• Tidak ada hasil yang ditemukan

factors affecting the level of revenue farming cassava

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "factors affecting the level of revenue farming cassava"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

FACTORS AFFECTING THE LEVEL OF REVENUE FARMING CASSAVA PLANTS TYPE OF CASESA IN KAMANG VILLAGE DISTRICT OF

KAMANG BARU SIJUNJUNG REGION By :

Desti Asri*Erna Juita** Azhari Syarief**

*.the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat.

** the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aimed to obtain information, analyze and discuss data on the factors that affect the level of Revenue Farming In Cassava Plants type of Casesa in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region seen from land, capital and labor skills.

This type of research is descriptive correlational. The study population were all groups of cassava farming in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region is divided into three oblong farmer groups. The sample in this study were taken with a total sampling is by taking respondents cassava farmers. The amount of the sample was 80 persons.

The results showed: (1) there are significant land area to total revenue of cassava in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region because tcount> t table (6.818> 1.664), the effect of strong (r = 0.611) and a small contribution (37.3%) , (2) the influences of capital to operating income of cassava in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region because tcount> t table (22.938> 2.00), the effect is very strong (r = 0.933) and the amount of the contribution is very large (87.1% ), (3) There is the influence of labor skills to operating income of cassava in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region because tcount> t table (1.748> 1.664), the effect is very low (r = 0.194) and a very small contribution (3.8% ) and (4) influences of land, capital and labor skills together to operating income of cassava in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region because of F> F table (207.134> 2.78). The magnitude of the effect of these three variables to operating income of cassava in Kamang Village District of Kamang Baru Sijunjung region categorized as very strong (r = 0.944), and included a very large contribution (89.1%)

Key Words: land, capital, labor skill, revenue

(3)

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu sektor sangat penting bagi perekonomian Indonesia.

Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang pengembangannya sangat besar dan beragam. Namun, sampai saat ini sektor pertanian belum handal dalam mensejahterakan petani, memenuhi kebutuhan sendiri, menghasilkan devisa dan menarik investasi (Karama, 2004).

Pengembangan sektor pertanian tidak hanya ditujukan untuk pemantapan swasembada beras dan palawija, akan tetapi harus mencakup pada peningkatan usaha pangan dari holtikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Peningkatan pangan yang berasal dari holtikultura memegang peranan penting dalam pembangunan negara.

Lebih tujuh puluh persen penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, yang umumnya mereka adalah petani. Jadi bila kita berupaya meningkatkan pendapatan petani adalah berarti berupaya secara langsung meningkatkan pendapatan mayoritas penduduk dan juga dapat disebut berupaya secara langsung memerangi kemiskinan. Sebab, banyak diantara petani (penduduk desa) masih hidup dalam kemiskinan.

Berupaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani adalah juga suatu langkah konkrit pemerataan distribusi pendapatan. Kita kuatir, bila mekanisme pasar belum menguntungkan petani, seperti diungkapkan di atas, kesenjangan sosial akan semakin sulit dipersempit. Petani, walaupun tidak semakin miskin, tetapi semakin jauh tertinggal dari golongan ekonomi atas.

Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung terdapat 8 Jorong yaitu:

Jorong Kamang, Jorong Galogah, Jorong Batang Kariang, Jorong Kurnia Kamang, Jorong Kamang Abadi, Jorong Kamang Bhakti, Jorong Kamang Sejahtera, dan Jorong Kamang Makmur, yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, baik itu petani padi maupun petani ubi kayu.

Penggunaan luas lahan pertanian di daerah Sijunjung ± 313.080 Ha, yang terdiri dari kebun campuran, perkebunan, hutan, padang semak, perairan darat, tanah terbuka dan lain-lain (Badan Pusat Statistik Kabupaten Sijunjung, 2008). Semuanya dimanfaatkan dengan baik akan bernilai ekonomi yang tinggi.

Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung berpotensi dalam pembudidayaan tanaman ubi kayu yaitu jenis Casesa. Ubi jenis ini rasanya pahit dan rasanya baru akan normal dua hari setelah panen.

Dengan kareteristik ubi kayu casesa, maka bisa dipastikan akan terbebas dari hama babi yang biasanya sangat menghantui petani, khususnya yang bertanam ubi. Dengan demikian ternyata masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani ubi kayu diantaranya ketika saat panen tiba dengan hasil yang melimpah pendapatan mereka masih sangat kurang dibandingkan dengan biaya pengelolaan produksi ubi kayu mulai dari pengadaan bibit, pupuk, pengolahan, dan biaya lainnya yang tidak terduga ini terjadi dikarenakan hasil panen mereka hanya dijual kepada masyarakat sekitar tanpa adanya tempat penampungan yang tetap untuk penjualan ubi kayu dan kurangnya pemeliharaan juga diakibatkan dari keterbatasan modal yang dimiliki petani sehingga akan berdampak kepada pendapatan petani

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis dari para responden dengan maksud untuk memahami dan meramalkan beberapa aspek perilaku dari populasi yang diamati

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelompok usaha tani ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang terbagi kedalam tiga jorong kelompok tani yang berjumlah 80 petani.

Sampel penelitian diambil dengan teknik total sampling yaitu 80 petani ubi kayu

Teknik analisa data pada penelitian sebagai berikut:

1. Analisis persentase

% 100

n P f

2. Persyaratan Analisis a. Uji normalitas b. Uji homogenitas c. Uji hipotesis

1) Korelasi

Pengujian hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji korelasi product moment

= −( )( )

√{( −( ) }{ −( ) }

(4)

2) Korelasi Ganda

Analisis korelasi ganda bertujuan untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variable bebas atau lebih secara stimulat (bersama-sama) dengan variable terikat dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

,

=

. ( )( )

3) Uji T-test

Uji ini digunakan untuk menguji tingkat keberartian masing-masing variabel terikat. Rumus yang digunakan

t=

Kriteria pengujian :

- Terima Ho, tolak H1 jika t hitung <

t tabel pada = 0,05 dan = 0.01 - Terima H1 dan tolak Ho jika t

hitung > t tabel pada = 0,05 dan

= 0,01 4) Uji F Ratio

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

F hitung =

- Jika F hitung ≥ F tabel maka tolak Ho artinya signifikan

- Jika F hitung ≤ F tabel terima Ho artinya signifikan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, hasil pengujian hipotesis membuktikan terdapat pengaruh luas lahan terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena thitung > ttabel

(6,818> 1,664), pengaruh luas lahan terhadap pendapatan usaha ubi kayu termasuk kategori kuat (r = 0,611) dan besarnya kontribusi luas lahan terhadap pendapatan usaha ubi kayu di

Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kecil (37,3%).

Menurut penelitian Afdhal dalam Mulyati (2004:19) yang menyatakan bahwa luas lahan mempunyai pengaruh yang sangat berarti nyata terhadap kesejahteraan petani. Untuk mendapatkan hasil pertanian yang ideal dibutuhkan lahan yang cukup luas. Berdasarkan hal diatas dalam pemanfaatan lahan pertanian semakin luas lahan yang dimiliki diasumsikan semakin besar pula hasil yang didapatkanSelanjutnya dari pendapat Soeharjo dan Dahlan dalam Harmawati (2011), menyatakan bahwa pendapatan sebagai selisih dari penerimaan dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Jadi dapat diketahui nilai pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha tani, yaitu dengan mengetahui besarnya penerimaan yang dikali dengan harga yang berlangsung, kemudian dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan sejak dari pengolahan tanah sampai pasca panen. Secara ekonomi, masalah pendapatan adalah merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara atau daerah.

Kedua, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh modal terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena th itung > ttabel

(22,938 > 1,664). Pengaruh modal terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung sangat kuat (r = 0,933) dan besarnya kontribusi modal terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk sangat besar (87,1%).

Modal menurut Suratiyah (2006) adalah barang ekonomi yang dapat digunakan untuk memproduksi kembali atau modal atau modal adalah barang ekonomi yang dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan pendapatan

Ketiga, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh keahlian tenaga kerja terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena thitung > ttabel (1,748 > 1,664). Besarnya pengaruh keahlian tenaga kerja terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kategori sangat rendah (r = 0,194) dan kontribusi keahlian tenaga kerja terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru

(5)

Kabupaten Sijunjung termasuk sangat kecil (3,8%).

Menurut Benggolo dalam Agus (2011), tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yakni berumur 15-54 tahun, namun di Indonesia yang dipakai adalah seluruh penduduk yang berumur l0 tahun keatas. Selanjutnya dikatakan bahwa tenaga kerja adalah jumlah penduduk suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap mereka dau mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

Keempat, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh luas lahan, modal dan keahlian tenaga kerja secara bersama-sama terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena Fhitung > F tabel

(207,134> 2,78). Besarnya pengaruh ketiga variabel terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kategori sangat kuat (r = 0,944), dan kontribusi termasuk sangat besar (89,1%). Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan, modal dan keahlian tenaga kerja merupakan faktor yang menentukan pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Terdapat pengaruh luas lahan terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena thitung > ttabel

(6,818> 1,664), pengaruh kuat (r = 0,611) dan kontribusi kecil (37,3%).

2. Terdapat pengaruh modal terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena thitung > ttabel

(22,938 > 2,00), pengaruh sangat kuat (r = 0,933) dan besarnya kontribusi sangat besar (87,1%).

3. Terdapat pengaruh keahlian tenaga kerja terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena thitung >

ttabel (1,748 > 1,664), pengaruh sangat rendah (r = 0,194) dan kontribusi sangat kecil (3,8%).

4. Terdapat pengaruh luas lahan, modal dan keahlian tenaga kerja secara bersama-sama terhadap pendapatan usaha ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung karena Fhitung > F

tabel (207,134> 2,78). Besarnya pengaruh ketiga variabel terhadap pendapatan usaha

ubi kayu di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung termasuk kategori sangat kuat (r = 0,944), dan kontribusi termasuk sangat besar (89,1%)

Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan :

1. Diharapkan pada para petani ubi kayu untuk lebih memperhatikan l uas lahan, modal dan keahlian tenaga ker ja sehingga dapat mencapai pendapatan yang maksimal.

2. Diharapkan pada pemerintah untuk lebih memperhatikan usaha masyarakat yaitu usaha ubi kayu dengan jalan meningkatkan penyuluhan tentang usaha ubi kayu.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk membahas variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Afdal. 1989. Pengaruh Luas Lahan dan Kualifikasi Petani Terhadap Tingkat Kesejahteraan di Desa Aliran Pulau Punjung. Padang : FPIPS IKIP.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta .PT. Rineka Cipta Annonymous. 2010. Definisi dan Usaha

Pertanian. http://pustaka.ut.ac.id

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sijunjung , 2008.

Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Danarti, dan S. Najiati. 2000. Palawija Budidaya dan Analisis Usaha Tani.

Jakarta. Penebar Swadaya

Hanafiah, Kemas Ali.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta. Pt.Raja Grafindo Persada Press.

Marti, Aidil.2011. “studi tentang upaya petani Holtikultura Dalam Meningkatkan Pendapatan di Kenagarian Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok “.Skripsi. STKIP PGRI Sumbar. Padang.

(6)

Najiati dalam Mulyati .2004. Budidaya dan Analisa Pertanian. Jakarta . PT Penebar Swadaya.

Nazir. N. 2003. Gambir Budidaya, pengelolaan dan prospek diverifikasinya. Yayasan Hutanku. Padang.

O.L.Surya. 2006. Kajian Karakteristik Berlokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Sekitar Fasilitas Kesehatan. Semarang: Universitas Diponegoro.

PPL Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, 2014.

Rukmana, Rahmat. 2002. Budidaya dan Pasca Panen Ubi Kayu. Jogjakarta. Kanisius.

Sherraden Michael.2006. Aset untuk orang miskin. Jakarta: Raja Grafindo

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup pembahasan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan menggunakan rasio likuiditas berupa Quick Ratio dan Cash Ratio, rasio solvabilitas berupa Debt

Nomor SOP SOPl.l.l.015 Tangggal Revisi 27 Maret 2018 FAKUlTAS MIPA UNIVERSITAS ANDALAS KEMENRISTEKDIKTI Tanggal Pembuatan 29 Maret 2018 Tanggal Efektif Disahkan oleh Wakil Dekan