• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filosofi Tumpeng Indonesia

N/A
N/A
Alif Putri Diajengsari

Academic year: 2023

Membagikan "Filosofi Tumpeng Indonesia"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Fimela.com, Jakarta Membuat tumpeng pada hari atau acara yang spesial dan penting sepertinya sudah menjadi budaya tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Hidangan khas Indonesia yang satu ini, disajikan dengan cara dan teknik yang unik, lho.

Tumpeng disajikan dengan meletakkan nasi berbentuk kerucut di bagian tengah, kemudian dikelilingi lauk-pauk dan sayuran. Umumnya jenis nasi yang digunakan untuk membuat tumpeng adalah nasi kuning yang

dilengkapi dengan tempe orek, telur balado, ayam goreng, lalapan, dan masih banyak lagi sesuai selera.

Tahukah kamu, tumpeng ternyata tidak hanya sekedar hidangan biasa, di dalam sajian tumpeng ternyata tersimpan filosofi dan sejarah yang punya makna mendalam. Wah, apa ya kira-kira filosofi yang tersembunyi di dalam tumpeng? Penasaran?

Berikut ini Fimela.com akan mengulas filosofi tumpeng beserta sejarah dan resepnya. Dilansir dari beragam sumber, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

What's On Fimela

powered by

Advertisement

Memahami Sejarah Tumpeng

(2)

Ilustrasi nasi tumpeng/credit: Liputan6.com/indochili.com

Dirujuk dari sejarahnya, diketahui bahwa sajian tumpeng sudah ada sejak zaman nenek moyang. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa tradisi

menyajikan nasi tumpeng tidak terlepas dari jejak nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun temurun. Menariknya, tradisi ini tidak lekang oleh waktu, alias masih tetap dilakukan hingga saat ini.

Berdasarkan beberapa sumber menyebutkan bahwa tumpeng pada awalnya merupakan tradisi untuk memuliakan gunung-gunung yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya para Hyang atau arwah

leluhur. Saat penyebaran agama Hindu mulai masif di Pulau Jawa, bentuk tumpeng dibuat mengerucut seperti Gunung Mahameru yang dianggap sebagai tempat suci bersemayamnya para dewi-dewi.

Namun, setelah agama Islam masuk ke Pulau Jawa, makna pembuatan tumpeng pun bergeser, yakni yang pada awalnya dibuat untuk

memuliakan gunung, lalu berubah menjadi wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tumpeng sendiri umumnya disajikan selepas pengajian Al- Qur'an lalu dibagikan dan dimakan bersama-sama.

Memahami Filosofi Tumpeng

Ilustrasi tumpeng/credit: dream.co.id

Secara umum, filosofi tumpeng lekat kaitannya dengan perwujudan nilai toleransi, keikhlasan, kebesaran jiwa, dan kekaguman atas kebesaran

(3)

Tuhan Yang Maha Esa. Jika diperhatikan, bentuk tumpeng yang

mengerucut dan dikelilingi lauk-pauk serta sayuran menggambarkan simbol ekosistem kehidupan.

Sementara itu, bentuk nasi yang mengerucut dan menjulang tinggi melambangkan keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta. Aneka lauk pauk dan sayuran di sekeliling nasi menjadi simbol isi alam.

Selain itu, warna nasi tumpeng yang didominasi oleh warna kuning dan putih, kedunya punya makna yang berbeda pula. Warna putih pada nasi tumpeng melambangkan kesucian, sedangkan warna kuning lebih pada kekayaan dan moral yang luhur.

Tidak ketinggalan juga dengan filosofi lauk pauk yang ada didalam sajian tumpeng seperti, ikan asin yang menggambarkan kebiasaan gotong royong. Telur rebus yang bermakna kebulatan tekad serta daging ayam yang menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta.

Resep Nasi Tumpeng

Ilustrasi tumpeng/credit: pixabay.com Bahan-bahan:

 3 liter beras

(4)

 1 liter beras ketan

 Perbandingan beras dengan beras ketan adalah 3:1

 4 liter santan kental dari 4 butir kelapa ukuran besar

 6 ruas jari kunyit ukuran besar

 4 ruas jari jahe ukuran besar, memarkan

 1 sdt cengkih

 2 batang kayu manis

 5 batang sereh ukuran besar, memarkan

 10 lembar daun salam

 2 butir biji pala, pecahkan

 secukupnya garam Cara membuat tumpeng:

1. Pertama, cucilah dahulu beras hingga bersih lalu rendam bersama dengan beras ketan selama satu jam. Jika sudah, tiriskan.

2. Kemudian kukus beras yang sudah di rendam dalam panci yang airnya sudah mendidih selama 30 menit hingga aron.

3. Selagi menunggu kukusan beras, blenderlah kunyit dengan segelas santan hingga larut.

4. Campurkan juga larutan santan dan kunyit beserta sisa santan lalu godok bersama dengan bumbu lain dan garam hingga mendidih.

5. Setelah berasmu aron, pindahkan ke wdah lain dan siram dengan godokan santan yang mendidih. Lakukan sambil diaduk rata dan emudian diamkan hingga santan menyerap sempurna.

6. Kukus kembal nasi aron hingga 30 menit dan tumpengmu akhirnya pun jadi.

Sajikanlah bersama dengan menu lain seperti ayam gireng, tempe kering,telur, perkedel, dan lain sebagainya. Selamat mencoba!

Referensi

Dokumen terkait

Nasi putih, tumis terong bulat, tumis jagung manis, ayam sisit, ayam sereh, ayam kalas, rendang sapi, keripik tempe, tempe santan, lawar nangka, ikan tuna, cerancam, ikan teri

- 1/2 Ekor Ayam Goreng - 5 Sate Sapi Manis - 2 Telur Bumbu Rujak - Sambal Goreng Ati - Serundeng - Mie Goreng - Oseng Blumkol - Kering Tempe - Timun + Sambal - Nasi Putih (4 Porsi).

Untuk pengkap hidangkan nasi goreng dengan telur dadar, irisan tomat, timun atau yang lainnya

Penelitian ini bertujuan selain merancang alat kalori digital juga menganalisa hasil pengujian timbangan makanan berupa nasi putih, nasi merah, ayam goreng, tahu goreng dan tempe goreng

MENU CYCLE CYCLE 1 CYCLE 2 CYCLE 3 CYCLE 4 NASI PUTIH NASI PUTIH NASI PUTIH NASI PUTIH NASI KUNING NASI GORENG KAMPUNG NASI UDUK NASI GORENG MERAH BAKSO SOTO AYAM COTO MKS SOUP

Pagi Nasi putih Opor ayam Rendang tahu Cah wortel, sawi daging, bakso, taoge - √ Siang Nasi putih Balado tuna Tempe bacem Sup wortel + ayam jahe + jagung manis Pisang √ Sore Nasi

KLS I.II.III Nasi/BK Ayam goreng Oseng tempe Pecel : N kenikir, toge panjang BK: Opor ayam Cah kangkung + toge Buah : Pisang RSU.KLS I.II.III Nasi/BK Patin goreng SG Tahu bb iris

Pagi Nasi putih Soto ayam + telur ½ butir Tempe goreng Kubis - Air mineral √ Siang Nasi putih Ikan leres saos bolognes Oseng tahu Sop sehat wortel +kubis + kentang + buncis Pepaya