• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINAL

N/A
N/A
andre

Academic year: 2025

Membagikan "FINAL"

Copied!
416
0
0

Teks penuh

(1)

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/345677746

ANGGARAN PERUSAHAAN

Book · April 2016

CITATIONS

0

READS

18,295

1 author:

A. Muhtarom

Universitas Islam Lamongan, Indonesia 39PUBLICATIONS   203CITATIONS   

SEE PROFILE

(2)
(3)

ANGGARAN

PERUSAHAAN

(4)
(5)
(6)

ABID MUHTAROM

ANGGARAN

PERUSAHAAN

(7)

ANGGARAN PERUSAHAAN Penulis

Abid Muhtarom Layout : Mitra Kreatif.

Desain Sampul:

Samsul Anam.

Cetakan I, April 2016 xii + 380 halaman, 14 x 20,5

ISBN : 978-602-72693-8-5 Penerbit

CV. Pustaka Ilalang Group Jl. Airlangga No. 3 Sukodadi, Lamongan

Jalan Raya Lamongan-Mantup 16 km Kembangbahu Lamongan 62282 Email: [email protected]

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Dengan menyebut Nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan buku Anggaran Perusahaan.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat menyempurnaan Anggaran Perusahaan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang yang telah mendorong dan membantu dalam penyusunan penerbitan buku ini.

Lamongan, April 2016 Penulis

Abid Muhtarom

(9)
(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...v DAFTAR ISI ...vii BAB I KONSEP PENGANGGARAN

1. Pengertian Anggaran ...1 2. Manfaat Anggaran ...2 3. Tujuan Anggaran ...12 4. Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar

Ruang Lingkup ...13 5. Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar

Fleksibilitas ...14 6. Jenis Anggaran Perusahaan

Berdasar Jangka Waktu ...17 7. Syarat Sifat Anggaran Perusahaan ...18 8. Anggaran Sebagai Sistem

Perencanaan Terpadu ...19 9. Anggaran Pendekatan Sistem ...22 10. Anggaran Dan Penganggaran ...30 11. Anggaran Komprehensif dan

Anggaran Parsiil ...33

(11)

12. Anggaran dan Fungsi Manajer ...34 13. Anggaran Fixed dan Anggaran

Continous ...40 14. Anggaran Dalam Dimensi Waktu ...43 15. Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kebijaksanaan Manajer Dalam Perencanaan ...46 BAB II MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWAS 51

1. Tahap-Tahap Perkembangan

Anggaran ...52 2. Pemilihan Manfaat Anggaran yang

Cocok Bagi Suatu Perusahaan ...60 3. Ilustrasi Cara Pemilihan

Manfaat Anggaran ...64

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA

1. Pentingnya Struktur Organisasi

dalam Penganggaran Biaya ...77 2. Penganggaran Biaya dan

Pemanfaatan Biaya ...79

(12)

BAB IV MEKANISME PENYUSUNAN DAN RELEVANSI ANGGARAN 100

1. Mekanisme Penyusunan Anggaran ...101 2. Fungsi Anggaran Bagi Perusahan ...106 3. Kelemahan-Kelemahan Anggaran ...115

BAB V ANGGARAN KOMPREHENSIF 117

Substantive Plan ...119 Financial Plan ...126 Beberapa Contoh ...143

BAB VI ANGGARAN PENJUALAN 225

1. Konsep Anggaran Penjualan ...227 2. Politik Harga dalam Anggaran

Penjualan ...231 3. Pengaruh Upaya Marketing Terhadap

Volume Penjualan ...235 4. Langkah Dalam Menyusun Rencana

Penjualan ...236 5. Kasus Penyusunan Rencana Penjualan

pada Pabrik Botol Indonesia ...239

(13)

6. Contoh Penyusunan Anggaran

Perusahaan ...242 7. Soal-Soal Latihan Anggaran

Penjualan ...256

BAB VII FORECAST PENJUALAN

1. Pengertian Forecasting ...268 2. Teknik-Teknik dalam Forecast

Penjualan ...273

BAB VIII ANGGARAN PRODUKSI 309 1. Tujuan Penyusunan

Anggaran Produksi ...312 2. Penyusunan Anggaran Produksi ...313

BAB IX ANGGARAN BAHAN BAKU

1. Konsep Anggaran Bahan Baku ...325 2. Tujuan Anggaran Bahan Baku ...325 3. Komponen Anggaran Bahan Baku ...326 4. Fungsi Anggaran Kebutuhan

Bahan Baku ...327 5. Manfaat Anggaran Kebutuhan

(14)

Bahan Baku ...328 6. Data Dan Informasi Untuk Menyusun

Anggaran Kebutuhan Bahan Baku ...328 7. Anggaran Pembelian Bahan Baku ...331 8. Fungsi Anggaran Pembelian

Bahan Baku ...333 9. Kegunaan Anggaran Pembelian

Bahan Baku ...333 10. Data Dan Informasi Untuk Menyusun

Anggaran Pembelian Bahan Baku ...334 11. Menentukan Jumlah Pembelian ...340 12. Pertimbangan Pembelian Bahan Baku ...341

BAB X ANGGARAN TENAGA KERJA

1. Perencanaan Tenaga Kerja ...342 2. Persiapan-Persiapan dalam

Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja ...348 3. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan

dari Anggaran Tenaga Kerja ...354 4. Penghitungan Standar Tenaga Kerja ...371

DAFTAR PUSTAKA...379

(15)

BAB I

KONSEP PENGANGGARAN

1. PENGERTIAN ANGGARAN

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

(16)

2. MANFAAT ANGGARAN

Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang.

Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Di mana, bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas. Dalam perusahaan- perusahaan manufatktur (pabrik) kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan.

(17)

Karena itu Heckerts dan Wilson mengatakan bahwa manfaat utama daripada business budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.

Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang- barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.

Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.

Dalam bidang perencanaan

Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian- penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum

(18)

merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitas- fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.

Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional.

Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan- kebijaksanaan perusahaan

Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.

Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan

(19)

tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.

Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakinatkan tidak stabilnya tingkat employment

Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan.

Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu/menyokong tujuan

(20)

akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.

Dalam bidang koordinasi

Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang.

Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (beruapa budget) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.

Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian- penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget,

(21)

dapat dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.

Menempatkan penggunaan modal pada saluran- saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.

Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan harus mempelajari terlebih dahulu saluran- saluran mana yang paling menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan.

Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang, sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan biaya penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi.

Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.

(22)

Dalam bidang pengawasan

Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu diawasi.

Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadang- kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan penjualan yang sepadan.

Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh menyimpang dari rencana sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi.

Untuk pencegahan secara umum pemborosan- pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan budget.

Kontrol terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.

(23)

Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah :

Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.

Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah.

Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perunahan dalam lingkungan dan melakukan

(24)

penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik.

Sebagai alat pengkoordinasian kerja.

Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antarbagian (divisi)

Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara

(25)

sembarangan tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.

Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.

Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya.

(26)

3. TUJUAN ANGGARAN

Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :

Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

(27)

Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan mempunyai lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut maka anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Anggaran yang satu bisa berbeda baik dari segi isi, bentuk, maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain. Agar tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada di dalam perusahaan, maka perlulah di ketahui bagaimana penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan kerancuan di dalam memisahkan masing- masing anggaran yang ada di dalam perusahaan tersebut.

4. JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN BERDASAR RUANG LINGKUP

Berdasarkan ruang lingkup / intensitas penyusunannya anggaran dibedakan menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Di dalam praktek seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternatif di pandang dari segi ruang lingkup ataupun

(28)

intensitas penyusunannya. Alternatif pertama menyusun budget dengan ruang lingkup yang menyeluruh.

Anggaran jenis ini disebut anggaran komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan tertib administrasi. Tetapi dalam kenyataannya seringkali perusahaan dengan sengaja tidak memilih cara ini karena berbagai pertimbangan praktis. Misalnya perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaannya. Ataupun membatasi perencanaan segi keuangan saja, karena perusahaan sedang mengalami kesulitan di bidang ini. Alasan lain yang sering tidak diakui yakni karena memang tidak memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk menyusun anggaran komprehensif.

5. JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN BERDASAR FLEKSIBILITAS

Berdasarkan fleksibilitasnya, anggaran dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu anggaran tetap

(29)

(fixed budget) dan anggaran kontinyu (Continuous bubget). Fixed budget adalah budget yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya sudah tersebut direncanakan revenue, cost dan expenses.

Dalam fixed budget tidak diadakan reviewing secara periodik. Penyusunan budget dengan cara ini sangat jarang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan. Cara ini baru mungkin dipakai apabila asumsi dasar yang dipakai oleh perusahaan dalam penyusunan anggaran tidak berubah sama sekali. Padahal dalam kenyataannya, asumsi dasar tersebut selalu harus diubah, karena harus selalu disesuaikan dengan perubahan-perubahan lingkungan yang ada.

Penyusunan budget dengan cara continuos budget mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya :

a. Penyusunannya menurut periode tertentu, volume tertentu, dan berdasarkan volume tersebut disusun rencana revenue, cost dan expenses.

b. Untuk mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka secara periodik dilakukan penilaian kembali. Tentu saja bila sudah tidak reliable, maka asumsi harus

(30)

dirubah. penilaian kembali, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan setiap kwartal.

apabila dalam satu kwartal tertentu ternyata telah terjadi ketidak sesuaian, maka perlu dibuat anggaran baru untuk kwartal berikutnya.

penilaian kembali dapat juga dilakukan enam bulan sekali, tergantung dari kebijaksanaan masing-masing perusahaan. Perusahaan yang merasakan sering terjadinya perubahan lingkungan , merasa perlu untuk mengadakan penilaian kembali relatif lebih sering, upamanya setiap kwartal. Sedangkan perusahaan yang merasa jarang menghadapi perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kegiatannya, menganggap bahwa enam bulan sekali adalah jangka waktu paling tepat untuk mengadakan penilaian kembali.

c. Ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya dengan menggunakan data-data yang paling akhir dimiliki.

(31)

Pemanfaatan budget continuous memiliki syarat sebagai berikut :

a. Memerlukan perekaman data ekstern secara terus menerus. Hal ini diperlukan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan.

b. memerlukan sistem dan personalia akuntansi yang cepat dapat merekam, menganalisa serta melaporkan adanya penyimpangan- penyimpangan dalam realisasi.

6. JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN BERDASAR JANGKA WAKTU

Jika anggaran perusahaan dipisahkan menurut jangka waktu anggaran, maka akan diperoleh beberapa jenis anggaran sebagai berikut. Anggaran strategis (Strategical budget ) yang merupakan anggaran jangka panjang, anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun), berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti misalnya kebijakan perusahaan jangka panjang, gambaran perkembangan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang dan lain sebagainya.

(32)

Di samping anggaran jangka panjang ini terdapat anggaran jangka pendek atau anggaran operasional yang disebut sebagai anggaran taktis ( Tactical budget ).

Anggaran taktis ( Tactical budget )anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).

7. SYARAT SIFAT ANGGARAN PERUSAHAAN Untuk mengoptimalkan kegunaan anggaran, penyusunan anggaran perlu memperhatikan beberapa syarat sifat anggaran seperti berikut :

a. Realistis. Artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.

b. Luwes. Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan yang mungkin berubah. Untuk itu pihak manajemen perlu mengamati perubahan lingkungan yang terus menerus terjadi agar dapat melakukan penyesuaian bilamana diperlukan.

(33)

c. Kontinyu. Artinya membutuhkan perhatian terus- menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.

8. ANGGARAN SEBAGAI SISTEM PERENCANAAN TERPADU

Semakin kompleksnya masalah menyebabkan banyak kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang cermat. Anggaran atau lengkapnya business budget adalah salah satu bentuk berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Membuat perjalanan jauh membutuhkan perencanaan tentang alat transport, route perjalanan, kartu-kartu pengenal, pemesanan hotel tempat bermalam, dana untuk pembiayaan perjalanan dan sebagainya, agar perjalanan itu menyenangkan, murah dan aman. Demikian juga halnya dalam memilih karier masing-masing, perlu diperhatikan apa dan seberapa besar minat, kemampuan fisik dan intelektual, dana dan waktu yang tersedia,sehingga dapat dipilih sekolah-sekolah serta jenis-jenis latihan yang diperlukan untuk mendukung

(34)

pengembangan karier itu. Kedua contoh tersebut adalah rencana, atau hasil melakukan perencanaan, tetapi tidak dapat disebut sebagai anggaran

Business budget, orang sering menterjemahkan menjadi anggaran perusahaan, adalah rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk memahaminya, dapat dibuat studi perbandingan dengan rencana pembangunan yang disusun pemerintah dalam bentuk Repelita. Salah satu sasaran bidang ekonomi yang dituju adalah untuk menaikkan taraf hidup masyarakat. Untuk ini diperlukan adanya kegiatan pembangunan secara sektoral maupun teritorial. Pembangunan sektoral yang mencakup sektor-sektor pertanian, industri, pertambangan, kesehatan rakyat, pendidikan dan pengajaran dan sebagainya. Untuk masing-masing sektor disusun berbagai program dan proyek yang pelaksanaanya karena luasnya masalah terbatasnya dana maupun keahlian harus dibagi-bagi menjadi program dan proyek yang menjadi wewenang pemerintah pusat, pemerintah daerah tingkat I/Propinsi, Pemerintah Daerah

(35)

Tingkat II/Kabupaten dan sebagainya. Dengan demikian untuk sesuatu sektor saja terdapat ratusan program dan proyek yang tersebar di seluruh indonesia yang pelaksanaanya ditangani dan dikendalikan oleh berbagai pihak pada berbagai tingkat administrasi pemerintah.

Sebab itulah diperlukan suatu perencanaan secara terpadu dalam bentuk Repelita yang penjabaranya setiap tahun perlu diperinci lagi dalam bentuk RAPBN yang diajukan oleh Presiden dan disahkan oleh DPRRI setiap awal tahun anggaran.

Perusahaan sebagai salah satu unit ekonomi perlu memiliki program yang serupa. Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan dan karenanya menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena itulah perusahaan membutuhkan alat perencanaan dan pengendalian keuntungan. Dalam hal inianggaran perusahaan berfungsi sebagaimana Repelita dan RAPBN bagi pemerintah dalam merencanakan dan mengendalikan program pembangunan ekonomi.

Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu dan seterusnya menghasilkan keuntungan yang diharapkan,

(36)

perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran, produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi. Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing. Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan programnya sendiri terlepas dari program dan kegiatan bidang yang lain, maka besar sekali kemungkinannya program-program ini bukannya saling membantu dalam mencapai sasaran bersama yakni keuntungan,melainkah malah dapat saling bertentangan satu sama lain atau setidaknya tidak saling mendukung. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan suatu mekanisme sistem perencanaan dan pengendalian yang terpadu (integrated) yang kemudian kita kenal dengan istilah anggaran perusahaan(Business budget).

9. ANGGARAN PENDEKATAN SISTEM

Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai suatu sub- sistem yang memerlukan hubungan (interface) dengan sub-sistem lain yang ada dalam perusahaan itu. Hal ini dapat dianalogikan dengan manusia sebagai makhluk

(37)

biologis yang berbudaya. Untuk mempertahankan eksistensinya sebagai makhluk hidup maka manusia perlu mempertahankan organ-organ pernafasan, peredaran darah, pencernaan, pusat-pusat syarat dan organ lainnya untuk tetap berfungsi secara normal, sehingga kebutuhan-kebutuhan biologisnya terpenuhi dengan cukup. Bila dipandang manusianya sebagai sistem, maka berbagai organ yang harus berfungsi normal tersebut berstatus sebagai subsistem dari manusiannya sendiri sebagai makhluk. Meskipun masing-masing organ memiliki otonomi dengan misi serta persyaratan-persyaratan tersendiri yang khusus sehingga suatu organ, misalnya pernafasan sudah dapat dianggap sebagai satu sistem tersendiri.

Demikian juga halnya dengan anggaran. Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan., tetapi sekaligus juga dapat dianggap sebagai suatu subsistem, yakni bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sebabnya karena anggaran bukan satu-satunya alat

(38)

perencana dan pengendali yang ada dan diperlukan oleh perusahaan untuk dapat berfungsi secara mantap.

Per definisi, yang dimaksud dengan sistem adalah kumpulan komponen yang saling berinteraksi atau saling bergantung, yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kebulatan, dan diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu sistem dia merupakan kumpulan dari berbagai subsistem.

Subsistem dalam hal ini tidak lain adalah bagian dari sistem yang melaksanakan satu atau lebih fungsi yang diperlukan dalam sistem itu.

(39)

Skema anggaran sebagai sistem adalah seperti berikut ini :

Sebagai satu sistem anggaran terdiri dari tiga lapisan, yakni inti dari sistem, subsistem penunjang dari subsistem lingkungan.

Inti sistem: mencerminkan baik sasaran-dalam hal ini adalah keuntungan-yang menjadi obyek penyusunan

1. INTI SISTEM

2. SUB SISTEM PENUNJANG Perencanaan Dan Pengawasan Keuntungan

Pemasaran Produksi Keuangan Administrasi

3. SUB SISTEM LINGKUNGAN Struktur

Organi- sasi

Data &

Analisa Ekonomi

Data

&Analisa Produk Tertib

Adminis trasi

Analisa Data Statistik Internal

Data &

Analisa Akuntans i

Angka- angka Standar

Data &

Analisa Industri

Struktur Harga &

Persaingan

(40)

anggaran, maupun komponen-komponennya dalam hal ini fungsi-fungsi pemasaran, produksi, keuangan, administrasi yang mencerminkan pihak-pihak yang paling berkepentingan di dalam upaya merealisasikan sasaran yang ditentukan. Bagian pemasaran menentukan menentukan barang atau jasa yang diharapkan dapat dijual dan menghasilkan keuntungan. Bagian produksi yang harus menjabarkan rencana penjualan menjadi rencana produksi yang menunjang rencana penjualan.

Bagian keuangan yang harus mengusahakan serta mengatur arus dana yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Tanda panah dalam hal ini menggambarkan aliran atau urutan aktivitas. Bagian pemasaran umumnya merupakan titik yang paling lemah sehingga menjadi factor hambatan bagi kegiatan bagian- bagian yang lain. Bagian produksi maupun bagian keuangan lebih bersifat menunjang bagian pemasaran.

Tidak ada gunanya untuk berproduksi lebih besar ataupun menyediakan dana yang melebihi dari jumlah yang diperlukan untuk melayani aktivitas pemasaran yang telah direncanakan, oleh karenanya urutan aktivitas ini tidak dapat dibalik. Inti sistem dari anggaran juga

(41)

menunjukkan bahwa anggaran sebagai sistem mempunyai fungsi sebagai alat manajemen untuk merencanakan serta mengawasi kegiatan memperoleh keuntungan, sehingga hanya melayani kebutuhan intern manajemen, dan tidak untuk pihak-pihak lain diluar perusahaan.

Subsistem penunjang: mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang fungsinya diperlukan untuk membantu kelancaran bekerjanya inti sistem. Struktur organisasi dari perusahaan seharusnya mencerminkan pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti yang

dimaksudkan dalam penyusunan dan

pertanggungjawaban anggaran. Demikian juga tertib administrasi yang ada hendaknya mendukung tertib administrasi dari segi anggaran. Hasil analisa data statistic intern seperti statistic harga jual, biaya produksi, analisa Break Even dan sebagainya akan sangat membantu di dalam menyusun dan mengendalikan anggaran. Data akuntansi merupakan hasil perekaman tentang proses pelaksanaan anggaran sebagai pencerminan ralisasi. Data ini berfungsi sebagai data pembanding anggaran. Dengan diketahuinya segala

(42)

sesuatu yang sedang terjadi secara cepat dan akurat, akan membantu dalam pengendalian anggaran. Demikian juga angka-angka standar, misalnya standar pemakaian bahan baku, standar jam kerja, standar upah, standar jam mesin dan sebagainya akan sangat mempermudah di dalam menentukan jumlah dana anggaran yang diperlukan.

Dengan demikian jelaslah bahwa tersedianya data dan informasi tersebut di muka merupakan persyaratan yang menunjang pendayagunaan budget sebagai suatu sistem.

Subsitem lingkungan: kalau subsistem penunjang merupakan variabel tentang perusahaan itu sendiri, sehingga sedikit banyak terkendali, maka subsistem lingkungan merupakan variabel yang terletak di luar perusahaan, oleh karenanya tidak dapat dikendalikan.

Namun perusahaan tidak mungkin menghindar daripadanya. Oleh karenanya perusahaan perlu membuat forecast tentang variabel ini dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Dengan demikian perusahaan dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang diciptakan oleh lingkungannya. Situasi ekonomi pada umumnya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat keseluruhannya,

(43)

termasuk kehidupan perusahaan. Prospek yang dimiliki oleh suatu sector industri jelas secara langsung berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan yang menjadi bagiannya. Produk suatu industry berbeda-beda, baik dalam kualitas maupun jenis konsumen yang menjadi sarananya. Karena prospek produk tertentu juga mempengaruhi prospek produk perusahaan yang bersangkutan. Demikian pula harga serta struktur persaingan yang harus dihadapi oleh produk masing- masing perusahaan perlu diketahui untuk dapat dipakai sebagai landasan menyusun program pemasaran yang tepat. Sebab itulah data dan analisa tentang keadaan lingkungan harus masuk dalam perhitungan perusahaan, agar rencana dan program-program yang disusun memiliki tingkat kemungkinan keberhasilan yang cukup tinggi dan tidak lepas dari realita yang dihadapi.

Dalam uraian tentang sistem ini dijumpai istilah- istilah teknik, program dan prosedur. Arti kata masing- masing adalah sebagai berikut. Teknik adalah cara atau metode yang dipakai untuk melaksanakan suatu kegiatan atau mencapai suatu sasaran. Prosedur adalah urutan perintah yang harus diikuti untuk melaksanakan suatu

(44)

tugas dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Sedang program adalah keseluruhan daripada tugas, teknik, prosedur dan sasaran yang ingin dicapai.

10. ANGGARAN DAN PENGANGGARAN

Salah satu definisi anggaran yang banyak dipakai adalah sebagai berikut. Business budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.

Dari definisi tersebut dapat diambil intinya yakni:

 Bahwa Business Budget harus bersifat normal, artinya bahwa Business Budget disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.

 Bahwa Business Budget harus bersifat sistematis, artinya bahwa Business Budget disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.

 Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan.

Sehingga Business Budget merupakan suatu hasil

(45)

pengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu.

 Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.

Untuk dapat memenuhi segala aspek yang dikandung oleh definisi tersebut di atas, maka anggaran harus disusun dalam bentuk tabel-tabel dan bersifat kuantitatif (dinyatakan dengan angka-angka). Dan karena tujuan akhir dari perusahaan pada umumnya adalah keuntungan (profit) maka anggaran perusahaan juga sering disebut sebagai:

 Business Budget

 Profit Planning and Control

 Comprehensive Budgeting

 Manajerial Budgeting

 Business Budgeting and Control

Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas perencanaan.

Sedang budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya

(46)

penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu. Demikianlah perbedaan dari kata anggaran dan penganggaran.

Di dalam menyusun suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat yakni bahwa anggaran tersebut harus realistis, luwes dan kontinyu.

Realistis, artinya tidak perlu optimis dan tidak pula terlalu pesimis. Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus, dan tidak merupakan suatu usaha yang identiil. Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa perusahaan menyusun anggaran karena perusahaan yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan berbagai relevant variables dalam mencapai tujuan, mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi

(47)

secara efektif, mempunyai kemampuan untuk memberikan motivasi kepada anggota-anggotanya, dan mempunyai kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi.

11. ANGGARAN KOMPREHENSIF DAN ANGGARAN PARSIIL

Di dalam praktek seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternative dipandang dari segi ruang lingkup ataupun intensitas penyusunannya. Alternative pertama menyusun anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis ini disebut budget komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan.

Personalia dan tertib administrasi. Anggaran yang baik seharusnya mencakup semua aktivitas ini. Tetapi didalam kenyataan seringkali perusahaan dengan sengaja tidak memilih cara ini karena berbagai pertimbangan praktis. Misalnya perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik didalam memasarkan hasil produksi maupun

(48)

didalam pembiayaanya. Ataupun membatasi perencanaan segi keuangan saja, karena perusahaan sedang mengalami kesulitan dibidang ini. Alasan lain yang sering tidak diakui yakni karena memang tidak memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk menyusun anggaran komperehensif. Untuk anggaran yang ruang lingkupnya terbatas ini dipakai istilah anggaran parsiil atau budget parsiil.

12. ANGGARAN DAN FUNGSI MANAJER

fayol, seorang ahli di bidang manajemen mengatakan bahwa peranan Business Manajer pada dasarnya terdiri dari 6 (enam) bidang, yakni. Teknis (berproduksi), komersil (jual, beli dan pertukaran), finansial (mencari dan menggunakan modal), keamanan (perlindungan terhadap orang dan barang), accounting (catatan administrasi dan keuangan), dan managerial, planing, organization, comand, coordination, dan control.

Fayol mendasarkan pendapatanya ini pada hubungan manejemen dengan manusia sehingga dasar pokok dari manajemen adalah unsur manusia-nya, bukan

(49)

tanah atau bahan mentah. Kemudian Harold koontz dan Cyriil O’Donnel membagi peranan business manager yang bersifat managerial menjadi fungsi – fungsi planning, organizing, staffing, directing dan control.

Planning:

Bahwa perusahaan hendaknya selalu mencari sumber potensial yang menghasilkan keuntungan dan merencanakan cara bagaimana untuk merealisasinya.

Organizing:

Bahwa manajer harus menyusun suatu struktur organisasi yang tepat, sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dan menunjuk orang – orang yang tepat untuk mengisi masing – masing jabatan dengan mengadakan pembagian kerja.

Staffing:

Bahwa manajer hendaknya menunjuk orang – orang yang tepat, yang qualified dengan memberikan motivasi berupa insentive yang sesuai.

Directing:

Bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan kepemimpinan yang mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka.

(50)

Control:

Manajer harus selalu mengadakan pengawasan yang bersifat dinamis dan selalu mengusahakan adanya feedback dari bawahan.

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer, pada dasarnya merupakan suatu proses (disebut sebagai decision making process).

Masukan lingkungan merupakan kombinasi tentang pengalaman masa lalu dan harapanya di masa mendatang. Sedang masukan faktor produksi merupakan kondisi usaha yang dimiliki saat ini. Keduanya akan menentukan tanaman apa yang sebaiknya ditanam pada musim tanam berikutnya.

Dari skema 1 yang sederhana ini akan kita kembangkan menjadi skema 2 pengambilan keputusan untuk suatu perusahaan yang dikelola secara baik.

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa pengambilan keputusan terjadi pada setiap tahap dari proses tersebut.

Keputusan harus diambil tentang bagaimana prospek tahun depan (2.1), bersama – sama dengan keputusan tentang hasil penilain tentang kondisi intern (2.2), diputuskan program kerja untuk tahun depan (3). Selama

(51)

dalam pelaksanaan (4.2), kondisi lingkungan mengalami perubahan. Perubahan – perubahan yang terjadi harus dimonitor (4.1), dan dibuat forecastnya (5.1),. Juga penyimpangan – penyimpangan dapat saja terjadi selama pelaksaan, karena itu proses pelaksaan juga harus dimonitor dan direkam dalam bentuk

Skema 1:

Keputusan jenis tanaman oleh petani

(52)

Catatan-catatan akuntansi (4.3). catatan-catatan ini segera dianalisa dan hasilnya dilaporkan (5.3). mungkin sekali rencana-rencana yang telah disusun sebelumnya perlu diubah dan disesuaikan dengan kondisi baru. Pada akhir tahun dibuat evaluasi menyeluruh (5.2) tentang prestasi tahun itu, adakah penyimpangan antara anggaran dan realisasi dan apa sebabnya serta siapa yang bertanggung jawab. Agar kesalahan serupa jangan terulang kembali. Hasil evaluasi ini (5.2) bersama-sama dengan hasil melakukan forecast tentang prospek usaha tahun berikutnya (5.1) akan menjadi dasar bagi penyusunan program kerja periode yang berikutnya (6).

Demikian siklus dari pengambilan keputusan akan selalu berulang kembali.

(53)

Peranan anggaran sebagai suatu sistem bagi seorang manajer perusahaan terutama sekali dari segi:

Skema 2:

Proses pengambilan keputusan oleh perusahaan

a. Fungsi perencanaan : pada waktu menyusun program kerja (3).

b. Fungsi koordinasi : pada saat dilakukan implementasi program (4.2).

c. Fungsi pengawasan : pada saat dilakukannya penilaian kembali (5.2).

Juga dari skema itu dapat dilihat secara jelas peranan yang ikut menentukan dari bagian statistic dan

(54)

analisa ekonomi yang menjadi dasar perkiraan tentang prospek usaha serta bagian akuntansi yang secara terus menerus merekam data realisasi sebagai dasar pembanding antara harapan (data anggaran) dengan kenyataan (data historis).

Uraian secara lebih terperinci akan dapat dibaca pada Bab II.

13. ANGGARAN FIXED DAN ANGGARAN CONTINOUS

Berdasarkan fleksibilitasnya, budget dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam yaitu:

a) Anggaran fixed

Adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost dan expenses. Dalam anggaran fixed tidak diadakan revisi secara periodic.

Penyusunan anggaran dengan cara ini sangat jarang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan. Cara ini baru mungkin dipakai apabila asumsi dasar yang dipakai oleh perusahaan dalam penyusunan anggaran

(55)

tidak berubah sama sekali. Padahal dalam kenyataanya, asumsi dasar tersebut seringkali perlu diubah, karena harus disesuaikan dengan kenyataan-kenyataan yang sebenarnya terjadi seperti misalnya kembalinya volume produksi untuk disesuaikan dengan kemampuan penjualan yang sebenarnya, ataupun karena berubahnya tingkat harga-harga factor produksi ataupun harga jual produk akhir.

b) Anggaran kontinyu

Penyusunan anggaran dengan cara ini mempunyai karakteristik-karakteristik :

(1) Disusun untuk periode tertentu, volume tertentu, dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost, dan expanses.

(2) Untuk mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka secara periodic dilakukan penilaian kembali (reviewing). Tentu saja bila sudah tidak lagi cocok, maka asumsi-asumsi dasar harus diubah.

Penilaian kembali, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan setiap kuartal (triwulan). Apabila dalam satu kuartal tertentu ternyata telah terjadi

(56)

ketidaksesuaian, maka perlu dibuat anggaran baru untuk kuartal yang berikutnya. Penilaian kembali dapat juga dilakukan 6 (enam) bulan sekali, tergantung dari kebijaksanaan masing- masing perusahaan. Perusahaan yang mengalami sering terjadinya perubahan lingkungan, merasa perlu untuk mengadakan penilaian kembali relative lebih sering, umpamanya setiap kuartal.

Sedangkan perusahaan yang jarang menghadapi perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kegiatannya, menganggap bahwa 6 (enam) bulan sekali adalah jangka waktu yang tepat untuk mengadakan penilaian tambahan.

(3) Ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya dengan menggunakan data-data yang paling akhir dimiliki.

(57)

Kuartal II

Kuartal III

Kuartal IV

Kuartal I

1982 1983 Pemanfaatan anggaran continous mempersyaratkan hal- hal berikut ini:

a. Memerlukan perekaman data ekstern secara terus menerus. Hal ini diperlukan untuk mengetahui adanya perubahan lingkungan.

b. Memerlukan sistem dan personalia akuntansi yang cepat dapat merekam, menganalisa serta melaporkan adanya penyimpangan- penyimpangan dalam realisasi.

14. ANGGARAN DALAM DIMENSI WAKTU

Pada dasarnya dimensi waktu dalam anggaran dapat dibagi menjadi 3:

- Yang menyangkut masa lalu - Yang menyangkut masa sekarang

- Yang menyangkut masa yang akan datang

(58)

Ketiga dimensi waktu ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Biasanya pada waktu dalam perusahaan tidak hanya dilaksanakan satu macam kegiatan, melainkan beberapa kegiatan. Masing-masing kegiatan tersebut mulai dan berakhirnya tidak bersamaan, seperti contoh dalam gambar:

Proyek (Kegia- tan)

X-2 X-1 X X+1 X+2 X+3 X+4 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988

I

II

III

IV

///////

/////

///////

/////

///////

/////

///////

////

////////

////

////////

/////

///////

///

///////

////

///////

/////

///////

////

////////

/////

////////

/////

///////

/////

///////

/////

////////

////

///////

///

(59)

X = Tahun yang sedang berjalan

Anggaran yang berjalan hanya menyangkut proyek I dan II, yang disebut proyek efektif. Sedangkan proyek III dan VI disebut sebagai Proyek tentatif, atau proyek menurut rencana yang sudah dimiliki.

Dengan melihat periode-periode waktu seperti contoh diatas maka anggaran dapat dikelompokkan menjadi :

 Jenis anggaran jangka pendek

 Jenis anggaran jangka panjang

Anggaran untuk tahun 1984 (Tahun yang sedang berjalan) termasuk jenis anggaran jangka pendek.

Sedang untuk tahun 1985 terdiri dari proyek I, II dan III saja. Sedangkan anggaran jangka panjang adalah meliputi keempat proyek tersebut keseluruhan (1982 sampai dengan 1988).

Dengan melihat sifat futuristic daripada anggaran, maka anggaran pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai project planning dan periodic planning. Fokus daripada project planning adalah menentukan jenis-jenis proyek selama periode anggaran yang bersangkutan.

(60)

Sedangkan periodic planning menentukan pentahapan dari pelaksanaan masing-masing proyek.

15. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKSANAAN MANAJER DALAM PERENCANAAN

Seorang business manajer tentu saja dapat menyusun rencana untuk kegiatan perusahaannya begitu saja. Berapa volume output yang akan dijual, berapa rupiah yang akan diterima dari penjualan itu, berapa volume yang akan diproduksi agar sesuai dengan rencana penjualan. Berapa inventory yang harus disisakan, berapa volume bahan mentah yang digunakan dan sebagainya.

Tetapi seorang business manajer tidak dapat mengakibatkan beberapa faktor yang mempengaruhi segala perencanaan yang dilakukan tersebut. Faktor- faktor tersebut antara lain :

a) Produk

Kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan harus mmeperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan barang atau jasa yang dihasilkan seperti :

(61)

(1) Trend penjualan (2) Harga produk (3) Diversifikasi produk (4) Kualitas produk (5) Desain produk (6) Style produk

(7) Identitas produk seperti: brand name, trade mark, bungkus, dll.

b) Pasar

Faktor kedua yang perlu diperhatikan oleh seorang business manager adalah pasar, dimana produk akan dijual. Berhasilnya suatu produk dipasarkan tergantung pada sifat produk itu sendiri, harga produk, dan kebijaksanaan dalam pemilihan metode penjualan dan distribusi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

(1) Data tentang konsumen (siapa pembeli, lokasi, dll.)

(2) Potensi pasar

(3) Kebiasaan membeli dari konsumen (4) Sifat persaingan yang harus dihadapi.

(62)

c) Progam Distribusi

Setelah memperhitungkan factor produk dan pasar, business manager perlu memperhitungkan cara mencapai pasar tersebut seperti :

(1) Memilih dan melatih para salesman

(2) Memilih saluran distribusi yang paling tepat dan metode penjualanya

(3) Memilih media promosi dan advertensi (4) Menentukan kebijaksanaan harga dll.

d) Progam Produksi

Selain memperhitungkan faktor-faktor berhubungan dengan penjualan produk, seorang business manager harus memperhitungkan juga faktor-faktor yang berhubungan dengan produksi seperti :

(1) Bahan mentah dan bahan-bahan pembantu (2) Buruh

(3) Lokasi pabrik (4) Layout pabrik (5) Kapasitas pabrik (6) Proses produksi dll.

(63)

e) Program Penelitian dan Pengembangan

Pertumbuhan kehidupan perusahaan tergantung pula pada usaha perusahaan tersebut untuk selalu mengadakan penelitian dan pengembangan produk- produknya.

Program penelitian dan pengembangan suatu perusahaan ikut mepengaruhi rencana yang disusun oleh business manager seperti :

(1) Besarnya biaya yang diperlukan untuk program penelitian dan pengembangan.

(2) Ada tidaknya korelasi antara kegiatan penelitian dengan tingkat penjualan.

(3) Manfaat yang akan dipengaruhi dari program tersebut, dan sebagainya.

f) Organisasi

Organisasi perusahaan juga mempunyai pengaruh terhadap perencanaan yang disusun oleh business manager. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Karena itu suatu rencana kadang-kadang tidak dapat dijalankan karena kesalahan struktur organisasi perusahaan. Hal-hal

(64)

yang berhubungan dengan organisasi yang perlu diperhatikan antara lain :

(1) Organization chart (struktur organisasi).

(2) Penempatan individu-individu yang tepat pada masing-masing jabatan.

(3) Kordinasi antara masing-masing fungsi dalam organisasi.

g) Finansial

Faktor ini dapat dikatakan sebagai faktor yang dominan pengaruhnya terhadap perencanaan yang disusun oleh business manager.

Umpanya :

(1) Sumber modal kerja

(2) Return yang dikehendaki dari investasi (3) Tingkat perputaran yang dikehendaki.

(65)

BAB II

MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWAS

Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari penggunaan system itu di dalam pelaksanaannya. Semakin benyak dan rumit manfaat yang dituju, semakin banyak persyaratan yang dituntut didalam persiapan dan penyusunannya.

Demikian pula sebaliknya.

Persyaratan yang dimaksud meliputi : (1) Jenis dan mutu data yang dapat disediakan.

(2) System akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang digunakan (ekstra atau intra komtabel).

(3) Sikap manajemen didalam menghadapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga.

(4) Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya (sentralisasi atau desentralisasi wewenang) untuk mengubah anggaran.

(66)

Oleh karena itu manajemen perlu menentukan terlebih dahulu pilihan sasaran dan manfaat apa yang ingin diperolehnya dari penggunaan anggaran sebagai alat manajemen.

1. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN ANGGARAN

Perkembangan anggaran dipandang dari segi manfaat yang ingin diperoleh pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga tahapan. Ketiga tahapan beserta ciri-cirinya dapat diperiksa dari tebel berikut ini.

MANFAAT DAN CIRI-CIRI ANGGARAN Manfaat yang

ingin diperoleh

Ciri Akuntansi

Ciri-ciri Anggaran 1. Anggaran

sebagai “alat penaksir”

Ektra komtabel

3.1 Anggaran bersifat statis (anggaran fixed).

3.2 Tidak ada rekening selisih biaya.

(67)

2. Anggaran sebagai

“plafon” dan sekaligus

“alat pengatur otoritas”

pengeluaran dana/kas

a. Ektra komta bel

b. Intra komtabel

3.3 Analisa penyimpanan biaya

dilakukan di luar system akuntansi.

2.a.1 Anggaran bersifat stastis (fixed) 2.a.2 Diberi

peluang ke- mungkinan penga-lihan pos biaya.

2.a.3 Perlu alat monitor untuk mengetahui pengeluara n dana

(68)

3. Anggaran sebagai

“pengukur efesiensi”

Intra komtabel

yang sudah terjadi.

2.a.4 Analisa penyim- panan biaya dila- kukan di luar sistem akuntansi.

2.b.1 Anggaran bersifat dinamis (flexible/

continous) 2.b.2 Biaya perlu

berko- relasi dengan peng- hasilan penjualan

(69)

atau tingkat pro-duksi 2.b.3 Adanya

rekening selisih biaya seba- gai dasar analisa variance.

2.b.4 Perlu adanya moni-toring pengeluara n dana/kas.

3.1 Anggaran bersifat di- namis.

3.2 Perhitungan anggaran atas dasar angka stan-dar.

(70)

3.4 Adanya rekening seli- sih biaya sebagai da-sar analisa

variance.

3.5 Perlunya monitoring pengeluaran kas/dana.

3.6 Dapat

dilakukan ana- lisa variance secara valid.

Anggaran sebagai alat penaksir : dari segi manfaat yang dapat diperoleh ini merupakan perkembangan yang paling awal dari anggaran sebagai alat perencanaan.

Aspek anggaran sebagai alat pengendali sedikit sekali dapat diperoleh dari tahap ini. Sekali anggaran disusun dan disyahkan pada awal tahun umumnya tidak lagi dilakukan pengubahan-pengubahan. Bilamana terjadi

(71)

pengubahan dalam kondisi, maka realisasi seakan-akan berjalan terpisah dari anggarannya. Dengan demikian anggaran disusun hanya sebagai formalitas.

Anggaran dengan manfaat yang minimal itu ternyata cukup banyak dijumpai dalam praktek karena alasan-alasan berikut ini:

(1) Keadaan data yang minimal dan kurang akurat menyebabkan sulitnya dilakukan proyeksi secara cepat

(2) Tingginya kadar ketidakpastian yang dihadapi perusahaan

Dengan demikian anggaran hanya berfungsi sebagai alat penentu arah (alat perencanaan).

Anggaran sebagai plafond dan sekaligus alat pengatur otorisasi; Tahapan ini sudah setingkat lebih maju. Bilamana system akuntansi biaya yang dipakai bersifat ekstra komtabel, maka anggarannya bersifat statis. Akuntansi keuangan mencatat apa yang sebenarnya terjadi dan melaporkannya. Frekuensi pelaporan realisasi tidak perlu terlalu sering dilakukan.

Bahkan pelaporan yang lengkap sekali dalam setahunoun sudah dianggap cukup. Meskipun monitoring terhadaqp

(72)

pengeluaran anggaran harus dilakukan terus menerus yang gunanya untuk mengetahui sampai sebarapa jauh dana, yang disediakan telah digunakan. Dengan demikian fungsi anggaran sebagai alat pengendali dirasakan lebih menonjol dibandingkan dengan perencanaanya. Anggaran sebagai plafonbiaya lebih dikaitkan dengan jumlah biaya keseluruhannya dan bukan pada masing-masing jenis biaya, oleh karena itu dimungkinkan adanya pengalihan pos-pos biaya selama plafon biaya keseluruhannya belum terlampaui. Tahapan ini terutama dipakai mengingat:

(1) Data cukup tersedia sehingga memungkinkan dilakukan dilakukannya estimasi dengan cukup akurat,

(2) Manajemen tidak menghendaki diubahnya anggaran yang telah disyahkan.

Pada tahapan berikutnya anggaran boleh diubah, asal pengubahan itu punya dasar alasan tertentu yang dapat diterima. Harus ada cara tertentu yang diterima yang menjelaskan bagaimana biaya/anggaran dapat diubah dalam hubungannya dengan pengubahan tingkat penjualan atau tingkat produksi. Pengtubahan tingkat

(73)

biaya terutama terjadi pada jenis biaya yang bersifat variable. Otorita dari pejabat yang mempunyai wewenang untuk menyetujui adanya pengubahan diatur secara tersendiri.

Anggaran sebagai alat penilai efesiensi: Tahapan ini merupakan tingkatperkembangan yang paling akhir.

Baik fungsi perencanaan maupun fungsi pengendalian keduanya sama menonjolnya. Dari segi perencanaan angaka standar berfunsi sebagai multiplieryang akurat.

Karena itu anggaran dengan mudah dapat disesuaikan dengan tingkat kegiatanyang sebenarnya tanpa perlu khawatir bahwa pengubahannya akan bersifat berlebihan ataupun terlalu minim. Dari segi pengendalian jumlah anggaran yang didasarkan atas angka standar yang benar juga berfungsi sebagai alat penilai efesiensi.

Karena angka standar yang dipakai memang efektif dan feasible. Sehingga realisasi biaya yang melebihi atau kurang dari jumlah uang dianggarakan dianggap merupakan pemborosan/penghematan yang sebenarnya.

Dengan demikian selisih biaya ( analisa variance ) benar- benar dapat dinilai sebagai penyimpangan dari yang seharusnya.

(74)

Anggaran pada tahap perkembangan yang terakhir ini membutuhkan persyaratan yang paling lengkap, antara lain:

(1) Sudah tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis biaya yang bersifat variable

(2) Perlunya frekuensi pelaporan rugi/laba yang lebih sering, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat diketahui akibatnya terhadap keuntungan dan dicegah terulangnya kembali bila tidak diinginkan

2. PEMILIHAN MANFAAT ANGGARAN YANG COCOK BAGI SUATU PERUSAHAAN

Dengan adanya tiga tingkat perkembangan manfaat anggaran yang berbeda. Perelu dilakukan pemilihan manfaat anggaran yang mana yang cocok bagi suatu perusahaan. Pemilihan yang cocok ini harus mempertimbangkan cirri-ciri industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya, Ciri-ciri yang dimaksud antara lain:

(1) Sifat persaingan yang dihadapi. Persaingan yang hebat menuntut sifat Anggaran yang

(75)

lebih luwes (fleksibel) dibanding dengan perusahaan yang menghadapi persaingan yang tidak terlalu ketat.

(2) Sifat penjuala produk perusahaan. Perusahaan yang menjual sebagian besar hasil produksinya untuk pemesanan-pemesanan tertentu akan mempunyai peluang untuk mengubah anggarannya yang berbeda dengan perusahaan yang berproduksi untuk pasar semata-mata. Bagi perusahaan yang sangat tergantung pada pemesan akan menentukan rencana penjualannya pada jenis pesanan yang diterima, sehingga pada akhir sesuatu tahun perusahaan perlu memperoleh kepastian tentang jenis produk yang dipesan untuk tahun anggaran berikutnya. Sedangkan bagi perusahaan yang berproduksi untuk pasar akan dapat melakukan analisa tentang jenis barang yang banyak diminta pasar dari data penjualan yang lalu.

(3) Sifat proses produksinya, untuk perusahaan yang berproduksi selama 24 jam sehari terus

(76)

menerus selama setahun. Seperti pada perusahaan tekstil perusahaan semen, perusahaan botol, perusahaan kaca dan sebagainya, akan sangat sulit untuk mengubah rencana produksinya dalam jangka waktu pendek. Sehingga rencana penjualan yang digunakan sebagai dasar penyusunan. Rencana produksi betul - betul harus disusun secara cermat dengan pengubahan yang sekecil mungkin. Sebaliknya untukperusahaan yangproses produksinya bersifat intermittent,akan lebih mudah untuk menyesuaikan kegiatan produksinya dengan adanya pengubahan pada rencana penjualannya.

(4) Tingkat pemanfaatan kepasitas yang ada.Perusahaan yang sudah mengunakan kapasitas produksi yang dimilikinya secara penuh mempunyai tingkat peluang yang berbeda untuk mengubah anggarannya dibanding perusahaan yang belum berproduksi secarapenuh .

(77)

Ciri-ciri industri serta persaingan di atas akan sangat berpengaruh terhadap :

(1) Pemilihan seqmen pasar dan jenis pembeli yang menjadi sasaran pemasaran hasil produksi.

(2) Kebijaksanaan tentang mutu produk,harga serta pelayanan pada pembeli.

(3) Pilihan kebijksanaan product-mix.

(4) Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi sepanjang tahun.

(5) Program-program penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk memelihara kemampuan bersaing.

Kondisi-kondisi serta batasan-batasan diatas pada gilirannya akan berpengaruh terhadap anggaran sebagai suatu sistem ,khususnya yang bersangkutan dengan isi atau materi anggaran mekanisme cara penyusunannya,penyediaan dana yang diperlukan,serta fleksibilitas yang dimiliki oleh anggaran ini sebagai alat manajemen.

Beberapa contoh yang dipetik dari beberapa pengalaman beberapa perusahaan dapat dijelaskan sebagai berikut :

(78)

3. ILUSTRASI CARA PEMILIHAN MANFAAT ANGGARAN

Contoh1 : Perusahaan Tegel “Diamond”

(produsen tegel beberapa jenis)

Dimana ini akan diberikan ilustrasi bagaimana perusahaan dengan berbagai kondisi yang dihadapinya akhirnya memilih manfaat anggaran yang dianggapnya tepat .

Faktor relavan yang perlu dipertimbangkan adalah : (1) Perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis tegel

dengan warna abu-abu tegel teraso,dengan ukuran 20 x 20cm;30 x 30 cm dan 40 x 40 cm . (2) Produksinya 50% atas dasar pesanan dan 50%

untuk pasar ( dalam bentuk persediaan siap dijual).

(3) Memiliki data pemakaian standar untuk bahan bakudan bahan penolong bagi masing-masing jenis tegel yang dibuat .

(4) Harga jual tertentuuntuk setiap jenis produk dengan kemungkinan pemberian potongan karena perbedaan jumlah pembelian ataupun cara pembayaran .

(79)

(5) Tingkat penjualan terpengaruh oleh musim (panas-penghujan) dari termin anggaran proyek- proyek Pemerintah.

(6) Jumlah modal kerja yang terbatas .

(7) Persaingan cukup kuat, terutama karena perbedaan mutu produksi dan kecepatan pelayanan .

(8) Sistem akuntansi masih sangat sederhana , mencatat data apaadanya.

Pilihan manfaat anggaran : anggaran sebagai plafon biaya dan alat pengatur otorisasi dengan prosedur anggaran anggaran fleksibel ! continous.

Anggran ini disusun dengan mekanisme sebagai berikut :

(1) Ditentukan sasaran penjualan untuk setahun Neraca garis besarsaja .

(2) Anggaran tahunan di perinci dalam anggaran bulanan.

(3) Dipilih prosedur anggaran kontiunes yang direvisi setiap bulan untuk disesuaikan dengan pesanan yang masuk dan minat pembeli yang dimonitor dari waktu ke waktu.

Gambar

Tabel : Perhitungan Indeks Musim

Referensi

Dokumen terkait

Agar rencana penyediaan bahan baku mentah dapat efisien, maka perlu disusun anggaran perusahaan yang berhubungan dengan biaya produksi sehingga akan dapat ditentukan harga

Biaya-biaya Pembelian Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Penjualan dan Administrasi Persediaan Bahan Mentah Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Barang

Agar rencana penyediaan bahan baku mentah dapat efisien, maka perlu disusun anggaran perusahaan yang berhubungan dengan biaya produksi sehingga akan dapat ditentukan harga

12 Biaya-biaya Pembelian Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Penjualan dan Administrasi Persediaan Bahan Mentah Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Barang

• Yaitu anggaran yang disusun untuk merencanakan kuantitas fisik bahan baku langsung yang harus dibeli pada periode yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor persediaan

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang. Bahan baku yang harus dibeli diperhitungkan dengan

Anggaran Pembelian Bahan Baku disusun sebagai peren canaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada pe­ ri ode yang akan datang. Bahan baku yang harus dibe li diperhitungkan

Biaya-biaya Pembelian Bahan Baku Tenaga Kerja Langsung Overhead Pabrik Penjualan dan Administrasi Persediaan Bahan Mentah Persediaan Barang Dalam Proses Persediaan Barang