dan amber (kecoklatan),

untuk dihancurkan menjadi cullet. Cullet akan dicampurkan bahan lain untuk

kemudian dibakar dan dilelehkan menjadi bahan mentah pembuat kaca lain.

2. Kertas

Kertas dibuat dari penggilingan kayu menjadi pulp. Proses ini berupa

pemotongan kayu, pemasakan, dan proses kimiawi yang bertujuan

menghancurkan serat fibrin dan lignin pada kayu agar kayu dapat dijadikan

pulp. Kertas bekas dihancurkan dengan bantuan air dan mesin penggiling,

(27)

menggunakan lem kanji untuk menghasilkan kertas yang tidak mudah sobek.

Campuran ini kemudian dicetak dengan alat screen dua lapis sederhana,

untuk mencetak adonan ke dalam bentuk lembaran sekaligus memisahkan

lembaran kertas adonan dari air. Lembaran ini kemudian dijemur dan dapat

disetrika untuk mendapatkan bahan baku lembaran kertas daur ulang.

3. Logam

Logam dibentuk dari pengolahan bijih logam yang didapat dari proses

penambangan. Bijih ini biasanya diproses secara kimia, kemudian dimasak

menjadi lelehan untuk dibentuk sesuai kebutuhan produksi. Untuk proses

daur ulangnya, logam akan dibedakan berdasarkan jenisnya, kemudian dapat

dilelehkan langsung dan digunakan sebagai bahan mentah atapun baha baku

lagi untuk produksi bahan lain. Hampir semua benda yang memiliki

kandungan logam, bisa di daur ulang untuk diambil manfaat bahan logamnya.

Namun, beberapa logam seperti emas dan platina memerlukan pengolahan

khusus karena dapat menimbulkan efek berbahaya secara medis, bila

bersentuhan langsung dengan manusia.

4. Plastik

Plastik diproduksi dengan bahan mentah methanol dan etanol, yang

dipolimerisasi berulang kali sampai didapat karakteristik bahan yang

diinginkan. Untuk proses daur ulangnya, plastik akan dibedakan berdasarkan

warna dan tipe resinnya, karena kandungan resin mempengaruhi suhu leleh

(28)

2.8 PENGELOLAAN SAMPAH SECARA UMUM

Pengelolaan sampah secara umum akan dijelaskan seperti dibawah ini:

2.8.1 Pola Operasional Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah padat dimulai dari tahap penyimpanan sementara,

pengumpulan di tempat sumber, pengangkutan serta tahap pembuangan atau

pemusnahan. Pengelolaan sampah ini sangat penting untuk keberhasilan program

penanggulangan sampah pada suatu daerah.

2.8.2 Penyimpanan Sampah Sementara

“Penyimpanan sampah sementara adalah suatu kegiatan mengisi dan

membuang sampah dengan menggunakan alat pewadahan sampah sementara/tempat

sampah, sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta

dibuang atau dimusnahkan”. (Suparlan, 1979).

2.8.3 Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah adalah suatu kegiatan mulai dari mengambil sampah

dari tempat sampah sementara ke tempat atau alat pengangkut, kemudian

membawanya ke tempat penampungan sementara (transfer station) atau ke tempat

pengolahan/pembuangan akhir.” (Sudarso, 1985)

2.8.4 Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah adalah pemindahan sampah (dari tempat sampah

(29)

akhir) dengan kendaraan yang relatif lebih besar secara efektif, efisien, dan aman.

(Sudarso, 1985)

2.8.5 Pembuangan

Pada prinsipnya, pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat-syarat

kesehatan dan kelestarian lingkungan. Teknik yang saat ini dilakukan adalah dengan

open dumping, di mana sampah yang ada hanya di tempatkan di tempat tertentu,

hingga kapasitasnya tidak lagi memenuhi. Teknik ini sangat berpotensi untuk

menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Teknik yang direkomendasikan adalah

dengan sanitary landfill. Di mana pada lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

dilakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mengolah timbunan sampah.

2.8.6 Biaya

Setiap pelaksanaan suatu program tidak luput dari rencana anggaran biaya.

Alokasi biaya pada penanggulangan sampah meliputi:

Honor/gaji petugas

Pembelian alat-alat

Biaya operasi/bahan bakar dan pemeliharaan alat-alat

2.8.7 Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Permasalahan sampah tidak hanya mencakup masalah teknologi saja, namun

juga sangat kental dengan aspek sosial, ekonomi, serta budaya. Kerja keras

pemerintah tidak akan pernah membuahkan hasil yang memuaskan, jika masyarakat

selaku produsen sampah masih tidak memiliki kepedulian terhadap sampah.

(30)

harus dilakukan secara berkesinambungan serta menanamkannya sejak usia dini.

Upaya peningkatan kesadaran sampah tentu harus menjangkau seluruh lapisan

masyarakat tanpa terkecuali, yang tentunya dilakukan dengan proporsi dan kualitas

yang berbeda-beda. Dengan peningkatan kessadaran sampah ini masyarakat akan

lebih memahami bahwa sampah tidak dapat diselesaikan secara sederhana,

melainkan membutuhkan partisipasi seluruh produsen sampah (dalam hal ini

masyarakat), serta aparat pemerintah dalam menetapkan sistem persampahan yang

tepat.

2.9 PENGELOLAAN SAMPAH KAMPUS

2.9.1 Pengumpulan Sampah

Pada tahap ini sampah diambil dari tempat sampah sementara ke tempat

pengangkut, lalu dibawa ke penampungan sementara atau ke

pembuangan/pengolahan akhir yang berada didalam kampus.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan sampah dalam

kampus, yaitu:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengumpulan sampah.

a. Faktor-faktor dalam pengaturan waktu pengumpulan yang meliputi:

- Cara pengambilan sampah yang akan digunakan.

- Jenis perlengkapan/sarana yang akan digunakan.

- Tenaga pengumpulan sampah.

(31)

- Penyebaran dan kepadatan “penduduk” di daerah pengumpulan.

- Topografi.

- Curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu, dan iklim.

2. Cara pengumpulan sampah

Cara pengumpulan sampah adalah mengusahakan agar sampah dari

pengumpulan sampah sementara dapat terangkut tanpa bekas, baik di tempat

asal maupun di perjalanan.

Sistem pengumpulan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a. Pola individual

Pada pola ini pengumpulan sampah dilakukan oleh petugas yang

mendatangi tiap-tiap sumber sampah, misalnya di setiap fakultas atau

kantin-kantin yang ada di USU dengan alat angkut jarak pendek

seperti gerobak dorong untuk di angkut ke TPS terdekat.

b. Pola komunal

1) Pengumpulan sampah dilakukan sendiri oleh masing-masing

penghasil sampah dalam hal ini adalah fakultas-fakultas yang ada

di USU pada satu titik pengumpulan.

2) Tidak berbau dari fakultas/perumahan terdekat.

3) Tidak ada sampah berserakan di sekitar bak sampah.

4) Penempatan wadah berada di daerah yang mudah dijangkau oleh

kendaraan pengangkut sampah.

2.9.2 Penyimpanan Sampah

Penyimpanan sampah sementara dalam kampus harus sesuai dengan

(32)

Departemen Kesehatan RI (1985), ada beberapa persyaratan teknik untuk

penyimpanan sampah sementara, yaitu :

a. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, ringan dan kedap air.

b. Volume dapat menampung sampah yang dihasilkan oleh pemakai dalam

waktu tertentu (3 hari).

c. Mempunyai tutup dan sebaiknya tutup dibuka/ditutup tanpa mengotori

tangan.

d. Mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan.

e. Sampah di tempat ini sebelum dibuang/diangkut untuk dikelola selanjutnya

tidak boleh melebihi 3 x 24 jam.

Bila tempat penyimpanan sampah sementara terbuat dari bak beton

(permanen), maka syaratnya adalah:

a. Kedap air.

b. Mudah dibersihkan.

c. Mempunyai tutup dan selalu tertutup rapat.

d. Lokasi terletak pada tempat yang mudah digunakan oleh kendaraan

pengangkut dan tidak berada pada tempat yang mudah banjir.

2.9.3 Pengangkutan Sampah

Ada 2 sistem pengangkutan dalam kampus, antara lain :

1. Sistem pengangkutan langsung, yaitu pengangkutan dari tempat

pengumpulan ke tempat pembuangan akhir/pengolahan.

(33)

a. S-I, yaitu tempat pengangkut sementara kecil.

b. S-II, yaitu tempat pengangkut sementara sedang.

c. S-III, yaitu tempat pengangkut sementara besar.

Adapun pola pengangkutannya, yaitu dari tempat pengangkut sementara (S-I)

yang ada di fakulatas masing-masing dan kemudian dikumpulkan ke tempat

sementara sedang (S-II) dan ini dapat diangkut dengan gerobak. Dari SII sampah

diangkut lagi ke tempat yang besar (S-III) yang biasanya disebut transfer station

misalnya berupa kontainer yang berada di samping Biro Rektor USU, dan kemudian

diangkut dengan truk. Selanjutnya dari transfer station sampah diangkut ke

pembuangan akhir.

2.9.4 Pemanfaatan Sampah dalam Kampus

Sampah dapat mencemari lingkungan dalam kampus USU dan

membahayakan kesehatan bagi “penduduk” dalam kampus. Sampah juga dapat

menyebabkan timbulnya banjir, akan tetapi melalui daur ulang sampah juga bisa

diolah lagi menjadi barang yang berguna. Pengolahan sampah dibagi berdasarkan

jenis sampah, yaitu:

1. Sampah Organik

Sampah organik dapat dimanfaaatkan antara lain:

a. Komposting

Pengomposan merupakan upaya pengolahan sampah, sekaligus usaha

mendapatkan bahan-bahan kompos yang dapat menyuburkan tanah. Sistem

(34)

organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan

memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan

dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, dan cacing.

Sistem pengomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

Tidak merusak lingkungan dan merupakan jenis pupuk yang ekologis.

Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.

Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibandingkan

dengan pupuk buatan.

b. Biogas

Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang

dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik secara anaerobik. Bahan

bakunya dapat diambil dari kotoran hewan misalnya pada penangkaran rusa

yang ada di dalam kampus USU atau bahan sisa-sisa tanaman ataupun

campuran dari keduanya.

Biogas ini memiiki keuntungan, yaitu:

Menghemat energi, dan merupakan sumber energi yang tidak merusak

lingkungan.

Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti

arang kayu atau kayu bakar. (Swadaya, 2008)

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang

(35)

kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang guna

mengurangi produksi sampah, misalnya:

a. Dijual ke pasar barang bekas

Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran dan

majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio dan TV tua adalah dijual ke pasar

barang bekas.

b. Daur ulang

Berbicara mengenai proses daur ulang sampah, ada baiknya bila mengetahui

jenis sampah yang dapat di daur ulang. Sampah yang dapat di daur ulang, antara

lain: sampah plastik, sampah logam, sampah kertas, dan sampah kaca.

c. Sanitary landfill

Merupakan pemusnahan sampah dengan jalan menimbun sampah dengan

tanah yang sebelumnya diratakan dan dipadatkan (demikian juga tanah

penutupnya) setiap hari sehabis kerja. Pada bagian dasar tempat tersebut

dilengkapi system saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair

sampah yang harus diolah terlebih dulu sebelum dibuang ke sungai atau ke

lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk

mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah.

d. Pembakaran

Sampah padat dibakar di dalam incenerator. Hasil pembakaran berupa gas

dan residu pembakaran. Cara ini relatif lebih mahal dibanding dengan sanitary

(36)

2.10 METODE PENGELOLAAN PERSAMPAHAN YANG BENAR

Menurut E.Damanhuri (2004), pengelolaan sampah merupakan rangkaian

kegiatan mulai dari pengumpulan sampah pada wadah di sumber (penghasil) menuju

penampungan sementara, kemudian diangkut ke tempat pemrosesan dan daur ulang,

seperti pengomposan, incenerasi, landfilling, atau cara lain.

Ada beberapa aspek dalam pengelolaan sampah padat agar pengelolaan

sampah lebih terkendali, diantaranya:

1. Aspek Teknis, meliputi pewadahan, pengumpulan ,pemindahan,

pengangkutan, pengolahan, pembuangan akhir.

2. Aspek Nonteknis, meliputi kelembagaan, pembiayaan, hukum dan peraturan,

dan perilaku masyarakat.

2.10.1 Aspek Teknis

Aspek teknis mengatur tahapan-tahapan yang seharusnya dilakukan dalam

pengelolaan sampah yang baik dan benar. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam

aspek teknis, yaitu:

1. Pewadahan Sampah

Pewadahan sampah adalah proses pengumpulan sampah sementara di

sumbernya, baik untuk skala individu (misalnya rumah), maupun skala komunal

(misalnya sampah dari satu fakultas). Wadah sampah individual biasanya

(37)

ditempatkan di lokasi yang paling mudah di akses oleh semua individual yang

menggunakannya.

Agar sistem persampahan berjalan lebih baik, pada tahap pewadahan ini

sebaiknya sampah sudah dipisahkan berdasarkan unsur kimianya, yaitu organik,

anorganik, dan B3. Untuk wilayah Medan sendiri, proses pemilahan seperti ini

sudah di wajibkan diatur kewenangannya, sebagaimana tertera di PD Kebersihan

Kota Medan (2008).

2. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah merupakan tahap dimana sampah dikumpulkan dari

sumber-sumber sampah, menuju suatu tempat penampungan sementara, sebelum

dilakukan penanganan lanjut, baik berupa pembakaran, ataupun pengangkutan

menuju TPA atau menuju tempat pengolahan sampah.

3. Pemindahan / Pengangkutan Sampah

Pemindahan sampah merupakan tahap dimana sampah dikumpulkan dari

masing-masing sumber sampah, untuk diangkut ke Tempat Penampungan

Sementara, atau ke tempat pengolahan sampah, yang umumnya menggunakan

armada khusus dalam pelaksanaannya.

Ada dua macam armada pengangkutan sampah ini, yaitu:

a. Armada pengangkutan sampah milik pemerintah kota.

Armada ini hanya bertanggungjawab mengumpulkan sampah dari

(38)

ataupun wadah lain yang terikat kontrak persampahan dengan armada

pengangkut sampah.

b. Armada pengangkutan sampah swasta.

Armada ini hanya bertanggungjawab mengangkut sesuai kontrak yang

telah disetujui penyedia layanan pengangkutan dan pemakai jasa

layanan. Pemerintah kota medan sendiri sampai saat ini masih

menggunakan bantuan pihak swasta untuk pengadaan armada ini.

4. Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah merupakan sub-sistem pemrosesan,yaitu tahap

dimana sampah yang telah dipilah mendapatkan penanganan khusus agar dapat

mengurangi debit sampah yang mencapai TPA. Pengolahan sampah juga

bertujuan mendapatkan nilai konsumtif kembali dari sampah.

Pengolahan sampah ini berbeda-beda untuk setiap jenis sampahnya, tetapi

secara umum dapat dibedakan menjadi:

a. Pengomposan (composting), yaitu proses pemusnahan sampah dengan

cara proses dekomposisi zat organikoleh kuman-kuman pembusuk

pada kondisi tertentu.

b. Pemadatan (bailing), yaitu proses yang bertujuan hanya untuk

mengurangi volume dari sampah, untuk mengoptimalisasi ruang.

c. Pembakaran (inceneration), yaitu proses pemusnahan sampah dengan

(39)

fasilitas alat pabrik yang terdiri dari charging apparatus (wadah),

furnace (pembakar satu), combustion (pembakar kedua), chimmey

(cerobong), dan miscellaneous features (penampung debu sementara).

5. Pembuangan Akhir

Pembuangan akhir merupakan tahap akhir dari proses sampah, dimana

sampah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi akan direposisi ke tempat

pembuangan akhir (TPA). Secara umum, metode yang digunakan, yaitu:

a. Open Dumping, yaitu metode paling sederhana, dimana sampah akan

dibuang begitu saja di tanah kosong, dan dibiarkan sampai akhirnya

membusuk.

b. Controlled Landfill, yaitu metode pengembangan dari open dumping,

dimana sampah yang telah dibuang di tanah kosong akan diratakan

dan dipadatkan dengan alat berat, kemudian ditutup dengan tanah

c. Sanitary Landfill, yaitu metode dimana sampah ditimbun dalam suatu

lubang yang telah disiapkan, dilanjutkan dengan pemadatan,

kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Sistem juga

dilengkapi dengan instalasi pengolahan gas buang dan leachate (air

genangan sampah)

2.10.2 Aspek Non-Teknis

Aspek nonteknis mengendalikan pelaksanaan dari aspek teknis tersebut, agar

(40)

dimana pengelolaan sampah akan dilakukan. Berikut ini adalah penjelasan tentang

aspek non-teknis.

1. Aspek Kelembagaan / Organisasi

Aspek ini aspek dimana pembagian wewenang dan tanggungjawab

dipisahkan. Aspek ini juga yang berfungsi memberikan pengawasan, penyuluhan,

bimbingan, serta bantuan terhadap jalannya sistem.

2. Aspek Pembiayaan

Aspek ini menjadi sumber dari jalannya sistem yang baik, dimana setiap

pelaksanaan selalu membutuhkan pengorbanan materi yang seimbang, dengan

kata lain, cost selalu berbanding lurus dengan activities. Sumber dari pembiayaan

ini, pada umumnya berasal dari:

a. Anggaran pemerintah

Anggaran pemerintah menjadi sumber pembiayaan utama bagi

pelaksanaan kebersihan. Pemerintah pusat biasanya memberikan arahan

kebijakan untuk dilaksanakan pemerintah provinsi, kemudian pemerintah

kota dan kabupaten, dengan alokasi anggaran sesuai kebijakan

pemerintah.

Apabila ada pihak ketiga yang turut memberikan sponsorship ataupun

menjadi donator, dana tersebut biasanya akan dikelola oleh dinas

pemerintah kota, untuk kemudian dilaksanakan sesuai kebijakan

(41)

b. Iuran / retribusi masyarakat

Berdasarkan PD Kebersihan Kota Medan 2002, retribusi adalah

pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasaatau pemberian izin

tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah

untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Besarnya retribusi yang

diwajibkan kepada wajib retribusi ini, diatur berdasarkan Surat Setoran

Retribusi Daerah (SSRD).

3. Aspek Hukum / Peraturan

Aspek ini merupakan aspek yang menjaga dinamika sistem agar dapat

mencapai sasaran secara efektif. Secara umum, peran aspek hukum ini dibagi

menjadi tiga kelompok, yaitu:

a. Sebagai landasan pendirian instansi pengelola (Dinas Perusahaan

Daerah dan lainnya),

b. Sebagai landasan pemberlakuan struktur tariff,

c. Sebagai landasan ketertiban umum (masyarakat) dalam pengelolaan

persampahan.

Aspek ini juga dibutuhkan untuk mengatur bagaimana pengelolaan

persampahan dapat dilaksanakan, seperti bagaimana menentukan pelaksanaan

teknis operasional, penentuan besarnya retribusi untuk pembiayaan pengelolaan,

bentuk kelembagaan yang sesuai, pengatur kerjasama dengan pihak lain yang

dibutuhkan, pengeturan peran serta masyarakat, serta pengaturan kewajiban dan

(42)

4. Aspek Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan jenisnya, partisipasi masyarakat di bagi kedalam tiga

kelompok, yaitu:

a. Partisipasi spontan, yaitu bila seseorang mulai berpartisipasi

berdasarkan pada keyakinan tanpa dipengaruhi melalui penyuluhan

atau ajakan oleh lembaga-lembaga atau orang lain.

b. Partisipasi terbujuk, yaitu bila seseorang mulai berpartisipasi setelah

diyakinkan melalui program penyuluhan atau oleh pengaruh lain.

c. Partisipasi terpaksa, yaitu bila orang-orang dipaksa melalui hukum

atau peraturan lain untuk berpartisipasi dalam kegiatan, tapi

bertentangan dengan keyakinan mereka atau tanpa melalui

persetujuan mereka.

Partisipasi masyarakat sangat besar manfaatnya dalam mendukung

pelaksanaan operasional pengelolaan sampah. Partisipasi ini antara lain dapat

diwujudkan dengan:

a. Turut menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan

b. Memilah sampah di sumber sampah

c. Ikut serta dalam pengolahan sampah, misalnya dengan mengurangi,

menggunakan kembali atau mendaur ulang sampah.

Selain itu alternatif operasi dan pemeliharaan dengan melibatkan

(43)

bukan berarti mengelola secara langsung, akan tetapi dapat melalui privatisasi

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Adapun kegiatan-kegiatan persampahan yang dapat diprivatisasi, yaitu:

a. Operasional playanan, berupa penyapuan jalan, pengumpulan sampah,

pengurangan dengan daur ulang, pengangkutan sampah, tempat

pembuangan sampah, pemanfaatan gas dan reduksi sampah.

b. Pemeliharaan peralatan-peralatan persampahan, karena birokrasi

pemerintah menunda pelaksanaan perbaikan.

c. Perencanaan dan pengelolaan secara menyeluruh, seperti pembuatan

kompos.

d. Pemantauan pelaksanaan, sebab hal itu meningkatkan

(44)

BAB III

GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.1 SEJARAH RINGKAS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya

Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini

dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat

Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Yayasan ini diurus oleh suatu Dewan Pimpinan yang diketuai langsung oleh

Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut: Abdul Hakim (Ketua);

Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua); Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara); Ir. R. S.

Danunagoro, Drh. Sahar, Drg. Oh Tjie Lien, Anwar Abubakar, Madong Lubis, Dr.

Maas, J. Pohan, Drg. Barlan, dan Soetan Pane Paruhum (Anggota). Berikut ini

adalah gambar plakat yayasan Universitas Sumatera Utara (Gambar 3.1).

(45)

Sebagai hasil kerja sama dan bantuan moril dan material dari seluruh

masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa

Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan

Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.

Tanggal 20 Agustus 1952 telah ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis USU

yang diperingati setiap tahun.

Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu perguruan tinggi negeri

(PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).

Perubahan status USU dari PTN menjadi BMHN merupakan yang kelima di

Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun

2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).

3.2 VISI, MISI DAN TUJUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.2.1 Visi Universitas Sumatera Utara

University for Industry.

3.2.2 Misi Universitas Sumatera Utara

Adapun misi Universitas Sumatera Utara adalah:

1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan

profesional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah,

teknologi dan seni, serta berdaya saing tinggi.

2. Memperluas partisipasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan

(46)

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni,

dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktivitas dan daya saing

masyarakat.

3.2.3 Tujuan Universitas Sumatera Utara Tujuan Universitas Sumatera Utara adalah:

1. Memperluas partisipasi dalam pelayanan pendidikan bagi masyarakat dalam

mendukung pemenuhan pendidikan nasional serta memodernisasi cara

pembelajaran.

2. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pengembangan ilmiah, teknologi dan

seni/budaya serta kemanusiaan.

3. Mengembangkan pusat informasi serta sistem teknologi komunikasi dan

sistem penjaminan mutu yang handal.

4. Membangun sistem tata pamong universitas yang efektif, efisien dan

demokratis.

5. Mewujudkan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif.

6. Memperkuat departemen dalam pengelolaan disiplin silang antar

departemen/program studi.

7. Membangun kemampuan pendanaan sendiri melalui kerjasama/kemitraan

dalam usaha-usaha ventura.

8. Mengembangkan kemampuan dalam memasarkan produk-produk

pengetahuan ilmiah, konsep-konsep, pemecahan masalah industrial, jasa

(47)

9. Membangun pendekatan baru dalam pembelajaran yang berfokus kepada

pembelajaran sesuai kebutuhan (demand-driven learning system).

3.3 STRUKTUR ORGANISASI DAN PIMPINAN USU

3.3.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batass

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini

dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya

wadah tersebut disusun dalam suatu organisasi dalam instansi.

Suatu instansi ini terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksakan

perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui

saluran tunggal.

Struktur organisasi USU sebagai PT-BHMN terdiri dari:

1. Organisasi sentral

Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Audit, Unit Usaha Komersial,

(48)

Rektor), Dewan Guru Besar (DGB), Sekretaris Eksekutif, Satuan

Audit Internal, dan Satuan Penjaminan Mutu.

2. Unsur Pelaksana Akademik

Fakultas, Sekolah Pasacasarjana, dan Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat.

3. Unsur Pelaksana Administratif

Biro Akademik, Biro Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan, Biro

Kemahasiswaan dan Kealumnian, Biro Perencanaan dan Kerjasama,

dan Biro Pengembangan dan Pemeliharaan Aset.

4. Unsur Penunjang

Perpustakaan dan Sistem Informasi, Pelayanan dan Pengembangan

Pendidikan, Unit Usaha Non Komersial, dan Unit Pengadaan.

Secara umum struktur organisasi Universitas Sumatera Utara dapat dilihat

(49)

Gambar 3.2: Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Pimpinan Universitas

Dalam perkembangannya, USU telah mengalami pergantian pimpinan sejak

berdiri hingga sekarang. Berikut ini adalah daftar nama pimpinan USU beserta

jabatannya yang disajikan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1: Daftar Nama Pimpinan USU

Tahun Nama Jabatan

1957-1958

1958-1962

1962-1964

1964-1965

1965-1966

Z. A. Soetan Koemala Pontas

Prof. Dr. Ahmad Sofian

Prof. Mr. Mahadi

Ulung Sitepu

Drg. Nazir Alwi

Ketua Presidium

Presidium

Ketua Presidium

Presidium

(50)

1966 (Mei-Nov)

Prof. Chairuddin P. Lubis, D.T.M.&H., Sp.A.(K)

Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K)

3.4 SEKILAS PANDANG UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Kelurahan

Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini mulai digunakan sejak tahun

1957, sebelumnya beberapa Fakultas di lingkungan USU menggunakan sejumlah

gedung yang tersebar di kota Medan termasuk di antaranya berlokasi di Jalan Seram,

Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada

awalnya terdapat di pinggiran kota Medan, kemudian dengan perkembangan kota

Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah kota. Kampus ini memiliki luas

sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada

ditengahnya.

Mengenai sistem pembelajaran, USU memiliki fasilitas perpustakaan dan

lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber

(51)

salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus Padang Bulan juga didukung

oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai

sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan

penelitian mahasiswa dan dosen.

Selain itu di dalam kampus juga terdapat berbagai sarana seperti asrama,

arena olah raga, wisma, kafetaria, toko, bank, dan kantor pos. Wisuda dan berbagai

acara akademik lainnya diadakan di Auditorium dan Gelanggang Mahasiswa. Sebuah

rumah sakit pendidikan yang berlokasi dikampus Padang bulan telah dimulai

pembangunannya sejak Agustus 2009.

3.5 DENAH WILAYAH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Denah wilayah Universitas Sumatera Utara akan disajikan dalam Gambar 3.3

(52)

Gambar 3.3: Denah Universitas Sumatera Utara

Keterangan :

Auditorium Biro Rektor Fakultas Ekonomi

Fakultas Hukum

Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Kedokteran

Fakultas Kedokteran Gigi

(53)

Fakultas Pertanian

Politeknik Negeri Medan

Pusat Sistem Komputer Sekolah Pascasarjana Stadion Mini

3.6 DEMOGRAFI DAN WILAYAH STUDI USU

Universitas Sumatera Utara (USU) terletak di Kecamatan Medan Baru,

Kelurahan Padang Bulan, dengan luas 122 ha. Dari total luas tersebut, 100 Ha

merupakan kompleks utama dari universitas, dan sisanya adalah lahan hijau.

Batas-batas wilayah USU:

- Sebelah utara : Medan Baru, Jl. Sei Padang

- Sebelah selatan : Jl. Berdikari, Kelurahan Padang bulan

- Sebelah timur : Jl. Jamin Ginting

- Sebelah Barat : Jl. Pembangunan, Kecamatan Medan Selayang

Adapun wilayah studi untuk penelitian ini mencakup semua fakultas yang ada

di Universitas Sumatera Utara (USU) yaitu sebanyak 14 fakultas, Biro Rektorat,

(54)

3.7 PROGRAM STUDI KEMAHASISWAAN USU

USU memiliki 14 fakultas/sekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian,

Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi,

Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak

135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana,

dan 14 diploma. Proses pendidikan dan penelitian melibatkan 1.632 orang dosen,

81% di antaranya memiliki latar belakang pendidikan pascasarjana. Sedangkan

jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000 orang, 1000 di antaranya

adalah mahasiswa asing. Tabel 3.2 berikut ini menunjukkan Fakultas yang ada di

USU beserta tahun berdirinya.

Tabel 3.2: Perkembangan Program Studi

Program Pendidikan 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Sarjana (S-1) 48 48 50 50 46 46

Magister (S-2) 26 27 27 28 32 32

Doktor (S-3) 7 8 8 7 19 19

Pendidikan Spesialis 14 16 16 18 18 18

Profesi 5 5 5 5 5 5

(55)

3.8 DATA PENDUDUK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Data kependudukan Universitas Sumatera Utara dapat dibedakan ke dalam

dua bagian, yaitu dosen, dan mahasiswa. Berikut ini adalah daftar kependudukan di

Universiats Sumatera Utara berupa keadaan dosen tetap dari tahun 2009-2010 (Tabel

3.3) dan perkembangan mahasiswa dari tahun 2004-2010 (Tabel 3.4).

Tabel 3.3: Keadaan Dosen Tetap (2009/2010)

(56)

Doktor (S-3) 90 202 221 228 228 484

Profesi 908 964 929 - - 665

Pendidikan Spesialis 445 512 599 687 687 682

Diploma III 4.935 4.776 4.684 4.358 4.054 4.793

Sumber : usu.ac.id

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2010 USU memiliki

hampir 40.000 mahasiswa yang terdaftar. Dari banyaknya jumlah mahasiswa

tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa produksi sampah yang dihasilkan juga akan

besar. Saat ini, pengelolaan USU masih berada di bawah pengawasan Pembantu

Rektor V, melalui Seksi Peralatan dan Perlengkapan. Dalam pelaksanaannya, USU

mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Medan, melalui Dinas Kebersihan Kota

Medan.

Pelaksanaan kebersihan di USU yang bekerja sama dengan Dinas Kebersihan

Kota Medan dilaksanakan dengan sistem komunal, yaitu Dinas Kebersihan Kota

Medan mengambil sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Dinas Kebersihan Kota Medan menyediakan satu buah kontainer di TPS tersebut

yang berada di sebelah gedung Auditorium.

Dari uraian singkat tersebut, maka dalam penelitian ini akan dijelaskan

mengenai evaluasi pengelolaan sampah di USU dengan mendatangi lokasi penelitian

sebanyak 17 tempat, yaitu 14 fakultas yang ada di USU, Laboratorium Ilmu Dasar

Gambar

Gambar 3.1: Plakat Yayasan Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2: Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3: Denah Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2: Perkembangan Program Studi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “Apakah pelayanan kemahasiswaan pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sampah yang dikelola dengan baik akan menjadikan lingkungan kampus yang bersih Keberadaan sampah dan cara pengelolaan sampah Kondisi lingkungan dari segi kebersihan karena

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Pelaksanaan Azas-azas Efisiensi Pekerjaan oleh Pegawai Kantor Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.” Adapun

Judul yang dipilih penulis untuk tugas akhir ini adalah “Sistem Pengendalian Internal Gaji pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara.” Penulis menyadari

EVALUASI KOMPETENSI PENGELOLAAN ARSIP PADA BADAN PERPUSTAKAAN , ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI..

Penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir yang merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana dalam Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara..

Skenario usulan yang terpilih yaitu dengan menghilangkan aktivitas dalam aliran proses pengelolaan sampah yang membuat proses tidak efisien, yaitu kegiatan pemilahan sampah