Fenomena bahasa Indonesia di Indonesia Nama : Berliana Geovanie
NIM : 2310943027 Kelas 25
Bahasa Indonesia
Bagian terpenting dari dalam komunikasi adalah sebuah bahasa. Manusia menggunakan bahasa sebagai cara unutk mengungkapkan perasaan, pendapat, atau keinginan kepada orang lain. Bersama seiringan waktu budaya manusia berubah seiring berjalannya waktu sehingga bahasa sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya juga ikut berubah. Pada abad ke-7 hingga ke-14 bahasa Indonesia berkembang dari bahasa melayu kuno. Saat bangsa Indonesia mulai berinteraksi dengan bangsa-bangsa asing pada abad ke-16 banyak kata dan istilah baru yang diserap dari bahasa-bahasa asing.
Di negara Indonesia ini ada beragam bahasa daerah yang di pakai oleh masyarakat sehari hari baik itu dari kalangan yang tua maupun yang muda. Tetapi akhir-akhir ini lebih banyak anak muda atau sering kali disebut dengan kalangan milenial mencampur-campurkann bahasa Indonesia dengan bahasa asing bahasa yang digunakan disebut sebagai “bahasa gaul”
atau slang.marakanya penggunaan bahasa gaul dan munculnya berbagai istilah baru menyebabkan generasi milenial sulit menerima bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memahami kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Penggunaan bahasa Indonesia seperti ini dianggap lebih keren karena tidak monoton atau tidak itu itu saja, selain itu pengguanaan bahasa Indonesia sesuai dengan EYD dianggap terlalu baku untuk di gunakan berkomunikasi dengan teman sebaya mereka. Kemajuan zaman saat ini juga menjadi salah satu penyabab mengapa bahasa Indonesia menjadi kurang diminati kalangan milenial. Pendapat bahwa jika tidak berbahasa gaul akan di anggap kampungan oleh orang disekitarnya.
Bahasa gaul yang digunnakan oleh kalangan muda berasal dari berbagai kata serapan ataupun gabungan kata dari berbagai bahasa. Pada anak muda daerah Jakarta Selatan mereka lebih sering menggunakan bahasa gaul dengan campuran kosa kata inggris seperti jujurly yang menambhkan istilah baru, jujurly berasal dari kata jujur dan ly dengan makna sejujurnya.
contoh penggunaan nya “jujurly aku sedih banget guys karan ketinggalan info soal mereka yang udah dating dari zaman ubud”. Pengguanaan bahasa tersebut tidak hanya di ucapkan saat dengan teman sebaya saja tetapi saat disekolah, dirumah, seperti sudah melekat sekali dengan
kehidupan sehari hari. Secara kebanyakan anak muda zaman sekarang lebih sering memakai plesetan kata seperti anjir, anjay, anjrot, bejir kata-kata seperti itu sering kali di ucapkan pada saat terkejut atau mengummpat akan suatu hal. Pada saat berbincang di media sosial pun mempersingkat atau menggabungkan kata, contohnya mager, madol, madep, kudet, omdo, salken, gercep, dan masih banyak lagi. Pennggunaan kata yang di balik pun juga sama agit yang berarti tiga, alig yang berarti gila dan banyak lagi, jika di sebutkan satu satu tidak akan ada habisnya.
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab pengguanaan bahsa gaul atau bahasa indonesia yang tidak baku ini, disaat berbicara dengan orang di lingkungan sekitar rumah dengan bahasa daerah akan membuat janggal saat berbicara dengan bahasa Indonesia atau pada saat berbicara logat dan intonasi nya sering kali terbawa. Penggunaan sosial media yang tidak akan pernah lepas dari kalangan milenial menjad pengaruh utama penggunaan bahasa gaul ini.
Pengguanaan bahasa gaul yang terus menerus menyebabkan anak muda tidak banyak tahu tentang kosa kata baku serta bahasa yang baik dan benar. Sering kali bahasa gaul tersebut mengandung banyak sekali kata kata kotor yang tidak pantas di ucapkan.
Padahal setiap 28 Oktober kita selalu bersumpah “kami putera puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia” “kami putera puteri Indonesia mengaku bertumpahh darah satu, tumpah darah Indonesia” dan “kami putera puteri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dari kalimat kalimat tersebut kita telah berkomitmen akan mengjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia tetapi apa? Yang terjadi tidak lah sesuai denga napa yang di ucapkan. Ini lah yang perlu di perbaiki kedepan nya untuk bangsa kita ini, selaku anak muda penerus bangsa kedepan nya kita harus terbiasa membiasakan diri memakai bahasa Indonesia. Banggalah memakai bahasa Indonesia karena hal tersebut termasuk warisan budaya dari sang leluhur bangsa.