• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pada Organisasi "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pada Organisasi "X"."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih topik mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi pada anggota organisasi “X” (Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan). Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi/bawahannya. Gaya kepemimpinan (leadership style) seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan pencapaian tujuan perusahaan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perseorang maupun organisasi dan perusahaan.

Maju mundurnya organisasi, mati hidupnya organisasi, senang tidaknya seseorang bekerja dalam suatu organisasi, serta tercapai tidaknya tujuan suatu organisasi, sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi tersebut. Namun demikian gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang situasional di mana gaya kepemimpinan harus di sesuaikan dengan keadaan organisasi, orang yang dipimpin dan orang yang dipimpin, sehingga tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik dan paling benar.

Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa gaya kepemimpinan yang paling dominan yang terdapat dalam organisasi ”X” ini adalah gaya kepemimpinan karismatik. namun demikian dari hasil analisis pada kuesioner yang terkumpul , gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi ”X” bersifat situasional. Sedangkan motivasi para anggota organisasi juga sangat tinggi pula sehingga ini mengidikasikan organisasi yang cukup baik dan sehat.

Dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman ditemukan koefisien korelasi (rs) sebesar 0,969 yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki korelasi (hubungan) yang sangat kuat sekali dengan motivasi kerja anggota organisasi ”X”. Dan dari perhitungan koefisien determinasi (KD) sebesar 93,90 % menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi kerja anggota sebesar 93,90 % dan sisanya 6,10 % dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti faktor waktu para anggota. Setelah diperoleh koefisien korelasi rs dan koefisien determinasi tersebut, juga diperoleh hasil dari pengujian hipotesis dengan analisis uji statistik. Pada tingkat kepercayaan 95 % maka diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 25,719 > 2,021, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dan motivasi pada anggota organisasi ”X”.

(2)

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4. Kegunaan Penelitian... 4

1.5. Kerangka Penelitian dan Hipotesis penelitian... 5

1.6. Metode Penelitian... 11

1.7. Waktu dan Tempat Penelitian... 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia... 14

2.1.1. Pentingnya MSDM ... 14

2.1.2. Definisi MSDM... 15

2.1.3. Komponen MSDM... 16

(3)

2.1.4. Peranan MSDM... 18

2.1.5. Fungsi-fungsi MSDM... 19

2.2. Kepemimpinan ... 20

2.2.1. Definisi Kepemimpinan …………... 20

2.2.2. Kepemimpinan dan Manajemen …... 21

2.2.3. Teori Kepemimpinan …………... 22

2.2.4. Gaya Kepemimpinan …………... 28

2.2.5. Fungsi dan Prinsip Kepemimpinan ... 29

2.3. Motivasi ………... 32

2.3.1. Definisi Motivasi ...…………... 32

2.3.2 Asas-asas Motivasi ...…... 34

2.3.3 Alat-alat dan Jenis-jenis Motivasi ... 35

2.3.4 Proses Motivasi ...…... 36

2.3.5 Teori-teori Motivasi ...…... 38

BAB 3 OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 42

3.1.1. Sejarah Organisasi ... 42

3.1.2. Struktur Organisasi ... 43

3.1.3. Aktivitas Organisasi ... 49

3.2. Metodologi Penelitian ... 50

3.2.1. Teknik pengumpulan data ... 50

3.2.2. Teknik pengolahan data ………... 51

(4)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kepemimpinan yang ada di Organisasi ”X”

(Gereja Mawar Sharon TENTARA TUHAN) ... 55 4.2. Motivasi yang ada di Organisasi ”X”

(Gereja Mawar Sharon TENTARA TUHAN)... 66 4.3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi

anggota Organisasi ”X”

(Gereja Mawar Sharon TENTARA TUHAN)... 76 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 79 5.2. Saran ... 80 DAFTAR PUSTAKA ... 82

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1 Pemimpin saya selalu memberi banyak arahan kepada saya dalam setiap pelayanan saya di Gereja... 56 Tabel 4.1.2 Pemimpin saya sangat tegas dan ketat dalam

membimbing saya... 56 Tabel 4.1.3 Dalam pengambilan keputusan yang penting, pemimpin

saya tidak melibatkan saya... 57 Tabel 4.1.4 Pemimpin saya selalu menjelaskan kepada saya setiap

keputusan-keputusan yang diambilnya... 57 Tabel 4.1.5 Pemimpin saya selalu memberi kesempatan untuk

menyampaikan ide maupun saran dari saya... 58 Tabel 4.1.6 Pemimpin saya selalu mengajak saya mempertimbangkan

dan memutuskan sesuatu dengan bersama-sama... 58 Tabel 4.1.7 Pemimpin akan selalu berpartisipasi dalam banyak

aspek pelayanan dan kerohanian saya... 59 Tabel 4.1.8 Pemimpin saya selalu mendelegasikan kepada saya

wewenang, tugas, tanggung jawab, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan... 59 Tabel 4.1.9 Saya memiliki hubungan yang dekat sekali dengan

pemimpin saya... 59 Tabel 4.1.10 Pemimpin saya selalu membicarakan tugas dan

pelayanan saya... 60

(6)

Tabel 4.1.11 Saya merasa pemimpin saya sering memerintah saya (direktif) dan selalu menggunakan otoritasnya sebagai pemimpin untuk

melakukan sesuatu (otoriter)... 60

Tabel 4.1.12 Saya selalu mendapatkan dukungan dari pemimpin saya... 61

Tabel 4.1.13 Pemimpin saya adalah orang yang memiliki visi yang tajam dan jelas (Visioner)... 61

Tabel 4.1.14 Pemimpin saya membuat saya mengerti dengan jelas arah dan masa depan pelayanan saya... 62

Tabel 4.1.15 Saya paham apa yang harus saya lakukan untuk mencapai visi pribadi dan visi gereja saya... 62

Tabel 4.1.16 Pemimpin saya adalah orang yang sangat antusias... 63

Tabel 4.1.17 Pemimpin saya selalu membangkitkan semangat saya... 63

Tabel 4.1.18 Pemimpin saya sangat berempati pada saya... 63

Tabel 4.1.19 Pemimpin saya selalu memperlihatkan dukungannya kepada saya... 64

Tabel 4.1.20 Pemimpin saya memberi dorongan mental saat saya berusaha menghadapi sesuatu yang menantang... 64

Tabel 4.2.1 Saya biasanya mendapatkan penghargaan untuk hal kecil maupun hal besar yang telah saya lakukan... 66

Tabel 4.2.2 Saya sering dikritik atas usaha yang saya lakukan... 67

Tabel 4.2.3 Saya sering merasa sudah puas atas apa yang telah saya selesaikan... 67

(7)

Tabel 4.2.4 Saya selalu mencari informasi sebanyak mungkin untuk

mengambil langkah-langkah yang akan diambil... 68 Tabel 4.2.5 Saya merasa apa yang harus saya kerjakan adalah penting... 68 Tabel 4.2.6 Saya sering merasa pekerjaan saya tidak menarik untuk

dikerjakan... 68 Tabel 4.2.7 Saya punya rasa memiliki dan rasa tanggung jawab dalam

organisasi ini... 69 Tabel 4.2.8 Saya selalu menetapkan sasaran yang menantang dan telah

memperhitungkan segala resikonya... 69 Tabel 4.2.9 Saya bersedia meluangkan waktu dan tenaga demi tercapai- nya visi organisasi ini... 70 Tabel 4.2.10 Saya berusaha untuk mengerjakan tugas dan tanggung-

jawab sesempurna mungkin melebihi apa yang dibebankan

kepada saya... 70 Tabel 4.2.11 Saya melanggar batas-batas dan aturan-aturan bila

diperlukan demi mencapai visi yang telah ditetapkan... 70 Tabel 4.2.12 Saya suka mencoba gagasan-gagasan baru dalam

pekerjaan saya... 71 Tabel 4.2.13 Dalam mencapai suatu sasaran yang menjadi tanggung-

jawab saya, saya tetap berusaha sekalipun telah berulang kali mengalami kegagalan dan halangan... 71 Tabel 4.2.14 Saya merasa tidak berdaya setelah berulang kali gagal dan

ditegur oleh pemimpin saya... 72

(8)

Tabel 4.2.15 Kegagalan bukanlah hambatan bagi saya untuk maju dan

sukses kelak... 72

Tabel 4.2.16 Saya memiliki rasa antusias yang besar dalam melaksanakan bagian (tanggung jawab) saya... 73

Tabel 4.2.17 Saya akan menghadiri pertemuan-pertemuan dengan tepat waktu... 73

Tabel 4.2.18 Saya akan keluar dari organisasi ini bila pemimpin saya tidak melaksanakan tugasnya dengan baik... 73

Tabel 4.2.19 Saya jarang merasa jenuh atas semua kegiatan saya... 74

Tabel 4.2.20 Saya punya harapan yang besar atas diri saya maupun untuk organisasi ini... 74

Tabel 2.1.5.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia... 19

Tabel 2.2.4.1. Pengelompokkan gaya kepemimpinan... 28

Tabel 3.2.2.1 Nilai-nilai koefisien korelasi... 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.5 Kerangka pemikiran... 5

Gambar 2.2.3.1 Model kontingensi kepemimpinan dari Fielder... 26

Gambar 2.3.4.1 Proses motivasi... 36

Gambar 2.3.4.2 Proses motivasi... 37

Gambar 2.3.4.3 Proses motivasi... 37

Gambar 2.3.5.1 Hubungan antara teori ERG Alferder, Hierarki kebutuhan Maslow, dan Teori dua faktor Herzberg... 41

Gambar 3.1.2.1 Struktur organisasi ”X”... 43

(10)

DAFTAR LAMPIRAN Kuesioner

Tabel Tabulasi Surat Pernyataan

Berita Acara Bimbingan

(11)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang penelitian.

Seiring dengan berubahnya zaman yang menuju kepada kedewasaan individu

maupun organisasi, mereka pun terus membenahi diri untuk mempersiapkan

segala konsekuensi dalam menghadapi era globalisasi ini, salah satunya dengan

memberi motivasi kerja pada anggota organisasi, karena motivasi kerja dapat

mempengaruhi kualitas output (hasil kerja) dari organisasi itu. Perkembangan

motivasi kerja para anggota organisasi perlu dicermati secara sistematis dan

serius, dan itu memerlukan perhatian dari atasan organisasi itu sendiri, sehingga

dapat meningkatkan perilaku kerja positif dari anggota, dan jika motivasi kerja

para anggota tidak diperhatikan dengan baik, maka perilaku kerja anggota akan

menurun dan bergerak ke arah perilaku kerja yang negatif. Di sinilah peran atasan

itu diperlukan dalam memimpin anggotanya dalam bekerja.

Bisa dikatakan keberhasilan seseorang dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh tiga

faktor pengaruh dasar. Pertama, ia harus memiliki kemampuan untuk mengerjakan

pekerjaan tersebut, entah itu kemampuan yang merupakan kemampuan alami

ataupun yang dibangun melalui pendidikan dan latihan. Kedua, ia harus

mempunyai alat (sistem kerja / metode / dll) yang tepat untuk melakukan

pekerjaan tersebut. Ketiga, ia juga harus memiliki dorongan atau motivasi untuk

melakukan pekerjaan tersebut.

(12)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

Walaupun kita telah memiliki banyak anggota dengan kemampuannya yang baik,

yang telah dilengkapi dengan latihan yang relevan, disertai dengan metode yang

tepat, akan tetapi motivasi juga harus dipertimbangkan agar hasil kerja (kinerja)

lebih optimal.

Kepemimpinan merupakan salah satu aspek manajerial dalam kehidupan

organisasi yang merupakan posisi kunci (key position), karena seorang pemimpin

berperan sebagai penyelaras dalam proses kerjasama antar manusia dalam

organisasinya. Pemimpin akan mampu membedakan karakteristik suatu organisasi

dengan organisasi lainnya. Dengan memahami beberapa gaya kepemimpinan

diharapkan atasan dapat meningkatkan pemahamannya terhadap dirinya sendiri,

mengetahui beberapa kelemahan, maupun potensi yang ada dalam dirinya serta

akan dapat meningkatkan pemahamannya terhadap bagaimana seharusnya

memperlakukan anggotanya serta bagaimana meningkatkan motivasi kerja pada

anggotanya.

Secara umum faktor ini dianggap penting dan berpengaruh namun pada

praktiknya belum banyak organisasi yang memperhatikan hal ini dengan serius

dan baik. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengkaji kedua variabel di atas

yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi dalam organisasi. Melalui penelitian yang

akan dilakukan terhadap salah satu organisasi ”X” di kota bandung, peneliti dapat

menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja.

(13)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

Inilah yang melatarbelakangi munculnya penelitian yang akan dilakukan dengan

judul: ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada organisasi

”X” di Bandung”.

1.2. Identifikasi masalah

Sampai saat ini gaya kepemimpinan sangat dirasakan dampaknya dalam pratik

kepemimpinan di dalam organisasi. Dan gaya kepemimpinan itu pula yang

menjadi salah satu faktor kunci yang mempengaruhi motivasi kerja

anggota/bawahan yang pada akhirnya akan terwujud melalui perilaku dan kinerja

bahkan prestasi kerja anggota yang juga akan mempengaruhi kelangsungan hidup

suatu organisasi.

Dalam penelitian terhadap organisasi ”X” ini, peneliti merumuskan permasalahan

yang akan dijawab oleh hasil penelitian ini nantinya.

Berikut dibawah ini adalah rumusan-rumusan masalah dari penelitian ini:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang ada di dalam organisasi ”X” tersebut?

2. Bagaimana motivasi kerja anggota yang ada di dalam organisasi ”X” tersebut?

3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja anggota di

dalam organisasi ”X” tersebut?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian.

Maksud diadakannya penelitian ini adalah guna mendapatkan data dan informasi

yang relevan dan signifikan mengenai Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

(14)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

anggota yang kemudian akan dianalisis dan ditarik kesimpulannya agar dapat

menjawab pertanyaan dari masalah yang terdapat dalam penelitian ini.

Adapun beberapa tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang ada di dalam

organisasi ”X” tersebut.

2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja anggota di dalam organisasi ”X”

tersebut.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

motivasi kerja anggota yang ada di dalam organisasi ”X”.

1.4. Kegunaan penelitian

Penelitian ini diharapkan tidak hanya dapat menjawab rumusan masalah di atas

dan memenuhi tujuan penelitian saja, akan tetapi peneliti berharap agar hasil

penelitian ini nantinya dapat memberi banyak kegunaan lainnya.

Dari penelitian yang dilakukan ini, peneliti sangat berharap agar dapat berguna /

bermanfaat bagi pihak-pihak, antara lain:

1. Pihak Peneliti.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat teoritis dan juga manfaat

praktis dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya mengenai

pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi anggota/bawahan di lapangan

kerja secara riil.

(15)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

2. Pihak organisasi.

Dapat menjadi masukan (input) juga sebagai informasi yang sangat berguna

khususnya mengenai gaya kepemimpinan dan motivasi anggota yang ada selama

ini di dalam organisasi ”X”. Hasil penelitian ini dapat dijadikan juga sebagai

bahan untuk evaluasi (review) bagi para pemimpin yang ada guna meningkatkan

kinerja anggotanya.

3. Pihak lainnya

Diharapkan dapat memberi gambaran sederhana dan jelas mengenai pengaruh

gaya kepemimpinan terhadap motivasi di dalam suatu organisasi secara riil di

lapangan kerja. Dan diharapkan mampu memberi tambahan wawasan bagi para

pihak akademik lainnya, yang mungkin akan dijadikan suatu ide dalam

mengembangkan penelitian ini nanti oleh peneliti-peneliti selanjutnya.

1.5. Kerangka pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Gambar 1.5.1. Kerangka pemikiran.

r

Gambar di atas menunjukkan suatu model penelitian dari peneliti yang membatasi

penelitiannya pada dua variabel yaitu:

1. Variabel X (bebas): Gaya kepemimpinan.

(16)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

2. Variabel Y (terikat): Motivasi kerja anggota organisasi.

3. Sedangkan r: Menunjukkan suatu arah pengaruh, yaitu pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap variabel motivasi kerja.

Dalam model penelitian sederhana tersebut, berikut akan disajikan beberapa jenis

gaya kepemimpinan dan beberapa teori motivasi secara teoritis yang relevan

dengan maksud dan tujuan dari peneliti untuk dikaji dalam penelitian ini.

Beberapa jenis gaya kepemimpinan.

1. Model kepemimpinan situasional dari Harsey dan Blanchard, dalam buku

Marihot Tua (2006 : 185). Dalam model ini, gaya kepemimpinan yang

diterapkan harus menyesuaikan dengan tingkat kesiapan bawahan.

Tingkat kesiapan seseorang dikelompokkan menjadi 4 tingkat kesiapan, yaitu:

a. Tingkat kesiapan (R1) rendah berarti belum mampu dan tidak mau atau

tidak yakin.

b. Tingkat kesiapan (R2) rendah ke sedang berarti masih belum

mampu tetapi kemauan sudah ada.

c. Tingkat kesiapan (R3) sedang ke tinggi berarti sudah mampu tetapi belum

mau atau kurang yakin.

d. Tingkat kesiapan (R4) tinggi berari kemampuan tinggi dan juga kemauan

tinggi.

Ada 4 kemungkinan gaya yang dapat diterapkan, yaitu:

(17)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

a. Gaya 1 (G1), yaitu orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan rendah

(instruksi). Gaya ini tepat diterapkan pada bawahan yang tingkat

kesiapannya rendah (R1). Hal ini disebabkan situasi bawahan belum

mampu dan mau sehingga memerlukan pengarahan yang tegas berupa

instruksi untuk melakukan tugas. Ini dapat terjadi pada mereka yang baru

masuk kerja.

b. Gaya 2 (G2), yaitu orientasi tugas tinggi dan orientasi hubungan tinggi

(konsultasi), gaya ini tepat digunakan pada bawahan yang tingkat kesiapan

rendah ke sedang (R2). Hal ini disebabkan bawahan belum mampu

melakukan tugasnya, tetapi sudah memiliki kemauan. Ketidakmampuan

masih memerlukan pengarahan, tetapi karena kemauan sudah ada bawahan

tersebut harus sudah didengar pemikirannya.

c. Gaya 3 (G3), yaitu orientasi tugas rendah dan orientasi hubungan tinggi

(partisipasi). Gaya ini tepat digunakan pada bawahan yang tingkat

kesiapan sedang ke tinggi (R3). Hal ini disebabkan kemampuan sudah ada

tetapi kemauan belum. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong supaya

bawahan termotivasi untuk melakukan tugas, diperlukan komunikasi dua

arah yang intensif antara pemimpin dan bawahan untuk memotivasinya.

d. Gaya 4 (G4), yaitu orientasi tugas rendah dan orientasi hubungan rendah

(delegasi). Gaya ini tepat dilakukan pada bawahan yang tingkat

kesiapannya tinggi (R4). Hal ini disebabkan bawahan sudah mampu

melakukan tugasnya sehingga tidak diperlukan lagi pengarahan dan sudah

(18)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

memiliki kemauan sehingga tidak perlu melakukan hubungan manusia

yang tinggi untuk memotivasinya.

2. Gaya kepemimpinan karismatik, dalam buku Fred Luthans (2006 : 681)

Menurut Nadler dan Tushman, gaya kepemimpinan ada 3 jenis yaitu:

a. Envisioning: menciptakan sebuah gambaran masa depan / keadaan masa depan yang diinginkan yang dapat diidentifikasikan oleh orang-orang serta

dapat membangkitkan gairah / semangat.

Contoh: mengatakan dengan jelas visi yang memaksakan menetapkan

ekspektasi yang tinggi.

b. Energizing: mengarahkan pembangkitan energi, memotivasi untuk bertindak, di antara para anggota organisasi.

Contoh: Mendemonstrasikan gairah / semangat dan kepercayaan diri,

mencari – menemukan – dan menggunakan sukses.

c. Enabling: Secara psikologis membantu orang-orang untuk bertindak atau melakukan untuk mencapai tujuan yang menantang.

Contoh: mengekspresikan dukungan personel dan berempati.

Beberapa jenis teori motivasi.

1. Teori klasik – Teori Motivasi Kebutuhan dari Abraham Maslow.

Maslow mengidentifikasikan 5 tingkat kebutuhan dalam hierarki kebutuhan,

Fred Luthans (2006 : 280):

(19)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

a. Kebutuhan fisiologi; tingkat paling dasar dalam hierarki ini umumnya

berhubungan dengan kebutuhan primer (contoh: lapar, haus, tidur, seks).

Menurut teori, sekali kebutuhan dasar terpuaskan, mereka tidak lagi

memotivasinya.

b. Kebutuhan Keamanan; tingkat kebutuhan yang kedua kurang lebih

ekuivalen dengan kebutuhan keamanan. Maslow menekankan keamanan

emosi dan fisik. Keseluruhan organisme mungkin menjadi mekanisme

yang mencari keamanan. Sama halnya dengan kebutuhan fisiologis, jika

kebutuhan keamanan terpuaskan, mereka tidak akan memotivasinya lagi.

c. Kebutuhan cinta; tingkat kebutuhan yang ketiga ini berhubungan dengan

kebutuhan afeksi dan afiliasi.

d. Kebutuhan Penghargaan; tingkat penghargaan mewakili kebutuhan

manusia yang lebih tinggi. Kebutuhan akan kekuasaan, prestasi dan status

dapat dianggap sebagai bagian dari tingkat ini. Maslow secara cermat

menunjukkan bahwa tingkat penghargaan mencakup penghargaan diri dan

penghargaan pada orang lain.

e. Kebutuhan aktualisasi diri; tingkat ini adalah puncak semua kebutuhan

manusia yang rendah, sedang, dan lebih tinggi. Orang yang telah memiliki

aktualisasi diri adalah orang yang terpenuhi dan menyadari semua

potensinya.

5 tingkatan / hierarki kebutuhan ini bergerak dari kebutuhan fisiologi ke arah

paling tinggi (aktualisasi diri) dengan sistematis, jika kebutuhan pertama telah

(20)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

tercapai, maka yang dapat kembali memotivasi seseorang adalah

kebutuhan-kebutuhan yang berikutnya.

2. Teori motivasi dua faktor dari Herzberg.

Dalam buku Keneth and Gary (2005 : 136) menjelaskan teori ini:

Karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu:

a. Dissatifiers atau Hygienes Factor

Meliputi: gaji / upah, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, dan

status. Jumlah tertentu dari hygienes factor diperlukan untuk memenuhi

dorongan biologis serta kebutuhan dasar seseorang seperti: kebutuhan

keamanan dan berkelompok. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi,

seseorang akan tidak puas. Namun jika besarnya hygienes factor memadai

untuk memenuhi kebutuhan tersebut, seseorang tidak akan lagi kecewa tetapi

dia belum terpuaskan. Seseorang hanya terpuaskan jika terdapat jumlah yang

memadai untuk faktor-faktor pekerjaan yang dinamakan satisfiers.

b. Satisfires adalah karakteristik pekerjaan yang relevan dengan

kebutuhan-kebutuhan urutan lebih tinggi seseorang serta perkembangan psikologisnya,

mencakup pekerjaan yang menarik penuh tantangan, kesempatan untuk

berprestasi, penghargaan dan promosi. Jumlah satisfiers yang tidak mencukupi

akan merintangi para pekerja mendapatkan kepuasan positif yang menyertai

pertumbuhan psikologi.

(21)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

Dalam kerangka berpikir di atas dengan teori gaya kepemimpinan serta teori

tentang motivasi yang akan dikaji, maka peneliti membuat suatu Hipotesis

penelitian yang merupakan anggapan sementara yang akan diuji kebenarannya

dari hasil penelitian ini nanti. Hipotesis penelitiannya yaitu:

”Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi kerja”

1.6. Metode Penelitian.

Metode penelitian yang dipergunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif yaitu

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, untuk membuat gambaran yang

faktual dan aktual secara sistematis mengenai suatu situasi, objek, fenomena, dan

juga variabel yang akan diteliti dan yang sedang terjadi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Probability Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis sampling dalam

hal ini akan menggunakan Simple Random Sampling.

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap (asumsi) homogen.

Prof.Dr.Sugyono (2006 : 91).

Metode pengumpulan data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah:

(22)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

1. Studi lapangan (Field Research)

Peninjauan secara langsung oleh peneliti ke area (organisasi) yang diteliti

dengan mendapatkan data primer, yaitu dengan menggunakan Angket

(Questionaire): Menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan ataupun pernyataan yang telah disusun kepada responden dalam sampel

2. Studi kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian yaitu dengan

membaca dan mempelajari sejumlah literatur yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, kemudian dibahas dan dibandingkan dengan data primer

dari studi lapangan guna mendapatkan jawaban atas masalah yang

terindentifikasi dalam penelitian ini.

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2002:112), apabila subjek kurang dari

100, lebih baik diambil semua dan bila jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Teknik pengolahan data yang akan

digunakan peneliti adalah metode statistik dengan Analisis Koefisien Rank

Spearman. Rumusnya adalah:

)

rs

, digunakan jika tidak terdapat angka kembar,

Sedangkaan jika terdapat angka kembar, maka rumus yang digunakan adalah:

(23)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

Variabel X (Independen / Bebas) = Variabel Gaya Kepemimpinan.

Variabel Y (Dependen / Terikat) = Variabel Motivasi.

1.7. Waktu dan tempat penelitian.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan oktober 2007, dan penelitian akan

dilaksanakan di salah satu organisasi non-Profit, dengan kata lain Organisasi

Kerohanian di kota bandung yang berada di kawasan Jln. Djundjunan No. 143 –

149, Bandung.

(24)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan.

Berdasarkan pembahasan-pembahasan pada bab sebelumnya, setelah dilakukan

analisis secara kualitatif dan kuantitatif terhadap data-data primer dan sekunder,

maka penulis akan menyajikan beberapa point sebagai kesimpulan secara

keseluruhan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan yang ada dalam organisasi “X”.

Dari hasil penelitian ini, penulis mendapatkan indikasi yang kuat bahwa gaya

kepemimpinan yang dominan ada dalam organisasi ”X” adalah gaya

kepemimpinan karismatik. Namun demikian, ditemukan pula bahwa terdapat

beberapa gaya kepemimpinan lainnya seperti: gaya kepemimpinan partisipatif,

delegatif, dll. Ini mengindikasikan bahwa efektifitas kepemimpinan bergantung

pada kesesuaian antara perilaku pemimpin dan karakteristik bawahan,

karakteristik situasi sesuai dengan hakekat kepemimpinan sebagai fungsi dari

pemimpin, pengikut, dan situasi. Sehingga gaya kepemimpinan harus disesuaikan

dengan situasi yang ada dalam organisasi ”X” (sesuai dengan teori kepemimpinan

situasional).

2. Motivasi yang ada dalam organisasi ”X”.

Secara garis besar dari pengumpulan data dan hasil analisis mengenai motivasi

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi yang terdapat dalam organisasi

”X” ini tergolong sangat tinggi.

(25)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi anggota organisasi ”X”.

Dari hasil penemuan koefisien determinasi yaitu sebesar 93,90%,

menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi para

anggota organisasi ”X” adalah sebesar 93,90% dan sisanya adalah dipengaruhi

oleh faktor-faktor lainnya (salah satunya faktor waktu dari para anggota).

4. Tingkat korelasi (hubungan) antara kedua variabel tersebut terkategori sangat

tinggi sekali (kuat sekali, dapat diandalkan), yaitu jika dilihat dari koefisien

korelasi rank spearman (r ) sebesar 0,969 (mendekati sempurna). s

5. Sedangkan hasil pengujian statistik terhadap hipotesis penelitian menyatakan

hipotesis yang berbunyi : ”gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap

motivasi kerja” pada organisasi ”X” tersebut dapat diterima kebenarannya.

5.2. Saran

Dari keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis ingin

memberikan beberapa saran bagi beberapa pihak (organisasi ”X” maupun pihak

lainnya) yaitu sebagai berikut:

1. Potensi para anggota organisasi ”X” sangatlah besar, memiliki motivasi yang

tinggi, sehingga disarankan kepada pihak kepemimpinan organisasi ”X”

memperhatikan lebih serius lagi dalam memfasilitasi pengembangan potensi

anggota.

2. Disarankan para pemimpin organisasi ”X” membantu para anggota untuk

lebih mampu lagi mengerti visi mereka secara pribadi dan secara simultan

meningkatkan komitmen mereka dengan organisasinya.

(26)

____________________ Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen UK.Maranatha

3. Secara garis besar gaya kepemimpinan dan motivasi yang ada di dalam

organisasi ”X” sudah tergolong baik, namun demikian disarankan agar

organisasi ”X” tetap melakukan review atas perubahan-perubahan yang

terjadi, juga berhubung penelitian ini mengambil sampel yang cukup sedikit

dari populasi sehingga pihak organisasi juga harus mempertimbangkan

pengaruh motivasi dari faktor-faktor lain selain gaya kepemimpinan.

(27)

Daftar Pustaka

Sugiyono, Prof. Dr., 2006, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”, Bandung: penerbit Alfabeta.

P. Robbins, Stephen, 2006, “Perilaku Organisasi”, edisi kesepuluh, Jakarta:

penerbit PT.Bhuana Ilmu Populer.

Yuki. Gary.A, dkk., 2005, “Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia”,

Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Efendi.H, Tua, Marihot., 2006, ”Perilaku Organisasi”, Bandung: Penerbit

UNPAR PRESS.

Luthans, Fred., 2006, ”Perilaku Organisasi”, terjemahan edisi pertama,

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Arikunto , Suharsimi., 2002, ”Prosedur Penelitian”, edisi revisi V, Penerbit Rineke Cipta.

Indrianto, Nur dkk., 2002, “Metode Penelitian Bisnis”, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hasibuan, Malayu S.P. Drs., 2005, “Manajemen Sumber Daya Manusia”, edisi

revisi, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Husnan, Heidjrachman., 2002, ”Manajemen Personalia”, edisi keempat,

Yogyakarta: Penerbit BPFE – YOGYAKARTA.

Hasan, Iqbal., 2002, ”Analisis Data Penelitian dengan Statistik”, Penerbit Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 1.5.1. Kerangka pemikiran.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan benih ikan nila ( Oreochromis niloticus ) pada system resirkulasi dengan

Dengan latar belakang dari beberapa penelitian yang tersebut maka dapat kembangkan suatu penelitian alat pengendali ketinggian air agar lebih teliti maka dapat

Hasil analisa kadar lemak mie rajungan yang diolah dengan konsentrasi telur rajungan yang berbeda tersaji pada tabel 5.. Ini akan mempengaruhi peningkatan rasa

[r]

Perennial, Islam memandang bahwa doktrin tentang al-tauhîd tidak hanya menjadi pesan milik Islam sebagai agama, melainkan lebih merupakan inti dari nilai agama wahyu Tuhan

[r]

Sripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar. Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di Kelas IV SDN 2

Berikut adalah hasil penyisihan parameter pencemar yang didapatkan setelah proses adsorpsi dapat dilihat pada Gambar 1... Penyisihan COD setelah