Fokus penelitian ini adalah bagaimana penanggulangan tindak pidana pelajar di MTs An-Nur Gunung Batin. Tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengatasi fenomena kriminalitas siswa di MTs An-Nur Gunung Batin Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.
PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana bentuk kenalan siswa di Madrasah Tsanawiah An-Nur Desa Gunung Batin Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Bagaimana upaya guru mengatasi kenakalan siswa di Madrasah Tsanawiah An-Nur Desa Gunung Batin Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
- Bentuk- Bentuk Kenakalan Siswa
- Kenakalan Ringan
- Kenakalan Berat
- Faktor penyebab kenakalan siswa
Menurut etimologi kenakalan siswa berarti penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh siswa yang mengganggu ketenangan diri sendiri dan orang lain. Kenakalan siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan gabungan dari beberapa kondisi yang dialami oleh siswa.
Upaya yang Dilakukan Pihak Sekolah Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Kenakalan Siswa
- Upaya Penindakan Secara Preventif
- Upaya Penindakan Secara Represif
- Upaya Penindakan Secara Kuratif
Penelitian kualitatif lapangan yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengkaji dan menemukan fenomena kenakalan siswa dan upaya untuk menghilangkannya dalam proses belajar mengajar. Penulis menyusun konsep, pemahaman dan teori dari kondisi lapangan mengenai terjadinya kenakalan siswa dan upaya penanggulangannya dalam proses belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Gunung Batin Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah berupa keterangan.
Sumber Data
Dengan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologi, dapat diasumsikan bahwa sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan. Berdasarkan pengertian di atas, sumber data adalah entitas yang dapat memberikan data kepada pengumpul data, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber data yang dapat memberikan data secara langsung disebut data primer, sedangkan sumber data yang memberikan data secara tidak langsung disebut data sekunder.
Sumber data primer adalah sumber pertama di mana data dibuat.”25 “Mengenai data primer, berarti data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak tubuh atau perilaku subjek yang dapat dipercaya.”26. Berdasarkan uraian di atas, maka sumber data primer dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari pernyataan atau kata-kata yang diucapkan secara lisan oleh guru bimbingan konseling, guru pendidikan agama Islam, siswa kelas VII. kelas MTs An-Nur. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh sebagai pelengkap data primer dari kegiatan penelitian yang menurut penulis mendukung data utama.
Selain itu, sumber data penting lainnya adalah berbagai sumber tertulis seperti buku-buku yang disertai biografi, dokumen, arsip evaluasi dan lain-lain. Berdasarkan pemaparan tersebut, data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen, berupa informasi dari arsip seperti profil MT An-Nur, dan literatur berupa buku-buku yang membahas tentang catatan perbuatan menyimpang siswa selama proses belajar.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik interview atau wawancara adalah “Cara pengumpulan bahan informasi dilakukan dengan melakukan tanya jawab lisan sepihak, tatap muka dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan”. 29 “Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada informan.” 30. Berdasarkan pengertian di atas, wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan melalui tanya jawab, baik secara tatap muka maupun melalui media lain (surat, telepon, SMS, dan media sosial). sumber data yaitu guru BK, guru PAI dan siswa kelas VII MTs An-Nur Gunung Batin.
Melalui wawancara tersebut diharapkan penulis dapat mengungkap dan mencatat dengan seksama data-data terjadinya kenakalan siswa dan upaya penanggulangannya dalam proses belajar mengajar. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap dan mengkaji fenomena kenakalan siswa dan upaya penanggulangannya dalam proses belajar mengajar di MTs An-Nur Gunung Batin yaitu melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku siswa. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan mencari data tentang subjek atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, jurnal, caption, risalah rapat, agenda, dan dokumen lain yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian.
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, kalender, agenda, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas, dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Teknik Penjamin Keabsahan Data
Triangulasi sumber untuk memverifikasi kredibilitas data dilakukan dengan memverifikasi data yang diperoleh dari beberapa sumber. , tetapi dijelaskan, dikategorikan tampilan mana yang sama, mana yang berbeda dan mana yang spesifik dari kedua sumber data tersebut. Data yang dianalisis oleh penulis untuk menghasilkan kesimpulan kemudian dimintakan konsensus (member checking) dengan kedua sumber data tersebut. Teknik triangulasi untuk memverifikasi kredibilitas data dilakukan dengan memverifikasi data dari sumber yang sama dengan cara yang berbeda.
Pengumpulan data dengan teknik wawancara pada pagi hari, pada saat informan masih segar, tidak banyak masalah, akan mendapatkan data yang lebih valid, sehingga lebih dipercaya. Untuk itu pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lainnya pada waktu atau situasi yang berbeda. Pengecekan data dari berbagai sumber, teknik dan waktu seperti yang telah dijelaskan di atas diperlukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan dan keabsahan data.
Kedua, analisis kasus negatif, yaitu mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan”. Triangulasi sumber dan teknik yang penulis pilih dalam penelitian ini untuk membandingkan data dari sumber lain untuk menguji kredibilitas data dan mengecek kembali hasil yang diperoleh yang awalnya penulis peroleh dari hasil wawancara, selanjutnya dapat dicek kembali dengan menggunakan observasi sehingga penulis mendapatkan kesimpulan yang benar.
Teknik Analisis Data
- Sejarah MTs An- Nur Gunung Batin
- profil MTs AN – NUR Gunung Batin
- Misi sekolah
- Tujuan sekolah
- Sarana dan prasarana An- Nur Gunung Batin
- Keadaan dan jumlah guru di MTs An- Nur Gunung Batin
- Keadaan dan jumlah murid di MTs An- Nur Gunung Batin
- Struktur organisasi MTs An- Nur Gunung Batin
MTS An-Nur Gunung Batin Baru mengikuti kurikulum pemerintah Kementerian Agama dan diakui ijazahnya sehingga lulusannya dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SLTA) atau Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah. Aliyah (MA). Secara kelembagaan, MTS An-Nur berada di bawah naungan Pesantren Nahdlotul Muslim Gunung Batin Baru. MTS An-Nur Gunung Batin Baru Berdiri di atas sebidang tanah seluas 2450 m milik Pondok Pesantren Nahdlotul, di sisi utara jalan.
Sumber : Hasil dokumentasi data sarana dan prasarana MT An-Nur Gunung Batin tanggal 29 Juli 2019 Dewan Guru dan Tenaga Kependidikan MT An-Nur Gunung Batin tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 14 guru. Seluruh siswa MTs An-Nur Gunung Batin tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 90 orang, waktu belajar dilaksanakan pada pagi hari.
Berikut adalah data untuk mengetahui sejauh mana dan seberapa besar minat siswa MT An-Nur Gunung Batin untuk mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa di MTs An-Nur Gunung Batin cukup baik.
Deskripsi Hasil Penelitian
- Fenomena Kenakalan Siswa di MTs An- Nur Gunung Batin
- Faktor- faktor penyebab kenakalan siswa
- Upaya untuk menanggulangi kenakalan siswa di MTs An- Nur Gunung Batin
- Sikap Perilaku
- Kerapihan
Perilaku siswa MTs An-Nur Gunung Batin yang cukup umum adalah siswa laki-laki. Padahal, banyak siswa MTs Anur Gunung Batin yang tidak berpakaian, terutama laki-laki.” 48. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa ada siswa MTs An-Nur Gunung Batin yang sebenarnya tidak hadir.
Berdasarkan beberapa penyimpangan siswa MTs An-Nur Gunung Batin salah satunya adalah merokok. Saat itu peneliti melihat sekelompok siswa berkumpul di sudut gedung sekolah MTs An-Nur Gunung Batin. Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa masih ada siswa di MTs An-Nur Gunung Batin yang merokok.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa penyebab perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh siswa MTs An-Nur Gunung Batin adalah faktor personal. Dikembalikan ke orang tua dalam waktu tertentu (suspensi) 1 minggu 3. Sumber: Buku MTs An-Nur Gunung Batin Point).
Pembahasan
Menurut peneliti, siswa MTs An-Nur Gunung Batin tidak memakai pakaian karena cenderung meniru teman. Siswa yang melanggar peraturan sekolah dengan tidak mengenakan pakaian menghadapi hukuman pendidikan dengan memberikan petunjuk yang dapat menggoyahkan hati dan meyakinkan diri. Menurut peneliti, para siswa yang membolos mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna sekolah.
Penyebab siswa MTs An-Nur Gunung Batin merokok adalah pengaruh diri sendiri dan ajakan teman. Salah satu faktor penyebab terjadinya tindak pidana siswa di MTs An-Nur Gunung Batin adalah faktor personal. Sekolah merupakan lingkungan tempat siswa belajar, dan sekolah merupakan salah satu faktor terjadinya tindak pidana siswa di MTs Anur Gunung Batin dikarenakan tidak adanya sanksi yang tegas yaitu sanksi atau hukuman yang berat.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kriminalitas siswa di MTs An Nur Gunung Batin. Upaya penanggulangan tindak pidana pelajar di Sekolah MTs An-Nur Gunung Batin menurut peneliti harus dapat memberikan yang terbaik bagi para pelajar.
PENUTUP
Simpulan
SARAN
Anas Sudjiono, Introduction to Educational Evaluation, Raja Grafindo, Jakarta, 2011 Burhan Bungin, Social and Economic Research Methodology, Kencana,. Muhammad Abdul Ghoni, moralsk uddannelse i at overvinde ungdomskriminalitet ved Baitussalam-moskeen, Hamlet, Banyuputih Village, Banyuputih District, Batang Regency, afhandling, Semarang UNS, 2012 Muhammad Ali, Adolescent Psychology, PT Bumi Aksara, D. Gunsa, 2010, 2010 Adolescent Psychology, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1985 Suharsimi Arikunto, Research Procedure A Practical Approach, Rhineka.
Zakiah Daradjat, Problems of Youth in Indonesia, Crescent Star, Jakarta, 1974 Zakiah Daradjat, Mental Health, Crescent Star, Jakarta, 1989.
ALAT PENGUMPUL DATA (APD)
INTERVIEW/ WAWANCARA
Apakah metode yang diterapkan di MT An-Nur mampu mengubah akhlak dan perilaku siswa? Bagaimana cara-cara yang diajarkan kepada siswa dalam mengatasi kenakalan siswa. Tindakan apa yang dilakukan oleh BK untuk membimbing siswa dalam perilaku atau kegiatan yang positif.
OBSERVASI Pedoman Observasi
DOKUMENTASI Pedoman Dokumentasi
Keterangan: Foto penulis melakukan wawancara dengan seorang siswa bernama Muhammad David di MTs An-Nur Gunung Batin. Keterangan: Foto penulis melakukan wawancara dengan siswa bernama Mediyanto di MTs An-Nur Gunung Batin. Keterangan: Foto peneliti melakukan wawancara dengan siswa bernama Adiyansyah di MTs An-Nur Gunung Batin.