Apakah lingkungan keluarga dan masyarakat berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Untuk mengetahui apakah lingkungan keluarga dan masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Sambit Ponorogo.
Landasan Teori 1. Motivasi Belajar
Lingkungan keluarga a. Pengertian lingkungan
Ditinjau dari pemahaman orang tua terhadap anaknya, terdapat perbedaan perhatian antara keluarga utuh dan keluarga berantakan. Indikator lingkungan keluarga adalah : Bagaimana pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga.
Lingkungan Masyarakat a. Pengertian Masyarakat
Status sosial disini adalah kedudukan orang tua dalam kelompok atau pekerjaan orang tua, misalnya petani, pedagang, pekerja, dan sebagainya. Kebiasaan sehari-hari dalam keluarga sebagian besar dipengaruhi atau didukung oleh status sosial orang tua.36.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam a. Pengertian pendidikan agama islam
Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui bekal dan pemupukan ilmu, penghayatan, pengamalan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi umat Islam yang terus berkembang dari segi keimanan, ketakwaan, kebangsaaan. dan negeri, serta dapat meneruskan ke peringkat pendidikan yang lebih tinggi (Kurikulum PAI: 2002). Daripada tujuan di atas, apabila kita membicarakan tentang pendidikan agama Islam, baik maksud dan tujuannya mestilah merujuk kepada penanaman nilai-nilai Islam, dan tidak boleh melupakan etika sosial atau akhlak sosial.
Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Masyarakat terhadap Motivasi Belajar
Hal ini sesuai dengan teori dalam buku Hamzah Uno bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain lingkungan belajar yang kondusif. Oleh karena itu jelas sekali bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh yang erat terhadap motivasi belajar seorang anak.
Telaah Penelitian Terdahulu
Untuk mengetahui hubungan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Dolopo Madiun TA. Hasil penelitian: 1) lingkungan keluarga kelas
Kerangka Berpikir
Tahun 2011/2012 yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Dolopo Madiun TA.
Hipotesis Penelitian
Rancangan penelitian
Variabel terikat : variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 49 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah motivasi belajar.
Populasi dan sampel 1. Populasi
Teknik pengambilan sampelnya menggunakan simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.52 Mengenai penentuan sampel dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael , untuk tingkat kesalahan. Dengan populasi sebanyak 101 orang diketahui dari tabel bahwa untuk tingkat kesalahan 1% jumlah sampelnya adalah 94, untuk tingkat kesalahan 5% jumlah sampelnya adalah 84 dan untuk tingkat kesalahan 10% jumlah sampelnya adalah 94. sampel adalah 78,53 .
Instrumen Pengumpulan Data
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti memilih sampel sebanyak 30 responden. Lihat Lampiran 3 untuk mengetahui skor respon kuesioner untuk menguji validitas variabel lingkungan dalam keluarga. Kemudian lihat Lampiran 5 untuk mengetahui skor respon kuesioner untuk menguji validitas variabel lingkungan di masyarakat.
Nomor pertanyaan yang dianggap valid kemudian digunakan untuk mengumpulkan data dalam survei ini. Dalam survei ini terdapat pertanyaan instrumental yaitu 17 pertanyaan untuk variabel X1 Lingkungan Keluarga, 20 pertanyaan untuk variabel X2 Lingkungan Masyarakat dan 18 pertanyaan untuk variabel Y Motivasi Belajar Kelas VII SMPN 1 Sambit.
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner (Angket)
Untuk variabel kecerdasan emosional terlihat nilai reliabilitas variabel lingkungan masyarakat sebesar 0,420 sedangkan berdasarkan r tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,349. Sedangkan untuk variabel kepribadian terlihat nilai reliabilitas variabel motivasi belajar sebesar 0,929 sedangkan berdasarkan r tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,349. Sedangkan skala yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena atau gejala sosial yang ditentukan oleh peneliti dan kemudian disebut variabel penelitian.
Pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden berbentuk skala likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif yang diungkapkan dengan kata-kata.61. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, buku pendapat, teori, usulan atau undang-undang dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian 62 Cara ini digunakan untuk memperoleh data tentang SMPN 1 Sambit Ponorogo, Struktur Organisasi Sekolah dan segala sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut. sekolah didokumentasikan.
TEKNIK ANALISIS DATA
- TEKNIK ANALISIS DATA UNTUK MENJAWAB RUMUSAN MASALAH 1
- Uji Prasyarat Penelitian a. Uji Normalitas
- TEKNIK ANALISIS DATA UNTUK MENJAWAB RUMUSAN MASALAH 2 DAN 3
- TEKNIK ANALISIS DATA UNTUK MENJAWAB RUMUSAN MASALAH 4
64 Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, baik, cukup, miskin, pengelompokannya dibuat dengan rumus sebagai berikut: 65. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik atau tidak multikolinearitas yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi.Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas.71 Uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji Glejser.
Rumusan masalah 4 adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar di SMPN 1 Sambit dengan analisis regresi linier berganda dengan 2 variabel bebas. Uji tuntas pada regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen dalam model mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Berdirinya SMPN 1 Sambit Ponorogo
- Letak Geografis SMPN 1 Sambit
- Struktur Organisasi SMPN 1 Sambit
- Keadaan Guru dan Siswa-siswi di SMPN 1 Sambit
- Sarana dan prasarana SMPN 1 Sambit
Hal ini disebabkan karena struktur organisasi akan memudahkan pelaksanaan program yang telah direncanakan, serta mencegah terjadinya kerancuan pelaksanaan tugas dikalangan pekerja sekolah, sehingga tugas yang diberikan kepada masing-masing staf dapat berjalan dengan lancar dan mekanisme kerjanya mudah diketahui. Secara keseluruhan, SMPN 1 Sambit mempunyai guru/pegawai sebanyak 37 orang (menurut jenjang pendidikan terakhir, status dan jenis kelamin), dengan rincian: 25 pegawai negeri sipil (PNS), 4 pegawai PNS, dan 8 pegawai non-PNS. Sedangkan pada tahun ajaran 2013/2014 jumlah siswanya sebanyak 366 orang, dimana 101 orang diantaranya merupakan siswa kelas VII. kelas, 140 siswa di kelas VIII. kelas dan 125 siswa di kelas IX.
Dengan sarana dan prasarana yang memadai maka proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal sesuai harapan. Sarana dan Prasarana yang ada di SMPN 1 Sambit antara lain 11 ruang kelas kondisi baik dan 4 rusak ringan, 1 ruang perpustakaan, 1 laboratorium IPA, 1 ruang multimedia, 1 laboratorium komputer, 1 ruang kepala sekolah berukuran 3x4, 1 ruang guru berukuran 4x10,1 ruang administrasi berukuran 4x7, 1 ruang tamu berukuran 5x4, kamar mandi/WC guru berukuran 2x6 dalam kondisi baik, dan 2 kamar mandi/WC siswa berukuran 4x6 dalam kondisi baik, dan 1 musala berukuran 10x10 dalam kondisi baik.
Deskripsi Data
Deskripsi Data Tentang Skor Jawaban Angket dan Kategori Kondisi Lingkungan Keluarga Siswa Kelas VII SMPN 1 Sambit Ponorogo
Hasil jawaban angket kondisi lingkungan keluarga siswa VII. kelas SMPN 1 Sambit dapat dilihat pada Lampiran 9. Berdasarkan hasil jawaban angket diatas dapat digunakan untuk menghitung kategori kondisi lingkungan keluarga siswa VII. di SMPN 1 Sambit Ponorogo tahun ajaran 2015/2016. Dengan demikian terlihat bahwa skor 55 ke atas dikategorikan lingkungan keluarga yang baik bagi siswa VII. kelas, sedangkan kelas 43-55 dikategorikan lingkungan keluarga cukup bagi siswa kelas VII. kelas dan nilai kurang dari 43 diperuntukkan bagi siswa kelas VII. kelas dikategorikan sebagai lingkungan keluarga miskin.
Berdasarkan kesimpulan kategori skor kondisi lingkungan keluarga dapat dijelaskan bahwa terdapat 8 responden dengan skor lebih dari 55 dengan persentase 9,524% yang termasuk dalam kategori baik. Deskripsi Data Mengenai Skor Respon Kuesioner dan Kategori Kondisi Lingkungan Masyarakat Siswa Kelas VII SMPN 1 Sambit Ponorogo.
Deskripsi Data Tentang Skor Jawaban Angket dan Kategori Kondisi Lingkungan Masyarakat Siswa Kelas VII SMPN 1 Sambit Ponorogo
Skor respon angket mengenai kondisi lingkungan masyarakat pada siswa kelas VII SMPN 1 Sambit dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan hasil skor respon angket di atas dapat digunakan untuk menghitung kategori kondisi lingkungan masyarakat. Dengan demikian terlihat skor 56 ke atas termasuk dalam kategori lingkungan keluarga yang baik bagi siswa kelas VII, sedangkan skor 42-56 termasuk dalam kategori lingkungan keluarga yang memadai bagi siswa kelas VII dan skor kurang dari 42. termasuk dalam lingkungan keluarga siswa kelas VII yang masuk dalam kategori kurang baik.
Berdasarkan kesimpulan kategori poin kondisi lingkungan masyarakat dapat dijelaskan bahwa dengan poin lebih dari 56 maka terdapat 9 responden dengan persentase 10,714% yang termasuk dalam kategori baik. Deskripsi data terkait hasil angket respon dan kategori motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Sambit Ponorogo Tahu.
Deskripsi Data Tentang Skor Jawaban Angket dan Kategori Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Sambit Ponorogo Tahu
Skor respon angket mengenai keadaan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Sambit dapat dilihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil skor angket respon diatas dapat digunakan untuk menghitung kategori motivasi belajar siswa kelas VII. di SMPN 1 Sambit Ponorogo tahun ajaran 2015/2016. Jadi terlihat skor 60 keatas termasuk dalam kategori lingkungan keluarga yang baik bagi siswa kelas VII, sedangkan skor 41-60 termasuk dalam kategori lingkungan keluarga yang memadai bagi siswa kelas VII dan skor kurang dari 41. dikategorikan latar belakang keluarga siswa kelas VII yang termasuk dalam kategori kurang baik.
Berdasarkan hasil kesimpulan kategori skor kondisi motivasi belajar dapat dijelaskan bahwa terdapat 12 responden dengan skor lebih dari 60 dengan persentase 14,286% termasuk dalam kategori baik. Dari konsultasi dengan Ftabel diperoleh hasil bahwa hubungan linier antara lingkungan keluarga lebih kecil dibandingkan dengan Ftabel.
Analisis data tentang pengaruh antara lingkungan keluarga dan motivasi belajar kelas VII SMPN 1 Sambit
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dari asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu variansi yang tidak sama dari residu untuk seluruh observasi dalam model regresi. Hasil perhitungan uji heteroskedastisitas dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 15. 2. Analisis data mengenai pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Sambit. Dari hasil perhitungan di atas maka Fhitung (41,844) > Ftabel (3,94) maka H0 ditolak yang berarti kondisi lingkungan keluarga (x1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar (y). 6) Besar kecilnya pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar.
Analisis data tentang pengaruh antara lingkungan masyarakat dan motivasi belajar kelas VII SMPN 1 Sambit
Kondisi lingkungan di keluarga siswa mempunyai pengaruh sebesar 33,79%. terhadap motivasi belajar siswa, dan sisanya sebesar 66,21% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model dan belum diteliti. Ha : kondisi lingkungan masyarakat setempat (x2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar (y). 3,94) maka H0 ditolak yang berarti kondisi lingkungan masyarakat. x2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar (y).
Deskripsi Data Tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga Dengan Lingkungan Masyarakat Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas
Kondisi lingkungan komunitas siswa memberikan pengaruh sebesar 28,23% terhadap motivasi belajar siswa dan sisanya sebesar 71,77%. dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model dan tidak diteliti. Artinya semakin baik kondisi lingkungan keluarga dan kondisi lingkungan masyarakat siswa maka semakin baik pula motivasi belajar siswa. Dari hasil perhitungan diatas maka Fhitung (31,131) > Ftabel (3,09) maka H0 ditolak yang berarti kondisi lingkungan keluarga (x1) dan kondisi lingkungan masyarakat (x2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar (y). 6) Sejauh mana pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar.
Keadaan lingkungan keluarga dan keadaan lingkungan masyarakat siswa memberikan pengaruh sebesar 43,16% terhadap motivasi belajar siswa, dan sisanya sebesar 56,84% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model dan tidak diteliti.
Pembahasan dan Interpretasi
Dari hasil analisis data diketahui terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar yang mempunyai pengaruh sebesar 31,131. Dengan demikian Ha diterima yang menyatakan terdapat pengaruh antara lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Sambit Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Motivasi belajar siswa akan maksimal jika lingkungan keluarga khususnya orang tua turut serta mendorong anak untuk aktif belajar. Hamzah Uno menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain lingkungan belajar yang kondusif.89 Lingkungan belajar yang kondusif meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan setempat.
PENUTUP
Ftabel pada taraf signifikansi 5%. 3,94) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kondisi lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Sambit. Bagi siswa, siswa diharapkan mampu menjaga lingkungan belajar disekitarnya sehingga meningkatkan motivasi belajarnya dan mampu meraih prestasi yang membanggakan serta mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.