• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 1441 H/2020 M UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS XII SMK YANINDO JAKARTA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 1441 H/2020 M UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS XII SMK YANINDO JAKARTA UTARA"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus dan Sub Fokus Penelitian

Perumusan Masalah

Apakah penggunaan metode diskusi efektif dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa kelas XII SMK Yanindo Jakarta Utara. Apa saja kendala penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas XII di SMK Yanindo Jakarta Utara?

Tujuan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Metode Diskusi

Menurut Rustiyah, metode diskusi adalah diskusi yang berlangsung merupakan suatu proses interaksi antara dua individu atau lebih yang terlibat. Metode diskusi dilakukan dengan cara sekelompok siswa atau kelompok mendiskusikan masalah yang sama untuk mencapai kesimpulan yang sama.

Hasil Belajar

Menurut Nasution, hasil belajar adalah “sesuatu yang mampu dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pembelajaran”.7. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar mengimani, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan. 12 Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Efektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT. Teen Rosdakarya, 2001), hal.75-76.

Penelitian Yang Relevan

Afifah 2017, (Disertasi) dengan judul “Penerapan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Manongkoki Takalar. Afifah mengatakan penggunaan model diskusi efektif dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa mata pelajaran di Madrasah Aliyah Monongki, dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan model ceramah sebesar 66 dan masuk dalam kategori sedang sebanyak 18 siswa, sedangkan hasil belajar dengan menggunakan model diskusi sebesar 77,88 dan termasuk dalam kategori tinggi kategori untuk 17 siswa.14.

Siti Nurlita 2019, (skripsi) dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Diskusi di MI Unwaanul Falah Pondok Aren Tangsel.” 14 Afifah, Efektivitas Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah Monongki Takalar. Isi disertasi Siti Nurlita menyatakan bahwa penggunaan model diskusi materi sumber energi dalam pembelajaran IPA di kelas IV MI Unwaanul Falah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata setiap siklus 1. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 54,55% dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 90,90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dan pemilihan metode yang tepat akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.15.

Kontribusi dari 3 tesis diatas yang saya temukan adalah sama-sama mencari hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi, dari penelitian yang dilakukan. 15Siti Nurlaila, Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Diskusi di MI Unwaanul Falah Pondok Aren Tangerang Selatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Kerangka Berfikir

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada siswa kelas XII di SMK Yanindo Jakarta Utara. Penelitian tentang upaya meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada siswa kelas XII di SMK Yanindo Jakarta Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2020 sampai dengan 30 Januari 2020. Subyek yang diteliti adalah guru pendidikan agama Islam dan siswa kelas XII SMK Yanindo Jakarta Utara.

Latar Penelitian

Penelitian ini menggambarkan bagaimana meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada kelas XII di SMK Yanindo Jakarta Utara.

Metode dan Prosedur Penelitian

Pada dasarnya penelitian jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui sesuatu secara mendalam. Pemilihan metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa tema penelitian ini unik dan mewakili perilaku menyimpang.

Data dan Sumber Data

Pewawancara ingin mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada siswa kelas XII SMK Yanindo Jakarta Utara, dan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada siswa kelas XII di SMK Yanindo Jakarta Utara. Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di Yanindo Jakarta Utara.

Upaya meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada siswa kelas XII di SMK Yanindo Jakarta Utara. Metode Diskusi Siswa Kelas XII SMK Yanindo Jakarta Utara. Berdasarkan ketentuan di atas, akan disajikan hasil Alat Pengumpul Data (DDA) Peningkatan Hasil Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Metode Diskusi pada Siswa Kelas XII SMK Yanindo Jakarta Utara. Dari tanggapan responden diatas terlihat ada yang menyatakan sangat tidak setuju jika guru PAI selalu membagi/membuat kelompok ketika menggunakan metode diskusi. 6,7% menyatakan tidak setuju guru PAI selalu membagi/membuat kelompok ketika menggunakan metode diskusi 6.7.

Dari hasil penelitian tentang upaya peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui metode diskusi pada siswa kelas XII SMK Yanindo Jakarta Utara. 1 Seberapa efektifkah metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa di SMK Yanindo Jakarta Utara?

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Siswa selalu tidak serius terhadap pertanyaan guru PAI. Tidak ada frekuensi respons alternatif. Dari jawaban responden di atas terdapat masyarakat yang sangat tidak setuju bahwa guru pendidikan agama Islam selalu mengembangkan hal-hal yang menarik sehingga tidak membosankan. 6,7% menyatakan tidak setuju guru PAI selalu mengembangkan hal-hal yang menarik, ternyata memang begitu. 6,7% menyatakan setuju siswa selalu aktif dan selalu berpartisipasi dengan baik dalam diskusi ketika guru meminta untuk membahas materi PAI 80% menyatakan sangat setuju bahwa siswa selalu aktif dan selalu berpartisipasi dengan benar dalam diskusi ketika guru bertanya. bahan 6,7%. Seperti yang penulis ketahui dari hasil angket, terlihat tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju guru PAI selalu meminta untuk memaparkan hasil diskusi. 0% menyatakan tidak setuju. Guru PAI selalu meminta mempresentasikan hasil diskusi 6,7% setuju guru PAI selalu meminta mempresentasikan hasil diskusi 80% dan menyatakan sangat setuju guru PAI selalu meminta mempresentasikan hasil diskusi 13,3%.

Berdasarkan tabel diatas terlihat tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju guru PAI selalu menggunakan sarana prasarana, 0% menyatakan tidak setuju guru PAI selalu menggunakan sarana prasarana, 6,7% menyatakan setuju guru PAI selalu menggunakan sarana prasarana, 86,7% dan menyatakan setuju sepenuhnya bahwa guru PAI selalu meminta untuk memaparkan hasil diskusi 6,7%. Seperti yang penulis temukan dari hasil angket di atas terlihat bahwa tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju guru PAI selalu bertanya kepada siswa satu per satu tentang materi PAI. 0% menyatakan tidak setuju. Guru PAI selalu bertanya kepada siswa secara empat mata tentang materi PAI 6. 7% setuju bahwa guru PAI selalu bertanya kepada siswa secara empat mata tentang materi PAI 73,3% menyatakan bahwa guru PAI selalu bertanya kepada siswa satu per satu tentang materi PAI 20% . Seperti yang penulis temukan dari hasil angket di atas terlihat bahwa tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju jika guru PAI benar-benar menguasai materi PAI sehingga siswa dapat dengan mudah memahaminya. 0% menyatakan tidak ada guru PAI yang benar-benar menguasai materi PAI sehingga siswa mudah memahaminya. 6,7% menyatakan setuju guru PAI benar-benar menguasai materi PAI sehingga siswa mudah memahaminya 86,7% dan menyatakan sangat setuju guru PAI benar-benar menguasai materi PAI sehingga siswa mudah memahaminya 6,7%.

Dari jawaban responden di atas terlihat tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju sama sekali guru PAI diberikan tugas diskusi kelompok. 0% menyatakan tidak ada guru PAI yang benar-benar memberikan tugas diskusi kelompok. 6,7% setuju guru PAI benar-benar memberikan tugas diskusi kelompok 80% dan menyatakan sangat setuju guru PAI sangat memberikan tugas diskusi kelompok 13,3%. Efektivitas penggunaan metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam di kelas

Validasi Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Sekolah

Visi dan Misi Sekolah

Temuan Penelitian

  • Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK Yanindo
  • Keefektifan Dalam Menggunakan Metode Diskusi
  • Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Dari jawaban responden diatas terlihat tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju Siswa lebih memahami materi PAI dengan metode diskusi 0% menyatakan tidak setuju Siswa lebih memahami materi PAI dengan metode diskusi diskusi 13,3% menyatakan setuju Siswa lebih memahami materi PAI dengan metode diskusi 6,00% dan menyatakan sangat setuju siswa lebih memahami materi PAI dengan metode diskusi 26,7%. Melalui metode pembelajaran diskusi, PAI memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan guru. Dari jawaban responden di atas terlihat tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju Siswa selalu tidak serius saat mengerjakan soal guru PAI 0% menyatakan tidak setuju Siswa selalu tidak serius saat mengerjakan soal guru PAI 26,7% menyatakan setuju siswa selalu tidak serius saat mengerjakan soal dari guru PAI 66,7% dan menyatakan sangat setuju siswa selalu tidak serius saat mengerjakan soal dari guru PAI 6,7%.

Pernyataan guru pendidikan agama Islam selalu mengembangkan hal-hal yang menarik agar tidak membosankan karena salah satu strateginya adalah dengan membuat siswa lebih cepat memahami pelajaran yang dipelajarinya. Pernyataan bahwa guru pendidikan agama Islam selalu membagi/membuat kelompok dengan metode diskusi mendapat respon paling tinggi pada survey persetujuan, dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok maka siswa dapat saling berbagi pendapat dan ilmu kepada teman-temannya dalam kelompok tersebut sehingga dapat bekerjasama untuk menyelesaikannya. tugas mereka seorang guru. Dari tabel diatas terlihat tidak ada satupun yang menyatakan tidak setuju sama sekali dengan fakta bahwa guru PAI selalu mengoreksi jawaban yang salah dalam diskusi 0% menyatakan tidak setuju guru PAI selalu mengoreksi jawaban yang salah dalam diskusi 0% mengatakan, setuju bahwa guru PAI selalu mengoreksi 93,3% jawaban yang salah dalam diskusi dan menyatakan bahwa guru PAI selalu mengoreksi 6,7% jawaban yang salah dalam diskusi. Tugas guru adalah memberikan jawaban yang benar sehingga siswa dapat membedakannya. Benar dan salah.

Dari jawaban responden di atas terlihat tidak ada satupun yang menyatakan sangat tidak setuju. Guru PAI selalu memberikan motivasi kepada siswanya agar aktif di kelas. 0% mengatakan mereka tidak setuju. Guru PAI selalu memberikan motivasi kepada siswanya agar aktif di kelas. aktif di kelas 0% menyatakan setuju guru PAI selalu memotivasi siswa untuk aktif di kelas 86,7% menyatakan guru PAI selalu memotivasi siswa untuk aktif di kelas. Kendala Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas Solusi Mengatasi Kendala Penggunaan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas

Jawaban: Ya, metode diskusi efektif dalam meningkatkan hasil belajar yang besar pengaruhnya terhadap siswa dengan metode diskusi.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dana analisis data maka dapat disimpulkan bahwa: Berkaitan dengan upaya guru agama Islam dalam meningkatkan religiusitas siswa di SMK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan religiusitas siswa di SMK Muhammadiyah 3 Nogosari serta

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Benteng

Untuk memperoleh data tentang pengembangan pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an siswa di sekolah Menengah Pertama

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi Pengajar Sekolah Islam Tariq Pittayapat Phuket terhadap Bank Syariah beserta faktor yang mempengaruhi

Jadi Peneliti harus melanjutkan ke siklus berikutnya karena syarat pembelajaran tuntas pada penelitian ini adalah (1) kinerja Peneliti harus 100% artinya sesuai

Setelah melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi secara mendalam dengan dosen fakultas agama islam di universitas muhammadiyah jakarta dapat diperoleh hasil

(3) Pelaksanaan kurikulum di Maahad mesbah el-ulum dilaksanakan dua puluh empat jam, dimana proses belajar mengajar yang mengedepankan aspek akademis baik di bidang agama