Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
Batasan masalah
Sistematika penulisan
Landasan Teori
Khususnya dalam mekanika tanah, tanah terbentuk dari pelapukan batuan akibat pengaruh fisika dan kimia. Pelapukan fisik merupakan akibat dari pembasahan dan pengeringan yang terus menerus, yang menghancurkan batuan dan mengubahnya menjadi pasir dan kerikil. Pelapukan kimia adalah suatu proses dimana mineral dalam batuan berubah seiring berjalannya waktu, sehingga mineral dalam batuan menjadi mineral jenis baru yang sangat berbeda dengan sifat mineral aslinya.
Klasifikasi tanah
- Klasifikasi Tanah Sistem USCS (Unified Soil Classification
Tanah berbutir halus adalah tanah yang beratnya lebih dari 50% berat contoh tanah yang lolos saringan No. Simbol golongan ini diawali dengan huruf awal M untuk lanau organik, C untuk lempung anorganik, dan O untuk lempung organik dan anorganik. tanah liat. Kode PT digunakan untuk tanah gambut, lumpur dan tanah lainnya dengan kandungan organik tinggi. Plastisitas dinyatakan dengan L untuk plastisitas rendah dan H untuk plastisitas tinggi.
Sistem klasifikasi tanah AASHTO dikembangkan pada tahun 1929 dan merupakan sistem yang umum digunakan untuk keperluan jalan raya. Sistem ini membagi tanah menjadi tujuh kelompok besar yaitu A-1 sampai A-7 Tanah diklasifikasi berdasarkan persentase butiran tanah yang menyaring No. Menurut Bowles, 1984, lahan pada setiap kelompok dievaluasi berdasarkan indeks kelompok yang dihitung dengan menggunakan rumus empiris.
Zat ini terdapat pada zat golongan A-1 dan A-3, serta pada bahan tanah liat dari golongan A-4 sampai A-7. Golongan A-4 sampai A-7 adalah butiran halus yang mengandung lebih dari 35 persen bahan rakitan filter No.
Tanah Lempung
Domato
Stabilitas tanah
Pengujian Lab
- Uji kadar air
- Pemeriksaan berat isi
- Penentuan berat jenis tanah (Spesific Gravitty – GS)
- Pemeriksaan batas-batas atterberg
- Analisa ayakan ( sieve analysis)
- Geser langsung (direct shear)
- Analisa hydrometer (hydrometer analysis)
- Pengujian pemadatan tanah
- Pemeriksaan batas – batas Atterberg
- Pengujian kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strenght)
- Pemadatan tanah (soil compaction)
- California Bearing Ratio (CBR)
Percobaan ini menggunakan metode silinder tipis yang dimasukkan ke dalam tanah (metode silinder penggerak), sehingga tidak dapat dilakukan pada tanah berpasir atau banyak kerikil. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui berat jenis tanah dengan besar kecilnya butiran tanah yang melewati saringan No. 4 atau 4,75 mm, menggunakan piknometer. Karena berat jenis butiran tanah yang tertahan pada saringan no. 4, uji berat jenis harus dilakukan sesuai dengan Uji Berat Jenis dan Serapan Agregat Kasar (AASHTO T-85-74/ASTM C -127-68).
Jika nilai graviti tentu akan digunakan dalam pengiraan dalam eksperimen hidrometer, maka objek ujian yang digunakan adalah yang mempunyai no. Melepasi ayak 10 atau 2.00 mm. Graviti tentu tanah (Gs) ialah perbandingan antara berat butiran tanah dengan berat air yang mempunyai isipadu yang sama pada suhu tertentu. Berat jenis tanah diperlukan untuk mengira indeks sifat tanah (iaitu: nombor liang, berat tanah, tahap ketepuan dan sifat mampatan), dan sifat tanah penting lain.
Selain itu, nilai berat jenis tanah (Gs) juga dapat digunakan untuk mengetahui sifat-sifat tanah secara umum, misalnya tanah organik mempunyai berat jenis. Dari nilai W yang telah ditentukan, susunlah tabel nilai W dengan urutan suhu₂₅ ₄ kira-kira antara 18˚C hingga 31˚, dimana nilai W dihitung dengan rumus₄ berikut. Sebaran tanah berbutir kasar dapat ditentukan dengan menyaring sejumlah tanah melalui serangkaian saringan yang disusun dengan lubang terbesar di bagian atas, dan semakin ke bawah, lubang saringan semakin mengecil.
Geser tanah langsung adalah gaya tahanan yang dilakukan butiran tanah terhadap gaya dorong atau tarikan. Cara pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban vertikal dan menaikkannya secara bertahap pada benda uji berbentuk silinder yang diletakkan bebas hingga batas keruntuhan tercapai, pembacaan beban diambil pada interval regangan aksial tertentu dan dapat diperoleh dengan mempertahankan laju pembebanan sebesar tertentu. jumlah untuk pengujian berkelanjutan (pengendalian regangan). Pengujian kompresi bebas (qᵤ) berarti besarnya beban aksial per satuan luas ketika benda uji mengalami kegagalan atau beban maksimum atau ketika beban aksial telah mencapai lebih dari 20%.
Umumnya ada 2 metode yang digunakan untuk pemadatan yaitu pemadatan standar (Standard Proctor) dan pemadatan berat (Modified Proctor). Sifat pengujian ini adalah eksperimental, dimana ketahanan geser tanah pada kadar air optimal diukur, dan kepadatannya menentukan kekuatan menahan beban lapisan bawah atau material perkerasan jalan, yang dinyatakan dengan nilai CBR. Nilai CBR merupakan perbandingan antara beban terobosan tertentu dengan beban standar pada kedalaman tertentu.
Peneltian Relevan
Masukkan objek ujian ke dalam silinder sehingga 3 lapisan, kemudian tebuk dengan alat tebuk sehingga 30 tumbukan setiap lapisan. Letakkan objek ujian mengikut susunan dengan melaraskan susunan penapis, iaitu saiz penapis terbesar diletakkan di atas. Timbang artikel ujian yang tertahan dalam setiap kumpulan ayakan yang disusun berdasarkan ayakan terbesar hingga terkecil bermula dari ayakan No.
Jika benda uji berdiameter ˂3 mm, diamkan beberapa saat agar kadar airnya sedikit berkurang. Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: I. Benda uji yang digunakan berbentuk persegi panjang atau bulat b. Ketebalan sampel tanah minimal 1,25 cm atau minimal 6 kali diameter terbesar butiran tanah. Pindahkan benda uji dari cetakan ke kotak geser di dalam sel uji, tutupi dengan sekrup dan kerikil berpori di bagian atas dan bawah benda uji.
Gantungkan tautan beban vertikal untuk memberikan spesimen beban normal. Atur jam distorsi ke mode pembacaan nol. Petunjuknya, usahakan beban normal pertama (termasuk berat suspensi) diterapkan untuk menimbulkan tegangan pada benda uji paling sedikit sama dengan tegangan geostasioner di lapangan. Kuat tekan bebas merupakan ukuran beban aksial per satuan lebar benda uji yang rusak atau tegangan aksialnya mencapai 20%.
Potong benda uji dan ambil tanah secukupnya menjadi tiga bagian (atas, tengah, bawah) untuk mengetahui kadar airnya. Ratakan permukaan benda uji dengan pisau perata, kemudian lepaskan leher cetakan, kemudian timbang berat cetakan + tanah sebelum direndam. G. Setelah pengujian selesai, keluarkan benda uji dari cetakan dan cap sampel di tiga lokasi yang mewakili untuk mengetahui kadar air.
Metode Dan Jenis Penelitian
Pada uji coba perbaikan bawah permukaan menggunakan domato dari tambang Talaud, tujuannya adalah untuk memperbaiki tanah dasar tanah liat yang diambil dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pandu Manado. Tes eksperimental ini mencakup ASTM dan AASHTO.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Perencanaan Campuran
Pengujian Laboratorium
- Kadar air
- Berat isi tanah
- Berat Jenis Tanah (specific Gravity –Gs)
- Analisa Ayakan
- Pengujian Hidrometer
- Batas-batas Atterberg
- Geser langsung (Direct Shear)
- Percobaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compressive Strenght)50
Lokasi Pengambilan Sampel
Tempat pengambilan sampel tanah berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pandu, sedangkan tempat pengambilan tomat sebagai bahan tambahan diambil di Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Karakteristik Tanah TPA Pandu
Dari pengujian kadar air awal tanah awal diperoleh nilai kadar air tanah sebesar 45,29% Seperti terlihat pada Tabel 8. Analisis ukuran butir dalam melakukan uji gradasi yang dilakukan dengan menggunakan analisis pengujian ayakan dan hidrometer, hasil tanahnya 89,60% lolos saringan no. Dari hasil analisa hidrometer terlihat pada grafik saat memasuki filter no 200 garis grafik berada dalam keadaan jatuh bebas yang menunjukkan bahwa material dominan adalah lanau dan lempung.
Uji pemadatan termodifikasi bertujuan untuk mengetahui kadar air optimal sampel tanah dalam kaitannya dengan berat isi kering maksimum, dan setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil sebagai berikut. Berdasarkan grafik tersebut hubungan berat satuan kering dapat diperoleh dari berat kering asli sebesar 1,437 gr/cm3 dan variasi campuran 10% sebesar 1,445 gr/cm3, variasi 15% sebesar 1,470 gr/cm3 dan Variasi campuran 20% adalah 1,490 gr/cm3. Dari Gambar 50 terlihat grafik hubungan berat kering isi antar variasi. Berdasarkan grafik hubungan masing-masing variasi yaitu tanah asli mencapai 33,5% dan mengalami penurunan pada variasi 10% sebesar 31,50%, pada variasi campuran 15% terjadi penurunan sebesar 29,00%.
Hasil hubungan pemadatan 10% dengan campuran CBR 10% menunjukkan nilai sebesar 6,70% dan CBR desain pada Gambar 56 Grafik desain CBR untuk tanah + domato 10%. Hasil hubungan pemadatan domato 20% dengan CBR tanah campuran 20% menghasilkan nilai CBR desain sebesar 15,10% dan CBR desain pada Gambar 58 grafik CBR desain tanah + campuran domato 20%. Setelah melihat grafik desain CBR diatas, semakin tinggi penambahan domato maka semakin tinggi pula nilai desain CBR. Penambahan 10%, 15% dan 20% telah mencapai spesifikasi pembangunan lokal untuk pekerjaan tanah dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila disubstitusi tomat pada tanah lempung stabil, nilai UCS meningkatkan nilai qu pada tanah asal sebesar 0,186 kg/cm2. Nilai CBR yang diperoleh dari setiap campuran meningkat pada setiap variasi campuran sebesar 15% dan lebih besar 20% dari nilai CBR minimum lapisan tanah bawah. Peningkatan nilai CBR yang signifikan pada variasi tomat 15% dan 20% disebabkan karena komposisi tomat semakin meningkat, sehingga kadar air pada tanah lempung menurun, sehingga campuran yang ada menjadi mudah memadat dan mengikat.
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tanah yang digunakan pada pemadatan tanah dan pengujian CBR dijemur secara bersamaan agar kadar air tanah awal pada setiap variasi sama dan pengolahan data pada setiap variasi campuran dapat dipermudah. HA, 2016, Analisis Penggunaan Kapur Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Dilihat Dari Kuat Gesernya, Prosiding SNTEKPAN VI, A1-7. Stabilisasi tanah lempung lunak menggunakan semen untuk meningkatkan daya dukung tanah, Skripsi Jurusan Teknik Sipil,.
Kesimpulan
Saran
Tesis, Jurusan Teknik Sipil, Studi D-IV, Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Manado, Manado.