• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

KELAS VII SMPN 3 LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Delfia Putri, Nurhadi, dan Vivi Fitriani

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Delfia_Putri@yahoo.co.id

ABSTRACT

The basic of this study was influenced by the less of Biology achievement of students on average scores were under the standard criteria, specifically on Ecosystem subject at grade VII of second semester in SMPN 3 Lembang Jaya while the learning process still focus on teacher. There are many various models that can be used to make the centre learning be focus on student. For example, cooperative learning models by using Think Pair Share at grade VII of SMPN 3 Lembang Jaya, Solok on year 2013/2014. The purpose of this research was to know the effect of Think Pair Share strategy toward students Biology achievement at grade VII of SMPN 3 Lembang Jaya Solok. The type of this study was experimental research with registerd students of 2013/2014 at grade VII as the population.

The designed of this study was Randomized Control Group Posttest only Design. According to the analysis results the average results on experimental class was 80,58 with reability 11,49, while the average results on controlling class was 70,73 with reability 11,55. From the t-test, it was resulted t-count= 3,05 and t-table= 1,67 it means that tcount>ttable, in case the hypothesis in level 95% can be accepted. It can be concluded that the application of cooperative learning by using Think Pair Share has positive effect toward students Biology achievement at grade VII in SMPN 3 Lembang Jaya, Solok on year 2013/2014.

Keywords: Cooperative Learning and Think Pair Share model

_________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Siswa akan lebih berhasil dalam belajar jika siswa telah siap untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya mendengarkan guru, tetapi siswa dituntut untuk mampu memahami konsep suatu materi, seperti menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberi contoh, dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari- hari. Melalui pemahaman konsep-konsep tersebut, diharapkan hasil belajar siswa akan bagus.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan guru bidang studi biologi di SMPN 3 Lembang Jaya pada tanggal 2 September 2013, didapatkan

informasi tentang pembelajaran biologi yang berlangsung selama ini, diantaranya: 1)strategi pembelajaran yang diterapkan tidak bervariasi, 2) proses pembelajaran yang masih terpusat pada guru, 3) rendahnya minat siswa untuk bertanya pada guru, 4) apabila diberi pekerjaan rumah banyak yang dikerjakan disekolah dengan mencontoh punya teman, dan 5) rendahnya hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Materi ekosistem mengandung konsep, pemahaman satuan makhluk hidup dalam ekosistem, komponen penyusun ekosistem, serta pemahaman akan pola-pola interaksi dalam ekosistem. Hasil belajar tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata UH siswa pada materi ekosistem semester 2 kelas VII SMPN 3 Lembang Jaya tahun pelajaran 2012/2013. Nilai rata-rata kelas VII.A 70,37

(2)

dan VII. B 71,50 sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Kondisi ini mengindikasikan bahwa siswa belum menguasai materi yang telah diajarkan.

Mengatasi masalah di atas dibutuhkan suatu pembelajaran yang dapat menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa secara aktif sehingga tercipta suasana yang kondusif, perlu adanya inovasi model pembelajaran yang diterapkan guru, sesuai dengan materi maupun karakteristik siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan, meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, yang dikembangkan Frank Lyman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMPN 3 Lembang Jaya Kabupaten Solok tahun pelajaran 2013/2014.

Menurut Lufri (2007: 50) model pembelajaran ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Model pembelajaran think pair share ini dapat mengembangkan potensi siswa secara aktif. Think pair share merupakan model pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1) Thinking. Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian anak didik diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. 2) Pairing. Guru meminta anak didik berpasangan dengan temannya untuk mendiskusikan sekitar 4-5 menit apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama, 3) Sharing. Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi ide, informasi, pengetahuan atau pamahaman dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Tahap ketiga ini dilakukan secara bergiliran pasangan demi pasangan sampai sekitar 25% pasangan mendapat kesempatan.

Penelitian yang menggunakan model pembelajaran ini juga pernah dilakukan oleh Fitriani (2013: 36) yang menyatakan bahwa

“penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dilengkapi LKS dapat

meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung padang tahun ajaran 2012/2013”. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Abas (2011: 2) menyatakan bahwa “Berdasarkan hasil penelitian di kelas VII.4 SMPN 21 Kota Bengkulu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif TPS pada pokok bahasan klasifikasi makhluk hidup terjadi peningkatan hasil belajar”.

Selanjutnya oleh Giyastutik (2009: 6) menyatakan bahwa “Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif Think-Pair- Share pada siklus I dan siklus II dapat

disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran metode Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Karanganyar Tahun pelajaran 2007/2008 pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini bersifat eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group- Posttest Only Design. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 8 Januari-10 Februari, tahun pelajaran 2013/ 2014 di SMPN 3 Lembang Jaya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Lembang Jaya yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah seluruh siswa 52 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif, nilai siswa yang diperoleh setelah melakukan tes akhir.

Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap melakukan tes akhir.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dilakukan berupa tes objektif. Tekhnik analisis data yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kedua sampel.

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian di SMPN 3 Lembang Jaya, pada kedua kelas sampel diperoleh hasil analisis data Biologi siswa. Data tersebut diperoleh dari tes akhir kegiatan penelitian. Tes akhir kelas eksperimen diikuti sebanyak 23 siswa dan kelas kontrol sebanyak 23 siswa. Hasil analisis data yang dilakukan kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini.

Tabel 7. Hasil Analisis Data N

o

Parameter Perlakuan Ketera ngan Eksperime

n

kontrol 1 Nilai

Rata- rata UH

80,58 70,73 Eks >

kontrol

2 Uji Normali

tas

L0= 0,0669 Lt= 0,173

L0= 0,0321 Lt= 0,173

L0 < Ltabel (normal)

3 Uji Homoge

nitas

Fh = 0,99 Ft = 2,03 Fh < Ft (Homogen

) 4 Uji

Hipote sis

th = 3,05 tt = 1,67 ttabel >

thitung maka H1 diterima Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan varians homogen, sehingga dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji t, hasil uji hipotesis diketahui thitung >ttabel maka H1 diterima.

Secara umum faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat dilihat dari segi motivasi yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong tindakan belajar seperti halnya menyenangi materi, dan dari segi psikologis yang meliputi setiap prilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah. Menurut Slameto (2010:

2) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat mendorong siswa untuk berfikir mandiri, dan dapat menumbuhkan kegiatan yang aktif dan mengharuskan semua siswa untuk ikut berdiskusi dengan pasangannya.

Pengelompokan pasangan dilakukan secara heterogen berdasarkan kemampuan akademis.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lie (2002: 42) kelompok heterogen sangat efektif karena: 1) memberi kesempatan siswa untuk saling mengajar dan mendukung, 2) meningkatkan relasi dan interaksi antar siswa, 3) dapat memudahkan guru dalam mengelola kelas.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dimulai dengan guru menjelaskan materi pelajaran yang berguna sebagai pengetahuan awal bagi siswa, selanjutnya guru memberikan suatu pertanyaan berupa soal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan siswa diminta untuk mengerjakan soal secara individu. Setelah itu siswa mendikusikan jawaban dari pertanyaan yang telah dipikirkan pada tahap pertama dengan pasangannya. Pada tahap berpikir secara individu terlebih dahulu dapat menimbulkan pemahaman atau tidak pahamnya siswa terhadap pertanyaan yang telah diberikan guru yang selanjutnya akan disampaikan pada saat berdiskusi dengan pasangannya. Pada saat berdiskusi dengan pasangannya siswa dapat bertukar informasi atau ide-ide dalam pasangannya sekitar 4-5 menit, saling melengkapi jawaban agar soal yang diberikan guru dapat diselesaikan dengan baik, sehingga siswa dapat mengerti materi yang sedang dipelajari. Menurut Trianto (2009:81) “pembelajaran kooperatif tipe think pair share memiliki prosedur yaitu sebagai berikut: 1) Tahap I Think (berpikir), Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, 2) Tahap 2 Pair (berpasangan), Guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh, dan 3) Tahap 3 share (berbagi), guru meminta pasangan-

(4)

pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan, diperoleh adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar biologi Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan hasil yang optimal khususnya hasil belajar, peneliti menyarankan pada para guru agar menggunakan berbagai model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi agar siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Abas. 2011. Comparison Between The Biology Of Learning Model Cooperative Learning Think Pair Share (TPS) Model With Problem Based Learning Instruction (PBI) SMP 21 VII Class City Bengkulu. Journal. Bengkulu.

Universitas Bengkulu

Giyastutik. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think-Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Karanganyar Tahun Pelajaran 2007/2008. Journal. Surakarta.

Universitas Sebelas Maret.

Fitriani. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dilengkapi LKS Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Di MTSN Durian Tarung. Skripsi.

Padang. STKIP PGRI Sumbar.

Lie, Anita. 2002. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.

Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Surabaya: Kencana Prenada Media group

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan bertukar pasangan terhadap hasil belajar