• Tidak ada hasil yang ditemukan

Final Year Project - Universitas Bina Bangsa Getsempena

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Final Year Project - Universitas Bina Bangsa Getsempena"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengemukakan judul yaitu: “Pengembangan media wayang flanel untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas II SD Negeri 72 Banda Aceh”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan media wayang pesawat dapat meningkatkan hasil belajar PKN. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan media wayang flanel dapat meningkatkan hasil belajar PKN.

Latar Belakang Masalah

Dalam penelitian ini saya menggunakan pengembangan media dalam pembelajaran PKN SD, sedangkan pengertian pembelajaran (PKN) adalah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang digunakan sebagai alat. Maka media yang digunakan untuk pembelajaran perlu ditingkatkan untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran PKN. Pengembangan media flanel wayang untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas II Negeri 72 Kota Banda Aceh.

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengertian Media Pembelajaran

Rahardi (2003: 9) menulis bahwa menurut Association for Educational Communication Technology (AECT), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan. Sedangkan Nasution (2004:7) menulis bahwa media pembelajaran menurut (1) Gagne, media pembelajaran sebagai komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar, (2) Briggs, media pembelajaran adalah. Yusuf Hadi Miarso: media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar mengajar (Rohman, 2013: 156).

Manfaat Media Pembelajaran

Dengan memperhatikan berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru untuk mempermudah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. dirumuskan. Suwarna menyebutkan keuntungan menggunakan media pembelajaran yaitu: a) menarik perhatian siswa, b) siswa, c) mempermudah dan memperjelas materi, d) meringankan tugas guru atau guru, e) merangsang kreativitas dan f) membuat pembelajaran tidak membosankan dan monoton. Materi pembelajaran akan memiliki makna yang lebih jelas sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh siswa dan memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Jenis-jenis Media Pembelajaran

Hastuti (Djuanda menyatakan bahwa media pembelajaran dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1) media visual yang tidak diproyeksikan dan 2) media visual yang diproyeksikan. Hal ini dikarenakan media wayang yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam media visual. Disini media wayang adalah media gambar yang memiliki gagang atau pegangan yang digunakan untuk menggerakkan gambar sehingga berbentuk seperti wayang.

Fungsi Media Pembelajaran

Bahasa termasuk simbol (simbol) untuk isi, yaitu pikiran atau perasaan, yang keduanya telah menjadi satu kesatuan pesan yang tidak dapat dipisahkan.

Pengertian Wayang

Fungsi Wayang

Jenis- jenis Wayang

Media Wayang Planel

Karakter ini menjelaskan bahwa kita mampu dan rela berkorban demi kepentingan negara serta mengembangkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Karakter ini menggambarkan perkembangan sikap jujur ​​terhadap orang lain, menghargai hak orang lain, suka memberi bantuan kepada orang lain. Media wayang memegang peranan penting dalam memainkannya di depan penonton, sedangkan petunjuk bermain dan menggunakan media boneka flanel menurut Subekti (2016) dalam memainkan boneka flanel pada saat kegiatan mendongeng ini dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Mempersiapkan panggung yang akan digunakan (2) Mempersiapkan boneka tokoh yang akan dimainkan (3) Mengkondisikan anak untuk fokus mendengarkan guru (4) Memainkan setiap tokoh sesuai alur cerita yang telah disiapkan sebelumnya (5) Menyisipkan pesan moral ke dalam cerita yang diceritakan kepada anak-anak.

Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarga Negaraan

Somantri lebih lanjut menyatakan bahwa “PKN merupakan upaya untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar terkait hubungan warga negara serta latihan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat dipercaya oleh bangsa dan negara”.

Latar Belakang Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan

Secara terminologis, latar belakang terminologis pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang berlandaskan demokrasi politik dan kemudian diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya. Tujuannya untuk melatih kemampuan berpikir kritis, analitis dan bertindak demokratis sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan PKN SD

Pada hakekatnya salah satu tujuan dilaksanakannya proses pendidikan khususnya pada mata pelajaran PPKn adalah membantu mengembangkan pembelajaran pendidikan untuk membangkitkan moral siswa di sekolah. Proses pendidikan di sekolah dasar merupakan landasan yang paling mendasar untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada jenjang yang lebih tinggi, yaitu pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa pada jenjang sekolah dasar.

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, maka proses pembelajaran termasuk bahan ajar harus memiliki bimbingan yang sistematis sesuai dengan tingkatan siswa. Kurikulum pendidikan berlapis dan sistematis, termasuk mata pelajaran termasuk Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Melalui PKn siswa dapat mengenal budaya bangsa, selain itu siswa mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.

Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara, dan dalam pasal 9 ayat 2 disebutkan bahwa “partisipasi warga negara.

Tujuan Pembelajaran PKN

Berjudul cerita Mak, siswa menganalisis data hasil wayang wayang di Bantul, kelompok kontrol dan n media wayang wa minat n dan membuat. Penggunaan media wayang juga mengkonkretkan pesan atau isi cerita, sehingga pesan atau isi cerita menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Berjudul “Penggunaan Metode Bercerita Menggunakan Media Boneka Flanel Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak” Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Terdapat peningkatan kemampuan berbicara anak kelompok B di TK Kemala Bhayangkari setelah diterapkan metode bercerita dengan media boneka flanel sebesar 20%. Berjudul “Pemanfaatan Media Wayang Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerpen”. Kutorejo Mojokerto pada tahun pelajaran dapat disimpulkan bahwa penggunaan media wayang sudah cukup untuk meningkatkan hasil belajar menyimak siswa.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II dengan menggunakan media wayang di kelas V SDN Kepuharum Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Penggunaan media wayang dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan hasil belajar di SD 54 yang kriteria IPKG berada pada kisaran yaitu pada kategori sangat baik; (2) kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik melalui media wayang wayang memperoleh skor rata-rata 3,71 dimana kriteria IPKG berada pada rentang kategori sangat baik; (3) hasil belajar yang dicapai siswa kelas I SD Negeri 17 Pereges meningkat. Penggunaan media boneka kreatif untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa kelas II SDN Ketintang 4 Surabaya.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media kreatif wayang sangat efektif dan menyenangkan bila digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis cerita.

Gambar 2.1 Lambang Pancasila
Gambar 2.1 Lambang Pancasila

Model Pengembangan

Tahap Desain (Design)

  • Tempat dan Waktu Penelitian 1.Tempat Penelitian
  • Data dan Sumber data penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data .1 Kevalidan.1 Kevalidan
    • Deskripsi Keefektifan Hasil Belajar Siswa
  • Hasil Penelitian
    • Tahap Analisis
    • Tahap Desain
    • Pengembangan dan Produksi

Pada tahap validasi produk, data yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kritik, saran dan tanggapan para validator dalam perbaikan media boneka flanel. Materi dalam media wayang datar sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa (Sumber: Modifikasi BSNP dalam Handoyono, 2016). Data kuantitatif diperoleh dari angket untuk validator media dan validator materi dalam mengevaluasi produk media wayang flanel.

Sebelum menghitung hasil persentase validitas media wayang flanel terlebih dahulu menghitung skor ideal dengan menggunakan rumus. Data keefektifan media wayang planel dalam pembelajaran PKn pada materi Pancasila kelas II di SDN 72 Kota Banda Aceh diukur dengan instrumen tes. Penggunaan media wayang planel juga diharapkan agar siswa memahami materi pancasila dan pengamalannya sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penyusunan rencana media wayang frame yang sesuai dengan pokok bahasan yaitu bentuk burung garuda pancasila dan lambang butir pancasila. Tahap ketiga dalam pengembangan ADDIE bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan media wayang dengan materi pancasila. Pakar validasi materi dalam penelitian ini adalah Ny. Maryana S.Pd. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan materi pancasila menggunakan media wayang flanel.

Berdasarkan tabel di atas, penilaian ahli materi mengenai media wayang flanel pada materi pancasila telah memperoleh persentase kesesuaian aspek.

Tabel  3.2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Validasi Ahli Materi

Ahli Materi

Berdasarkan tabel di atas, penilaian oleh validasi ahli media di atas menunjukkan bahwa pada aspek 1 tentang bentuk persentase kesesuaiannya adalah 68,8% dengan kriteria layak, pada aspek 2 tentang isi materi persentasenya adalah 79%. Nilai total penilaian ahli materi adalah 39 dengan 13 kriteria penilaian, nilai rata-rata validator ahli media adalah 2,97 dengan persentase kesesuaian 74,26% dalam kategori layak. Kuesioner hasil validasi Validasi ahli Pelaksanaan lembar validasi validasi t Tabel 4.4 Validasi gur Indikator Nilai.

Tabel 4.3 Validasi ahli Media Aspek Indikator Nilai
Tabel 4.3 Validasi ahli Media Aspek Indikator Nilai

Ahli Media

Angket Guru

  • Deskripsi Efektifitas Hasil belajar Siswa
  • Pembahasan
  • Kesimpulan
  • Saran

Sebelum anak-anak diminta menjelaskan isi media wayang, apa saja materi yang ada di media wayang dan. Variabel peningkatan hasil belajar berdasarkan hasil tes soal ditemukan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan media wayang flanel. Berdasarkan nilai tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata siswa melebihi KKM dengan nilai rata-rata 81, sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media wayang sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun nilai rata-rata yang diperoleh nilai rata-rata siswa yang melebihi KKM dengan nilai rata-rata 81 dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media wayang pipih dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan. Nilai total penilaian ahli media adalah 23 dengan kriteria penilaian 7, rata-rata nilai validator ahli materi adalah 3,25 dengan persentase kesesuaian 81,25%, berdasarkan kelayakan media materi flanel wayang pancasila diberikan nilai sangat layak. kategori. Setelah melewati tahap validasi dari beberapa ahli dibidangnya dan percobaan yang dilakukan dengan media wayang flanel dengan materi pancasila dinyatakan “sangat layak” sehingga tidak perlu dilakukan revisi lebih lanjut.

Bagi pembaca dapat melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap media flanel wayang sehingga dapat dihasilkan produk-produk inovatif untuk digunakan dalam pengajaran. Pemanfaatan Media Kreatif Wayang untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas II SDN Ketintang 4 Surabaya”. Eka Sumaryanti, Tahmid Sabri, Rosnita 2018. “Penggunaan media wayang dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan hasil belajar di sekolah dasar.

Pengaruh penggunaan media wayang terhadap keterampilan menyimak siswa kelas II b SD Negeri Kasongan Bantul Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Tabel 4.5 Revisi Desain
Tabel 4.5 Revisi Desain

Gambar

Gambar 2.1 Lambang Pancasila
Tabel  3.2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Validasi Ahli Materi
Tabel 3.3. Kisi- kisi intrumen Validasi Ahli Media
Tabel 3.4 Skala penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menguji coba terbatas media pembelajaran, dengan hal yang dilakukan yaitu: 1 Menguji efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis Android dengan uji kompetensi siswa pada aspek