Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang bertajuk “Ciri-ciri Orang Munafik Dalam Al-Qur’an Surat Al-Munafiqun (Kajian Perbandingan Tafsir Ibnu Katsir dan Al-Mishbah). )". Tujuan pembahasan skripsi ini adalah untuk mengetahui tafsiran para mufassir tentang ciri-ciri orang munafik dalam Al-Qur’an Surat Al-Munafiqun. Kepada Ayah dan Mamak, terima kasih atas segala apa yang Ayah Mamak berikan kepada penulis, persembahan dan bahan-bahan yang sangat membantu dan bermanfaat.
Kepada Bapak Agus Firdaus Chandra, Lc., MA, selaku Ketua Program Studi Al-Qur'an dan Tafsir beserta jajarannya yang telah membantu penulis dalam menyusun hal-hal yang berkaitan dengan kajian penulis. Bagi Allah SWT, penulis berharap semoga kebaikan dan sumbangsih yang telah diberikan menjadi ibadah yang baik sehingga senantiasa mendapatkan rahmat dan karunia-Nya.
Konsonan
Vokal, panjang dan diftong
Ta’ marbuthah (ة)
Kata Sandang dan Lafdh al-Jalalah
كَالبَ
Latar Belakang Masalah
Fenomena itu bermula apabila perkembangan dakwah Islamiah mula menular, antaranya sifat munafik dalam kalangan orang yang baru menerima Islam. Munafik termasuk dalam tanda-tanda dan sifat-sifat yang terdapat pada manusia yang dibicarakan Allah di dalam Al-Qur’an, bahkan Allah menjadikannya dalam Surah yang membahas tentang kemunafikan, yaitu Surat al-Munafiqun dalam Al-Qur’an. Ketiga, al-Munafiq ialah golongan yang mendakwahkan agama secara zahir dengan lidahnya sedangkan hati mereka kufur, hati mereka kufur terhadap Syariat Islam.
Al-Mu'min ialah mereka yang sentiasa taat kepada Allah dan Rasulullah saw. Tidak ada keraguan pada penampilan dan hati mereka tentang iman mereka. Mereka akan berkorban hidup dan mati demi mempertahankan dan memperjuangkan keikhlasan syariat dan kebenaran Allah swt. Al-Kafir ialah mereka yang zahir dan batin dipenuhi dengan rasa permusuhan terhadap syariat dan melihat Rasullullah.
Mereka selalu berusaha dan berusaha menghancurkan agama Islam, bahkan mereka menggunakan segala cara untuk mencegah tegaknya Syariat dan Khilafah di muka bumi. Sangat berbeda dengan orang munafik, mereka memeluk Islam dan beriman kepada Rasulullah, namun diam-diam mereka membenci dan menghancurkan agama Islam. Orang munafik diibaratkan dua pedang, pedang pertama digunakan untuk membela agama dan pedang kedua digunakan untuk menusuk dan menghancurkan Islam.
Merujuk pada peristiwa yang dialami umat Islam selama berada di Mekkah, dapat dipahami bahwa penyebab kemunafikan pada masa Nabi Muhammad adalah ketakutan umat Islam dari kekerasan dan penganiayaan kaum kafir Quraisy. Namun, tidak seperti saat ini atau zaman modern, di antara penyebab munculnya kemunafikan adalah: pertama, kepribadian yang lemah, pikiran yang gelisah, ketidakmampuan untuk mengambil keputusan dan kurangnya kesabaran. Menanggapi maraknya bahaya kemunafikan dalam mengagungkan dakwah dan orang lain yang telah memeluk Islam, ayat Al-Qur'an Medaniyyah menjelaskan seperti apa ciri-ciri mereka, seberapa besar pengaruhnya bagi umat Islam, baik dalam bidang dakwah. dan keagungan Islam serta bagaimana kehidupan yang dijalani di dunia dan akhirat.
آﻳَﺔُ
Kelima, meninggalkan agama semata-mata untuk mengejar lelaki atau perempuan yang dicintainya.
ﻤُﻨَﺎ اﻟْ
ثَ ﺪﱠ ﻛَ
ﺧْ ﺪَ أﻒَﻠَ
اؤْﲤُِ ذَا ﻦَ
Manusia biasa memang tidak lepas dari kesalahan, terkadang ia juga tidak sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan, karena pada kenyataannya manusia memiliki tempat yang salah dan melakukan kesalahan. Banyak dari kita yang tidak sadar bahwa ada tanda-tanda kemunafikan pada diri mereka yang sangat dimurkai Allah Ta'ala, bahkan sudah berkali-kali melakukannya. Kita sebagai umat Islam berhak membela agama dari berbagai gangguan dan ancaman yang ditujukan untuk menghancurkan Islam.
Tetapi kita juga ada peraturan untuk mempertahankan agama dan membalas dendam terhadap mereka yang ingin menghancurkan Islam.
وَﻟَﯩU ﺑِﻪﻦْ
Penegasan Istilah
- Karakteristik
- Munafik
Bagi mengelakkan kekeliruan pemahaman dan pandangan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penyelidikan ini, adalah perlu untuk memberikan pengesahan terhadap istilah tersebut. Ciri menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai ciri khas menurut watak tertentu.
ﻧﻔﺎ
ﻣﻨﺎﻓﻘ
- Al-Qur’an
- Komparatif (Muqaran)
- Identifikasi Masalah
- Batasan Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Kaedah Muqaran menurut Abd al-Hayy al-Farmawi ialah tafsir al-Quran dengan mengumpulkan sejumlah ayat al-Quran, kemudian mengkaji, meneliti dan membandingkan pendapat sejumlah ahli tafsir terhadap ayat-ayat tersebut, kedua-duanya. ahli tafsir dari generasi salaf atau khalaf atau menggunakan tafsir bi al-Ra'yi atau al-Ma'tsur. 10. Tafsiran munafik menurut Tafsir Ibnu Katsir dan al-Mishbah dalam al-Quran surah al-Munafiqun. Setelah menjelaskan latar belakang secara ringkas, fokus pembahasan penulis dalam penelitian ini adalah ayat yang relevan tentang orang munafik dalam al-Qur’an surat al-Munafiqun ayat 1-8.
Kemudian huraikan maksud mengikut konsep ayat tersebut dengan memetik tafsiran Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir al-Mishbah. 9 Abdul Majid Khon, Praktik Qira'at, Keistimewaan Membaca Al-Quran Qira'at Ashim dari Hafash, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm. Menjelaskan tafsiran ciri-ciri orang munafik dalam al-Quran surah al-Munafiqun menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Mishbah.
Mendedahkan dan menganalisis perbandingan tafsiran tentang sifat munafik dalam al-Qur'an Surah al-Munafiqun menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir al-Mishbah. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai penelitian yang diharapkan dapat memberikan ibrah, pengajaran dari sifat munafik dalam perspektif al-Qur'an surah al-Munafiqun.
Berisikan Metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data, teknik analisis data, serta langkah-langkah dalam
Pengertian Munafik
ﻗﺎ -
ﻓﻘ
Ibn Juraij berkata, orang munafik ialah apabila apa yang diucapkannya tidak sesuai dengan perbuatannya, dan yang tersembunyi bukanlah apa yang ditunjukkan. Munafik ada banyak jenis, ada yang berkaitan dengan akidah, jenis ini menyebabkan pesalah masuk neraka. 16 Sayyid Qutb, Tafsir Fi-Zhilalil Qur'an, terjemahan Anwar Rafiq Saleh Tamhid dan Syafril Halim, (Jakarta: Rabbani Press, 2001) hlm.
Quraish Shihab menjelaskan sifat orang-orang munafik seperti berikut: Mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman dengan pengakuan mereka sendiri tentang “Aku beriman”, dan mereka juga tergolong dalam golongan orang-orang kafir dengan berkata “Aku sama seperti kamu”. 20. Berdasarkan pendapat Mufassir di atas, munafik ialah orang yang menunjukkan kebaikan di satu pihak dan menyembunyikan keburukan di pihak yang lain, atau mengamalkan ajaran agama di satu pihak dan menyembunyikan kekufuran di pihak yang lain. Orang munafik pada dasarnya adalah mereka yang tidak beriman kepada Allah, Rasul dan ajaran yang dibawa oleh Rasul, walaupun mereka memakai pakaian orang mukmin secara zahir. 22.
Nifak dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu nifak terkait dengan iman (aqida) dan nifak terkait dengan perbuatan ('amali). Orang yang berperilaku seperti ini biasanya akan mengungkapkan keimanannya secara sadar hanya melalui ucapan dan tindakan lisan ketika berhadapan dengan atau di tengah-tengah orang beriman. Kathur Suhardi (Jakarta: Pustaka al-Kautsar Sementara Sa'id Ḫawwa menyebutkan nîfâq nazhari (konseptual) dan nîfâq 'Amali.
Sedangkan nifaq 'amali menunjukkan perbuatan yang berbeda dengan apa yang diperintahkan oleh syariat Islam. Orang yang berperilaku seperti ini memiliki moralitas orang munafik dalam memberikan kesetiaan kepada orang kafir, mencintai mereka, mendukung tujuan mereka, melanggar janji, terbiasa berbohong atau berkhianat, menipu dan sebagainya. Selain kata nifaq, Al-Qur'an memiliki kata khada'a untuk menggambarkan perilaku manusia yang memiliki kualitas tersebut.
وَﻣَﺎﺪَﻋُﳜَْ
اَﻧـْ ﻻﱠ ﺴَﻬُ ﻔُ
Orang-orang munafik akan selalu menghancurkan agama Allah, meskipun mereka sendiri tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.
ﻠُﻮﻩُ
ءَاﻳَٰ لْ
وَٱﻟ ﺖِ
ٱﳊْ ﺮِ
ﻴﻢِ َﻜِ
ﻨَﺎ ﻣَﺎﻧَ ٱﻷَْ
ﻓَﺄَ ﺎلِ
ﻨَﺎ ا ﻣَﺎﻧَ ﻷَْ
ﺎل
ﻠَﻬَﺎﻹِْﻧ ا
إِﻧﱠ ﻪُۥ
- Tinjauan Penelitian yang Relevan
- Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
31 Harland Widiananda, “The Denial of Hypocrites in the Qur’an” (Skripsi Mahasiswa, Program Sarjana UIN Alauddin Makassar, 2017), hal. Pada penelitian dan tesis sebelumnya, belum ditemukan kajian dan pembahasan tentang ciri-ciri orang munafik dalam al-Qur'an surah al-Munafiqun (studi banding). Asep Muhammad Pajarudin, Konsep Kemunafikan dalam Al-Qur'an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Tesis ini membahas biografi, semantik Toshihiko Izutsu, semantik Alquran, deskripsi ayat-ayat munafik dalam Alquran dan analisis semantik tentang konsep kemunafikan. Syafril M, Nifaq dalam Perspektif Al-Qur'an (Studi Tafsir Tematik), Dosen Studi Al-Qur'an dan Tafsir FIAI UNISI Tembilahan. Faoziyah Rohmani, Tafsir ayat munafik dalam kitab al-Munafiqun fi al-Qur'an al-Karim karya Abdul Aziz Abdullah, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Isy Karima Karanganyar, Jawa Tengah.
Limbong, “Bacaan Standar Faqrauu Maa Tayassara Min al-Qur’aan dalam Shalat (Kajian Tafsir Pola Ahkami)”, Skripsi Sarjana, (Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2021), hlm. Dalam tesis ini, penulis menyajikan ciri-ciri orang munafik yang terdapat dalam Al-Qur'an berdasarkan tafsir Imam al-Hafidz Imadudin Abu Fida Ismail bin Amr bin Katsir bin Dhau bin Katsir bin Zar al-Bashri ad-Dimasqyi dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dan Muhammad Quraish Shihab dalam kitab Tafsir al-Mishbah ditinjau dari segi ideologi, sosial, budaya dan politik. Penelitian ini berkisar pada kajian tafsir ayat-ayat al-Qur’an dengan memperhatikan pembahasan yang bersumber dari buku, tulisan, bukan dengan melakukan penelitian lapangan, observasi atau wawancara, sehingga peneliti menggunakan jenis penelitian kepustakaan.
Begitu juga dengan fenomena kemunafikan dalam al-Qur'an surah al-Munafiqun yang akan dibincangkan. Dalam kajian literatur, apabila pengkaji membincangkan karya seseorang atau tokoh, dia mesti mencari dan menggunakan karya asli tokoh berkenaan.36 Dalam hal ini, pengarang menggunakan al-Quran dan terjemahannya, Kitab Tafsir, kitab. mengenai tafsiran dan penjelasan ciri-ciri orang munafik dalam al-Qur'an surah al-Munafiqun. Penulis menggunakan dua buah kitab tafsir dalam menjelaskan karya yang ditulisnya, antaranya kitab Tafsir Ibnu Katsir al-Qur'anul 'adzim karya Abu Fida Ismail bin Amr bin Katsir bin Dhau bin Katsir bin Zar al-Bashri ad- Dimasyqi dan kitab Tafsir al-Mishbah oleh Muhammad Quraish Shihab.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Faqrauu Maa Tayassara Min al-Qur'aan Norma Bacaan dalam Shalat (Kajian Tafsir Pola Ahkami)", Skripsi. Konsep Kemunafikan dalam Al-Qur'an (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu)", Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Al-Qur'an berurusan dengan orang-orang munafik menurut Mufassir (Studi Interpretasi Klasik dan Modern), Tesis.
ﻌَﺎﻗِ
ﺒـُﻮْاﺜْﻞِ ﲟِِ
ﻣَﺎﻮْﻗِﺒـْ ﻋُ
ﻬَﺎ ٱﻹِْ
إِﻧﱠﻪُۥنَ ﻛَﺎ
ءَكَ ﺟَﺎاﻟْﻤُﻨٰ
اِﻧﱠ ﻚَ
نﱠ
اﻟْﻤُﻨٰ
ﱯِِّ اﻟﻨﱠﺻَﻠﱠ
ﻠﱠﻢَ
ﻗَﺎلَ
ﺔُ آ ﻳاﻟْﻤُﻨ
اِﲣﱠَ
ﻢْ َﺎﺟُﻨﱠ
وْا ﺪﱡﻋَﻦْ
ءَ ﻣَﺎ ﺳَﺎﻧـُﻮْا ﻛَﺎ
ﺴَﺎﻣُﻬُ
ﻳـﱠﻘُ نْ
ﻮْﻟُﻮْاﺴْ ﺗَ
ﺴَﻨﱠ ﻣﱡﺪَةٌ
ﻌَﺪُ اﻟْ
ﻗَﺎﺗ ﻫُﻢْ
ﻓﺎذا
اﳋﻮ
ﻟِﻠْ إِنﱠ ﻤُﻨَﺎ
ﺎﻣُﻬُ ﻃَﻌَ
ﺒَﺔوَﻏَﻨٌِ
اﻟْﻤَ نَ
ﺴَﺎﺪَ ﺟِ
ﻫَ إِﻻﱠ ﺮًا، ﺠْ
ﺼﱠ اﻟ ﻼَ
دُﺑـُ ﻻﱠ ﺮًا،
ﺎﻟَﻮْا ﻳَ
ا ﻟَﻮﱠوْا
وْنَ ﺪﱡ وَﻫُ
ﻢْ ﻣﱡﺴْﺘَ
اﻳـَﻬْﻻَ
اﻟْ ى ﻘَﻮْمَ
اﻟْ
ﺬِﻳْ اﻟﱠ ﻦَ ﻳ
ﻣَ ﻰﻦْ
ﻮْا ﻀﱡ
ﻟﺴﱠﻤٰﻮٰ
ﻦﱠ ﻜِ
ﻦْ ﻟَﯩUرﱠﺟَ
ﻤَﺪِ اﻟْ
ﻦﱠ ﻋَﺰﱡ اﻻَْ
اﻟْﻌِ
ﺰﱠةُ
ﻤَﻦﱠ ﻌْﻠَ
اﺬِﻳْاﻟﱠ
وَاﻟْ
ﻤَﻌْ اﻟْ
ﻳﱠﺴْ
ﻟﻨﱠﺎ وَ سِ
ﻣَﺎرْﺿٰﻻَ
ﺎنَ
اﲟَِﺎ
