• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita dalam Menjalankan Bisnis UMKM di Bojonegoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wanita dalam Menjalankan Bisnis UMKM di Bojonegoro"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

10 Ni Luh Kerti Maryasih, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha di Sentra Industri Kecil Linggoasri Pekalogan Jawa Tengah (Mjir) Moestopo,”. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN USAHA UMKM” (studi kasus di Kabupaten Bojonegoro)”.

Rumusan Masalah

Kendala-kendala yang dihadapi perempuan dalam menjalankan usaha UMKM antara lain: Membagi waktu antara berperan sebagai ibu rumah tangga, sebagai wirausaha di UMKM dan di bidang pemasaran, dan lain sebagainya.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi para pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Bojonegoro untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perempuan dalam menjalankan usaha UMKM dan mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh UMKM perempuan, serta solusi yang dapat membantu informan dalam menjalankan usahanya. melanjutkan dan mengembangkan usaha ini dan menjadi salah satu acuan pertimbangan para peneliti selanjutnya mengenai UMKM di Kabupaten Bojonegoro. Sebagai solusi untuk memberikan jalan keluar dari kendala dan solusi yang dihadapi perempuan dalam menjalankan usaha UMKM.

Studi Penelitian Terdahulu

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah kedua penelitian sama-sama mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan perempuan dalam berwirausaha, dengan menggunakan jenis dan metode pendekatan kualitatif. Bedanya, penelitian sebelumnya menguji motivasi dan menggunakan metode kuantitatif, sedangkan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan dalam menjalankan usaha UMKM dengan menggunakan metode kualitatif di Kabupaten Bojonegoro.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi/Tempat Penelitian (Penelitian Lapangan)
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengolahan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Data yang digunakan peneliti pada rumusan masalah kedua ini menggunakan teknik diskusi terfokus. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman28 oleh Sugiono29. Ada 3 alur pengolahan data yang harus dilakukan peneliti, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian/tampilan data, dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi (verifikasi). Oleh karena itu, reduksi data sangat diperlukan dalam penelitian agar tidak terjadi penumpukan data dan menyulitkan analisis selanjutnya.

Dalam penelitian kualitatif ini data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda-beda dan dilakukan secara terus menerus oleh peneliti hingga pengumpulan data. Data yang diperoleh umumnya merupakan data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum mempunyai pola yang jelas.33.

Sistematika Pembahasan

Penelitian dapat dikatakan reliabel apabila orang lain dapat mereplikasi atau meniru proses penelitian tersebut. Pengujian ini dilakukan melalui pemeriksaan sebagian, triangulasi, observasi ulang, pengecekan ulang, melihat kejadian yang sama di lokasi atau tempat kejadian sebagai bentuk konfirmasi. Penyajian data ini terdiri dari uraian data yang telah disajikan peneliti dengan topik faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan dalam menjalankan usaha UMKM sesuai dengan pertanyaan penelitian dan hasil analisis data.

Deskripsi data yang diperoleh peneliti berdasarkan observasi yang telah berlangsung dan hasil wawancara dengan informan, serta deskripsi. Dengan menafsirkan seluruh data yang diperoleh dari informan berupa wawancara, rekaman suara, foto-foto dan dokumentasi yang diperoleh selama penelitian sebagaimana diuraikan pada Bab III.

KAJIAN TEORI

Wanita Bekerja Dalam Pandangan Islam

Selagi adab syar'i terpelihara, tidak ada konflik antara lelaki dan perempuan, maka ia adalah minima tidak produktif. Maksudnya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik lelaki mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”4 ( al-Nahl [ 16)]:97). Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah dianugerahkan Allah kepada sebagian kamu lebih dari sebagian yang lain.

Sebab) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi wanita (juga) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mintalah kepada Allah bagian dari karunia-Nya. Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, diciptakan Allah dengan kekuatan jasmani, akal, hati dan daya hidup untuk melakukan kegiatan kerja yang merupakan bagian dari amal shaleh.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Dalam Menjalankan

12 Yuni Siswanti dkk, Pemberdayaan Perempuan Melalui Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal (Yogyakarta: Global Pustaka Utama Yogyakarta, 2020), 75. Lingkungan keluarga/keturunan dalam penelitian ini adalah yang paling dekat. Berasal dari keluarga/orang tua hingga menjadi wirausaha di rumah dan di tempat kerja. Lingkungan sosial yang dibicarakan adalah lingkungan/tetangga/sahabat, yang melatarbelakangi tumbuh kembangnya informan.

14 Ni Luh Kerti Maryasih, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Memilih Berwirausaha di Sentra Industri Kecil Linggoasri Pekalogan Jawa Tengah (Mjir) Moestopo,”. Karena berbagai faktor yang tampaknya dipaksakan oleh keadaan, mereka tidak punya pilihan selain menjadi wirausaha.

Kendala-kendala Dalam Menjalankan Bisnis UMKM

Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil dan menyusui, hal ini agak mengganggu operasional perusahaan, hal ini dapat diatasi dengan mendelegasikan wewenang atau tugas kepada karyawan atau orang lain. Anggapan atau kebiasaan dalam rumah tangga bahwa laki-laki adalah pengganti dan laki-laki bekerja juga membuat usaha menjadi sulit untuk dikembangkan menjadi bisnis yang besar. Selain itu, di kalangan staf manajemen terdapat faktor emosional yang mempengaruhi hubungan dengan karyawan laki-laki atau perempuan secara tidak rasional.

Hambatan yang tidak disengaja berasal dari kurangnya dukungan terhadap wirausaha atau dari budaya yang tidak menghargai kewirausahaan. Sifat bisnis dalam manajemen risiko dapat digolongkan menjadi tiga jenis karakteristik risk appetite, yaitu risk seeker (orang yang menyukai risiko tinggi),moderate risk (orang yang suka mengambil risiko moderat) dan risk averse (orang yang suka mengambil risiko sedang). menghindari risiko).

PAPARAN DATA

Profil dan Respons Informan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita memilih untuk

Faktor lain yang mempengaruhi perempuan untuk menjalankan usaha UMKM khususnya sebagai ibu rumah tangga adalah terkait dengan tugasnya sebagai istri dan ibu, sehingga banyak laki-laki yang tidak memperbolehkan istrinya bekerja di kantor di luar rumah. Memanfaatkan waktu luang di rumah untuk menekuni hobi/minatnya, mereka memutuskan untuk menjalankan bisnis rumahan. Selain itu, informan lain mempunyai faktor lain yang mempengaruhi mereka untuk menjalankan usaha dengan latar belakang keluarga wirausaha, dimana orang tuanya juga seorang wirausaha.

Lebih lanjut Ibu Serlin Arlianti11 mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan UMKM khususnya di bidang kerajinan adalah faktor eksternal yaitu lingkungan sosial dan peluang dalam menjalankan dan memulai usaha. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa para pelaku UMKM menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan perempuan dalam mengelola UMKM di Kabupaten Bojonegoro adalah faktor kepentingan internal yang ditunjang oleh keterampilan atau hobi yang dimiliki serta motivasi dalam berusaha, yang mana berjalan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan perempuan dalam mengelola UMKM. faktor-faktor yang mempengaruhinya. wanita itu harus lari.

Kendala-kendala yang dihadapi wanita dan solusinya dalam

Dapat disimpulkan bahwa faktor internal dalam pengelolaan UMKM oleh perempuan di Kabupaten Bojonegoro adalah adanya minat yang ditunjang oleh keterampilan atau hobi yang dimilikinya dan motivasi untuk melanjutkan usaha yang dijalankannya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perempuan untuk menjalankan usaha tersebut. perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal dalam pengelolaan UMKM oleh perempuan di kabupaten Bojonegoro adalah adanya dukungan kepentingan suami karena perempuan bekerja tanpa izin suami tidak diperbolehkan dalam Islam. Berdasarkan data-data yang tersaji pada bab sebelumnya, analisis penulis menunjukkan bahwa informan perempuan dalam pengelolaan UMKM di Kabupaten Bojonegoro mempunyai kendala dalam pengembangan usahanya.

Dari hasil penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perempuan Dalam Menjalankan Usaha UMKM Di Kabupaten Bojonegoro”. Adanya perekonomian makro (ekonomi berskala besar)/persaingan menjadi salah satu ketakutan para pengusaha dimana akan bermunculan pendatang-pendatang baru yang lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya.

ANALISIS

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita memilih untuk

Data yang akan digunakan pada rumusan masalah pertama berasal dari data primer dan data sekunder. Karena kegiatan dalam penelitian kualitatif ada 2 yaitu: 23 1) Teknik wawancara dan observasi dan 2) Teknik dokumentasi dan triangulasi. Peneliti juga menggunakan data yang dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif yaitu 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumentasi, dan 4) diskusi terfokus.

Kendala-kendala yang dihadapi wanita dan solusinya dalam

Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati secara langsung perilaku perempuan pelaku usaha UMKM di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Kendala ekonomi makro (ekonomi berskala besar)/persaingan, kendala ini menjadi salah satu ketakutan bagi para wirausahawan dimana akan muncul pendatang-pendatang baru yang lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Ungkap Ibu Sri Utami20 pemilik Guweeng "ikitazq" yang menjelaskan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis UMKM di era teknologi ini.

Dari hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa para pelaku UMKM perempuan menghadapi kendala dalam menjalankan usaha UMKM karena kurangnya modal ketika ingin menjalankan usaha. Berdasarkan data yang diperoleh pada saat wawancara terhadap perempuan UMKM dalam menjalankan usaha UMKM di kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan perempuan dalam menjalankan usaha UMKM adalah faktor internal seperti adanya minat/hobi yang didukung oleh motivasi dan diri seseorang. -pemberdayaan dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang untuk meniti karir sebagai wirausaha.

PENUTUP

Kesimpulan

Keluarga yang bermula dari wirausahawan tidak hanya dialami oleh Ibu Sri Utami selaku pemilik tas anyaman, Ibu Sumarni selaku penerus usaha orang tuanya yaitu toko pakaian Mbak Marni yang diambil alih oleh Ibu Sumarni pada tahun 1996 hingga sekarang. “Bukan sekedar meneruskan usaha orang lain, tapi saya juga tertarik untuk menjalankan usaha ini karena banyak anggota keluarga saya yang berkecimpung di bidang ini, oleh karena itu karena keluarga saya mendukung pekerjaan saya, sehingga jarang terjadi konflik yang dapat mengganggu pekerjaan saya. bisnis” 4 .Dari kendala di atas, beberapa UMKM perempuan menambahkan kendala lain dalam menjalankan bisnis UMKM adalah pemasaran online karena banyak UMKM perempuan yang kesulitan berjualan online karena belum mengenal dunia internet. Solusi dari para pelaku usaha adalah dengan mengatur diri sedemikian rupa sehingga mampu mengelola modal dari tabungan untuk tetap menjalankan bisnis UMKM yang dijalankan.

Faktor eksternal yang menjadi motivasi perempuan memilih berbisnis UMKM antara lain dukungan besar dari suami/keluarga sehingga membuat seseorang semakin percaya diri untuk memulai dan membuka usaha yang ingin dijalankannya. Dari pengertian lingkungan dan keluarga di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat termotivasi oleh lingkungan keluarga untuk mengikuti jejak keluarga/orang tuanya dalam menjalankan usaha. Beberapa informan mengatakan bahwa walaupun modal yang dikeluarkan berasal dari uang pribadi, namun para informan sudah mempersiapkan diri untuk membuka usaha karena dalam menjalankan usaha para informan harus siap dengan segala resiko termasuk siap dengan modal.6.

Dilihat dari segi dukungan (kurangnya dukungan)8 dari suami untuk menjalankan usaha tersebut karena suami menganggap bahwa usaha yang dijalankannya hanya membuang-buang waktu mengerjakan mainan yang sepele. Ditinjau dari segi makroekonomi (perekonomian skala besar)/persaingan, hambatan ini juga menjadi hambatan yang dialami para pengusaha, termasuk UMKM perempuan di Kabupaten Bojonegoro. Takut akan persaingan pendatang baru yang lebih kreatif dan inovatif dalam pengelolaan usaha menjadikan perempuan UMKM di Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro tak henti-hentinya semangatnya untuk terus belajar memperbarui ilmu, seperti ilmu yang menunjang peningkatan kualitas produk dan ilmu teknologi/IT dalam pemasaran online. Kurangnya dukungan karena perempuan yang menjalankan usaha tanpa dukungan laki-laki dan atas izin suami, UMKM perempuan kurang baik dalam menjalankan usaha tersebut.

Saran/Rekomendasi

Ade Irma Suriani Sirait, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kewirausahaan Perempuan Pada Rumah Tangga Di Kota Medan (Studi Kabupaten Medan Baru)” Skripsi (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2018). Bastaman, Aam dan Riffa Juffasari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Perempuan Menjadi Wirausaha (Studi Kasus Anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia DKI Jakarta) Prosiding Seminar Nasional ke-4 UNS SME's Summit & Awards 2015 “Sinergi Pengembangan UMKM di Indonesia Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC)), 2015. Bastaman, Aam dan Riffa Juffiasari, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Menjadi Wirausaha (Studi Kasus Anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia DKI Jakarta)” Prosiding UKM UNS ke-4 Seminar Nasional Summit & Awards 2015 “Sinergi Pengembangan UMKM di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC),” Jakarta: Universitas Trilogi, 2015.

Pristiana, Ulfi dkk, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Perempuan Berwirausaha Di Kota Surabaya. Saputra, Ilham “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Perempuan Berwirausaha Pada Usaha Mikro,” Skripsi, Jambi: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat begitu pentingnya penggunaan informasi akuntansi bagi sebuah UMKM, maka penelitian ini berusaha untuk melakukan kajian terhadap faktor yang mempengaruhi

Tujuan penelitian: (1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi wanita karier dalam melakukan pembelian di supermarket, tidak saja dalam lingkup internal tapi juga

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi remaja pertengahan untuk melak:ukan pencabulan khususnya di wilayah

Menemukan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan antarwilayah di Kabupaten Bojonegoro

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA UMKM” dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis pada

Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada UMKM diharapkan agar tidak terpaku

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemasaran UMKM yaitu, inovasi berpengaruh terhadap kinerja pemasaran UMKM di Kota Pekanbaru,

Untuk itu, dilakukan penelitian untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi intensitas penggunaan jasa transportasi umum Trans Sarbagita, khususnya