13 fakta mengenai Paus Fransiskus
Kamis, 14 Maret 2013 11:38 WIB
Layar TV menampilkan Paus Fransiskus yang baru terpilih, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Argentina, sementara jemaat berkumpul di Katedral Asti, Rabu (13/3). Bergoglio terpilih dalam pilihan kejutan menjadi pemimpin baru Gereja Katolik Roma yang dalam masalah pada hari Rabu, dengan mengambil nama Fransiskus I dan menjadi paus non Eropa pertama dalam sejarah 1.300 tahun.(REUTERS/Giorgio Perottino)
Vatican City (ANTARA News) - Konklaf telah memilih Kardinal Argentina Jorge Mario Bergoglio menjadi Paus ke-266 untuk menggantikan Paus Benediktus XVI. Ia kemudian memilih nama Fransiskus.
Berikut 13 fakta mengenai Paus Fransiskus, Paus pertama yang berasal dari kawasan Amerika Selatan.
Jorge Mario Bergoglio, SJ, lahir pada 17 Desember 1936. Ia adalah Kardinal Argentina, telah menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires sejak 1998. Dia diangkat menjadi kardinal pada 2001. Konklaf digelar di Kapel Sistina, Rabu (13/3).
Paus Fransiskus semasa menjadi kardinal, bertempat tinggal di flat kecil, lebih suka naik bis jika bepergian dan hanya punya satu paru-paru, sebagaimana dikutip dari laman Guardian.
Yang diketahui tentang Paus Fransiskus:
- Ia lebih suka bepergian naik bis umum
- Ia telah hidup dengan satu paru-paru selama lebih dari 50 tahun - Ia keturunan Italia, putra dari seorang pekerja perusahaan kereta api - Ia seorang ahli kimia
- Ia terpilih menjadi paus pertama yang bukan dari Eropa di era modern
- Ia menentang praktek homoseksuan meski masih menerima penggunaan kondom dengan pertimbangan "dapat dibenarkan" sejauh untuk mencegah penyakit menular
- Tahun 2011, ia pernah membasuh dan mencium kaki penderita AIDS di sebuah rumah sakit - Ia fasih berbicara bahasa Italia, bahasa Spanyol dan bahasa Jerman
- Sampai sekarang ia tinggal di sebuah flat kecil, berjauhan dari tempat tinggal khusus bagi
uskup
- Ia pernah berkata tidak akan pergi ke Roma, tetapi lebih memilih memberi ongkos perjalanannya itu bagi orang-orang miskin
- Ia pernah menjadi runner-up dari konklaf tahun 2005
- Ia pernah menjadi penulis buku dalam bahasa Spanyol berjudul "Sobre el Cielo y la Tierra"
(Tentang Surga dan Dunia)
- Ia berpandangan konservatif berkaitan soal-soal doktrin gereja. Ia mengkritik para imam Katolik yang menolak membaptis bayi-bayi yang lahir dari "single mother"
Penerjemah: AA Ariwibowo Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013
https://www.antaranews.com/berita/363183/13-fakta-mengenai-paus-fransiskus diakses 9 Oktober 2023
Mengenal Kepribadian "Paus Fransiskus"
1. Sederhana dan Rendah Hat
Paus Fransiskus yang terpilih menggantkan Paus Benediktus XVI mempunyai banyak keutamaan dalam hidupnya. Dia adalah sosok yang sederhana dan rendah hat. Sikap sederhana dan rendah hat tampak ketka dia memimpin Gereja Beunos Aires. Kesederhanaannya tampak dalam kehidupan sehari-hari. Dia menggunakan transportasi umum, memasak, mencuci pakaian dan memutuskan untuk tnggal di apartemen daripada di istana keuskupan.
Ketka terpilih menjadi Paus, dia memilih nama Fransiskus. Nama Fransiskus dipilihnya secara spontan, setelah dia tahu bahwa dia mendapat cukup suara untuk menjadi paus dalam konklaf. Pemilihan nama tersebut bermula dari perkataan Kardinal Claudio Hummes, Uskup Agung Emeritus Sao Paulo agar dia tdak melupakan kaum miskin.
Sebelum dinobatkan sebagai paus pertama dari Amerika Latn (non-Eropa) pada zaman modern, dia seharusnya memberikan berkat apostolik pertamanya kepada seluruh Umat Allah di dunia ini. Namun, dia justru meminta kepada umat untuk memberkatnya. Dengan bersikap demikian, dia menunjukkan betapa pentngnya peran kaum awam, umat Allah, dan doa-doa mereka untuk dirinya dan tugas penggembalaan yang diberikan kepadanya.
2. Gembala yang Berbau Domba
Kedekatannya dengan umat juga tampak ketka dia menjadi Uskup Agung Beunos Aires. Dia dikenal sebagai sosok gembala yang populis. Kebiasaan untuk menyapa umat sudah berakar dalam dirinya. Sesaat setelah terpilih menjadi paus, dia berkeliling dengan mobil terbuka sambil melambaikan tangannya di alun-alun St. Petrus yang dipenuhi ratusan ribu orang. Dia turun dari mobil untuk menyalami orang banyak, memeluk, menggendong anak-anak dan bayi,
memberkat dan mencium mereka dengan penuh kasih sayang.
Menurut, Alberto Melloni (seorang ahli sejarah Gereja), Paus Fransiskus ingin diperlakukan umatnya sebagai pastor paroki, bapa pengakuan, pembimbing rohani dan gembala umat. Dia memberikan diri bagi umatnya dengan melakukan hal-hal kecil dan sederhana, misalnya:
setelah misa, dia turun untuk menyapa umat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, yang sehat dan yang sakit serta cacat, laki-laki dan perempuan, serta kaum berjubah maupun awam. Citra dirinya sebagai pastor paroki juga ditunjukkannya ketka memimpin Perayaan Perjamuan Terakhir pada hari Kamis Puth, pada tanggal 28 Maret 2013. Perayaan yang diadakan di sebuah penjara ini dikhususkan untuk kaum remaja, Casal del Marmo, Roma. Dia membasuh kaki dua belas narapidana remaja, dua di antaranya perempuan, sedangkan yang satu beragama Muslim.
Dia juga dijuluki sebagai paus yang suka menggunakan media komunikasi, salah satunya adalah hand phone. Ketka terpilih menjadi paus, dia menyempatkan diri untuk menghubungi secara pribadi agen koran dan tukang sepatu langganannya di Beunos Aires. Dia juga sering menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada imam-imamnya serta menanyakan keadaan paroki serta aneka masalah yang dihadapi. Tindakan yang dilakukannya ini dimaksudkan untuk mempermudah semua orang berjumpa dengannya.
3. Animator Perdamaian Dunia
Paus Fransiskus sangat mencintai kedamaian. Sikapnya ini nyata dalam ketegasannya memperjuangkan aneka persoalan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam masa kepemimpinannya di Gereja Amerika Latn, dia tada hent-hentnya melawan kebijakan pemerintahan yang melegalkan perkawinan sejenis. Dia selalu mendorong para imamnya untuk mengadakan perlawanan. Dia mengutuk tndakan kekerasan, perbudakan, kemiskinan
terstruktur, dan peperangan di pelbagai belahan dunia. Dia menyerukan perdamaian kepada pihak-pihak yang bertkai dan menentang semua bentuk perlakuan yang tdak adil terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Pada masa junta militer, dia berani mengambil resiko untuk mencari jalan keluar. Dia mengambil jalur diplomasi untuk membebaskan dua iman Jesuit yang ditawan oleh diktator Videla. Semangat ini tetap ditunjukannya ketka dia menjadi paus. Dia mengeluarkan pesan bermakna untuk dunia pada Hari Perdamaian Dunia yang bertajuk "Persaudaraan, sebagai Pondasi dan Jalan Menuju Perdamaian." Dia menanggapi aneka persoalan dunia akibat peperangan dengan ajakan yang tegas untuk menghargai dan menjunjung tnggi martabat manusia sebagai anak-anak Allah. Manusia diciptakan secitra dengan Allah dan dikaruniakan
rahmat untuk hidup bersama dengan yang lain. Setap pribadi bertanggung jawab untuk membangun dunia dengan menciptakan komunitas persaudaraan atas ikatan cinta kasih dan komunitas yang peduli satu terhadap yang lain dengan menghormat perbedaan serta bertndak sebagai penolong bagi yang lain.
Dia tada hent-hentnya menyerukan perdamaian dunia. Pada hari Minggu, tanggal 8 Juni 2014, dia mempertemukan presiden Israel Shimon Peres dengan Presiden Palestna Mahmoud Abas di Vatkan untuk berdoa bersama dengan intensi memohon perdamaian. Peristwa ini menjadi pengalaman pertama dalam sejarah umat manusia ketka tga putra Abraham bertemu dengan intensi yang sama. Tindakannya memperlihatkan wajah Gereja yang selalu hadir untuk memberikan terang dan harapan kepada semua bangsa manusia.
https://www.kompasiana.com/renghadpasaribu/6189224095f4135c784f3732/mengenal- kepribadian-paus-fransiskus diakses 9 Oktober 2023
Diakui Mata Dunia, Ini Dia Kepemimpinan Karismatik & Transformasional Paus
Francis
By Kriswangsa Bagus K.Y., S.Th.|23 Oktober 2019 Diperbarui 25 Juni 2022
Tak sama dengan pendahulunya, simak kepemimpinan Paus Francis yang dikenal karismatik dan transformasional.
Daftar Isi
Paus Francis – Pemimpin Gereja Katolik
Paus non-Eropa pertama dalam lebih dari 1.200 tahun, dan seseorang dengan gaya vokal dan gaya kepemimpinan yang sangat berbeda telah menjadikan Paus Francis salah satu paus paling kontroversial yang pernah ada.
Pandangannya tentang reformasi gereja, kemiskinan, perubahan iklim, dan perceraian telah mengguncang opini dunia dan menempatkannya dengan kuat dalam sorotan media.
Dalam berbagai kegiatannya seperti kunjungan ke Israel dan Kuba, penyambutan presiden Palestina, Mahmoud Abbas ke Vatikan, pidatonya di Kongres Amerika Serikat dan kesediaan untuk bertemu dengan para pemimpin dunia menunjukkan bahwa ia adalah seorang paus yang tidak takut dengan diplomasi internasional.
Seorang pemimpin sejati tidak menghindar dari krisis dan perdebatan, tetapi merangkul mereka sebagai bagian dari mencari solusi.
Paus Francis membawa revolusi otentik di Gereja Katolik. Tetapi revolusi ini dimulai dari hari pertama kepausannya.
Dengan gaya kepemimpinan yang menempatkan dimensi yang lebih manusiawi, lebih pribadi, lebih dermawan di atas kelembagaan.
Dikenal Sebagai Pemimpin Karismatik & Transformasional
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Dr. Grazia Geiger, psikoterapis, pelatih, dan penulis, penulis buku Number One Woman, disimpulkan bahwa Paus Francis adalah seorang pemimpin karismatik, di samping kepemimpinannya yang transformasional.
Paus Francis begitu menarik bagi para intelektual dan orang-orang biasa, bagi umat Katolik dan non-Katolik.
Menurut Dr. Grazia Geiger, Paus Francis menggunakan komunikasi verbal dan non-verbal yang kongruen dalam arti bahwa ia menyampaikan pesan yang konsisten dalam apa yang dia katakan dan apa yang dia tunjukkan dengan komunikasi nonverbal.
Bahkan, ekspresi wajahnya, tersenyum, berbicara dengan spontan, dan pada saat yang sama nada suara yang hangat luar dari mulut beliau.
Dr. Grazia Geiger,menyimpulkan bahwa Paus Francis mewakili model kepemimpinan “karismatik”.
Karisma berkaitan dengan kesadaran akan kemampuan alami yang kita masing- masing miliki dan yang juga dapat diterima oleh yang lain.
Beliau juga menjadi pemimpin yang melayani orang lain dengan murah hati.
Beliau menggunakan apa yang beliau miliki untuk kebaikan orang lain.
Selain komunikasi secara verbal, beliau juga menggunakan komunikasi non-verbal melalui senyuman dan tatapan langsung.
Melalui kesederhanaannya, Paus Francis juga dekat dengan orang-orang di sekitarnya. Beliau tidak seperti pendeta atau paus pada umumnya.
Beliau tidak mengenakan pakaian kebesarannya dan atribut yang membuatnya
“berbeda” dengan orang lain. Beliau pun menggunakan mobil yang tidak biasanya digunakan oleh Paus.
Ini adalah tindakan kerendahan hatinya melalui komunikasi non-verbal yang mengungkapkan beliau sebagai pemimpin yang layak dipanut.
Caranya menyapa jutaan orang dengan mengatakan, “selamat malam” dengan lambaian tangannya seolah-olah dia menyapa tetangga dekat.
Beliau menggunakan bahasa non-verbal dengan cara yang sangat kuat.
Kepemimpinan Paus Francis
Sebagai pemimpin rohani yang sukses menginspirasi dunia, ini dia pelajaran berharga yang bisa kita pelajari dari Paus Francis dalam kepemimpinannya.
#1 Pemimpin Memberikan Teladan
Paus Francis segera mengarahkan pandangannya pada keuangan Vatikan, yang bertujuan untuk membersihkan sumber skandal yang telah dibiarkan.
Bagi Paus Francis yang mengabdikan dirinya pada kehidupan orang miskin — reformasi keuangan adalah sebuah prioritas dengan jalan memberantas: korupsi, hak istimewa yang berlebihan, dan ketidakpedulian terhadap masyarakat miskin.
Ia memberikan teladan dari tata kelola keuangan gereja dengan menjadikan Vatikan menjadi model global praktik-praktik terbaik dalam administrasi keuangan.
#2 Pemimpin Merangkul Perbedaan
Kardinal asal Australia, George Pell adalah kandidat yang tidak mungkin untuk menjadi ujung tombak reformasi keuangan Paus Francis.
Sebagai seorang konservatif yang gigih, George Pell secara pribadi kecewa dengan pemilihan Paus.
Ia khawatir bahwa Paus Francis akan memimpin Vatikan ke jalur liberal. Melihat latar belakangnya, George Pell adalah mantan pemain sepak bola Australia dan dalam kepribadian, dia juga berbeda dari Paus Francis yang bersuara lembut.
Tetapi Paus Francis telah mendengar ocehan George Pell terhadap status keuangan Gereja dan tahu bahwa gaya tumpulnya akan efektif dalam mendorong reformasi melalui lembaga tradisional.
Pada sebuah pertemuan di bulan Maret 2014 di mana keduanya berbicara bahasa Italia, Paus Francis berusaha merangkul George Pell dengan cara memintanya untuk menjadi manajer keuangannya.
#3 Memiliki Banyak Penasihat dan Mau Mendengar
Sejak awal, Paul Francis telah menunjukkan kesediaan untuk mendengarkan orang-orang di sekitarnya.
Sebagai langkah substansial pertamanya di kantor, misalnya, beliau menciptakan Dewan Penasihat Kardinal yang terdiri dari delapan anggota dari seluruh dunia yang memiliki pandangan beragam secara ideologis.
Sejak saat itu kelompok itu menasihatinya tentang setiap tindakan utamanya.
Inilah elemen kepemimpinan Paus Francis yang menjadikan langkahnya ini sebagai “kekuatan pengambilan keputusan paling penting di Vatikan.”
#4 Menyaring Saran yang Diterima
Selain mendengarkan setiap nasihat dari para penasihatnya, Paus Francis juga menimbang setiap saran tersebut.
Ia menyaring setiap saran yang ia terima dengan bijak.
Gayanya ini terlihat ketika Paus Francis meminta usulan nama-nama potensial untuk mengisi peran sekretaris jenderal.
Hampir 500 pendeta Italia menyerahkan rekomendasi mereka dan Paus Francis menemukan 1 nama yang menurut hematnya akan menduduki posisi tersebut.
#5 Pemimpin yang Dekat Dengan Pengikutnya
Sebagai kepala Vatikan, Paus Francis memiliki banyak sakit kepala yang harus dihadapi di rumah.
Tetapi dia juga pemimpin hampir 1,1 miliar umat Katolik, dan dia telah melakukan upaya yang mengesankan untuk terhubung dengan para pengikutnya.
Ia adalah salah satu pemimpin yang dapat dengan mudah menerima telepon dan menelepon para pengikutnya.
Ada banyak laporan media di mana Paus Francis dengan sangat mudahnya
dihubungi oleh rakyat seperti panggilan telepon dari seseorang yang minta bantuan atas kesulitan yang ia hadapi, panggilan untuk kritikus Vatikan yang sakit di rumah sakit; permohonan bantuan dari seorang wanita Italia yang memohon Paus Francis dalam sebuah surat yang meminta beliau untuk memecahkan misteri pembunuhan putrinya, dan masih banyak lagi yang belum dilaporkan di media.
Dalam sebuah kesempatan, beliau juga pernah meladeni telepon dari dari para biarawti Karmelit di Spanyol dalam sebuah speakerphone.
#6 Memiliki Kejelasan Misi
Paus memiliki misi sederhana dalam kepemimpinannya. Misinya adalah untuk meringankan penderitaan bagi yang kurang mampu, yang miskin, para korban perang.
Perspektif dan misinya berasal dari akar masalah di Amerika Latin dan didasarkan pada ajaran Katolik.
Beliau hanya mewakili rakyat, sehingga tak heran jika Paus Francis sering disebut Paus Rakyat, merek idealis, aktivis, dan revolusionernya yang unik menarik
perhatian lintas batas.
Dalam setiap langkah kepemimpinannya, Paus Francis mengingatkan setiap pengikutnya tentang kebaikan esensial dan bertindak atas dasar kemanusiaan.
#7 Berani Berekspresi
Paus Francis memberikan teladan untuk menjadi pemimpin yang berani untuk mengekspresikan suara dan pendapat dengan percaya diri.
Paus Francis tidak takut untuk mengambil isu-isu kontroversial di luar masalah spiritual yang berhubungan dengan Gereja Katolik.
Beliau berbicara tentang masalah imigran Mediterania, memuji kesepakatan nuklir antara Iran dan AS, membuat dokumen setebal 180 halaman yang bertujuan untuk melindungi lingkungan.
Paus Francis adalah Paus pertama yang berpidato di Kongres Amerika Serikat dan secara kuat memengaruhi para pendengarnya.
Dia berani untuk membela rakyat dan melawan kapitalisme ekonomi yang sedang merambah dunia.
#8 Berjejaring Untuk Meningkatkan Kekuatan Bersama
Paus memainkan peran penting dalam hubungan diplomatik Amerika Serikat- Kuba.
Dalam sebuah kesempatan, beliau pernah menawarkan bantuan Vatikan kepada Presiden Obama dan Presiden Castro dari Kuba untuk mengadakan pembicaraan di Vatikan.
Beliau mengerti bahwa hubungan diplomatik ini akan sangat menguntungkan kedua belah pihak. Oleh sebab itu, beliau berjejaring untuk meningkatkan kekuatan bersama.
Selain itu, beliau adalah pemimpin yang mau berkomunikasi dengan semua lapisan.
Beliau sempat keluar dari mobil saat kunjungannya di Amerika Serikat. Beliau menyapa setiap orang yang sedang menyambutnya dan beliau adalah Paus pertama yang menyebarkan pesan lewat platform media sosial, tweeting dalam sembilan bahasa.
Beliau mem-posting pesan video secara online. Beliau mudah didekati oleh orang lain dan tak jarang berfoto selfie dengan mereka.
#9 Melakukan Apa yang Dikatakan
Setiap ceramahnya berdasarkan pengalaman dan apa yang ia alami. Ia melakukan apa yang ia katakan.
Ciri utama dari pemimpin transformasional adalah keaslian dan integritas antara kata-kata dan tindakan mereka.
Mereka menginspirasi orang lain atas integritas dari perkataan yang sejalan dengan perbuatan mereka.
#10 Rendah Hati Dalam Membentuk Calon Pemimpin
Sebagai pemimpin, ia tahu bahwa ia juga perlu untuk membentuk calon-calon pemimpin lainnya yang akan tumbuh menjadi pemimpin yang lebih baik.
Beliau secara aktif mengembangkan para pemimpin dalam gereja melalui kerendahan hatinya.
Paus Francis sangat berkontribusi dalam pembentukan para pemimpin muda yang kelak dapat menggantikannya dan menjadi pemimpin-pemimpin yang mengubah dunia menjadi lebih baik.
Menurutnya, ini adalah bagian kecil yang bisa ia lakukan. Inilah sisi kerendahan hatinya sebagai seorang pemimpin yang tidak angkuh dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin.
Masalah yang Dihadapi Paus Francis Sebagai Pemimpin
Paus Fransiskus telah menunjukkan bahwa ia adalah orang yang percaya diri dengan tidak menyerah pada gaya mewah yang muncul dengan menjadi Paus.
Dia tidak ingin memakai sepatu merah baru atau pakaian baru yang dibuat untuknya.
Paus Francis merasa nyaman dengan dirinya sendiri di dalam dan di luar dan tidak membutuhkan tambahan yang setiap orang merasa perlu untuk membuat kesan dengan orang-orang.
Dia memimpin dengan memberi teladan, bukan melalui penampilan belaka.
Paus Fransiskus menghadapi banyak masalah besar baik secara internal maupun eksternal yang melibatkan komunitas Gereja Katolik di seluruh dunia.
Para anggota Gereja Katolik kecewa dengan bagaimana gereja memandang
beberapa masalah besar seperti peran perempuan dalam Gereja Katolik, pelecehan seksual, homoseksualitas, lingkungan, dan aborsi.
Paus Francis telah bergabung dalam pembicaraan tentang isu-isu global dan dia telah menunjukkan bahwa beliau adalah orang yang mau berubah dan beradaptasi untuk memahami orang-orang yang dia pimpin.
Dia mengerti sudut pandang semua orang yang mencari bimbingan dari gereja. Dia tidak pernah menggunakan sistem ini untuk keuntungan pribadi, karena dia selalu bekerja untuk membantu penduduk asli di tanah kelahirannya.
Paus Francis menggunakan kepemimpinannya untuk membuat gereja menjadi lebih transparan dan beliau ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa setiap orang akan senantiasa memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki
kesalahannya.
Dia ingin orang-orang merasa aman dan tidak dihakimi di gereja. Ia mengembalikan perasaan bahwa tidak peduli latar belakang seseorang.
Siapapun dapat dan perlu datang dan menyembah Tuhan untuk memperoleh penebusan.
Kepemimpinan Paus adalah sesuatu yang sangat kompleks, dia adalah pemimpin satu miliar orang dan keputusan yang dia buat tidak akan disukai semua orang.
Warisan Paus Fransiskus akan menjadi salah satu dari sejarah kemanusiaan dalam perjuangannya memajukan umat manusia melalui pemahaman yang lebih besar.
https://www.finansialku.com/paus-francis/ diakses 9 Oktober 2023