EXSPRESSIONS OF HOPE AND WISH
Mengungkapkan harapan dan keinginan dapat dilakukan dengan menggunakan 'hope' dan 'wish'. Keduanya merupakan ungkapan yang menyampaikan keinginan atau aspirasi, tetapi keduanya memiliki nuansa yang berbeda. 'Hope' menyampaikan optimisme dan keyakinan akan kemungkinan hasil yang diinginkan, sementara 'wish' sering kali menyiratkan kerinduan akan sesuatu yang mungkin tidak realistis atau tidak dapat dicapai.
Perbedaan antara “keinginan” dan “harapan”
Cara menggunakan “Wish”
Keinginan paling sering digunakan dalam situasi hipotetis (atau imajiner/tidak nyata):
Contoh :
Aku harap kamu ada di sini. (Sayangnya, kamu tidak ada, dan aku merindukanmu.) Kadang-kadang kata wish digunakan dalam ucapan salam dan ungkapan niat baik:
Contoh :
Kami mengucapkan "Selamat Natal" kepada Anda.
Cara menggunakan “Hope”
Harapan juga dapat digunakan dalam ekspresi niat baik, tetapi tata bahasanya sedikit berbeda:
Contoh :
Saya harap Anda mendapatkan Natal yang meriah. (suatu saat nanti)
Saya harap Anda memiliki hari ulang tahun yang menyenangkan. (suatu saat di masa lalu)
Harapan dapat digunakan untuk menentukan hasil yang diinginkan. Untuk harapan di masa depan, kemungkinannya masih terbuka, tetapi untuk harapan di masa lalu, hasilnya biasanya sudah ditentukan sebelumnya.
Contoh :
Saya harap Anda bisa datang ke pesta pada hari Sabtu. (kemungkinan di masa mendatang)
Aku berharap kamu akan datang ke pesta itu. (tapi kamu tidak datang)
Aku berharap dapat melihatmu di pesta pada hari Sabtu. (tapi aku tidak melihatnya) Cara lain untuk mengungkapkan harapan
Anda juga dapat mengungkapkan harapan dengan cara berikut:
Saya ingin punya mobil.
Aku sangat ingin punya mobil
Yang benar-benar saya inginkan adalah memiliki mobil.
NOTE:
Kata “berharap” juga dapat digunakan untuk mengungkapkan penyesalan:
"Saya harap Anda telah melakukan pekerjaan itu" adalah penyesalan. Anda tidak melakukan pekerjaan itu (di masa lalu) dan saya kesal karenanya.
Ungkapan “Saya harap Anda telah melakukan pekerjaan itu” juga dapat disampaikan menggunakan frasa
“jika saja.” Dalam konteks ini, “jika saja” digunakan untuk mengungkapkan keinginan atau penyesalan tentang situasi di masa lalu.
Jadi, pernyataan “Andai saja kamu mengerjakannya” memiliki makna yang sama dengan “Saya harap kamu mengerjakannya.” Kedua frasa tersebut mengungkapkan keinginan agar pekerjaan itu sudah selesai di masa lalu, yang menunjukkan rasa sesal atau kesal karena pekerjaan itu belum selesai.