• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILOSOFIS KEMBAR MAYANG DAN RELEVANSINYA DENGAN FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT JAWA DI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FILOSOFIS KEMBAR MAYANG DAN RELEVANSINYA DENGAN FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT JAWA DI "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

RATIH MUSTIKA, NIM Filosofi si kembar Mayang dan arti pentingnya bagi filosofi hidup masyarakat Jawa di desa Padang Serai, Bengkulu. Oleh karena itu, masyarakat Jawa menggunakan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam si Kembar Mayang sebagai prinsip dan falsafah hidup di dunia, khususnya di Desa Padang Serai Kota Bengkulu.

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, makna filosofis yang terkandung dalam simbol si Kembar Mayang dan hubungannya dengan filosofi yang digunakan masyarakat Jawa dalam kehidupannya itulah yang membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam, sehingga peneliti mendapatkan judul “Filsafat Mayang”. Kembar dan relevansinya dengan falsafah hidup masyarakat Jawa di Kelurahan" Padang Serai Kota Bengkulu.

Batasan Masalah

Pentingnya nilai filosofi si kembar mayang bagi filosofi kehidupan, terutama prinsip dan pandangan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan tentang Tradisi Kembar Mayang, dan juga dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi para peminat filsafat dan budaya yang ingin memahami filosofi Kembar Mayang dan relevansinya dengan filosofi kehidupan masyarakat. Bahasa Jawa mengenal. masyarakat di Desa Padang Serai Kota Bengkulu.

Kajian Pustaka

Tujuan dari penelitian ini adalah tradisi mandi balimau, sedangkan obyek penelitian ini adalah tradisi kembar mayang. Skripsi program studi Akidah dan Filsafat Islam IAIN Bengkulu Tahun 2020.18 Hasil dari penelitian ini adalah filsafat Bere.

Sistematika penulisan

Aristoteles, menurut dia, filsafat adalah proses mempertanyakan dasar atau asal usul alam dan berusaha menjawabnya dengan logos atau hubungan dan tidak percaya pada mitos atau legenda. Filsafat adalah pengetahuan yang bertujuan untuk mencapai kebenaran sejati.22 Menurutnya, filsafat adalah studi tentang sebab-sebab dan prinsip terakhir dari segala sesuatu. Objek material meliputi hal-hal konkret seperti manusia, tumbuhan, batu dan hal-hal abstrak seperti ide, nilai, dan spiritualitas.

Etika adalah cabang filsafat yang mengkaji tindakan manusia, perilaku manusia, serta benar dan salah. Metafisika adalah cabang filsafat yang mendalami apa yang ada di balik fisika, tentang alam transenden, di luar jangkauan pengalaman indra manusia.

Teori Nilai

Nilai adalah suatu konsep yang mengandung aturan-aturan yang dinyatakan benar oleh masyarakat karena mengandung sifat-sifat manusia yang pada gilirannya merupakan perasaan umum, identitas umum sehingga menjadi hukum umum dan akan tercermin dalam perilaku manusia. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan aktivitas atau kegiatan. Nilai hukum, yaitu sesuatu yang dianggap benar atau salah menurut aturan yang diatur dalam KUHP atau KUHP, misalnya seseorang dikatakan benar atau tidak dapat dibuktikan menurut aturan KUHP dilanggar atau tidak jika terjadi pelanggaran maka ia dapat dinyatakan bersalah jika ia tidak melanggar maka ia bebas dari hukuman.

Menurut Max Scheler, sebagaimana dikutip dalam Risieri Frondzi, nilai terbagi menjadi: nilai indrawi, nilai vital yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan nilai spiritual yang meliputi nilai keindahan, keadilan, kebenaran, dan nilai absolut. Nilai-nilai agama Setiap individu memiliki tingkat keluhuran yang berbeda-beda. Suatu nilai bergantung pada sesuatu yang lain atau tidak, jika tidak maka semakin tinggi nilainya.

Teori Simbol

Suatu nilai bisa bertahan lama bisa juga tidak, semakin lama nilai bertahan maka semakin tinggi tingkat kebangsawanannya. Suatu nilai dapat dibagi atau tidak, semakin tidak dapat dibagi dan tidak mengurangi maknanya maka akan semakin tinggi nilainya. Suatu nilai membawa kebahagiaan atau tidak, semakin membawa kebahagiaan maka akan semakin tinggi nilainya.

Oleh karena itu, simbol dapat dikatakan sebagai alat komunikasi dan dasar pemahaman bersama.38 Simbol juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mewakili, menunjukkan atau memberikan kesan terhadap sesuatu yang lain, simbol suatu benda digunakan untuk mewakili suatu objek abstrak. , misalnya merpati adalah simbol perdamaian. James Spradley yang dikutip dalam Eko Punto Hendra menunjukkan bahwa simbol adalah bagian dari tanda yang masing-masing menyatakan bahwa tanda atau tanda terdiri dari: icon (asosiasi formal); Indeks (penyatuan alami); dan simbol (arbitrary union).39 Dalam kamus filsafat Lorens Bagus yang dikutip Agustianto menyebutkan simbol dalam bahasa Inggris, Latin, symbolicum, dan dalam bahasa Yunani symbolon, ia mengatakan bahwa makna simbol adalah sesuatu yang dikonstruksi oleh masyarakat atau individu dengan makna dan arti tertentu. standar. disepakati atau digunakan oleh anggota masyarakat.

Falsafah Hidup Jawa

Orang Jawa sangat memahami ajaran filsafat, oleh karena itu ketika bersosialisasi selalu memperhatikan psikologi Jawa yaitu psikologi sosial. Seje kulit seje anggit atau seje uwong seje baba, artinya setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda-beda, jadi jangan pernah membandingkan pemikiran kita dengan pemikiran orang lain. Filosofi hidup orang Jawa mengajarkan kita untuk menghargai dan memahami orang lain, yang merupakan sikap bijak dalam hidup. Filsafat sebagai pedoman hidup orang Jawa adalah semua yang dapat memberikan garis-garis pandangan dunia, suatu keyakinan yang dihayati sebagai nilai yang menjadi pendorong kehidupan orang Jawa.

Filosofi hidup orang Jawa terbentuk ratusan tahun yang lalu dan mengalami berbagai pengaruh dari zaman prasejarah, kerajaan Budha, Hindu, Islam, hingga kolonialisme. Oleh karena itu, penghayatan konsep aja dumeh dalam budaya Jawa sangat relevan dengan pengendalian diri.

Pernikahan

Dalam pandangan orang Jawa, hidup itu seperti cokrogungungan, seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah. Selain menganut konsep aja dumeh, juga harus menganut konsep aji mumpung sebagai pedoman hidup dalam budaya Jawa. Menurut Abu Qasim al-Zayyad, Imam Yahya, Ibnu Hazm dan beberapa ahli ushul sahabat Abu Hanifah berpendapat bahwa nikah mengandung dua pengertian sekaligus, yaitu akad dan persetubuhan.44 b.

Menurut pendapat ahli golongan Syafi'i, perkawinan dalam arti asalnya adalah akad yang melegalkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan, dan dalam arti mayanya adalah badan. Dari ketiga pengertian menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perkawinan adalah percampuran atau penyatuan dua orang laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya, dalam suatu akad atau perjanjian, untuk kemudian dibolehkan melakukan persetubuhan.47 Tujuan pernikahan menurut Islam adalah untuk memenuhi petunjuk agama untuk membentuk keluarga yang harmonis, sukses dan bahagia.

للهاَو ۗ

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Reza A.A Wattimena, penelitian kualitatif adalah suatu metode atau prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa ucapan, tulisan atau perilaku orang atau objek yang diamati 59 Husserl sebagaimana dikutip oleh Anton Bakker, mengatakan bahwa deskripsi merupakan salah satu unsur untuk menemukan eidos atau hakekat dari suatu fenomena yang ada.60 Penelitian dengan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara utuh tentang nilai filosofis dari setiap unsur kembar mayang yang digunakan. dalam upacara pernikahan adat Jawa di Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu, tidak hanya berdasarkan teori yang ada, tetapi juga melihat fakta di lapangan.

Instrumen Penelitian

Jadi, menurut Nasution sebagaimana dikutip dalam Albi Anggito dan Johan Setiawan, tidak ada pilihan selain membuat instrumen penelitian rakyat dalam penelitian kualitatif karena fokus penelitian, masalah penelitian, prosedur penelitian dan hipotesis yang digunakan bukanlah hasil yang diharapkan.61 Peneliti sebagai instrumen penelitian dibantu dengan alat pendukung untuk mengumpulkan data seperti pulpen, kertas atau buku untuk merekam hasil wawancara dan handphone atau alat perekam untuk merekam jawaban narasumber dan mengambil gambar selama proses wawancara yang dilakukan di Desa Padang Serai Kota Bengkulu.

Sumber Data

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif tidak terstruktur karena fokus penelitiannya tidak jelas atau masih belum jelas. Pengamatan ini berguna untuk penelitian yang terencana secara sistematis tentang bagaimana proses dan adat istiadat tradisi Kembar Mayang yang digunakan dalam pernikahan adat Jawa di Kecamatan Padang Serai untuk lebih mendalami makna filosofisnya. Informan kunci adalah subjek atau seseorang yang memiliki peran penting dalam sastra lisan, misalnya tokoh agama, tokoh masyarakat, sesepuh dan wayang Adat Kembar Mayang dalam pernikahan adat Jawa di Kelurahan.

Informan dalam penelitian ini difokuskan pada perangkat desa, tokoh adat dan masyarakat yang bersangkutan, yang kompeten dan memahami si kembar mayang secara utuh. Analisis dokumen dilakukan terhadap data yang diperoleh dari proses observasi atau observasi yang dituangkan dalam catatan lapangan, analisis dokumen ini dilakukan pada garis besar mengenai tradisi Mayang Kembar yang digunakan dalam pernikahan adat Jawa di desa Padang Serai Kota Bengkulu.

Teknik Analisis Data

Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, sketsa dan lain-lain, dan dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni rupa, patung, lukisan, film dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan data dan memisahkan data yang tidak ada kaitannya dengan penelitian dari data yang memang ada kaitannya dengan penelitian. Peneliti melakukan reduksi data dengan cara memisahkan data-data yang penting dan relevan dengan pokok kajian, seperti data terkait makna filosofis dari setiap unsur kembaran mayang dengan data terkait relevansi makna filosofis kembaran mayang dengan filosofi kehidupan. masyarakat Jawa di Desa Padang Serai dengan membuat catatan khusus sesuai kategorinya, misalnya menurut informan penelitian, karena data yang diperoleh di lapangan sangat banyak dan masih berantakan, maka peneliti harus memilah dan memilih data mana yang relevan. ke masalah penelitian.

Penyajian data, Miles dan Huberman, sebagaimana dikutip oleh Emzir, menyebutnya sebagai data model atau data display, karena data yang diperoleh di lapangan biasanya berupa teks naratif, sebaiknya disajikan dalam bentuk peta, kolom grafik. Dari kedua metode di atas akan ditarik kesimpulan sesuai dengan data atau informasi yang telah direduksi dan disajikan.

Teknik Keabsahan Data

Peneliti melakukan dialog dengan rekan sejawat yang ahli dalam penelitian kualitatif dan ahli dalam bidang atau fokus penelitian. 65 Helaludin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif: Tinjauan Teori dan Praktek, (Makassar: Jaffray Theologia High School, 2019), hlm. Analisis Filosofis Ungkapan Bere Secupak, Ikan Sejerek, Madar Pada Masyarakat Pesisir Kota Bengkulu, Disertasi Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Bengkulu Tahun 2020.

Kembaran Mayang dalam Upacara Pernikahan Adat Jawa di Desa Nambahrejo Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah, PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah), Vol. Signifikansi Filosofis Upacara Pernikahan Adat Jawa Keraton Surakarta dan Yogyakarta (Studi Banding), Disertasi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Wawancara dengan Pak Misdatul Adha selaku ketua biasa sekaligus imam masjid di desa Padang Serai Kota Bengkulu.

Wawancara dengan Bpk. Kepada Johan sebagai pengguna Tradisi Kembar Mayang di Desa Padang Serai Kota Bengkulu.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti dianggap sebagai human instrument yang memiliki fungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

14 bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan maknadari pada generalisasi.9 Sedangkan menurut Bogdan dan Guba penelitian Kualitatif adalah