• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan dari Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan dari Perspektif Hukum Ekonomi Syariah"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Annisa Shofiatin, 2023: Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Bagaimana praktek jual beli sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso ditinjau dari hukum ekonomi syariah. Menjelaskan praktek jual beli sengon yang dilakukan masyarakat Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso ditinjau dari hukum ekonomi syariah, 2.

Jelaskan hal-hal yang mempengaruhi masyarakat desa ampelan untuk melakukan transaksi jual beli sengon yang merugikan. 7 Mashuri, Legalitas Transaksi Blering dan Jual Bitcoin Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), (Skripsi, Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Islam Negeri Jember, 2022), 12. Bagaimana praktek jual beli sengon di Ampelan Desa Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah.

Menjelaskan praktek jual beli sengon yang dilakukan masyarakat Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso ditinjau dari hukum ekonomi syariah. Terkait dengan judul penelitian ini yaitu Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Jual beli sengon dalam sudut pandang hukum ekonomi syariah adalah suatu transaksi jual beli yang menggunakan objek pohon sengon.

20 Mashuri, Legalitas Transaksi Jual Beli Bitcoin Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), (Disertasi, Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Islam Negeri Jember, 2022), 12.

Gambar 4.1 Peta Desa Ampelan .....................................................................
Gambar 4.1 Peta Desa Ampelan .....................................................................

PENDAHULUAN

  • Konteks Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
  • Sistematika Pembahasan

Maksud dari judul peneliti adalah “Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Perspektif Hukum Ekonomi Syariah” yaitu suatu transaksi penukaran sengon dengan uang yang terjadi di Desa Ampelan tempat praktek dan pemenuhannya. syarat dan ketentuan jual beli dilihat dari Aturan Komposisi Hukum Ekonomi Syariah. Selanjutnya pada bab IV memuat pokok bahasan pokok skripsi yang berisi tentang fenomena jual beli sengon dalam perspektif hukum ekonomi syariah yang terjadi di Desa Ampelan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahhulu

Kajian Teori

  • Jual Beli dalam Hukum Ekonomi Syariah
  • Jual Beli Gharar

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Keabsahan Data

Tahap-Tahap Penelitian

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambara Lokasi Obyek Penelitian

Penyajian Data dan Analisis

Pembahasan Temuan

PENUTUP

Kesimpulan

Praktek jual beli pohon sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso terjadi karena pemilik lahan selaku penjual mendatangi pembeli kemudian menawarkan pohon sengon yang ingin dijualnya dengan menyampaikan jumlah pohon sengon, umurnya. pohon akhir musim beserta jangka waktu kontrak pohon akhir musim sampai dengan umur tebang (panen). Jual beli dituangkan dalam perjanjian bermaterai yang dikeluarkan oleh kantor desa, ditandatangani oleh para pihak dan saksi serta diakui oleh Kepala Desa. Ketika terjadi perjanjian, pembeli membayar sengon tersebut kepada penjual, namun pohon sengon tersebut tetap tidak dapat ditebang pada saat perjanjian.

Pohon sengon siap ditebang pada umur 5-7 tahun, selanjutnya hasil penjualan menjadi milik pembeli sepenuhnya dan lahan kembali menjadi milik penjual. Dilihat dari Hukum Ekonomi Syariah, jual beli pohon sengon yang terjadi di Desa Ampelan tergolong jual beli gharar. Ghara yang terkandung dalam jual beli termasuk dalam ghar kecil dan merupakan salah satu jenis atau bentuk majhul jual beli.

Sebab mengenai spesifikasi kayu sengon baik kualitas maupun jenisnya tidak disampaikan secara jelas dan utuh, sehingga hal ini melanggar aturan syarat dan ketentuan barang jual beli. Karena jual beli ini tidak lepas dari gharar, maka syarat sahnya suatu akad tidak terpenuhi, sehingga akad tersebut menjadi akad fasid (rusak). Hal-hal yang mempengaruhi masyarakat Desa Ampelan untuk melakukan transaksi merugikan jual beli pohon sengon adalah karena adanya kebutuhan sekunder yang menurut penjual harus dipenuhi antara lain pembelian alat transportasi, biaya pernikahan dan biaya tambahan setoran haji dan biaya lain-lain.

Ada yang melakukannya karena tergiur dengan harga penawaran, ada pula yang karena alasan bisnis. Jual beli sengon dilakukan bukan untuk memenuhi kebutuhan primer penjual, melainkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder yang bahkan bisa saja ditunda hingga pohon sengon siap ditebang jika pohon itu adalah satu-satunya pilihan. Karena melihat kebutuhan pribadi penjual menunjukkan bahwa jual beli sengon tidak dilakukan atas dasar kadharurotan yang dapat menghalalkan atau membolehkan hal-hal yang diharamkan.

Saran

Penjual diimbau untuk tidak melakukan lagi transaksi jual beli pohon sengon dengan sistem penundaan jangka waktu penebangan karena dalam praktiknya mengandung unsur ketidakpastian, apalagi penjual tidak membuka lahannya selama masa akad. periode tidak dapat digunakan, yang dapat merugikan penjual. Pembeli diimbau untuk tidak melakukan transaksi jual beli pohon sengon dengan sistem kontrak. Namun menurut undang-undang, jual beli tersebut dirugikan bahkan dilarang karena terdapat unsur gharar atau ketidakjelasan pada objek yang diperjualbelikan, baik dari segi kualitas pohonnya maupun perkembangan pohon sengonnya.

Analisis Jual Beli Ijon di Kabupaten Kediri Dari Sudut Pandang Islam. Jurnal Pendidikan dan Kajian Keagamaan. Prinsip Jual Beli Internet Dalam Islam dan Penerapannya dalam E-Commerce Islami di Indonesia." Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis Vol. Jual Beli Singkong Pra Panen dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Pagar Buana Kecamatan Way Kenanga , Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung).

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Tebu Dengan Sistem Tebang Di Desa Takeran Kabupaten Magetan. Jual Beli Beras Dengan Sistem Pemotongan Dalam Perspektif KUHPerdata dan Fiqih Muamalah (Studi Kasus di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo). Jual Beli Kontrak Berjangka Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Jual Beli Pohon Cempaka di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran).

Tinjauan Hukum Islam terhadap praktek jual beli pohon karet dengan sistem tempel (Studi kasus pada salah satu warga desa di Kecamatan Banjar Agung, Karesidenan Tulang Bawang). Penerapan Sistem Perjanjian Jual Beli Chip Pada Permainan Poker Online Pada Aplikasi Luxy Poker Texas Holdem Poker Dari Perspektif Hukum Perdata dan Penyusunan Hukum Ekonomi Syariah. Tinjauan Kompilasi Peraturan Perundang-undangan Ekonomi Syariah Tentang Jual Beli Buah-buahan Dengan Sistem Karungan (Studi Kasus Di Pasar Pulung Kecamatan.

Judul : Fenomena Jual Beli Sengon di Desa Ampelan Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Tahukah anda adanya jual beli dengan sistem kontrak yang terdapat di Desa Ampelan? Tahukah Anda dengan adat jual beli pohon sengon dengan sistem kontrak yang terdapat di Desa Ampelan?

Gambar Pohon Sengon Berusia 1 tahun      Gambar saat terjadinya transaksi jual beli sengon
Gambar Pohon Sengon Berusia 1 tahun Gambar saat terjadinya transaksi jual beli sengon

Gambar

Gambar 4.1 Peta Desa Ampelan .....................................................................
Gambar 4.1 Peta Desa Ampelan
Gambar Pohon Sengon Berusia 1 tahun      Gambar saat terjadinya transaksi jual beli sengon

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah surat perjanjian sewa beli ditandatangani kedua pihak, maka timbullah suatu perikatan diantara mereka yang memberikan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak.

Dengan disepakati perjanjian jual beli duku dengan sistem ijon, timbullah hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak yang mengadakannya, dimana hak warga masyarakat

Wujud dari perjanjian jual beli ialah rangkaian hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari kedua belah pihak, yang saling berjanji, yaitu si penjual dan si

Dengan disepakati perjanjian jual beli duku dengan sistem ijon, timbullah hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak yang mengadakannya, dimana hak warga masyarakat

Kewajiban-kewajiban yang timbul dari adanya perjanjian penyerahan bagian hak pengelolaan kepada pihak ketiga yang dapat meningkatkan pendapatan daerah, yakni dalam bentuk

Lessor menjamin Lessee bahwa selama perjanjian sewa guna usaha ini berlaku, Lessee tidak akan mendapat suatu tuntutan dan/ atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai

Dari hasil uji validitas nilai koefisien korelasi rhitung > nilai rtabel yaitu 0,195 dan nilai cronbach‟s alpha variabel implementasi etika bisnis dalam jual beli online sebesar 0,771

Para fuqaha Shafi‘iyyah juga merumuskan bahwa khiyar merujuk pada hak pihak yang berakad untuk membatalkan atau meneruskan akad.15 Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah KHES